TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Pengumpulan Data a. Identitas Pasien Nama
: Ny. S.S.
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Suku/Bangsa
: Batak / Indonesia
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Jl. Raya Nai Pospos
No. Rekam Medik
: 00-14-55-02
Tanggal masuk / jam
: 20 Juni 2006 / jam 20.20 Wib
b. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. M
Umur
: 32 tahun
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Hubungan dengan pasien
: Anak
Alamat
: Jl. Jamin Ginting Medan
c. Data Medik Diagnosa medis
: Fraktur femur 1/3 medialis tertutup
Dokter yang merawat
: Dr. Nino
20
dextra
Ruangan kamar
: St. Martha / 43-4
Tanggal pengkajian
: 22 Juni 2006 / Jam 07.30 Wib
d. Riwayat kesehatan 1. Keluhan utama saat masuk -
Fraktur femur 1/3 medialis dextra tertutup
-
Luka kepada daerah kepala
2. Riwayat penyakit saat ini Pada tanggal 19 Juni 2006 jam 22.00 Wib, pasien dibonceng naik sepeda motor tiba-tiba ditabrak mobil dari belakang, pasien terlempar dari sepeda motor, bagian tubuh kanan terbentur kuat ke tanah, femur kanan patah, bagian kepala terdapat luka robek. Kemudian penduduk setempat membawa pasien ke Rumah Sakit Tembung, langsung diberi pertolongan pertama luka robek pada kepala dibersihkan dan dijahit, dilakukan rontgen pada femur bagian kanan hasilnya femur kanan patah dan langsung dibidai dengan spalk kayu. Pada tanggal 20 Juni 2006 pasien dirujuk ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan jam 10.40 Wib, tiba di UGD Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dengan observasi temperatur 37°C, nadi 88 x/menit, RR : 22 x/menit, TD : 110/70 mmHg, kesadaran compos mentis, keadaan umum sakit sedang. Di UGD pasien direncanakan untuk operasi sebagai operasi pasien kembali dibawa untuk pemeriksaan foto thoraks, head CT scan dan foto femur bagian kanan hasil dari head CT Scan. Menunjukkan bahwa tidak ada intrakranial haemoraghe, fraktur pada femur kanan tertutup bagian 1/3 proximal.
21
Jam 15.00 Wib dilakukan operasi ORIF dengan pemasangan plate dan screws. Pada femur kanan dan dibreidmen pada luka bagian kepala jam 18.00 Wib. Operasi selesai pasien dibawa ke ruangan Maria II dengan observasi temperatur 36,5°c, nadi 86 x/menit, RR : 20 x/menit, TD : 110/70 mmHg, kesadaran compos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, pasien tampak masih kesakitan dan terpasang verband pada luka bekas operasi, femur dan kepala terpasang drain pada femur dan kepala, infus asering 20 tetes/menit, satu buah dower kateter. 3. Keluhan saat dikaji pada tanggal 22-07-2006 jam 07.30 Wib -
Pasien post operasi (tanggal 21-07-2006) pemasangan plate dan screw pada kaki sebelah kanan.
-
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
-
Pasien mengatakan kebas-kebas di sekitar daerah luka operasi.
-
Terpasang drain pada kaki kanan dan kepala
-
Pasien mengatakan jika kakinya digerakkan terasa sakit
-
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kepala
-
Kepala pasien dibalut dengan perban
-
Pada femur kanan terdapat luka operasi sepanjang ± 15 cm yang ditutupi dengan kasa dan plester.
4. Riwayat penyakit dahulu Pasien belum pernah menderita penyakit sampai dirawat di rumah sakit.
22
5. Riwayat penyakit keluarga 79
60
55
57
53
25
23
50
48
22
17
45
40
Keterangan : :
Laki-laki
: Laki-laki yang meninggal
:
Perempuan
: Perempuan yang meninggal
:
Pasien
:
Tinggal serumah
c. Pengkajian Data Dasar 1. Aktivitas/istirahat Gejala
: - Pasien mengatakan jika kakinya digerakkan terasa sakit. - Pasien mengatakan tidak dapat tidur karena rasa nyeri pada luka operasi sejak selesai operasi
Tanda
: - Kaki diimobilisasi - Kaki kanan ditinggikan dengan menggunakan bantal (30°)
23
47
- Pasien post operasi tanggal 21 Juni 2006 pemasangan plate dan screw - Pada paha sebelah kanan dan terdapat drain satu buah pada kaki dan kepala. - Wajah pasien nampak sembab dan pasien sering menguap pada saat dikaji. 2. Sirkulasi Gejala
: - Observasi tanda-tanda vital sign. - Temperatur 36,5°C melalui aksila - Nadi : 86 x/menit, kuat dan teratur. - Tekanan nadi : 110/70 mmHg - Irama jantung teratur, suara nafas vesikuler, warna bibir merah muda, konjungtiva tidak anemik.
3. Neurosensori Gejala
: - Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kanan jika digerakkan. - Pasien mengatakan kebas di daerah bekas luka operasi.
Tanda
: - Pasien post operasi tanggal 21 Juni 2006 dan kaki sebelah kanan terpasang plate dan screw
4. Nyeri/kenyamanan Gejala
: Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka bekas operasi, skala nyeri 5-6, intensitasnya nyeri sedang, kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul bila bergerak dan nyeri berkurang bila tidak bergerak.
24
Tanda
: - Wajah pasien tampak meringis kesakitan, kadang pasien menghela nafas panjang pada saat nyeri timbul bila bergerak. Skala nyeri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
- Lokasi nyeri pada daerah femur sebelah kanan. - Frekuensi:
kadang-kadang
(bila
ada
perubahan
posisi) - Skala nyeri 5-6. 5. Pernafasan Tanda
: Frekuensi pernafasan 22 x/menit, kedalaman baik, pergerakan rongga dada simetris (kiri dan kanan), sianosis tidak ada.
6. Interaksi sosial Gejala
: - Pasien mempunyai 4 orang anak, tinggal bersama dengan suami dan anak-anaknya, hubungan dengan anggota keluarga baik dan mereka menerima keadaan sekarang.
Tanda
: - Pasien dapat berkomunikasi dengan baik. - Pasien dapat bekerja sama dengan perawat dan keluarga.
7. Integritas Ego Gejala
: - Pasien mengatakan apakah dia akan cepat sembuh - Pasien mengatakan apakah ia dapat berjalan kembali untuk dapat bekerja.
25
Tanda
: Pasien dapat menerima keadaannya.
d. Pemeriksaan diagnostik -
Head CT scan : tidak tampak intrakranial haemorage.
-
Thorax foto : Tidak ada kelainan pada paru-paru, paru-paru bersih.
-
Foto femur : kesan fraktur pada femur kanan 1/3 proximal tertutup.
-
Pemeriksaan laboratorium tanggal 20 Juni 2006
-
WBC
: 17,5 h . 103/mm3
Lym%
4,1 L 1,05
RBC
: 3-5 106/mm3
Mon%
5,5 h 1,821
HGB
: 10,3 g/dL
Neu%
89,1 / 11
MCV
: 88 nm3
EO%
0,8
0,29
MCH
: 29,4 pq
Gos%
0,5
0,17
MCHC
: 33,5 g/dL
Aly%
0,2
0,10
PLT
: 211 . 103/mm3
Lic%
2,3
0,67 H
MPV
: 6,1 nm3
PCT
: 0,129%
PDW
: 2,3%
Gol. darah
: O
Therapi IVFD asering : 20 tetes/menit Injeksi Toradol
Oral
: 2 x 1 amp
Rantin
: 3 x 1 amp
Taxegram
: 3 x 1 plc
Neurocet
: 3 x 1 amp
Magtral 3 x 15 cc
26
II. Pengelompokan Data a. Data Subjektif -
Pasien post operasi tanggal 21 Juni 2006
-
Pasien mengeluh sakit pada daerah operasi (femur) dengan intensitas sedang (skala 5-6) dan frekuensinya sedang terutama bila digerakkan / berubah posisi.
-
Pasien mengatakan takut menggerakkan kakinya sebelah kanan karena jika digerakkan terasa sakit.
-
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan sebagian aktivitasnya termasuk makan, minum dan eliminasi.
b. Data Objektif : -
Ada luka operasi pemasangan plate dan screw daerah femur sepanjang 15 cm, dan terpasang spuit drain / buah yang berisi cairan darah dengan volume 10 cc.
-
Kaki sebelah kanan terpasang plate dan screw yang dibalut dengan perban elastis dan posisi kaki luas ditinggikan dengan menggunakan bantal 2 buah.
-
Terpasang infus asering 20 tetes/menit pada tangan sebelah kiri.
-
Wajah pasien tampak meringis bila nyeri timbul terutama bila kaki digerakkan.
-
Mandi, makan eliminasi dan ganti pakaian di tempat tidur posisi dibantu oleh perawat dan keluarga.
-
Observasi vital sign : suhu 36,5°C, pols : 80 x/menit, pernafasan 22 x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg.
-
Pasien dalam status imobilisasi tungkai kanan
-
Terpasang 1 buah drain pada kepala.
27
III. Analisa Data No. 1.
Sign/Symptom Data Subjektif : -
Pasien
post
operasi
tanggal 21 Juni 2006 -
Etiologi
Problem
Trauma jaringan
Nyeri
refleks spasme otot sekunder
Pasien mengeluh sakit pada daerah operasi (femur) dengan
akibat operasi pembedahan
intensitas sedang (skala 5-6) dan frekuensi
sedang
terutama
bila
digerakkan. -
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kepala.
Data Objektif : -
Ada
luka
operasi
pemasangan plate dan screw pada daerah femur sepanjang ± 15 cm dan terpasang drain satu buah yang berisi cairan darah dengan volume ± 10 cc -
Terpasang drain pada daerah kepala
-
Pasien
meringis
kesakitan bila nyeri timbul terutama bila kaki digerakkan. -
Pasien dapat terapi Toradol 30 mg/8 jam.
2.
Data Subjektif : -
28
Tempat
Resiko tinggi
masuknya
terjadinya
Data Objektif : -
organisme Ada
luka
operasi
sekunder akibat
pemasangan plate dan screw pada
pembedahan dan
daerah femur sepanjang ± 15 cm -
infeksi
trauma
Terpasang satu buah drain pada dae-rah femur yang berisi cairan ± 10 cc
-
Terpasang satu buah drain pada kepala.
-
Observasi vital sign: suhu 36°C, pols :
86 x/menit,
pernafasan 22 x/menit, tekanan darah 3.
110/70 mmHg. Data Subjektif : -
Pasien
mengeluh
Post operasi
Sindrom defisit
pemasangan alat
perawatan diri
nyeri pada kaki kanan terutama pada internal plate dan - toileting area yang dioperasi jika digerakkan. Data Objektif : -
imobilisasi tungkai kanan.
dan
Pasien post operasi 2 Pasien
- berpakaian - eliminasi
hari -
- makan minum
Pasien dalam status
-
screw
terpasang
plate dan screw pada kaki kanan.
29
B. Diagnosa Keperawatan Nama
: Ny. S.S..
Ruangan/Kamar
: St. Martha
Umur
: 50 tahun
No. Rekam Medik
: 00-14-55-02
No 1.
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Ditemukan
Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan 22 Juni 2006
Diatasi -
Paraf E
refleks spasme otot sekunder akibat operasi
K
pembedahan ditandai dengan pasien post
A
operasi hari kedua, pasien mengeluh sakit pada
daerah
operasi
(femur)
dengan
A
intensitas sedang (skala 5-6) dan frekuensi
G
sedang terutama bila digerakkan, pasien
U
mengatakan nyeri pada daerah kepala, ada
S
luka operasi pemasangan plate dan screw
T
pada daerah femur sepanjang ± 15 cm dan
I
terpasang drain satu buah yang berisi cairan
N
darah dengan volume ± 10 cc, terpasang
A
drain pada daerah kepala, pasien meringis kesakitan bila nyeri timbul terutama bila kaki digerakkan, pasien dapat terapi Toradol 30 mg/8 jam. 2
Resiko
tinggi
terjadinya
infeksi 22 Juni 2006
-
E
berhubungan dengan tempat masuknya
K
organisme sekunder akibat trauma dan
A
pembedahan ditandai dengan ada luka operasi pemasangan plate dan screw pada
A
daerah femur sepanjang ± 15 cm, terpasang
G
30
satu buah drain pada daerah femur yang
U S T I N A
berisi cairan ± 10 cc, terpasang satu buah drain pada kepala, observasi vital sign: suhu 36°C, pols :
86 x/menit, pernafasan 22
x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. 3
Sindrom defisit perawatan diri, toileting, 22 Juni 2006 makan, minum, berpakaian, eliminasi berhubungan
dengan
post
-
E K A
operasi
pemasangan alat internal plate dan screw ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada kaki kanan terutama pada area yang dioperasi jika digerakkan, pasien dalam status imobilisasi tungkai kanan, pasien post operasi 2 hari, pasien terpasang plate dan screw pada kaki kanan.
31
A G U S T I N A
C. Rencana Keperawatan Nama : Ny. S.S.
Ruangan/Kamar
: St. Martha
Umur : 50 tahun
No. Rekam Medik
: 00-14-55-02
Tanggal 22-06-06
No.Dx Tujuan / Kriteria 1 Tujuan :
Intervensi Pertahankan imobilisasi -
Rasionalisasi Menghilangkan
Nyeri berkurang / dapat
bagian yang sakit dengan
dan mencegah kesalahan
K
ditolerir dalam waktu 3
tirah baring.
posisi tulang / tegangan
A
-
hari.
jaringan yang cedera
Kriteria : -
-
nyeri
-
Pasien
mengatakan
Tinggikan
dan
dukung -
ekstremitas yang terkena.
Meningkatkan
aliran
balik vena, menurunkan
nyeri berkurang dan
edema dan menurunkan
dapat ditolerir
nyeri
Wajah
Evaluasi keluhan nyeri / -
Mempengaruhi pilihan /
tenang
ketidaknyamanan meliputi,
pengawasan keefektifan
-
Skala nyeri 2-3
lokasi, intensitas, karakte-
intervensi
-
Pasien
ristiknya
jika
Paraf E
rileks
dan -
mengatakan
bergerak
tidak sakit lagi.
kaki -
Jelaskan prosedur sebelum -
Memungkinkan
memulai.
untuk siap secara mental
32
pasien
A.
untuk
aktivitas
berpartisipasi
juga dalam
mengontrol
tingkat
ketidaknyamanan -
Beri obat sebelum perawat- -
Meningkatkan relaksasi
an aktivitas.
otot dan meningkatkan partisipasi.
-
Dorong
menggunakan -
teknik
relaksasi
Memfokuskan
kembali
seperti
perhatian, meningkatkan
latihan nafas dalam bila
rasa kontrol, dan dapat
nyeri timbul.
meningkatkan puan
kemam-
koping
dalam
manajemen nyeri. -
Selidiki
adanya
keluhan -
Dapat
menandakan
nyeri tidak biasa /. Tiba-
terjadinya
tiba
misalnya infeksi, iske-
atau
progresif
dalam /
buruk
lokasi tidak
hilang dengan analgesik.
33
mia jaringan.
komplikasi
-
22-06-06
2
Tujuan :
-
Berikan obat sesuai indikasi -
Diberikan untuk menu-
(analgesik)
runkan nyeri / spasme
Berikan perawatan aseptik -
otot. Menghindari terjadinya
E
infeksi nosokomial.
K
Selama tindakan
kepe-
dan antiseptik, pertahankan
rawatan
tidak
teknik cuci tangan yang
infeksi
terjadi dalam waktu 3 hari
A
baik. -
Observasi daerah kulit yang -
Deteksi
mengalami
kerusakan
bangan infeksi memung-
(seperti luka, garis jahitan)
kinkan batuk melakukan
tidak ada
daerah yang terpasang alat
tindakan dengan segera
-
Suhu 36-37°C
invasif, catat karakteristik
dan pencegahan terha-
-
Luka kering
dan drainase dan adanya
dap komplikasi selanjut-
-
Bengkak dan merah
inflamasi
nya.
tidak ada pada luka -
Pantau suhu tubuh secara -
Mengindikasikan
bekas operasi
teratur
kembangan sepsis yang
Kriteria : -
Tanda-tanda
infeksi
dini
perkem-
per-
selanjutnya memerlukan evaluasi atau tindakan
34
A.
dengan segera. -
Observasi warna / kejer- -
Indikator perkembangan
nihan urine (adanya bau
infeksi
busuk)
kemih yang memerlukan
pada
saluran
tindakan segera. -
Batasi
pengunjung
yang -
dapat menularkan infeksi.
Menurunkan pemasangan
terhadap
pembawa
kuman penyebab infeksi. -
Berikan
perawatan
luka
buhan
menurunkan
kaki sebelah kanan.
infeksi.
Berikan
antibiotik
sesuai
Perhatikan adanya tandainfeksi
35
resiko
Terapi profilaktik dapat
yang mengalami trauma -
tanda
dan
digunakan pada pasien
indikasi.
-
penyem-
luka
bekas insisi di kepala dan
-
Mempercepat
di
sekitar
Mencegah
terjadinya
infeksi dan hipertermi
pemasangan infus. -
Lakukan perawatan kateter setiap
22-06-06
3
Tujuan :
-
Setelah
tindakan
-
hari
dan
fiksasi dari kateter. Sesuaikan tempat sehingga
posisi
tidur tubuh
pasien
diri
digerakkan menghadap ke
terpenuhi
tidak
terjadinya
infeksi saluran kemih.
pantau
keperawatan, perawatan pasien
yang
Mencegah
bisa
Akan dapat melihat jika
E
ada
posisi
K
dan dapat mengobser-
A
perubahan
vasi orang yang datang.
dan mampu melakukan
dinding.
perawatan
Identifikasi ketidakmampu- -
Kebersihan dan mence-
bertahap dalam waktu 3
an dalam berpakaian dan
gah dekubitus dan resiko
hari.
bantu pasien untuk mandi
infeksi
Lakukan perawatan rambut, -
Rambut,
- Pasien tampak bersih
kuku,
mulut bagian tubuh yang
- Pasien dapat makan
pasien.
diri
secara -
Kriteria :
-
A.
kulit,
dan
mulut
rentan
sendiri tanpa bantuan perawat dan keluarga - Pasien dapat meme-
kuku,
untuk
kulit,
adanya
kuman. -
Ganti alat tenun pasien jika -
Alat tenun yang basah
kotor atau basah.
dan lembab, merupakan
36
nuhi
kebutuhannya
tempat
sendiri (mandi, toile-
yang
disukai
mikroorganisme.
ting) tanpa bantuan -
Ubah posisi pasien saban 2 -
Melatih
perawat dan keluarga.
jam dan berikan posisi semi
duduk dan mengembali-
fowler.
kan kekuatan otot.
Kolaborasi dengan bagian -
Keadaan terbaring yang
fisioterapi untuk meningkat
lama
kan mobilitas.
kekuatan otot.
-
37
pasien
untuk
melemahkan
38