Askep Gangguan Neurobiologis.docx

  • Uploaded by: Nur Indah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Gangguan Neurobiologis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 793
  • Pages: 6
Gejala psikosis dikelompokan dalam lima kategori utama fungsi otak: kognisi, persepsi, emosi, prilaku,dan sosialisasi yang juga saling berhubungan . ASUHAN KEPERAWATAN I.

PENGKAJIAN 1. Perilaku A. Perilaku yang muncul pada masalah gangguan neurobiologis

yang

berhubungan dengan persepsi : a. Halusinasi b.Ilusi c. Masalah integrasi sensori d.Pengenalan nyeri visceral buruk e. Masalah dengan steroognesis (mengenal benda dengan sentuhan) f. Masalah dengan grafestesia (pengenalan huruf “yang dijelaskan” di atas kulit) g.Salah mengidentifikasi wajah (termasuk diri sendiri) B. Perilaku yang berkaitan dengan sosialisasi yang disebabkan oleh respon neurobiologis a. Isolasi dan menarik diri dari hubungan social b. Harga diri rendah c. Ketidaksesuaian social d. Tidak tertarik dengan aktivitas rekreasi e. Kerancuan identitas gender f. Menarik diri dari orang lain yang berhubngan dengan stigma g. Penurunan kualitas hidup

2. Pemicu Gejala respon neurobiologis A. Kesehatan Dalam pemicunya terdapat beberapa hal seperti gizi buruk, kurang tidur, keletihan, infeksi, obat istem saraf pusat, kurang olahraga, hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan. B. Lingkungan Pemicu yang terdapat dalam lingkungan disekitarnya adalah adanya rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, masalah perumuhan atau perumahan yang tidak memuaskan, adanya tekanan dalam bertindak di masyarakat, perubahan dalam kejadian kehidupan dan pola aktivitas hidup sehari-hari, kesukaran interpersonal, gangguan dalam hubungan interpersonal, isolasi social dan dukungan social yang kurang, tekanan pekerjaan yang disebabkan oleh keterampilan bekerja yang kurang, kemisikinan, kurang teransportasi, C. Sikap atau prilaku Pada individu yang mengalami gangguan neurobiologis pemicu yang menyebabkannya adalah tampak dan bertindak berbeda dengan orang lain yang berusia dan berbudaya sama, keterampilan sosil kurang, perilaku agresif, perilaku kekerasan, penatalaksanaan pengobatan kurang, penatalaksanaan gejala yang kurang. II.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN Menurut NANDA Nursing Diagnoses Definition and Classification 2000- 2001, Philadelphia, 2001, the Association menyatakan bahwa diagnosis yang muncul pada individu dengan gangguan neurobiologis adalah:

1. Perubahan proses pikir 2. Gangguan isolasi sosial III.

INTERVENSI 1. Gangguan proses pikir Kriteria hasil: pasien akan hidup, belajar, dan bekerja pada tingkat keberhasilan paling maksimal sebagaimana didefinidikan individu Tujuan: pasien akan berperan serta dalam proses pertemuan yang singkat dan dijadwalkan secara teratur dengan perawat, serata dapat mengetahui dan memahami perubahan proses pola pikirnya Intervensi: 1.

Awali kontak hubungan perawat – pasien yang disetujui bersama, jadwalkan kontak singkat selama 5 – 10 menit.

2. Temui pasien secara teratur 3. Tingkatkan durasi lama waktu bertemu dengan pasien secara bertahap 4. Perlihatkan sikap penuh keperdulian dan perhatian 5. Bantu pasien mengidentifikasi perbedaan antara realistis dan proses pikir internal 6. Bantu pasien dan orang terdekat umtuk mengidentifikasi perilaku yang berhubungan dengan perubahan proses pikir yang menunjukan ancaman. 2. Gangguan Isolasi social Kriteria hasil: pasien akan hidup, belajar, dan bekerja pada tingkat keberhasilan paling maksimal sebagaimana didefinisikan oleh individu Tujuan: pasien akan terlibat dengan hubungan saling percaya dengan perawat, membahas tujuan personal yang berhubungan dengan interaksi social, mengidentifikasi perilaku yang menggangu hubungan social, mempraktikan

alternative prilaku social dengan perawat, memilih satu orang dan mempraktikan interaksi social. Intervensi: 1. Awali kontrak pertemuan dengan hubungan saling percaya yang secara konsisten memenuhi elemen perencanaan dan menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur 2. Dorong pasien untuk menjelaskan pola hubungan masa lalu, diskusikan pengalaman hubungan masa lau, identifikasi masalah yang berkaitan dengan interaksi social 3. Sampaikan hasil pengamatan tentang perilaku pasien dalam situasi social 4. Bahas perubahan prilkau yang mungkin dicapai yang kan memfasilitasi pembinaan hubungan social, bermain peran perilaku, berikan umpan balik 5. Bahas pengalaman mempraktikan prilaku baru dengan orang lain bahas cara mempertahankan hubungan. IV.

IMPLEMENTASI 1. Gangguan proses pikir Implementasi: 1. Mengawali kontak hubungan perawat – pasien yang disetujui bersama, jadwalkan kontak singkat selama 5 – 10 menit. 2. Menemui pasien secara teratur 3. Meningkatkan durasi lama waktu bertemu dengan pasien secara bertahap 4. Melihatkan sikap penuh keperdulian dan perhatian 5. Membantu pasien mengidentifikasi perbedaan antara realistis dan proses pikir internal

6. Membantu pasien dan orang terdekat umtuk mengidentifikasi perilaku yang berhubungan dengan perubahan proses pikir yang menunjukan ancaman. 2. Gangguan isolasi social 1. Mengawali kontrak pertemuan dengan hubungan saling percaya yang secara konsisten memenuhi elemen perencanaan dan menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur 2. Mendorong

pasien

untuk

menjelaskan

pola

hubungan

masa

lalu,

mendiskusikan pengalaman hubungan masa lau, mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan interaksi social 3. Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku pasien dalam situasi social 4. Membahas perubahan perilaku yang mungkin dicapai yang kan memfasilitasi pembinaan hubungan social, bermain peran perilaku, memberikan umpan balik 5. Membahas pengalaman dan mempraktikan prilaku baru dengan orang lain serta membahas cara mempertahankan hubungan. V.

EVALUASI Untuk mengevaluasi perlu mengajukan pertanyaan berikut ini : 1. Apakah pasien mampu menggambarkan perilaku yang menunjukan gangguan proses pikir? 2. Apakah pasien mampu mengidentifikasi dan menggambarkan obat yang diberikan, alas an minum obat, frekuensi, dan efek samiping yang mungkin terjadi? 3. Apakah pasien berperan serta dalam membina hubungan dengan oranglain yang dapat membuatnya merasa senang?

DAFTR PUSTAKA GAIL W STUART BUKU SAKU KEPERAWATAN JIWA JILID 5 JAKARTA 2006 PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC

Related Documents


More Documents from "Puskesmas Alang-Alang Lebar"