FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WHS Nama Mahasiswa/NPM
: Eko Prawito Dian Santoso / P1504173179
Tempat Praktek
: Ruang ICU AWS Samarinda
Tanggal / Jam
: 14 November 2016 / 14.00-21.00
BIODATA PASIEN Nama / Inisial
: Ny.R Usia : 61 Tahun
JK : Perempuan
Pendidikan
: SD
Pekerjaaan
: IRT
Status Pernikahan
: Menikah
No RM
: 93.19.73
Diagnosa Medis (ICU)
: SOPT+ Respiratory Failure + Syok Septik
Tanggal Masuk RS(ICU) : 06 November 2016 Alamat
: Dusun Buana Mekar Rt 29 (Muara kaman)
BIODATA PENANGGUNG JAWAB Nama
: Ny.S.N
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Hubungan dengan Klien : Anak Kandung Alamat I.
: Dusun Buana Mekar Rt 29 (Muara kaman)
ANAMESA (PENGKAJIAN AWAL) 1. Keluhan Utama Saat masuk Rs : Sesak Nafas Saat masuk ICU : Gagal Nafas 2. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sekarang : Saat masuk ruang ICU tanggal 06 November 2016, Ny.R mendapatkan terapi oksigenisasi dengan terpasang TC Ventilator mode SPONTAN PS 6.0 /uk 18 .PEEP 8, FLO2 50%, flow 4,0 , Spo2 99%, ny.R mendapatkan
terapi obat (oral) = N-acetylcystein cap 3x1 ,Bcom 1x1 tablet, vit C 2x1 tablet, zink tab 1x1/2 , Nebulisasi dengan NaCl 0,9% = 2 cc + ventolin 1 Fe/6 jam, transfuse Prc 1 unit, dan mendapatkan terapi infuse, = Nacl 0,9% sebanyak 60 cc/jam , Vancomycin 2x1 g dalam Ns 100 cc dan dihabiskan dalam waktu 3 jam, Meropenem 100 cc dan dihabiskan dalam waktu 3 jam, Noradrenalin sp/Vaskon 2,5 cc/jam, OMZ sp 5 mg/jam = 5 cc/jam, dan mendapatkan Diit Nutrisi ML TKTP + Exkstrak ikan gabus 3X250 cc, Cpt/Neomune 3x250 cc dan Jus Buah 1x200 cc.
3. Riwayat Kesehatan/Pengobatan Perawatan Sebelumnya : Sebelumnya klien masuk rumah sakit, klien pernah mendapatkan pengobatan paru (TBC) namun tidak tuntas, dan sehari sebelum masuk rumah sakit keluarga mengatakan sesak nafas klien bertambah berat dan dibawa ke RS, setelah itu klien mendapatkan bantuan oksigenasi dengan ETT, saat dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu bronkoskopi dan dinyatakan bahwa Ny.R mengalami odema paru dengan effuse pleura sinistra, pada saat ini klien telah dilakukan tindakan pemasangan Tracheostomi. 4. Riwayat Pembedahan Tidak ada riwayat pembedahan 5. Pengobatan Terakhir Riwayat pengobatan paru (TBC) namun tidak tuntas 6. Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram Keluarga) X
X
X
X
X
X
X
x
Keterangan : : laki-laki II.
: perempuan x: meninggal ---- : tinggal serumah
PENGKAJIAN PRIMER 1. Airway : Jalan Nafas Obstruksi
: :
Paten Lidah
Tidak Paten Cairan Benda Asing : TC
N/A Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor N/A Keluhan Lain : terpasang TC ventilator mode SPONTAN PS 6.0/uk 18 Adanya secret Ada batuk Mendapatkan terapi nebulizer dengan Nacl 0,9% (2cc/6j) dengan ventolin 1 fl + ns 2 cc /6 jam mendapatkan terapi suction secara berkala
2. Breathing : Gerakan dada Irama Nafas Pola Nafas Retraksi otot dada Sesak Nafas
: Simetris : Cepat : Teratur : Ada : Ada
Asimetris Dangkal Normal Tidak Teratur N/A N/A RR : 13 x/mnt
BGA
: PH = 7,91 Pco2 = 44,84 PO2 = 118,10 PCO2 tc = Keluhan Lain
7,5222 Tco2 = 32,9 Flo2 = 295,3 : terpasang TC ventilator mode SPONTAN PS 6.0/uk 18, Sa02 100 %, PEEP 8 Flow tringger 4,0 PIP 18 , Flo2 50 % , VT 210
3. Circulation Nadi Sianosis CRT Pendarahan Keluhan Lain
: Teraba 64 x/menit Tidak teraba : Ya Tidak : < 2 detik > 2 detik : Ya Tidak ada : konjungtiva anemis , terpasang CVC dan mendapatkan terapi infus Nacl 0,9% sebanyak 60 cc/jam, turgor kulit kurang elastis, suhu = 36,5 derajat
4. Fluid (Cairan dan Elektrolit) Input = Nacl 0,9 sebanyak 480 cc/8 jam Meropenem 50 mg dalam Ns = 100 cc/ 3 jam dalam wktu 24 jam Noradrenalin Sp/ Vaskon = 20 cc/8 jam OMZ Sp 5 Mg = 40 cc/8 jam Vancomisin 2x1 g dalam Ns = 100 cc/ 3 jam dalam wktu 24 jam Diit = ML TKTP 250/8 jam = 250 cc/8 jam CPT/Neomune 250 cc/ 8 jam Jus buah 200 cc/8 jam + Total input = 1440 cc/ 8 jam Output= urine 1160 cc/8 jam BAB 1x warna kuning = 100 cc Residu / Muntah = 5 cc/8 jam + Total output = 1265 cc/ 8 jam IWL = 15xBBx24 = 15 x 45 : 24 jam = 28,12 x 8 jam = 225 cc/ 8 jam BM = 5 x BB : 24 jam = 5 x 45 : 24 jam = 9,37 x 8 jam = 75 cc/ 8 jam Input + BM
= 1440 cc + 75 cc = 1515 cc/ 8 jam
Output + IWL = 1265 cc + 225 cc = 1490 cc / 8 jam BC ( Balance Cairan ) = Input –Output = 1515 cc – 1490 cc = 25 cc
III.
PEMERIKSAAN FISIK SPESIFIK WITH BODY SISTEM (SECONDARY SURVEY) KU Pasien : TD : 103/60 mmHg Suhu 36,5o C 1. Rasa Nyaman (Nyeri)
Nadi : 64 x/menit
RR 13 x/menit
Tidak ada nyeri Nyeri kronis Nyeri akut Skala nyeri Lokasi :
Lokasi :
Durasi Frekuensi : Karateristik : Nyeri hilang, bila: Minum obat
Mendengar music
Istirahat
Berubah posisi/tidur
Lain-lain sebutkan
Keluhan Lain . . . .
Diberitahukan ke dokter: Ya, pukul
Tidak
2. B 1 : Breathing (Pernafasan/Respirasi) terpasang TC ventilator mode SPONTAN PS 6.0 , Sa02 100 %, PEEP 8 Flow tringger 4,0 PIP 18 , Flo2 50 % , VT 210 , RR 13 x / menit , sesak nafas, retraksi dinding dada ada, 3. B 2 : Bleeding (Kardiovaskuler / Sirkulasi) Terpasang CVC dada sebelah kiri Terpasang infus pump = Nacl 0,9 % = 60 cc/jam Status hemodinamik = TD 103/60 mmHg , N = 64 x/menit , S= 36,5 CRT < 2 detik, akral hangat , turgor kulit kurang elastis, konjungtiva anemis , tidak ada sianosis Suara jantung regular S1 dan S2 tunggal Sao2 100%
4. B 3 : Brain (Persyarafan/Neurologik) GCS = E 2 V Tc M 5 Kesadaran somnolen Pemeriksaan Nervus : N I (olfaktorius ) : tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar N II (optikus ) : klien mampu melihat dengan pandangan N III (okulomotorius ) , N IV dan N VI ( trochlearis dan abdusen ) : klien dapat menggerakkan otot mata N V ( trigeminalis ) : klien dapat menggoyangkan rahang , klien dapat merasakan rangsangan saat ada sentuhan di pipi N VII ( facialis ) : klien dapat mengangkat alis mata N VIII ( Vestibulococlearis ) : tidak dapat dikaji
N IX dan N X ( glosofaringeus dan Vagus ) : tidak dapat dikaji N XI ( Acecorius ) : tidak dapat dikaji N XII ( Hipoglosus ) : tidak dapat dikaji ( terpasang TC )
5. B 4 : Bladder (Perkemihan – Eliminasi Urin/Genitourinaria) Terpasang DC dan ganti pada tanggal 14/11/2016 pkl 20.00 Produksi urine ada : 1265 cc / 8 jam Warna urine kuning jernih Tidak ada hematuria 6. B 5 : Bowel (Pencernaan – Eliminasi Alvi/Gastrointestinal) Mulut : mukosa bibir kering, dimulut
terdapat
secret,mendapatkan oral hygiene 2x sehari, terpasang TC, terpasang NGT dan diganti pada tanggal 10 november 2016 Lambung : mendapatkan Diit Nutrisi 3x150 cc ML TKTP + 3x250 cc Vcom , neomune 3x250 cc, dan mendapatkan jus buah 200 cc / 24 jam . tidak ada distensi abdomen setelah pemberian Diit Usus : peristaltic usus 13 x / menit Anus : BAB 1x warna kuning sebanyak 100 cc 7. B 6 : Bone & Skin (Tulang – Otot – Integumen) Tulang : pertumbuhan tulang klien sempurna , TB = 155 cm Otot : kekuatan otot dan tonus belum dapat dievaluasi karena pasien tidak sadar Integumen : turgor
kulit
kurang
elastis,
warna
kulit
pucat
mendapatkan pelembab kulit setelah personal hygiene
IV.
PEMERIKSAAN LANJUTAN 1. Alergi Tidak ada alergi Alergi obat, sebutkan reaksi Alergi makanan sebutkan reaksi Alergi lainnya sebutkan reaksi Gelang tanda alergi dipasang (warna merah) Tidak diketahui Diberitahukan ke dokter/farmasis (apoteker)/dietisien (coret salah satu) Ya pukul . . . . . . l Tidak
,
2. Risiko decubitus Tidak Terdapat luka Ya, jelaskan... (BERDASARKAN SKALA NORTON) PENILAIAN Kondisi Fisik Status Mental Aktifitas
4 Baik Sadar Jalan
3 Sedang (√) Apatis Jalan Dengan
2 Buruk Bingung Kursi Roda
1 Sangat Buruk Stupor (√) Di tempat tidur
Mobilitas
Sendiri Bebas
Bantuan Agak Terbatas
Sangat
(√) Tidak Mampu
Inkontinensia
Bergerak Kontinen
Kadang-
Terbatas Selalu
Bergerak (√) Inkontinensia
kadang
Inkontinensia
Urin dan Alvi
Inkontinensia
(√)
Urin SKOR 0 3 TOTAL SKOR 7 Keterangan : 16 – 20 : risiko rendah terjadi decubitus 12 – 16 : risiko sedang terjadi decubitus 12 : risiko tinggi terjadi decubitus
4
3. Riwayat Psikososial : belum dapat dikaji Status Psikologi Tenang
Cemas
Kecenderung bunuh diri Status Mental Sadar dan orientasi baik
Takut Marah
Sedih
Lain-lain sebutkan Kes = Somnolen
Ada masalah prilaku, sebutkan Prilaku kekerasan yang dialami pasien sebelumnya Status Sosial a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga Baik tidak baik b. Kerabat terdekat yang dapat dihubungi : Nama : Ny.S Hubungan : Anak Kandung Klien Telepon : 0852 5154 3101 Pekerjaan pasien : Swasta 4. Status Gizi SKRINING GIZI (berdasarkan (MST/Malnutrition Screening Tool) Untuk Pasien dewasa Antropometri : BB 45 kg TB : 155 cm LILA : 20 cm (bila skor ≥ 2 dilakukan pengkajian lanjut oleh dietisien) Parameter No 1.
Kriteria Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan
Skor
dalam 3 bulan terakhir? a. Tidak ada penurunan b. Tidak yakin/tidak tahu c. Jika Ya, berapa penurunan berat badan tersebut 1 – 5 Kg 6 – 10 Kg 11 – 15 Kg 2.
≥ 15 Kg Apakah asupan makanan berkurang karena tidak nafsu makan a. Ya b. Tidak
3.
Total Skor Pasien dengan kondisi khusus Ya Tidak (pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisa kronis, geriatric, kemotherapi, intensive care, perinatal care, luka bakar, transpalantasi sumsum tulang, DM, penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, CLB, penyakit keganasan, pneumonia berat, stroke, bedah digestif) Sudah dibaca/diketahui oleh dietisien (diisii oleh dietisien) Ya paraf 5. Skrining Status Fungsional Aktivitas dan mobilisasi : (lampirkan formulir pengkajian status fungsinal Barthel Index)
Mandiri Perlu bantuan, sebutkan . . . . . . Ketergantungan total, dilaporkan ke dokter ( Ya, pukul . . . . . . Tidak) 6. Kebutuhan Khusus Lanjut usia
Pasien kemotherapi/radiasi
Ketergantungan obat Sakit terminal Daya imun rendah kekerasan/terlantar Penyakit menular
Korban
Kelainan emosional
Lainnya,
jelaskan : intensif care 7. Kebutuhan Edukasi (dikaji pada pasien dan atau keluarga) Kebutuhan pembelajaran pasien (pilih topic pembelajaran pada kotak yang tersedia) Diagnosa dan manajemen luka Rehabilitasi Lain- lain
Obat-obatan
Perawatan
Manajemen nyeri Diet dan nutrisi
8. Perencanaan Pulang (dilengkapi dalam waktu 48 jam pertama pasien masuk ruang rawat) a. Pasien tinggal dengan siapa? sendiri anak/lain-lain sebutkan suami b. Dimana letak kamar pasien di rumah? Lantai dasar Lantai dua/tiga c. Bagaimana kondisi rumah pasien ? Penerangan lampu terang/cukup terang/ kurang (coret salah satu) Kamar tidur jauh/dekat dengan kamar mandi (coret salah satu) WC jongkok/duduk (coret salah satu) d. Bagaimana perawatan kebutuhan dasar pasien ? Mandiri Dibantu sebagian Dibantu penuh e. Apakah pasien memerlukan alat bantu khusus? Ya, sebutkan Tidak f. Apa makanan pasien? Tidak berdiet Vegetarian Diet, sebutkan : diit ML TKTP 3 x 250 cc, Jus buah 1 x 200 cc, dan Neomune 3 x 250 cc g. Apakah perlu dirujuk ke komunitas tertentu? Tidak Ya, sebutkan . . . .
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Rontgen dll) RONTGEN CT-SCAN USG EKG ENDOSKOPI Lain-lain : Bronskopi, Serologi, Foto Thorak PA Hasil / Interpretasi:
a. Serologi ( 14 November 2016 ) PCT ( Procalcitonin ) : 0,10 ng/ml ( 10,05 ng/ml ) b. Bronkoskopi Saran : odema paru dengan effuse pleura sinistra c. Hasil Lab CITO ( 14 November 2016 ) Leukosit : 23,98 10'3/ Ul ( 4,80-10,80) Hb : 9,6 g/dl ( 12,0-16,0 ) Ht : 28,9 % ` ( 37,0-54,0 ) PLT : 394 10'3/ Ul ( 150-450 ) SGOT : 45 UI ( < 32 ) SGPT : 42 UI ( < 33 ) Calsium : 8,3 mgI/dl ( 8,1 – 10,4) Magnesium : 2,0 mg/dl ( 1,6-2,6 ) d. BGA ( 14 November 2016) PH : 7,53(7,35-07,45) PCo2 : 44,70 mmHg ( 2,00-200,0) PO2 : 93,40 mmHg ( 0,00-800,0) Hb : 9,6 g/dl (4,00-24,0) HCO3 : 37,3 mmol/L P02/Flo2 : 447,0 mmHg VI.
TERAPI YANG DIDAPAT terpasang TC ventilator mode Spontan PS 6.0 Terpasang CVC dan mendapatkan terapi infus Nacl 0,9 % sebanyak 60 cc/ jam , Meropenem 1x50 mg dalam Ns 100 cc dan dihabiskan dalam 3 jam , Vancomisin 2x1 g dalam Ns 100 cc dihabiskan dalam 3 jam Mendapatkan obat oral : N-Acetycystein cap 3x1, ,Bcom 1x1 tablet, vit C 2x1 tablet, zink tab 1x1/2 . DIIT Nutrisi
: ML TKTP 3x250 cc , Neomune 3x250 cc dan Jus buah 1x
200 cc melalui NGT Terapi Nebulizer dengan Nacl 3% ( 4cc/8 jam) dan dengan Combivent 1 fl + Ns 2 cc Terapi suction secara berkala Personal hygiene setiap hari dan oral hygiene 2x sehari Gatric Cooling 3x sehari ( 50 cc) PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL (BERDASARKAN PENILAIAN BARTHEL INDEX) N O
FUNGSI
SKOR
URAIAN SEBEL
SAA
MG
UM
T
G
NILAI SKOR MG MGG MG G
III
G
SA
P
SAKIT
MSK RS
Tidak 0 1
Mengendalika
atur (perlu
n rangsang
pencahar) Kadang-
defekasi BAB
Mengendalika 2
1
kadang tidak
2
terkendali Madiri Tak
0
terkendali/pa
berkemih
1
kadang tak
2
terkendali Madiri Butuh
0
pertolongan
Membersihka n diri (cuci muka, sisir rambut, sikat
√ √
Mandiri Tergantung pertolongan
Penggunaan
orang lain Perlu
jamban,
pertolongan
masuk dan
pada
keluar
beberapa
celana,
√
1
0
(memakai
√
orang lain
gigi)
4
√
kai kateter Kadang-
n rangsang (BAK)
3
terkendali/ter
1
√
kegiatan dapat
membersihka
mengerjakan
n, menyiram)
sendiri kegiatan 2
yang lain Mandiri
√ √
I
II
DI
DI
RS
RS
DI RS
IV DI RS
0
5
Makan
1
2
√
Tidak mampu Perlu ditolong memotong makanan Mandiri Perlu banyak
√
bantuan Berubah sikap 6
1
dari berbaring
duduk (2
ke duduk
orang) Bantuan (2
2
7
untuk bisa
3 0
orang) Mandiri Tidak mampu Bisa
1
(pindah)deng
√
√ √
an kursi roda Berjalan
Berpindah/ber jalan 2
3
dengan bantuan 1 orang Mandiri
√
NILAI SKOR MG MG MG MG NO
8
FUNGSI
Memakai baju
SKOR
0 1 2
URAIAN
SAAT
G
G
G
G
SEBEL
MAS
I
II
III
IV
UM
UK
DI
DI
DI
DI
SAKIT
RS
RS
RS
RS
RS
Tergantung
√
orang lain Sebagian dibantu Mandiri
√
SA
PL
0 9 1 0
Naik turun tangga Mandi
1 2 0
Tidak Mampu Butuh pertolongan Mandiri Tergantung orang lain Mandiri
√ √ √
1 TOTAL SKOR NAMA & TANGAN PERAWAT Keterangan :
√ 20
20
5 – 8 : Ketergantungan berat
: Mandiri
12 – 19 : Keterhantungan ringan 9 – 11 : Ketergantungan sedang
2
0 – 4 : Ketergantungan total
ANALISA DATA NO 1
SYMPTOM DS: Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar DO: Terpasang ETT ventilator mode ASV PS
6.0 Adanya secret Pola nafas teratur Suara nafas gurgling Mendapatkan terapi nebulizer dengan
ETIOLOGI Benda asing
PROBLEM Ketidakefektifan bersihan
dalam jalan nafas ( jalan nafas Domain 11 Terpasang ETT ) (kemanan/perlindungan) Kelas 2 : cedera fisik kode : 00031
Nacl 3 % ( 4cc/ 8 jam) dan combivent 1 fl + Ns 2 cc Terapi suction secara berkala 2
DS: Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar DO: Sesak nafas Terpasang ETT ventilator mode ASV PS
Disfungsi Neuromuskular
6.0 , PEEP 5 Flow tringger 3,5 PIP 18 ,
3
4
Ketidakefektifan
nafas Domain 4 ( aktivitas / istirahat ) Kelas 2 Respon Kerdiovaskuler/
Flo2 40 % , VT 191 Irama nafas cepat Adanya retraksi dinding dada RR : 30 x /menit
pulmonal Kode : 00032
DS: Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar DO: Leukosit : 11,35 10'3/ Ul ( 4,80-10,80) Hb : 7,2 g/dl ( 12,0-16,0 ) Ht : 22,4 % ` ( 37,0-54,0 ) Suhu tubuh 38,5 derajat
Resiko Infeksi Domain 11 (keamanan/
DS: Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar DO: Kesadaran supor Kulit terasa hangat Suhu tubuh 38,5 derajat celcius Takikardi Postur tubuh abnormal ( kritinisme )
pola
perlindungan) Kelas 1 : Infeksi Kode : 00004
Sepsis
Hipertermi Domain 11 Kemananan/perlindunga n Kelas 6 : Termoregulensi Kode : 00007
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d benda asing dalam jalan nafas ( terpasang ETT ) 2. Ketidakefektifan pola nafas b/d disfungsi neuromuskular 3. Resiko infeksi
4. Hipertermi b/d sepsis
INTERVENSI KEPERAWATAN N O 1
Diagnosa Keperawatan
NOC ( Tujuan )
Ketidakefektifan bersihan
NOC :
NIC : Airway Suction
jalan nafas b/d benda
Respiratory status : ventilation Respiratory status : airway patency Setelah dilakukan asuhan keperawatan
1.1 Auskultasi
3x8
1.2 Gunakan alat yang steril setiap
asing dalam jalan nafas ( terpasang ETT Defenisi
:
keridakmampuan membersihkan atau
untuk sekresi
obstruksi
mempertahankan
jam
menunjukkan
maka
pasien
bersihan
jalan
tambahan perubahan
pernapasan perubahan
b/d
dan
nafas sesudah
melakukan tindakan
1.3 Berikan o2 untuk memfasilitasi suction
1.4 Posisikan
pasien
memaksimalkan
untuk ventilasi
( posisi semifowler 30 derajat)
1.5 Ukur respirasi dan status O2 1.6 Lakukan terapi suction secara berkala 1.7 Kolaborasi dalam pemberian terapi nebulizer
nafas frekuensi irama
suara dyspnea adanya sekret Ketidakefektifan nafas
suara
suctioning
rentang normal (16-20 x/menit)
Batasan karakteristik : ada batuk suara
sebelum
nafas
c. Tidak ada secret pada jalan nafas d. Tidak ada batuk
kebersihan jalan nafas
dapat
menjadi efektif dengan kriteria hasil : a. Suara nafas vesikuler b. Frekuensi pernapasan dalam
dari
saluran pernapasan untuk
2
NIC ( Intervensi)
pola
gangguan
NOC :
Respiratory status : ventilation
NIC : Airway Management 2.1
Posisikan
pasien
untuk
neuromuscular
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
Defenisi : inspirasi dan
3x8
atau ekspirasi yang tidak
menunjukkan pola nafas menjadi efektif
Batasan karakteristik :
Dyspnea Penggunaan
retraksi dinding dada Pola nafas tidak
teratur Gerakan
otot
:
mengalami
peningkatan
resiko
terserang
pasien
dapat 2.2 auskultasi suara nafas , catat adanya suara tambahan 2.3 pemasangan alat jalan nafas
a. b. c. d. e.
2.4 Gerakan dada simetris Irama nafas normal 2.5 Pola nafas teratur Tidak ada retraksi dinding dada Frekuensi pernapasan dalam batas
f.
normal ( 16 – 20 x/menit ) Tidak ada sesak nafas
ukur aliran oksigen ukur status hemodinamik
dada
asimetris Sesak nafas Resiko Infeksi Defenisi
maka
dengan kriteria hasil :
memberi ventilasi
3
jam
memaksimalkan ventilasi
organisme
patogenik
NOC :
NIC :Infection control
3.1 Berikan
Immune status Risk control Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x8
jam
maka
pasien
dapat
menunjukkan tidak ada tanda resiko infeksi dengan kriteria hasil : a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi b. Jumlah leukosit dalam batas normal
lingkungan
setelah
dipakai pasien lain
3.2 Pertahankan teknik isolasi 3.3 Batasi pengunjung bila perlu 3.4 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung
dan
setelah
berkunjung
3.5 Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan kateter intermiten
3.6 Gunakan untuk
4
Hipertermi b/d Sepsis :
peningkatan
NOC : Thermoregulation
suhu tubuh diatas kisaran normal
3x8
jam
maka
pasien
dapat
menunjukkan tidak ada tanda hipertermi dengan kriteria hasil :
Batasan karakteristik :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal b. Nadi dan RR dalam rentang normal
Peningkatan
c.
suhu
infeksi
kandung kencing 3.7 Tingkatkan intake nutrisi 3.8 Hitung granulosit, WBC 3.9 Dorong masukan cairan NIC: Fever Treatment
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
Defenisi
menurunkan
Tidak ada perubahan warna kulit
4.1 ukur suhu sesering mungkin 4.2 ukur warna dan suhu kulit 4.3 ukur WBC, Ht, dan Hb 4.4 berikan antipiretik 4.5 lakukan tapid sponge 4.6 kolaborasi pemberian cairan intravena 4.7 lakukan kompres pasien pada lipat paha dan lipat aksilla 4.8 berikan pengobatan untuk
tubuh diatas normal Takikardi Kulit terasa hangat
tidak terjadinya menggigil
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TGL
JAM
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
EVALUASI PROSES
KEPERAWATAN Senin,
14
November 2016
14.0
Ketidakefektifan
0
bersihan
1.1 mengauskultasi
jalan
nafas
nafas b/d benda asing
dalam
jalan
nafas
suara
sebelum
dan
Suara nafas gurgling , adanya secret pada jalan nafas
sesudah suctioning 1.2 menggunakan alat yang steril setiap melakukan
( terpasang ETT
Sebelum
tindakan
suction,
terapi
nebulizer
memberikan
tindakan
terlebih dahulu dengan Nacl 3 % ( 4 cc/ 8 jam ) 1.3 memberikan
o2
untuk
memfasilitasi suction
Terpasang ETT ventilator mode ASV PS 6.0
1.4 memposisikan untuk
pasien
memaksimalkan
ventilasi
(
posisi
Posisi kepala Ny.R semifowler 30 derajat
semifowler 30 derajat) 1.5 mengukur respirasi dan status O2
Saturasi O2klien 100 %, RR = 30 x/menit
1.6 melakukan terapi suction secara berkala
Melakukan terapi suction pada saat adanya secret pada mulut
1.7 berkolaborasi
dalam
pemberian
terapi
nebulizer
klien atau pada ETT Terapi nebulizer dengan Nacl3% sebanyak 4cc/ 8 jam dan dengan combivent 1 Fl + Ns 2cc
2.1
Memposisikan
pasien
untuk memaksimalkan ventilasi
Ketidakefektifan
Posisi kepala Ny.R semifowler 300
pola nafas b/d gangguan neuromuscular
2.2
Mengauskultasi
suara
nafas , catat adanya suara tambahan
Suara nafas gurgling
2.3 Memasangan alat jalan nafas Terpasang ETT ventilator mode
ASV Sa02 100 %, PEEP 5 Flow 2.4 Mengukur aliran oksigen
tringger 3,5 PIP 18 , Flo2 40 % , VT 191
2.5
Mengukur
status
hemodinamik
Saturasi oksigen 100%
3.1 Membersihkan
RR = 30 x / menit
lingkungan
setelah
dipakai pasien lain Resiko Infeksi
3.2 Mempertahankan teknik
Membuang sampah medis ke tempat
isolasi 3.3 Membatasi
pengunjung
sampah
medis
atau
infeksius
bila perlu 3.4 Menginstruksikan pengunjung mencuci
pada
Mempertahankan teknik isolasi
untuk
tangan
saat
berkunjung dan setelah
Membatasi pengunjung maksimal 2-3 orang
berkunjung Menginstruksikan 3.5 Menggunakan
sabun
antimikroba
untuk
mencuci tangan kateter
intermiten
untuk
tangan
sebelum
sabun
dan
dengan
setelah memakai
antimikroba
atau
handscrab
infeksi Menggunakan sabun antimikroba
menurunkan
untuk mencuci tangan
kandung kencing 3.7 Meningkatkan
keluarga klien untuk mencuci berkunjung
3.6 Menggunakan
kepada
intake Terpasang kateter dan produksi
nutrisi
urine ada
3.8 Menghitung
granulosit,
WBC Mendapatkan Diit nutrisi MLP 3x150 cc dan Hepatosol 3x200 cc serta jus buah 1x200 cc
3.9 Mendorong
masukan
Leukosit
: 11,35 10'3/ Ul
cairan
( 4,80-10,80) Hb : 7,2 g/dl ( 12,0-16,0 ) Ht
: 22,4 %
`
( 37,0-54,0 ) 4.1 Mengukur suhu sesering mungkin
Terpasang infus Ringer Fundin : Nacl 0,9% sebanyak 20 cc/jam
4.2 Mengukur
warna
dan
suhu kulit Hipertermi
b/d 4.3 Mengukur WBC, Ht, dan
Sepsis
Suhu tubuh klien 38,5 0
Hb Warna kulit kemerahan dan suhu kulit terasa hangat 4.4 Memberikan antipiretik Leukosit
: 11,35 10'3/ Ul
( 4,80-10,80) Hb : 7,2 g/dl ( 12,0-16,0 ) Ht 4.5 Melakukan tapid sponge
: 22,4 %
`
( 37,0-54,0 ) Memberikan terapi antgipiretik PCT 500 mg diberikan melalui
4.6 Berkolaborasi pemberian
cairan
NGT
intravena Melakukan tapid sponge di saat 1.1 mengauskultasi nafas
suara
sebelum
tubuh tinggi
dan Memberikan terapi infus Ringer
sesudah suctioning 1.2 menggunakan alat yang steril setiap melakukan
Fundin : Nacl 0,9 % sebanyak 20 cc/ jam
tindakan Suara nafas gurgling , adanya 1.3 memberikan
o2
untuk
secret pada jalan nafas
memfasilitasi suction Selasa, 15
Ketidakefektifan
1.4 memposisikan
pasien
Sebelum
tindakan
suction,
November
bersihan
jalan
2016
nafas b/d benda
ventilasi
asing
dalam
semifowler 30 derajat)
jalan
nafas
( terpasang ETT
untuk
memaksimalkan (
posisi
1.5 mengukur respirasi dan status O2
memberikan
terapi
nebulizer
terlebih dahulu dengan Nacl 3 % ( 4 cc/ 8 jam ) Terpasang ETT ventilator mode ASV PS 6.0
1.6 melakukan terapi suction
Posisi kepala Ny.R semifowler 30 derajat
secara berkala 1.7 berkolaborasi
dalam
pemberian
terapi Saturasi O2klien 100 %, RR = 30
nebulizer
x/menit 2.1
Memposisikan
pasien
untuk memaksimalkan
Melakukan terapi suction pada saat adanya secret pada mulut
ventilasi
klien atau pada ETT 2.2
Mengauskultasi
suara
nafas , catat adanya
Terapi nebulizer dengan Nacl3% sebanyak 4cc/ 8 jam dan dengan
suara tambahan 2.3 Memasangan alat jalan
combivent 1 Fl + Ns 2cc
nafas Posisi kepala Ny.R semifowler 300 2.4 Mengukur aliran oksigen Ketidakefektifan pola nafas b/d
2.5
Mengukur
status
Suara nafas gurgling
hemodinamik
gangguan neuromuscular
Terpasang ETT ventilator mode
3.1 Membersihkan lingkungan
setelah
ASV Sa02 100 %, PEEP 5 Flow tringger 3,5 PIP 18 , Flo2 40 % ,
dipakai pasien lain
VT 186 3.2 Mempertahankan teknik isolasi 3.3 Membatasi
pengunjung
Saturasi oksigen 100%
bila perlu RR = 35 x / menit 3.4 Menginstruksikan pengunjung
pada untuk
mencuci
Resiko Infeksi
tangan
saat
berkunjung dan setelah
Membuang sampah medis ke
berkunjung
tempat
3.5 Menggunakan
sabun
antimikroba
untuk
sampah
medis
atau
infeksius Mempertahankan teknik isolasi
mencuci tangan 3.6 Menggunakan
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
Membatasi pengunjung maksimal 2-3 orang
infeksi
kandung kencing
Menginstruksikan
kepada
keluarga klien untuk mencuci 3.7 Meningkatkan
intake
nutrisi
tangan
sebelum
berkunjung sabun
dan
dengan antimikroba
setelah memakai atau
handscrab 3.8 Menghitung
granulosit,
Menggunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
WBC
Terpasang kateter dan produksi urine ada
3.9 Mendorong
masukan
cairan Mendapatkan Diit nutrisi MLP 4.1 Mengukur suhu sesering
Hepatosol 3x200 cc
mungkin
4.2 Mengukur
3x150 cc + Vcom 3x10 cc dan
warna
dan
suhu kulit 4.3 Mengukur WBC, Ht, dan Hb
Leukosit
: 12,05 10'3/ Ul
( 4,80-10,80) Hb : 6,5 g/dl ( 12,0-16,0 ) Ht
: 20,8 %
`
( 37,0-54,0 ) Terpasang infus Ringer Fundin : Nacl 0,9% sebanyak 20 cc/jam
4.4 Memberikan antipiretik
Suhu tubuh klien 38 0 4.5 Melakukan tapid sponge
Warna kulit kemerahan dan suhu kulit terasa hangat
Hipertermi
b/d 4.6 Berkolaborasi
Sepsis
pemberian
cairan
( 4,80-10,80) Hb : 6,5 g/dl
intravena 1.1 mengauskultasi nafas
: 12,0510'3/ Ul
Leukosit
suara
( 12,0-16,0 ) Ht
dan
( 37,0-54,0 )
sebelum
sesudah suctioning
: 20,8 %
`
Memberikan terapi antgipiretik
1.2 menggunakan alat yang PCT 500 mg diberikan melalui steril setiap melakukan
NGT
tindakan
1.3 memberikan
o2
untuk
memfasilitasi suction 1.4 memposisikan untuk
pasien
memaksimalkan
ventilasi
(
posisi
semifowler 30 derajat) 1.5 mengukur respirasi dan status O2
secara berkala
16
Ketidakefektifan
November
bersihan
2016
nafas b/d benda asing
dalam
jalan
nafas
( terpasang ETT
Memberikan terapi infus Ringer Fundin : Nacl 0,9 % sebanyak 20 cc/ jam Suara nafas gurgling , adanya secret pada jalan nafas tindakan
suction,
terapi
nebulizer
memberikan
terlebih dahulu dengan Nacl 3 % ( 4 cc/ 8 jam )
1.7 berkolaborasi
dalam
pemberian
terapi
jalan
tubuh tinggi
Sebelum
1.6 melakukan terapi suction
Rabu,
Melakukan tapid sponge di saat
nebulizer
Terpasang ETT ventilator mode ASV PS 6.0 Posisi kepala Ny.R semifowler 30
2.1
Memposisikan
pasien
untuk memaksimalkan ventilasi
derajat
2.2
Mengauskultasi
suara
nafas , catat adanya
Saturasi O2klien 100 %, RR = 28 x/menit
suara tambahan 2.3 Memasangan alat jalan nafas
Melakukan terapi suction pada saat adanya secret pada mulut klien atau pada ETT Terapi nebulizer dengan Nacl3%
2.4 Mengukur aliran oksigen
sebanyak 4cc/ 8 jam dan dengan combivent 1 Fl + Ns 2cc
2.5
Mengukur
status
hemodinamik 3.1 Membersihkan
Posisi kepala Ny.R semifowler setelah 300
lingkungan
dipakai pasien lain 3.2 Mempertahankan teknik Suara nafas gurgling
isolasi 3.3 Membatasi
pengunjung
bila perlu 3.4 Menginstruksikan Ketidakefektifan pola nafas b/d gangguan neuromuscular
pengunjung mencuci
tangan
pada untuk saat
berkunjung dan setelah
Terpasang ETT ventilator mode ASV Sa02 100 %, PEEP 5 Flow tringger 3,5 PIP 18 , Flo2 40 % , VT 191
berkunjung Saturasi oksigen 100% 3.5 Menggunakan
sabun
antimikroba
untuk
RR = 30 x / menit
mencuci tangan 3.6 Menggunakan intermiten menurunkan kandung kencing 3.7 Meningkatkan
kateter untuk
Membuang sampah medis ke
infeksi tempat
sampah
medis
atau
infeksius intake Mempertahankan teknik isolasi
nutrisi Membatasi pengunjung maksimal 2-3 orang Resiko Infeksi
3.8 Mendorong
masukan
cairan
Menginstruksikan
kepada
keluarga klien untuk mencuci
4.1 Mengukur suhu sesering
tangan
sebelum
berkunjung
mungkin
sabun
dan
dengan
setelah memakai
antimikroba
atau
handscrab 4.2 Mengukur
warna
dan
Menggunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan
suhu kulit
Terpasang kateter dan produksi urine ada 4.3 Memberikan antipiretik
Mendapatkan Diit nutrisi MLP 4.4 Melakukan tapid sponge
3x150 cc dan Hepatosol 3x200 cc serta jus buah 1x200 cc
4.5 Berkolaborasi pemberian intravena
cairan Terpasang infus Ringer Fundin : Nacl 0,9% sebanyak 20 cc/jam Suhu tubuh klien 38,5 0 Warna kulit kemerahan dan suhu kulit terasa hangat
Memberikan terapi antgipiretik PCT 500 mg diberikan melalui Hipertermi
b/d
NGT
Sepsis
Melakukan tapid sponge di saat tubuh tinggi Memberikan terapi infus Ringer
Fundin : Nacl 0,9 % sebanyak 20 cc/ jam
EVALUASI HASIL DIAGNOSA
HARI /
KEPERAWATAN Ketidakefektifan
TGL Kamis, 17
14.00
S:Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar
bersihan
November
s/d
O:
2016
21.00
jalan
nafas b/d benda asing
dalam
jalan
nafas
JAM
TT
EVALUASI HASIL
1. 2. 3. 4.
Masih terdapat adanya secret Suara nafas gurgling Ada batuk Mendapatkan terapi nebulizer dengan Nacl 3% sebanyak 4cc / 8 jam , combivent 1 fl +
( terpasang ETT
Ns 2 cc
5. Mendapatkan terapi suction secara berkala 6. RR = 27 x / menit A: Bersihan jalan nafas belum efektif P: intervensi dilanjutkan a. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
b. Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan o2 untuk
c. Berikan
memfasilitasi
suction
d. Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi ( posisi semifowler 30 derajat)
e. Ukur respirasi dan status O2 f. Lakukan terapi suction secara berkala
g. Kolaborasi dalam pemberian terapi nebulizer
Kamis, 17
14.00
November
s/d
2016
21.00
S : Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar O:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Gerakan dada simetris Irama nafas cepat Pola nafas teratur ada retraksi dinding dada Frekuensi pernapasan ( RR = 27 x/menit ) ada sesak nafas terpasang ETT ventilator mode spontan PS 6.0 PEEP 5 , Flow Tringger 3.5 , Flo2 40%, SaO2100 %
Ketidakefektifan pola nafas b/d gangguan neuromuscular
A: Pola Nafas belum efektif P : Intervensi dilanjutkan 2.1
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2.2 auskultasi suara nafas , catat adanya suara tambahan 2.3 pemasangan alat jalan nafas
Kamis, 17
14.00-
November
21.00
2.4
ukur aliran oksigen
2.5
ukur status hemodinamik
S : Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar
2016 O:
1. Leukosit 2. Hb 3. Ht
: 12,05 10'3/ Ul ( 4,80-10,80) : 6,5 g/dl ( 12,0-16,0 ) : 20,8( 37,0-54,0 )
A: Resiko Infeksi tinggi P : Intervensi dilanjutkan 3.1 Berikan lingkungan setelah dipakai pasien lain 3.2 Pertahankan teknik isolasi 3.3 Batasi pengunjung bila perlu 3.4 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
3.5 Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan 3.6 Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
3.7 Tingkatkan intake nutrisi 3.8 Hitung granulosit, WBC 3.9 Dorong masukan cairan
Resiko Infeksi Kamis, 17 November 2016
14.0021.00 S : Tidak dapat dikaji karena pasien tidak sadar O:
1. 2. 3. 4.
Suhu tubuh klien 37,6 0 Nadi klien = 105 x/menit Warna kulit kemerahan Mendapatkan terapi gastric cooling 50 cc
A : Hipertermi rendah P : Intervensi dilanjutkan
4.1 ukur suhu sesering mungkin 4.2 ukur warna dan suhu kulit 4.3 ukur WBC, Ht, dan Hb 4.4 berikan antipiretik 4.5 lakukan tapid sponge 4.6 kolaborasi pemberian cairan intravena 4.7 lakukan kompres pasien pada lipat paha dan lipat aksilla berikan pengobatan untuk tidak terjadinya menggigil
Hipertermi sepsis
b/d