Azka Agama.docx

  • Uploaded by: channel merah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Azka Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,084
  • Pages: 13
MAKALAH SHALAT SUNNAT Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Agama Tahun Akademik 2018/ 2019 Dosen : ISI SENDIRI

Disusun Oleh :

1. Azka Nabila Hani

702018076

1.

FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2018 / 2019

DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................1 1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................................1 BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................................2 2.1 Pengertian Shalat Sunnat ........................................................................................................2 2.2 Shalat Sunnat Rawatib dan Ghairu Rawatib ..........................................................................5 2.3 Shalat yang Tidak Disunnatkan..............................................................................................7 BAB 3 KESIMPULAN....................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA

i

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dengan judul makalah shalat sunnat. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu mendatang.

Palembang, 4 April 2019

Penulis

ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita sebagai umat muslim diwajibkan oleh Allah Swt untuk selalu menyembah kepadaNya dengan cara mendirikan ibadah shalat. Shalat merupakan ibadah yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Shalat merupakan pondasi utama dalam diri kita sebagai umat muslim. Ibadah shalat sendiri terbagi menjadi dua yaitu shalat wajib yang diwajibkan bagi setiap umat muslim untuk menjalankannya dan shalat sunnat yang hukumnya tidak wajib untuk dijalankan, namun apabila dijalankan akan mendapat pahala lebih dari Allah Swt. Shalat sunnat juga dibagi menjadi dua yaitu shalat sunnat rawatib dan ghairu rawatib. Shalat sunnat rawatib adalah ibadah sunnat dalam shalat yang paling diutamakan. Nabi SAW selalu senantiasa mengerjakan dan tidak pernah meninggalkannya ketika dalam keadaan mukim. Shalat sunnat rawatib merupakan ibadah

tambahan (at-tathowwu’) untuk shalat fardhu. Dan at-tatowwu’ sendiri merupakan hikmah serta rahmat Allah yang disayriatkan untuk hambanya. Shalat sunnat rawatib ini berjumlah antara 1012 rakaat. Sedangkan shalat sunnat ghairu rawatib adalah shalat sunnat rawatib yang anjurannya tidak begitu ditekankan. Jumlah rakaat yang biasa kita temukan yaitu 2 rakaat sebelum melakukan shalat kecuali shalat subuh. Dengan adanya shalat Sunnat dapat digunakan untuk menambah pahala pada diri kita yang mungkin kurang dalam melakukan shalat wajib. Dengan ibadah double yang kita lakukan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana pengertian shalat sunnat? 1.2.2 Bagaimana pengertian shalat sunnat rawatib dan ghairu rawatib? 1.2.3 Bagaimana shalat yang tidak disunnatkan?

1.3 Tujuan Pembahasan 1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pengertian shalat sunnat 1.3.2 Untuk mengetahui bagiamana pengertian shalat sunnat rawatib dan ghairu rawatib 1.3.3 Untuk mengetahui apa saja shalat yang tidak disunnatkan

1

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Shalat Sunnat Shalat secara bahasa berarti doa, sedangkan menurut syara’ shalat adalah bentuk ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukuan. Sesuai dengan firman Allah SWT. : ‫ع ِن اْلفَحْ شَاءِ َواْل ُم ْنك َِر‬ َّ ‫ص ََلة َ ا َِّن ال‬ َّ ‫َواَق ِِم ال‬ َ ‫صَلَة َ ت َ ْنهٰ ى‬

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45) Shalat sunnat atau yang disebut juga dengan shalat nawafil merupakan shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan, namun hukumnya tidak wajib. Jadi apabila seseorang mengerjakan shalat sunnat maka ia akan mendapatan pahala, jika tidak dikerjakan pun ia juga tidak mendapatkan dosa, namun sangat sayang jika tidak dikerjakan karena kita tidak mendapatkan pahala. Shalat sunnat juga dapat dikatakan shalat yang dilakukan diluar shalat wajib. Berdasarkan hukumnya, shalat sunnat ada dua macam yaitu shalat sunnat rawatib dan shalat sunnat ghairu rawatib. Shalat sunnat merupakan pelengkap shalat fardhu, artinya shalat sunnat pahalanya sebagai pelengkap shalat fardhu. Ibarat dalam suatu bangunan, shalat fardhu sebagai rumahnya, sedangkan shalat sunnatnya sebagai perlengkapannya, seperti kursi, meja dan sebagainya. Karena itu, shalat shalat sunnat ini sangat baik dan penting dikerjakan oleh semua kaum muslimin dan muslimat. Shalat sunnat sendiri tidak bisa dilakukan dengan waktu yang kita inginkan. Shalat sunnat memiliki waku yang telah ditentukan. Untuk waktu shalat sunnat ada tiga waktu, yaitu shalat sunnat yang dikerjakakan pada malam hari atau yang disebut dengan qiyamul lail (misalnya shalat tahajud, shalat tarawih), Shalat sunnat yang dikerjakan pada pagi hari misalnya shalat dhuha, dan shalat sunnat yang bisa dikerjakan pada siang hari dan pagi hari. Ada juga waktu yang tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat sunnat diantaranya adalah :  Ketika matahari terbit hingga ia naik setinggi lembing  Ketika matahari sedang berada tepat dipuncaknya hingga ia mulai condong ( kecuali hari jum’at)  Ketika waktu sesudah ashar hingga terbenamnya matahari  Ketika setelah shalat subuh 2

 Ketika matahari terbenam hingga benar-benar matahari terbenam

Ada berbagai macam shalat Sunnat yang dapat dilakukan untuk menambah pahala kebaikan untuk diri kita diantaranya adalah : 1. Shalat Wudu Shalat sunnat yang dilakukan setelah mengambil air wudhu 2. Shalat Tahiyatul Masjid Shalat tahiyatul masjid adalah shalat sunnat dua rakaat yang dikerjaan ketika masuk masjid, sebelum Anda duduk. 3. Sholat Dhuha

Shalat duha adalah shalat sunnat dua sampai 12 rakaat yang dikerjakan ketika matahari telah naik. 4. Shalat Rawatib Shalat sunnat rawatib adalah shalat sunnat yang dikerjakan mengiringi shalat fardu atau shalat wajib. Terdapat dua macam shalat rawatib, yakni shalat rawatib qabliyah yang dikerjakan sebelum shalat fardhu, atau bakdiyah yang dikerjakan setelahnya. 5. Shalat Tahajud Sholat tahajud adalah shalat sunnat yang dilakukan di waktu malam. Sebaiknya dilakukan di sepertiga malam terakhir dan sesudah kita terlelap sebelumnya. Shalat sunnat ini minimal dilakukan 2 rakaat. 6. Shalat Istikharah Shalat istikharah adalah shalat sunnat dua rakaat untuk meminta petunjuk yang baik jika kita sedang dihadapkan dengan dua pilihan. Waktu yang baik untuk melakukan shalat sunnat ini adalah dua per tiga malam terakhir. 7. Shalat Hajat Shalat hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Shalat sunnat ini dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam tiap 2 rakaat. 8. Shalat Mutlaq Shalat mutlaq adalah shalat sunnat yang tidak memiliki kaidah waktu pengerjaan dan tidak memiliki sebab untuk dilakukan. Jumlah rakaatnya pun tidak dibatasi. 3

9. Shalat Taubat Shalat sunnat adalah shalat yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT. 10.

Shalat tasbih

Shalat tasbih adalah sholat sunnat sebanyak 4 rakaat yang dikerjakan pada siang hari dengan satu salam, atau malam hari dengan 2 salam. Shalat tasbih memiliki tata cara yang agak berbeda dengan shalat biasa, karena tiap gerakan diselingi bacaan tasbih sebanyak 10 kali atau 15 kali dengan total bacaan tasbih tiap shalatnya berjumlah 75. 11. Shalat Tarawih Shalat tarawih adalah shalat sunnat sesudah isya yang dilakukan pada bulan Ramadan. 12. Shalat Witir Shalat witir adalah shalat sunnat muakkad atau dianjurkan yang dirangkaikan sebagai penutup shalat tarawih. 13. Shalat Hari Raya Shalat hari raya adalah shalat sunnat yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal dan Idul Adha 10 Dzulhijah. Hukum dari shalat hari raya adalah sunnat muakkad atau dianjurkan. 14. Shalat Khusuf Shalat khusuf adalah sholat sunnat yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan. Shalat sunnat ini dikerjakan minimal dua rakaat. 15. Shalat Istiqa Shalat istiqa adalah shalat sunnat yang ditujukan untuk meminta hujan kepada Allah.

Adapun juga manfaat dari melakukan shalat sunnat yaitu : 1. Shalat sunnah dapat menyempurnakan pahala shalat fardu . 2. Shalat sunnah dapat mendekatkan diri kepada Rasulullah saw . 3. Shalat sunnah adalah amalan paling utama setelah shalat fardu ( sebaik – baiknya amalan ). 4. Shalat sunnah dapat menghapus dosa .

4

2.2 Shalat Sunnat Rawatib dan Ghairu Rawatib Shalat sunnat rawatib adalah semua shalat yang dikerjakan sebelum maupun sesudah shalat fardhu. Jika shalat sunnat itu dikerjakan sebelum mengerjakan shalat fardhu, maka disebut shalat qabliyah, sedangkan apabila dikerjakan sesudah shalat fardhu disebut shalat bakdiyah. Karena itu shalat sunnat rawatib ada dua macam. Ada yang sebelum shalat fardhu dan ada yang sesudah shalat fardhu. Shalat sunnat rawatib amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Bilangan rakaat shalat sunnat rawatib semuanya ada 22 rekaat, yaiktu : 

Sebelum shubuh 2 rakaat



Sebelum zhuhur 4 rakaat



Sesudah zhuhur 4 rakaat



Sebelum ashar 4 rakaat



Sebelum maghrib 2 rakaat



Setelah maghrib 2 rakaat



Sebelum isya 2 rakaat



Sesudah isya 2 rakaat Diantara shalat sunnat diatas, ada yang muakkad artinya sunnat yang sangat dianjurkan

atau dikuatkan untuk dikerjakan diantaranya : 

Sebelum shubuh 2 rakaat



Sebelum zhuhur 2 rakaat



Sesudah zhuhur 2 rakaat



Sebelum ashar 2 rakaat



Sesudah maghrib 2 rakaat



Sesudah isya 2 rakaat Selain dari shalat sunnat tersebut, ada shalat sunnat yang disebut ghairu muakkad, artinya

shalat sunnat yang tidak begitu dianjurkan. Shalat sunnat ghairu Rawatib tidak banyak perbedaan dengan shalat sunnat rawatib maka kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan shalat sunnat rawatib.

5

Dari tabel diatas kita bisa lihat bahwa shalat sunnat rawatib dan ghairu rawatib dilakukan sebelum atau setelah shalat wajib dan rasulullah selalu mengamalkan shalat ini. Perbedaan terletak pada tanda merah dimana ada tambahan rakaat lain setelah melakukan shalat sunnat rawatib. Untuk lebih jelasnya lihat table dibawah ini :

RAWATIB MUAKKAD

RAWATIB GHOIRU MUAKKAD

2 rakaat sebelum subuh

2 rakaat (yg lain) sebelum duhur

2 rakaat sbelum duhur

2 rakaat (yg lain) sesudah duhur

2 rakaat sesudah duhur

4 rakaat sebelum asar

2 rakaat sesudah maghrib

2 rakaat sebelum maghrib

2 rakaat sesudah isya

2 rakaat sebelum isya

Kemudian Keutamaan-keutamaan shalat sunnah rawatib muakkad sebagai berikut adalah: 1.

Keutamaan shalat sunnah sebelum subuh dijelaskan oleh hadits sebagai berikut:

‫ َر ْكعَت َا ْالفَجْ ِر َخي ٌْر مِ نَ الدُّ ْنيَ َاو َمافِ ْي َها‬: ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ِ‫عائ‬ َ ُ‫ى هللا‬ َ ‫ع ْن َها‬ َ ُ‫ى هللا‬ ِ ‫شةَ َر‬ َ ‫ع ْن‬ َ )‫(رواه المسلم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ َّ ‫صل‬ ِِّ ِ‫ع ِن النَّب‬ َ ‫ض‬

Artinya: Dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW. Beliau telah bersabda, ”dua rakaat sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

6

Keutamaan shalat sunnah dzuhur baik qabliyah maupun ba’diyah dan shalat sunnah

2.

sesudah shalat maghrib dan sesudah isya’ dijelaskan dalam hadits, yang artinya sebagai berikut: ‫عش ََرة َ َر ْكعَةً بَنَى َبيْتٌ فِى ْال َجنَّ ِة‬ َ ‫صلَّى فِى يَ ْو ٍم َولَ ْيلَ ٍة اِثْنَى‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ُ‫ى هللا‬ ِ ‫ع ْن ا ُ ِ ِّم َحبِ ْيبَةَ َر‬ َ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ َم ْن‬: ‫سلَّ َم‬ َ ِ‫ قَا َل َرسُ ْو ُل هللا‬: ْ‫ع ْن َها قَالَت‬ َ ‫ض‬ ُّ ‫ ا َ ْر َب ًعا قَ ْب َل‬:)‫(رواه الترمذى‬ ‫ب َو َر ْك َعتَي ِْن َب ْعدَ ْال ِعشَاءِ َو َر ْك َعتَي ِْن قَ ْب َل ْالفَجْ ِر‬ ِ ‫ َو َر ْك َعتَي ِْن َب ْعدَ ْال َم ْغ ِر‬,‫الظ ْه ِر َو َر ْك َعتَي ِْن َب ْعدَهَا‬

Artinya: “siapa yang shalat sehari semalam dua belas rakaat, maka dibangunlah bagimya sebuah rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudah dzuhur, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya’ dan 2 rakaat sebelum subuh.” (HR. Turmudzi).

2.3 Shalat yang Tidak Disunnatkan Dari beberapa shalat sunnat yang ada yang dikerjakan secara berjamaah dan ada yang dikerjakan secara munfarid atau sendiri-sendiri. 1. Shalat sunnat yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnat jenis ini status hukumnya adalah muakkad,contohnya: shalat idul fitri, idul adha, terawih, istisqa, kusuf dan khusuf. 2. Shalat sunnat yang dikerjakan secara munfarid ( sendiri-sendiri ). Status hukumnya ada yang muakkad seperti: shalat sunnat rawatib dan tahajud. Ada pula yang status hukumnya sunnat biasa ( ghairu muakkad ) seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir, dan lain-lain. Shalat sunnat yang disunnatkan dikerjakan berjama’ah : 1.

Shalat Ied

2.

Shalat Istisqo’

3.

Shalat Gerhana

4.

Shalat Tarawih

5.

Shalat Witir

Shalat sunnat yang tidak disunnatkan untuk dikerjakan secara berjama’ah : 1.

Shalat rawatib 7

2.

Shalat tahajud

3.

Shalat istikharah

4.

Shalat hajat

5.

Shalat dhuha

8

BAB 3 KESIMPULAN Dari sekian banyak shalat sunnat yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Ada beberapa shalat sunnat yang dianjurkan untuk dikerjakan dan tidak dianjurkan untuk dikerjakan. Dari sekian banyak shalat sunnat juga dapat dibedakan dari shalat sunnat yang dilakukan secara berjama’ah maupun dilakukan munfarid. Dapat kita lihat juga waktu yang tepat untuk dapat melakukan shalat sunnat tertentu. Rasulullah tetap melaksanakan shalat sunnat walaupun tidak dianjurkan untuk menambah pahala kebaikan untuk diri kita sendiri.

9

DAFTAR PUSTAKA https://elizato.com/shalat-sunnah-rawatib/ https://www.ceritaislami.net/2013/09/pengertian-shalat-sunnah-waktu-shalat-sunnah-waktudilarang-sholat.html https://www.kitapunya.net/2013/11/pengertian-dan-macam-macam-shalat-sunnah.html https://www.liputan6.com/citizen6/read/3651972/macam-macam-salat-sunah-mulai-dari-salatrawatib-hingga-salat-sunah-sebelum-salat-jumat http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sholat-sunnah.html http://rumahfiqih.com/x.php?id=1158282056&title=sholat-sunnat-rawatib http://warohmah.com/macam-macam-shalat-sunnah/ https://www.academia.edu/34777140/MAKALAH_STUDI_FIQIH_MACAMMACAM_SHALAT_SUNNAH

Related Documents

Azka Ramadhan
November 2019 37
Azka Agama.docx
November 2019 33
Azka Syawal
November 2019 35

More Documents from "Nyimas An'umillah Fatharani"

Azka Agama.docx
November 2019 33
Bab 1 - 1003.docx
November 2019 39
4465-12604-1-sm.pdf
November 2019 38
Ini Tugasnya Ya Sayang.docx
November 2019 23
Gbh1
April 2020 20