No
Penulis
1.
Yana
Judul
Metode
Ckristika Analisis
Result
Jenis penelitian ini
Galingging, Djoko Kebutuhan
adalah
Nugroho,
deskriptif
Farid Pendidikan
Agusybana (2018) Kesehatan
penelitian dengan
desain
penelitian
Reproduksi Dan cross sectional study. Seksualitas
Penelitian
ini
pada wanita pus menggambarkan muda
di kondisi
nyata
kecamatan
kesehatan reproduksi
SUMOWONO
dan seksualitas yang
tahun 2017
ada
di
Kecamatan
Sumowono
Tahun
2017. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat deskriptif.
Distribusi Frekuensi Kebutuhan responden tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas di Kecamatan Sumowono Tahun 2017. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan tinggi terhadap pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas (64.1%). Kebutuhan materi pendidikan kesehatan reproduksi yang tinggi mengenai risiko terjadinya kehamilan pus muda (89,7%) dan informasi membahas organ-organ reproduksi wanita (87,2%). Selanjutnya metode pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang tinggi mengenai kegiatan diskusi (89,7%) dan kegiatan bimbingan,konseling (82,1%). Kebutuhan media pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang tinggi mengenai media booklet (79,5%) dan media video/film (61,5%). Secara teori, materi yang memang diperuntukkan oleh remaja adalah tumbuh kembang remaja, organ reproduksi, kebersihan dan kesehatan diri.
2.
Perilaku Seksual Yudia, Kusyogo Pranikah Pada Mahasiswa Kost Cahyo, Aditya (Studi Kasus Pada Perguruan Kusumawati Tinggi “x” di (2018) wilayah Jakarta Barat) Sharla
Mega
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus.Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti bermaksud untuk mengetahui perilaku seksual pranikah pada mahasiswa kost di Perguruan Tinggi “X” wilayah Jakarta Barat secara lebih mendalam. Subjek penelitian pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik snowball.Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 6 informan utama yang merupakan mahasiswa kost dan 8 informan triangulan yang terdiri dari 4 teman dekat dan 4 pasangan mahasiswa kost.Data yang dikumpulkan meliputi data primer yang didapatkan melalui wawancara mendalam dan data sekunder yang didapatkan dari sumber buku, jurnal kesehatan, artikel kesehatan dan literatur lain yang relevan.
Melalui informasi dari hasil penelitian dijelaskan bahwa selain berhubungan intim, aktivitas seksual yang subjek penelitian lakukan selama pacaran antara lain adalah blow job atau memasukan penis kedalam mulut pasangan, gerepe-gerepe atau meraba, menyentuh, meremas tubuh pasangan, petting atau menggesek-gesekan alat kelamin, ngocok atau istilah yang digunakan untuk masturbasi dengan bantuan tangan pasangan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar subjek terpengaruh stigma bahwa mengobrol, jalan-jalan, nonton, berpelukan hingga ciuman merupakan hal yang wajar dilakukan bagi orang pacaran, sehingga membuat mereka ingin mengeksplor lebih dari rubuh pasangannya.
3.
Perbedaan perilaku Hardinawanti, S.A (pengetahuan, sikap dan Nugraheni, Atik praktik) siswa Mawarni, Djoko yang memperoleh Nugroho (2018) dan belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi tahun 2017 Rifha
Asti
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif jenis Explanatory research dengan desain Cross sectional study.Penelitian ini mencari perbedaan perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik) siswa yang memperoleh dan belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 253 siswa di SMA Negeri 15 dan 216 siswa di SMA Negeri 11. Dengan teknik pengambilan sampel Simple random sampling diperoleh 77 siswa untuk masing-masing sekolah. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (mann whitney).
Persentase terbesar pengetahuan siswa mengenai kesehatan reproduksi berada pada pengetahuan cukup yaitu sebesar (75,3%). Untuk persentase siswa dengan pengetahuan kurang pada sekolah yang memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (2,6%) sedangkan sekolah yang belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (6,5%).Untuk persentase siswa dengan pengetahuan baik pada sekolah yang memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (57,1%) sedangkan sekolah yang belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (18,2%). Persentase terbesar sikap siswa mengenai kesehatan reproduksi berada pada sikap baik yaitu sebesar (59,7%). Untuk persentase siswa dengan sikap kurang pada sekolah yang memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (40,3%) sedangkan sekolah yang belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (55,8%). Persentase terbesar praktik siswa mengenai kesehatan reproduksi berada pada praktik baik yaitu sebesar (63,6%). Untuk persentase siswa dengan sikap kurang pada sekolah yang memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (36,4%) sedangkan sekolah yang belum memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi (48,1%)
Tingkat Pengetahuan Asmawati Azis Kesehatan Reproduksi dan A.Mushawwir Sikap Terhadap Seks Pranikah Taiyeb (2018) Pada Mahasiswa Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
4.
Muflihana
Andi
5.
Reki Pontoh, Budi
Hubungan antara tingkat T. Ratag, pengetahuan tentang Woodford B.S. kesehatan Joseph, Nova H. reproduksi dengan perilaku Kapantow.(2019) seksual pranikah mahasiswa fakultas sastra universitas sam ratulangi manado.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Dalam pengambilan data primer ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner, dengan pemilihan mahasiswa menggunakan metode nonprobability sampling. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan datadata yang telah ada sebelumnya. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah survei analitik, untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado dengan rancangan potong lintang (cross-sectional study).
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 34 responden (75,6%) memiliki pengetahuan baik, sebanyak 11 responden (24,4%) memiliki pengetahuan cukup, Sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 0 responden (0%). Adapun distribusi data perolehan informasi dari 45 responden, didapatkan bahwa Mahasiswa lebih banyak memperoleh informasi melalui internet, dosen dan tv.
Terdapat sebanyak 96% mahasiswa memiliki pengetahuan baik, dan sebesar 4% mahasiswa yang memiliki pengetahuan tidak baik, dan terdapat sebesar 60,3% responden yang mempunyai perilaku seksual pranikah tidak berisiko dan 39,7% responden yang berperilaku seksual pranikah berisiko, serta tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado.
6.
Pengetahuan, sikap, dan John J.E. perilaku remaja tentang Wantania kesehatan Eddy Suparman reproduksi (2016) Tirsa A. Sirupa
Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang, mengguna-kan kuesioner sebagai alat pengumpul data
Pengetahuan
anak
tentang
kesehatan reproduksi sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seorang anak. Itu dibuktikan oleh anak yang memiliki bekal pengetahuan mampu menjaga diri dari seks bebas. Walaupun masih ada anak yang sudah dibekali pengetahuan tapi masih saja terjerumus dalam seks bebas. Seks bebas yang dilakukan mulai dari yang ringan (Cium pipi) sampai yang terberat ialah
hubungan
Makanya
seksual.
untuk
menjaga
kesehatan reproduksi seorang remaja harus terhindar dari yang namanya Seks bebas. Dengan dibekali pengetahuan mengenai
kesehatan
reproduksi maka seks bebas dikalangan
remaja
dapat
dimaminimalisir. Semua itu tidak terlepas dari tanggung jawwab orangtua, guru dan instansi instansi kesehatan. 7.
Harni Andriani Yasnani Arum
Metode penelitian yang digunakan pengetahuan, adalah metode akses media observasional analitik dengan informasi dan rancangan peran keluarga crosssectional yaitu suatu penelitian hubungan
1. Pengetahuan berpengaruh terhadap perilaku seksual itu dibuktikan
dari
hasil
penelitian
remaja
yang
memiliki
pengetahuan
untuk mempelajari dinamika korelasi perilaku seksual antara faktor faktor pada siswa resiko dengan efek, dengan cara SMK Negeri 1 pendekatan, observasi atau Kendari pengumpulan data sekaligus pada suatu saat terhadap
mengenai
kesehatan
reproduksi berpotensi sedikit untuk
terjerumus
kedalam
seks bebas 2.Media massa baik cetak maupun
elektronik
mempunyai cukup
peranan
yang
berarti
untuk
memberikan
informasi
tentang
pengetahuan
kesehatan
reproduksi
khususnya bagi para remaja. Sebagai sebuah sarana tehnis maka
media
massa
memungkinkan terlaksananya sebuah baik
proses
itu
komunikasi
informasi,
pesan
maupun pengetahuan kepada tujuan sasaran 3.
Keluarga
merupakan
pendidik pertama dan utama bagi
anaknya.
merupakan
benih
penyusunan individu
Keluarga akal
kematangan dan
struktur
kepribadian.Anak-anak mengikuti berbagai perilaku keluarga
orangtua
dan
kebiasaan
dan
dengan adalah
demikian elemen
pendidikan lain yang paling nyata,tepat dan amat besar
8.
ini Faktor – Faktor Penelitian merupakan penelitian Priyadi Nugraha yang cross sectionaldengan Prabamurti berhubungan pendekatan Zahroh dengan perilaku kuantitatif dan Shaluhiyah (2016) Seksual Remaja kualitatif. Shildiane putri
Aktivitas
seksual
dianggapsesuatu
hal
yang
biasa dilakukan oleh remaja yang tinggal di resosialisasi mulai dari touching sampai
Yang Tinggal di
intercourseterutama
Lingkungan
mereka yang ikut bekerja di
Resosialisasi
resosialisiasi
Argorejo
lingkungan
Kota
Semarang
bagi
dikarenakan mereka
mempunyai
yang tingkat
permivisitas yang tinggi dan dipengaruhi oleh perilaku dari teman sebayanya sehingga hal tersebutlah yang mendukung untuk
melakukan
seksual.Hal
aktivitas
tersebut
juga
didukung oleh penyataan dari subjek
triangulasi
yaitu
karaoke
yang
bahwa
remaja
pengelola menyatakan
yang bekerja di resosialisasi cenderung untuk melakukan perilaku seksual
9.
Hastuti Marlina
Pendidikan
Penulisan
literature
Pendidikan
kesehatan
Nizwardi Jalinus
Kesehatan
review ini berdasarkan
reproduksi
diperlukanbagi
Rusnadi Rahmat
Reproduksi
(2016)
Bagi Remaja
kumpulan jurnal terbaik skala
international
remaja untuk meningkatkan
maupun nasional. Jurnal
pengetahuansedini
dikumpulkan
terhadap
melalui
seks
mungkin yang
database
aman.Sehingga
EBSCO,Proquest,
integrasi
Sciencedirect, googlescholar.
Pada
diperlukan
semua
pihak
dandukungan pemerintah agar
tahap awal artikel yang
setiap lini pendidikanformal
dikumpulkan
di
100
berjumlah
buah
dengan
menggunakan
keyword
“sex
education
teenegers”,
for
pendidikan
sekolah
mewajibkan
pemberianpendidikan
seks
yang
usia
sesuai
dengan
danperkembangan
seks bagi remaja,school
didik.
education
pendidikanseks
for
peserta Korelasi
di
sekolah
sextenegers,sexuality
oleh
education for young man.
hendaknyaberkelanjutan
Setelah
dilakukan
identifikasi yang relevan
guru
lungkungan
di
rumah
dengan judul hanya 42
yangmelibatkan kontrol orang
artikel. 38 artikel yang
tua
dibaca memiliki kualiatas
adanyakonsultasi
pada kategori Baik, 2
dokter
artikel memiliki kualitas menengah, dan 2 artikel
bahkan
perlu rutin
spesialis
ke
seperti
dokterkandungan, dokter anak
dengan kualitas rendah.
dan dokter penyakitkelamin.
Adapun 58 jurnal lainnya
Pendidikan
berkaitan dengan faktor
kesehatanreproduksi
penyebab
sudah
remaj
amelakukan seks bebas seperti pengaruh teman sebaya
ke
arah
negatif, kontrol
yang
kurangnya oleh
khusunya rendahnya
keluarga
orang
tua,
pemahaman
agama remaja, rendahnya tingkat
pengetahuan
remaja mengenai dampak seks bebas
seks
diberbagaiNegara
tentang yang dilakukan terbukti
dapat mengurangi setidaknya TRIAD KRR.
10.
11.
Ayu
Khoirotul Hubungan antata faktor Umaroh1 , Yuli internal dan faktor eksternal Kusumawati1, perilaku seksual Heru Subaris pranikah remaja indonesia Kasjono2 (2016)
Desain penelitian ini adalah analitik dengan studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA di Kota Padang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan mengelompokkan kecamatan di Kota Padang.
Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang.Tidak ada hubungan bermakna antara usia pubertas dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang.Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang.Ada hubungan yang bermakna antara paparan sumber informasi seksual dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang.Ada hubungan bermakna antara sikap terhadap berbagai perilaku seksual dengan perilaku seksual remaja di kota pada
Rizqy Amelia1, R. Pengaruh penyuluhan Topan Aditya kesehatan Rahman2 , Wenny reproduksi terhadap Widitria* pengetahuan dan sikap (2016) remaja tentang pencegahan
Pre Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI terdiri dari 13 kelas dari 6 jurusan yang berjumlah 473 siswa. Jumlah sampel 83 responden. Teknik sampling menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis dengan uji marginal homogenity (α= 0,05)
Ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan HIV/ AIDS (ABCDE) di Kelas XI SMK Negeri 3 Banjarmasin. Dibuktikan dengan nilai p 0,000 ≤α 0,05 dan nilai Exp (B) pengetahuan 8,370 serta nilai Exp (B) sikap 2,773. Simpulan: Penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja tentang pencegahan HIV/AIDS (ABCDE) berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap
Desain penelitian ini adalah analitik dengan studi potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA di Kota Padang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan mengelompokkan kecamatan di Kota Padang. Diambil 20% dari kecamatan yang ada secara acak. Dari masing-masing kecamatan terpilih diambil satu SMA secara acak, selanjutnya dari masing-masing SMA terpilih diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Subjek dalam Yanti Puspita Pengaruh 13. pendidikan penelitian ini adalah Sari, Lora Desi kesehatan seluruh siswa/siswi SMP N 4 Mulyanti, Tuti reproduksi menggunakan Palembayan kelas Oktriani (2016) metode VII dan VIII yang mentoring berjumlah 65 orang terhadap yang terdiri dari pengetahuan 39orang siswi dan 26 remaja tentang orang siswa.Jenis kesehatan penelitian ini adalah reproduksi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode Pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest dimana pada 12.
Faktor-Faktor yang Yaslinda Yaunin2, Berhubungan Yuniar Lestari3 dengan Perilaku Seksual Remaja (2016) di Kota Padang Mahmudah1,
Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Tidak ada hubungan bermakna antara usia pubertas dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Ada hubungan yang bermakna antara paparan sumber informasi seksual dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Ada hubungan bermakna antara sikap terhadap berbagai perilaku seksual dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang.
Berdasarkanl rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi sebelum (Pretest) diberi intervensi pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode mentoring di SMP N 4 Palembayan adalah 61.020 (pengetahuan cukup).Rata-rata Pengetahuan Kesehatan Reproduksi sesudah(Posttest) Diberi Intervensi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dengan Metode Mentoring Variabel Mean SD Min-Mak 95%CI
penelitian ini sampel diberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan posttest (pengamatan akhir) (Hidayat, 2009). Dalam hal ini penulis melihat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan metode mentoring sebagai intervensi dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebagaivariabel dependennya. Penelitianini dilakukan di SMP N 4 Palembayan dan waktu penelitian dimulai dari bulan Maret-September 20 14.
Rahmi Hubungan antara Husaini Azis*, pengetahuan sikap Budi T. Ratag*, dan tentang Afnal kesehatan Asrifuddin*(2016) reproduksi dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di koskosan kelurahan kleak kota manado Sitti
Penelitian digunakan survey analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study). Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu remaja usia 15-22 tahun yang tinggal di kos-kosan
tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja kos kosan di manado hampir seprdua dari responden memiloki tingkat pengetahuan yang rendah terhadap kesehatan reproduksi. Serta perilaku seksual pra nikah sering terjadI jika pengetahuan seseorang tentang reproduksi itu kyrang hal tersebut dapat memgacu untuk melakukan seksual pranikah, di karenakan Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya secara lengkap
maka mereka sulit mengendalikan rangsanganrangsangan yang membuat mereka melakukan perilaku seksual secara bebas (Sarwono, 2012).
15.
16.
Shinta Wurdiana Pengaruh pengetahuan Rhomadona dan sikap tentang kesehatan reproduksi terhadap perilaku kesehatan wanita lesbian di kota bandung
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional
Masfiah, pendidikan kesehatan Zahroh reproduksi remaja dalam Shaluhiyah, kurikulum SMA Antono dan pengetahuan Suryoputro dan sikap kesehatan reproduksi siswa
Desain Studi yang digunakan adalah penelitian observasional, dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner pengisian mandiri (selfadministered quessionnaire). Penelitian menggunakan pendekatan belah lintang (crosssectional).
Siti
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan wanita lesbian rata-rata baik. Hal ini ditunjang dari tingkat pendidikan wanita lesbian di Kota Bandung yang sudah tinggi Dan ada pengaruh yang bermakna antara tingkat pendidikan wanita lesbian dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Karena semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah pula orang tersebut menerima informasi, terlebih informasi mengenai kesehatan. Pengetahuan KRR siswa dilihat dari berbagai sumber kurikulum yang berbeda diukur dengan skor rata-rata pengetahuan siswa dalam berbagai jenis kurikulum. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dari skor rata-rata pengetahuan siswa dalam beberapa topik yaitu haid, pubertas, masa subur, kehamilan, kehamilan remaja, aborsi, IMS, perilaku risiko, HIV dan AIDS, dan kontrasepsi dalam sumber kuriklum yang berbeda. the post hoc test (scheffe) digunakan untuk menguji perbedaan spesifik antara skor rata-rata masing-masing pasangan. Hasilnya
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara skor ratarata pengetahuan siswa yang mereka mendapatkan informasi dari intra-kurikulum dan ekstra-kurikulum
17.
Rizqy Amelia1, R. Pengaruh penyuluhan Topan Aditya kesehatan Rahman2 , Wenny reproduksi terhadap Widitria (2016) pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan hiv/aids (abcde) di kelas xi smk negeri 3 banjarmasin.
Pre Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas XI terdiri dari 13 kelas dari 6 jurusan yang berjumlah 473 siswa. Jumlah sampel 83 responden. Teknik sampling menggunakan multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis dengan uji marginal homogenity ( = 0,05)
Ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan HIV/ AIDS (ABCDE) di Kelas XI SMK Negeri 3 Banjarmasin.Dibuktikan dengan nilai p 0,000 0,05 dan nilai Exp (B) pengetahuan 8,370 serta nilai Exp (B) sikap 2,773. Simpulan: Penyuluhan kesehatan reproduksi pada remaja tentang pencegahan HIV/AIDS (ABCDE) berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap.