ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN DENGAN TUBERKULOSIS PARU PADA Tn. J.P. DI RUANGAN ST. PIA RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TANGGAL 1 NOVEMBER 2006
D I S U S U N OLEH :
KARTINI LUCIA SIHALOHO NIM : 2002 / 018
AKADEMI KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH MEDAN 2006
0
TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengumpulan Data a. Identitas Pasien Nama
: Tn. K.S.
Umur
: 45 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Kristen Protestan
Suku bangsa
: Batak / Indonesia
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Pulau Sicanang Blok 7 Belawan
b. Pengantar Pasien Nama
: Ny. N.T.
Umur
: 40 tahun
Alamat
: Pulau Sicanang Blok 7 Belawan
Hubungan dengan pasien
: Istri
Pekerjaan
: Wiraswasta
c. Data Medik Dikirim
: UGD
Diagnosa medik
: Tuberkulosis Paru
Dr. yang merawat
: Dr. Pantas Hasibuan
No. Record
: 13-42-69
Tanggal masuk
: 08 November 2006, jam 22.10 Wib
Tanggal pengkajian
: 13 November 2006
1
d. Riwayat kesehatan sekarang 1) Keluhan utama pada tanggal 06 November 2006 -
Sesak nafas
-
Sering demam
-
Berkeringat pada malam hari
-
Jika batuk sering mengeluarkan darah
2) Alasan masuk Kira-kira 2 minggu yang lalu (24 Oktober 2006) pasien batuk-batuk dengan sekret kental dan bercampur darah, sesak nafas, sering demam dan berkeringat di malam hari. Pada tanggal 30 Oktober 2006, pasien dibawa berobat ke klinik, tapi tidak ada perubahan. Maka atas inisiatif keluarga pasien dibawa berobat ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan selanjutnya. 3) Keadaan pasien saat dikaji tanggal 13 November 2006 -
Pasien batuk-batuk dengan sekret kental bercampur darah ± 3 kali
-
Pasien merasa sesak apabila batuk timbul, terpasang O 2 2 liter / menit
-
Pasien tampak lemah
-
Observasi vital sign : Suhu
: 38°C
Pols
: 88 x/menit
Tekanan darah
: 150/80 mmHg
Pernafasan
: 28 x/menit
2
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
4) Riwayat kesehatan masa lalu Pasien pernah opname sebanyak 1 kali pada tahun 2003 dengan penyakit yang sama. 5) Riwayat kesehatan keluarga Menurut keterangan pasien bahwa keluarga pasien, anak dan istri dalam keadaan sehat. 6) Pengkajian data dasar a) Aktivitas / Istirahat Gejala
: Setelah beberapa hari di rumah sakit, pasien mengatakan badan terasa lemas dan mudah lelah setiap mau beraktivitas. Pada malam hari pasien sulit tidur karena batukbatuk / haemoptoe, sering demam dan banyak keringat pada malam hari.
Tanda
: -
Pasien sesak dan nyeri pada saat batuk
-
Pasien tampak pucat dan lemah
-
Pasien tampak gelisah
-
Adanya kehitaman di sekitar palpebra
-
Pasien sering menguap
b) Integritas ego Gejala
: Pasien mengatakan merasa tidak berdaya akibat sakit
yang
3
dideritanya
dan
berharap
bahwa
penyakitnya cepat sembuh. Pasien khawatir dengan keluarganya Tanda
: Pasien tampak cemas dan gelisah
c) Makanan/cairan Gejala
: Pasien mengatakan tidak ada selera makan, tetapi sering minum karena batuk-batuk sehingga pasien mengatakan berat badan turun 2,5 kg, sebelumnya berat badan 70 kg,.
Tanda
: - Berat badan pasien 67,5 kg - Bentuk tubuh pasien kurus - Pasien banyak mengeluarkan keringat pada malam hari sehingga pasien sering ganti baju.
d) Nyeri / kenyamanan Gejala
: Pasien mengatakan nyeri dada pada saat batuk sambil memegang area yang sakit.
Tanda
: - Pasien berhati-hati pada area yang sakit - Pasien gelisah karena sering batuk - Pasien banyak
mengeluarkan keringat pada
malam hari sei pasien sering ganti baju.
e) Pernafasan Gejala
: - Pasien mengatakan sering sesak jika batuk - Pasien
batuk-batuk
dengan
sekret
bercampur darah. Tanda
: - Bentuk thoraks - Bentuk pernafasan
4
: Simetris : Thorakal abdominal
dan
- Pergerakan rongga dada: Tidak teratur - Suara nafas
: Vesikuler meninggi
- Suara perkusi
: Redup
dan
fremitus
menurun - Suara tambahan
: Ronchi basah
- Sekresi paru / batuk : Sekret
bercampur
darah / haemaptoe - Penggunaan alat bantu: Pasang O 2 2 liter/menit - Jumlah pernafasan
: 28 x/menit
f) Keamanan Gejala
: - Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi - Pasien mengeluarkan nyeri di daerah dada karena batuk.
Tanda
: - Pasien demam dengan temperatur 38°C - Pasien mengeluarkan keringat pada malam hari sehingga pasien sering ganti baju
g) Interaksi sosial Gejala
: - Pasien merasa diasingkan dan dijauhi karena penyakit menular yang dideritanya - Pasien merasa sulit untuk menerima penyakit yang dideritanya sekarang - Pasien merasa sangat lemah dalam melakukan aktivitas sehingga sering dibantu oleh keluarga dan perawat.
5
h) Penyuluhan dan pembelajaran Tanda
: - Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada menderita penyakit yang sama dengan pasien. - Pasien tidak mengetahui tentang pengobatan sehingga penyakit yang dideritanya kambuh kembali.
7) Data Penunjang Tanggal 07 November 2006 1. Pemeriksaan radiologis foto thoraks Pemeriksaan ini menggambarkan proses koch pulmonum yang masih aktif dan meluas.
2. Pemeriksaan laboratorium tanggal 07 November 2006 WBC : 10,5 x 10 3 / mm 3
(5-10 . 10 3 /mm 3 )
RBC : 4,6 x 10 6 /mm 3
(3 – 5 . 10 6 /mm 3 )
HCT : 38%
(35 – 48%)
HB
: 13,4 gr/dL
(11 – 18,8 g/dL)
PLT
: 280 . 10 3 /mm 3
(150 – 400 . 10 3 /mm 3 )
Golongan arah : O
3. Therapi Infus NaCl 0,9% + Kalnex 1 ampul Vitamin K
3x1
Taxegram
2x1
Rifamfisin
1x1
6
Sistenol
3x1
Pyrazinamide
3x1
INH
1x1
Pulmolen
1x1
Surbex T
1x1
Amaril
4x1
2. Pengelompokan Data a. Data Subjektif -
Pasien mengatakan sering batuk dengan sekret kental dan bercampur darah
-
Pasien merasa sesak apabila batuk timbul
-
Pasien mengatakan nyeri pada dada pada saat batuk
-
Pasien mengatakan sering berkeringat pada malam hari
-
Pasien mengatakan badan terasa lemah dan mudah lelah setiap mau beraktivitas
-
Pasien mengeluh sulit tidur pada malam hari
-
Pasien mengatakan tidak ada selera makan, BB turun 2,5 kg, sebelumnya 70 kg.
b. Data Objektif -
Pasien tampak sesak dan terpasang O 2 2 liter/menit
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien tampak memegangi dada bila batuk
-
Pasien tampak pucat
7
-
Pasien sering menguap
-
Tampak bayangan kehitaman pada kelopak mata bawah
-
Pasien tampak kurus
-
Berat badan pasien 67,5 kg
-
Makanan yang disajikan hanya habis ½ porsi
-
Pasien banyak mengeluarkan keringat pada malam hari
-
Observasi vital sign : Temperatur : 38°C, Pols : 88 x/menit, tekanan darah: 150/80 mmHg, Pernafasan: 28 x/menit.
-
Bentuk
pernafasan
torakoabdominal,
pergerakan
asimetris, dan suara tambahan pernafasan ronchi basah.
8
rongga
dada
3. Analisa Data No. 1.
Sign / symptom Data Subjektif : -
Pasien mengatakan sering
Etiologi
Problem
Sekret kental
Ketidakefektifan
bercampur darah
bersihan jalan
batuk dengan sekret kental
nafas
dan bercampur darah -
Pasien merasa sesak apabila batuk timbul
-
Pasien mengatakan badan terasa lemah dan mudah lelah
setiap
mau
beraktivitas Data Objektif : -
Pasien tampak sesak dan terpasang O 2 2 liter/menit.
-
Pasien tampak lemah
-
Pasien tampak memegangi dada bila batuk
-
Observasi
vital
sign
:
Temperatur : 38°C, Pols : 88 x/menit, tekanan darah: 150/80 mmHg, Pernafasan: 28 x/menit. -
Bentuk pernafasan torakoabdominal,
pergerakan
rongga dada asimetris, dan suara tambahan pernafasan 2
ronchi basah. Data Subjektif :
Intake nutrisi
9
Pola nutrisi
-
Pasien
mengatakan
tidak
yang tidak
kurang dari
adekuat
kebutuhan tubuh
Ketidaknyamanan
Kebutuhan tidur
ada selera makan, BB turun 2,5 kg, sebelumnya 70 kg. Data Objektif : -
Pasien tampak lemah
-
Pasien tampak pucat
-
Pasien tampak kurus
-
Makanan
yang
disajikan
hanya habis ½ porsi 3
- Berat badan pasien 67,5 kg. Data Subjektif : -
Pasien mengeluh sulit tidur
tidak terpenuhi
pada malam hari. -
Pasien merasa sesak apabila batuk timbul
-
Pasien
mengatakan
nyeri
pada dada pada saat batuk Data Objektif : -
Pasien tampak lemah
-
Pasien sering menguap
-
Tampak
bayangan
hitam
pada kelopak mata bawah -
Pasien
banyak
keringat
pada malam hari.
B. Diagnosa Keperawatan Nama : Tn. J.P.
Ruangan
: St. PIA / 34-9
Umur : 45 tahun
No. RM
: 13-42-69
10
No. 1.
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Ditemukan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 13-11-2006 berhubungan
dengan
sekret
kental
bercampur darah ditandai dengan pasien mengatakan sering batuk dengan sekret kental dan bercampur darah, pasien merasa
sesak
apabila
batuk
timbul,
pasien mengatakan badan terasa lemah dan mudah lelah setiap mau beraktivitas, pasien tampak sesak dan terpasang O 2 2 liter/menit, pasien tampak lemah, Pasien tampak memegangi dada bila batuk, Observasi vital sign : Temperatur : 38°C, Pols : 88 x/menit, tekanan darah: 150/80 mmHg, Pernafasan: 28 x/menit, bentuk pernafasan torakoabdominal, pergerakan rongga 2
dada
asimetris,
dan
suara
tambahan pernafasan ronchi basah. Pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 13-11-2006 berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan pasien mengatakan tidak ada selera makan, BB turun 2,5 kg, sebelumnya 70 kg, pasien tampak lemah, pasien tampak pucat, pasien tampak kurus, makanan yang disajikan hanya habis ½ porsi, berat badan pasien 67,5 kg.
11
Teratasi
Paraf K A R T I N I
3
Kebutuhan
tidur
tidak
terpenuhi 13-11-2006
K
berhubungan dengan ketidaknyamanan
A
ditandai dengan pasien mengeluh sulit
R
tidur pada malam hari, pasien merasa
T
sesak
pasien
I
mengatakan nyeri pada dada pada saat
N
batuk, pasien tampak lemah, pasien
I
apabila
batuk
timbul,
sering menguap, tampak bayangan hitam pada kelopak mata bawah, pasien banyak keringat pada malam hari.
12
C. Rencana Keperawatan Nama
: Tn. J.P.
Ruangan : St. PIA / 34-9
Umur
: 45 tahun
No. RM
Tanggal/ Jam 13-11-06
No. Dx 1.
: 13-42-69
Tujuan / Kriteria Setelah perawatan, pasien -
Perencanaan Rencana Kaji fungsi -
Rasionalisasi Ronkhi, mengi
dapat
pernafasan
seperti
menunjukkan keti-
A
nafas,
dakmampuan untuk
R T
menunjukkan
jalan
nafas efektif.
bunyi
Kriteria:
kecepatan irama dan
membersihkan
batuk
kedalaman nafas.
lan nafas.
tanpa -
Catat
Sputum
-
Pasien
dapat
secara
efektif
kemampuan -
ja-
berdarah
untuk mengeluarkan
kental
atau
-
Sekret cair
sputum, batuk efek-
cerah
diakibatkan
-
Pasien tidak sesak
tif, catat karakter dan
oleh
jumlah sputum
paru
darah
kerusakan atau
luka
bronkial. Berikan pasien posisi -
Posisi
semi
memaksimalkan
atau
fowler
membantu
tinggi. Bantu pasien
ekspansi paru dan
untuk batuk efektif
menurunkan upaya
dan
pernafasan.
latihan
nafas
K
I
bantuan
-
Paraf
N I
dalam. -
Pertahankan masuk- -
Pemasukan
cairan
an cairan
membantu
untuk
mengencerkan sekret dan mudah dikeluarkan -
Kolaborasi
dengan -
dokter pemberian 13-11-06
2
Untuk
mengurangi
dalam
beratnya
obat-
penyakit.
gejala
Kebutuhan nutrisi terpenuhi -
obatan. Catat status nutrisi, -
Membantu
pada masa perawatan.
pastikan
mengidentifikasi
A
Kriteria hasil :
yang sesuai
kebutuhan pasien.
R
Untuk
T
-
Nafsu makan ada
-
BB kembali normal
-
Porsi
makanan
-
Awasi
pola masukan
pengeluaran yang
disajikan habis -
diet / dan
dalam
mengukur
keefektifan
nutrisi
I
dukungan
N
berat badan secara
dan
periodik
cairan
Dorong dan berikan -
Membantu menghe-
periode
mat energi khusus-
sering.
istirahat
nya bila kebutuhan metabolik
14
K
I
meningkat
saat
demam. -
Dorong sedikit
Memaksimalkan
sering
masukan
dan
dengan tinggi
makan makanan protein
dan
karbohidrat.
tanpa
nutrisi kelemahan
yang tidak perlu /. Kebutuhan
energi
dari
makan
makanan
banyak
dan
menurunkan
irigasi gaster. -
Dorong
orang -
Meningkatkan
terdekat
untuk
selera makan dan
memotivasi 13-11-06
3
pasien
pemasukan
Pasien dapat menunjukkan -
makan. Tentukan
kebutuhan tidur terpenuhi.
tidur dan kebiasaan
mengidentifikasi
Kriteria hasil.
yang terjadi.
intervensi
-
Pasien dapat tidur pada malam hari
-
kebiasaan -
Sesak
dan
dan yang
tepat -
batuk
pasien. Mengkaji
nutrisi
Berikan posisi yang -
Posisi yang nyaman
nyaman
memberikan
15
sesuai
berkurang
toleransi
-
Pasien tampak segar
-
Tidak tampak bayangan hitam pada palpebra -
kebutuhan
tidur
pasien terpenuhi
A
Ciptakan lingkungan -
Menurunkan
R
yang nyaman pada
stimulasi
untuk
T
saat beristirahat.
terbangun dari tidur
I
Batasi
Mengurangi
N
pengunjung -
selama periode besuk
kebisingan memberi
dan suasana
yang nyaman untuk -
K
Kolaborasi
dengan
tidur.
dokter dalam pembe- -
Pemberian
obat
rian obat tidur.
tidur dapat membantu untuk memenuhi tidur.
16
kebutuhan
I
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Nama : Tn. J.P
.
Umur : 45 tahun Tanggal No. / Dx Ja m
Implementasi
Dx. 13-11-06 1
15.00
-
nafas
sering batuk dan sulit
R
pasien
untuk mengeluarkan
T
dahaknya
I
posisi O: - Wajah meringis
semi fowler. -
Memberi minum
pasien air
putih
putih habis diminum pasien.
- Pasien
memegangi ketika
batuk - Terpasang
O2
2
liter/menit
:
38°C,
tampak
dadanya
Mengobservasi vital A: Jalan sign
Temperatur: Pols
x/menit, mmHg,
:
nafas
150/80 pernafasan
28 x/menit.
belum
efektif
88 P: Lanjutkan
tekanan
darah:
-
- Pasien
N
sesak
hangat 1 gelas, air
-
K A
dan
Mengatur
Paraf
mengatakan
pasien dengan posisi
17.00
: 13-42-69
Jam 20.00 Wib
tampak mengangguk.
16.10
No. RM
pasien untuk batuk S: Pasien dalam,
16.00
: St. PIA / 34-9
Evaluasi
Menganjurkan efektif
15.30
Ruangan
rencana
tindakan. - Anjurkan
pasien
untuk tetap batuk efektif
Menganjurkan pasien
- Pertahankan
untuk mengeluarkan
masukan
dahaknya
hangat
jika
cairan
I
batuk
/
jangan
ditelan,
pasien
mengatakan
sulit
untuk menge-luarkan dahaknya. 19.00
-
Mengevaluasi kembali
keadaan
jalan nafas pasien, pasien masih tampak sesak
dan
sambil
batuk
memegangi
dadanya. 19.30
-
Memasang liter/menit,
O2
2
pasien
masih tampak sesak. 20.00
-
Menanyakan kepada pasien
2
13-11-06 15.30
tentang
keadaannya,
pasien
mengatakan
masih
sesak. Menghidangkan
Jam 20.00 Wib
snack sore + segelas S: Pasien teh
manis
kepada
K
mengatakan
tidak selera makan
pasien, snack dan teh O: - Makanan
16.00
-
manis dapat dihabis-
disajikan
kan oleh pasien.
habis ½ porsi.
Menganjurkan pasien
- Badan
untuk makan lebih
kurus
sering dalam ukuran
18
A R
yang
T
hanya
I
tampak
N I
kecil,
pasien A: Perubahan
mengatakan 17.00
-
akan
kurang
dari
melakukannya.
kebutuhan
Menganjurkan pasien
belum teratasi
untuk membersihkan P: Lanjutkan mulut
sehabis
makna, 18.00
pasien
rencana
tindakan - Beri pasien makan dengan
Menghidangkan diet
sering dalam porsi
pasien, pasien hanya
kecil.
porsi
dari
frekuensi
½
- Berikan diet tinggi
yang
protein dan karbo-
disajikan. 18.30
tubuh
tampak mengangguk.
menghabiskan
-
nutrisi
hidrat.
Memberikan
air
putih hangat 1 gelas, pasien
dapat
menghabiskannya. 20.00
Memantau
kembali
keadaan pasien, pasien tampak sedang memakan yang
makanan
dibawa
oleh
keluarga pasien. 20.10
Memberi 2 gelas air putih
hangat,
air
putih habis diminum 3
13-11-06 16.30
pasien. Mengganti pasien
yang
baju Jam 20.00 Wib basah S: Pasien
19
mengatakan
K A
karena keringat dan
tidak
tidur
R
alat
karena sering batuk
T
dan berkeringat.
I
tenun
yang
basah. 15.45
-
Memberikan suasana O: - Pasien yang
nyaman
tenang
dan
dengan
membatasi
pengun-
jung 19.00
-
menguap. - Tampak
Menganjurkan
pa-
sesak
kan aktivitas ringan
- Pasien
membaca
tampak mengangguk Menganjurkan kepada
keluarga
berkunjung
agar
pasien
dapat
beristirahat -
Melihat
-
tampak
lemah tidur
belum
terpenuhi rencana
tindakan - Ganti baju dan alat tenun
jika
basah
karena keringat. - Ciptakan
suasana
keadaan
yang
tenang
pasien, pasien tidak
jauh
dari
dapat
singan
tampak 19.30
tampak
P: Lanjutkan
untuk membatasi jam
19.15
bayangan
- Pasien
sien untuk melaku-
tidur,
pasien
sesak
dan
- Kolaborasi
sering batuk
dokter
Menganjurkan
pemberian
kepada pasien untuk
tidur.
minum
air
hangat
setelah batuk, pasien
20
N I
hitam pada kelopak
sebelum tidur, pasien A: Pola -
sering
mata bagian bawah
seperti
19.10
bisa
dan kebi-
dengan dalam obat
tampak
mengang-
guk. 20.00
-
Menanyakan kepada pasien
tentang
keadaannya,
pasien
mengatakan
tidak
bisa sering
tidur batuk
karena dan
berkeringat.
21