Analisa Data Mmd 1.doc

  • Uploaded by: Dharma Saka
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Data Mmd 1.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 986
  • Pages: 5
2.1.1 Analisa Data Analisa data disusun berdasarkan permasalah di banjar Umadui adalah sebagai berikut : Tabel 1. Analisa data dan diagnosa keperawatan komunitas di Banjar Umadui. NO DATA ETIOLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 2 3 4 1 a. Data hasil kuesioner : Kurangnya dukungan Ketidakefektifan 1) Jumlah lansia 48 orang sosial (keluarga dan pemeliharaan kesehatan (14,1%) dari jumlah masyarakat) dalam nyeri sendi terhadap lansia penduduk di banjar pemeliharaan kesehatan di Banjar Umadui Umadui 2) Dari 48 lansia, sebanyak lansia.

2

35 lansia (72%) mengalami masalah kesehatan nyeri sendi. 3) Dari 35 lansia yang mengalami nyeri sendi di Banjar Umadui Padangsambian Klod terdapat 27 lansia (77%) memiliki pengetahuan kurang mengenai nyeri sendi, dan 8 lansia (23%) memiliki pengetahuan baik. a. Data hasil wawancara : Berdasarkan hasil wawancara tingkat kepatuhan lansia untuk minum obat hipertensi, 3 orang warga menyatakan tidak mau minum obat secara rutin karena takut ketergantungan obat. b. Data hasil survey : 1) Jumlah lansia 48 orang (14,1%) dari jumlah penduduk di banjar Umadui 2)Sebanyak 8 orang diantaranya terdiagnosa hipertensi 3) Dari 15 KK yang memiliki keluarga dengan hipertensi di Banjar Umadui Padangsambian Klod terdapat 11 KK (73%) memiliki pengetahuan kurang

Kesulitan kompleksitas terapeutik

mengatasi regimen

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terhadap lansia hipertensi di Banjar Umadui

3

a.

b. 1.

2.

4

a.

b. 1.

2.

3.

mengenai hipertensi, dan 4 KK (27%) memiliki pengetahuan baik Data hasil wawancara : Berdasarkan hasil wawancara tingkat kepatuhan warga untuk minum obat hipertensi, 3 orang warga menyatakan tidak mau minum obat secara rutin karena takut ketergantungan obat dan takut tejadinya masalah pada ginjal. Data hasil survey : Total jumlah warga dewasa sebanyak 298 orang (55%) Sebanyak 6 orang diantaranya terdiagnosa hipertensi, 4 diantaranya sudah mengkonsumsi obat secara rutin. Data hasil wawancara : Berdasarkan hasil wawancara pada warga sebagian besar warga memiliki kebiasaan merokok. Data hasil survey : Dari 128 KK, sebanyak 62 KK (52%) memiliki anggota keluarga yang merokok di Banjar Umadui Dari 62 KK yang memeliki anggota keluarga merokok, sebanyak 42 KK (68%) merokok di dalam rumah dan sebanyak 20 KK (32%) merokok di luar rumah. Dari 128 KK, setelah dilakukan survei ditemukan sebanyak 73 KK (57%) di Banjar Umadui Padangsambian

Kesulitan kompleksitas terapeutik

mengatasi regimen

Kurang pemahaman tentang perilaku merokok

Ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap warga dewasa hipertensi di Banjar Umadui.

Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada warga di Banjar Umadui.

Klod tidak mengetahui terkait peraturan daerah Kawasan tanpa rokok.

2.1.2 Diagnosa Keperawatan Komunitas a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap lansia nyeri sendi di Banjar Umadui berhubungan dengan kurangnya dukungan sosial (keluarga dan masyarakat) dalam pemeliharaan kesehatan lansia ditandai dengan: 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kader Posyandu di Banjar Umadui, posyandu Lansia sudah terlaksana dengan baik. 2. Jumlah lansia 48 orang (14,1%) dari jumlah penduduk di banjar Umadui 3. Dari 48 lansia, sebanyak 35 lansia (72%) mengalami masalah kesehatan nyeri sendi. 4. Dari 35 lansia yang mengalami nyeri sendi di Banjar Umadui Padangsambian Klod terdapat 27 lansia (77%) memiliki pengetahuan kurang mengenai nyeri sendi, dan 8 lansia (23%) memiliki pengetahuan b.

baik. Ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap lansia hipertensi di Banjar Umadui berhubungan dengan kesulitan mengatasi kompleksitas regimen terapeutik ditandai dengan: 1. Berdasarkan hasil wawancara tingkat kepatuhan lansia untuk minum obat hipertensi, 3 orang warga menyatakan tidak mau minum obat secara rutin karena takut ketergantungan obat. 2. Jumlah lansia 48 orang (14,1%) dari jumlah penduduk di banjar Umadui 3. Sebanyak 8 orang diantaranya terdiagnosa hipertensi 4. Dari 15 KK yang memiliki keluarga dengan hipertensi di Banjar Umadui Padangsambian Klod terdapat 11 KK (73%) memiliki pengetahuan kurang

c.

mengenai hipertensi, dan 4 KK (27%) memiliki pengetahuan baik Ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap warga dewasa hipertensi di Banjar Umadui berhubungan dengan kesulitan mengatasi kompleksitas regimen terapeutik ditandai dengan: 1. Berdasarkan hasil wawancara tingkat kepatuhan warga untuk minum obat hipertensi, 3 orang warga menyatakan tidak mau minum obat secara rutin karena takut ketergantungan obat dan takut tejadinya masalah pada ginjal. 2. Total jumlah warga dewasa sebanyak 298 orang (55%)

3. Sebanyak 6 orang diantaranya terdiagnosa hipertensi, 4 diantaranya sudah d.

mengkonsumsi obat secara rutin. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada warga di Banjar Umadui berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perilaku merokok ditandai dengan: 1. Berdasarkan hasil wawancara pada warga sebagian besar warga memiliki kebiasaan merokok. 2. Dari 128 KK, sebanyak 62 KK (52%) memiliki anggota keluarga yang merokok di Banjar Umadui 3. Dari 62 KK yang memeliki anggota keluarga merokok, sebanyak 42 KK (68%) merokok di dalam rumah dan sebanyak 20 KK (32%) merokok di luar rumah. 4. Dari 128 KK, setelah dilakukan survei ditemukan sebanyak 73 KK (57%) di Banjar Umadui Padangsambian Klod tidak mengetahui terkait peraturan daerah Kawasan tanpa rokok.

2.2.4 Prioritas Masalah Kesehatan Setelah ditemukan permasalahan komunitas di banjar Umadui dilakukan tahapan prioritas masalah dengan menggunakan metoda paper and pencil saat kegiatan musyawarah masyarakat desa I, disusun sebagai berikut : Tabel 2. Prioritas masalah komunitas di Banjar Umadui. NO

MASALAH KEPERAWATAN

PENTINGNYA MASALAH UNTUK DIPECAHKAN

KEMUNGKINAN PERUBAHAN POSITIF JIKA DIATASI 4

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BILA DIATASI

TOTAL

1

2

3

5

6

1

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan nyeri sendi terhadap lansia di Banjar Umadui

1. Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

2

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan terhadap lansia hipertensi di Banjar Umadui

Nilai : 1. Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

3

Ketidakefektifan manajemen kesehatan terhadap warga dewasa hipertensi di Banjar Umadui

Nilai : 1. Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

4

Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada warga di Banjar Umadui

Nilai : 1. Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai : 0 . Tidak ada 1.Rendah 2. Sedang 3 Tinggi

Nilai :

Nilai :

Nilai :

Related Documents

Analisa Data Mmd 1.doc
April 2020 23
Analisa Data
October 2019 54
Analisa Data Ggk.docx
June 2020 14
Analisa Data Lansia.docx
April 2020 20
Analisa Data-1.docx
June 2020 16

More Documents from "Izfaningrum Melati Sukma"