Akpri Sap 3 Print.docx

  • Uploaded by: Ayu Pramesti
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akpri Sap 3 Print.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,433
  • Pages: 7
RINGKASAN MATERI KULIAH SAP 3 Aspek Keperilakuan pada Pengendalian Keuangan AKUNTANSI KEPERILAKUAN EKA 450 C2 R. IA 2.1 26 Februari 2019

OLEH KELOMPOK 2

1. I GUSTI AYU PUTRI SUNIANTARI

(1607531042) / 08

2. IDA AYU YUNI PRAMITHA

(1607531046) / 10

3. NI NENGAH WITRI ASTITI

(1607531049) / 11

4. PUTU AYU PRAMESTI

(1607531050) / 12

5. NADIRA PRADNYA PARAMITA

(1607531111) / 28

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019

A. PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat mendekati abad ke-12. Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, pengambilalihan perusahaan, dan berbagai jenis restrukrisasi perusahaan. Pentinganya prinsip keuangan ini digaris bawahi dengan adanya perkembangan dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan. B. FUNGSI KEUANGAN Tugas pokok manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan perhitungan biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen keuangan berkaitan langsung dengan pokok perusahan yang berpengaruh pada nilai perusahaan itu sendiri. Fungsi keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu bendahara, dan administrasi pembukuan atau akuntansi (kontroler). C. DILEMA PENGENDALIAN Beberapa tahun yang lalu, suatu perusahaan yang menghasilkan produk baja didirikan okleh tiga orang pemilik untuk menyediakan produk-produk special dengan metode produksi berdasarkan komputer. Ketiga pemilik memliki persentase saham yang sama dan bekerja sama dengan baik. Perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi baja, mengutamakan desain inovatif, dan produksi berkualitas tinggi. Perusahaan telah sangat berhasil dengan keunggualan utama pada fleksibilitas, kualitas pengendalian, dan layanan pelanggan. Namun dalam jangka panjang, karena mereka mengutamakan layanan, kualitas produksi, peprputaran begitu cepat, harga perusahaan mungkin lebih tinggi dibandingkan bebrapa pesaing lainnya, namun mereka tenggelam dalam kesibukan mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis mereka. Jadi, meskipun mereka menyadari teradapat banyak peluang untuk memperluas keberadaan dan bisnis mereka.atau melakukan diversifikasi ke bidang lain, kesibukan tersebut telah membuat mereka mengabaikan komitmen terhadap ekspansi. Untuk menagatasi fokus jangka pendek ini,pemilik dan personel manajemen telah menjadwalkan tiga hari perencanaan di lokasi yang jauh dari perusahaan. Perusahaan telah dikendalikan, terutama seorang pemilik tunggal mengoperasikan perusahaan. Dengan mempertimbangkan tingginya aktivitas produksi non standar dalam perusahaan, bagaimana pemilik dapat menjaga fleksibilitas mereka dan melakukan pengendalian pada saat yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi jika bisnis diperluas? Dalam hal ini, sejumlah opsi dan kombinasi dari opini yang berbeda dapat terjadi.

1

D. DEFINISI PENGENDALIAN KEUANGAN 1. Umpan Balik Mekanikal vs Respons Perilaku Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep’’kepercayaan’’, dan ‘’kemungkinan’’. Para manager membutuhkan suatu keyakinan tentang suatu cara dunia mereka berkerja dan dampak-dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif yang dipilih. Bagaimanapun, para manajer secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keprilakuan. 2. Perluasan konsep-konsep tradisional Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari informasi akuntan adalaah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga informasi dapat dipandang sebagai intermediasi dari langkah akhir. Tujuan pengendalian didasarkan oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah kemungkian pencapaian hasil keprilakuan yang diharapkan. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain pengendalian internal mencerminkan pengalaman dari profesi audit. E. PENGENDALIAN TERPADU 1. Perencanaan Proses perencanaan dalam organisasi juga dikenal dengna istilah perilaku penetapan tujuan. Aspek-aspek terpenting dalam proses penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari organisasi dan komunikasi. Masalah pokok dari perencanaan dapat menjadi kunci pengendalian yang efektif. Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh pada implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana. 2. Operasi Dalam organisasi yang terstruktur, fungsi-fungsi organisasi menyadari keberadan dari rencana manajemen walaupun perencanaan tersebut bersifat tidak formal atau tidak tertulis. Batasan operasi mengacu pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas organisasi, termasuk didalamnya provisi atau jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen.

2

3. Umpan balik Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari komunikasi non-verbal. Komunikasi tersebut secara rutin akan dihasilkan dari statistic yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas perencanaan serta operaai akibat dari umpan balik. 4. Interaksi pengendalian Saling keterkaitan antara sub-sub pengendalian juga memegang peranan penting atas hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu dibandingkan dengan operasi dan umpan balik berasal dari rencana rencana operasi serta tujuan yang telah ditetapkan. F. FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL Proses dalam mengidentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan subjek tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seorang manajer lebih penting dari pendapat manajer lainnya. Semua daftar dari factor-faktor kontsekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan. 1. Ukuran Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan hambatan. Ukuran dipandang sebagai suatu peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi penegendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan

ekonomi

menyebabkan

terjadinya

eliminasi

terhadap

strategi

pengendalian. Ketika ukuran menjadi suatu yang penting dalam melkukan pembatasan konteks, ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel lainya. Kondisi ini menyebabkan ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu varibel saja. Sebagai contoh stuktur-struktur stabilitas lingkungan dan proses dapat dikaitkan dengan ukuran. 2. Stabilitas lingkungan Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain penegndalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk-produk yang memrlukan satu tanggapan. Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya. Dengan membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan standar yang ditetapkan, sub sistem biaya standar menjadi penting untuk di tinjau.

3

3. Motif Keuntungan Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk mengunakan penilaian ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuranukuran provitabilitas seringkali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non-profit). Ukuran-ukuran laba adalah penting dan menjadi indikator dari keberhasilan. Manfaat terbesar yang berkaitan dengan indikator-indikator berbasis laba adalah bahwa indikator indikator tersebut secara statistik akan nampak jelas bila diringkas. Ringkasan-ringkasan tersebut sering diartikan sebagai suatu ringkasan atas keseluruhan keberhasilan dari sub-sistem yang kompleks dan sukar dipahami, dimana sub-sistem tersebut meliputi seluruh organisasi. Ketika motif laba tidak muncul, indikator-indikator lain dari organisasi dan keberhasilan individu seharusnya didasarkan pada hal yang tersebut diatas. 4. Faktor-faktor proses Suatu faktor proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Tujuan proses terhadap pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang penting dalam desain pengendalian. Beberapa karakteristik proses organisasi dapat menjadi penting bagi tujuan pengendalian, sementara karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak membuat perbedaan. Proses sederhana maupun kompleks dan proses biaya variabel maupun biaya tetap akan diperlihatkan secara singkat. Proses sederhana adalah salah satu yang dapat dikarakteristikkan dengan memahami hubungan sebab akibat secara baik. Suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan baik. Biaya-biaya yang sulit dihindari terjadi pada unitunit dalam perusahaan, seperti riset dan pengembangan, pemasaran, dan administrasi karyawan. Hal ini sering menjadi kesulitan dalan mendesain inisiatif-inisiatif pengendalian terhadap aplikasi biaya yang tidak bisa dihindari karena ketidak pastian dalam pengaruh pengendalian. G. PERTIMBANGAN RANCANGAN 1. Antisipasi Terhadap Konsekuensi Logis Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen dalam mendesain pengendalian.

4

2. Relevansi dengan Teori Agensi Teori agensi menyangkut persoalan ‘’biaya’’ dimana suatu pendelegasian dengan asumsi keputusas-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata. 3. Pengelolaan Perubahan Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menemukan rancangnan-rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilema bisnis. H.

PENGENDALIAN DALAM ERA PEMBERDAYAAN Untuk

melindungi

perusahaan,

para

manajer

senior

didorong

untuk

mendefiniskan ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugasnya, dan bagaimana mereka yakin dengan bawahan yang memiliki bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. 1. Sistem pengendalian diagnostik Salah satu tujuan sistem pengendalian diagnostik adalah bertujuan untuk menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan konstan. Selain itu juga untuk mendeteksi tanda-tanda dan menjaga variabel-variabel kinerja penting. 2. Sistem kepercayaan Perusahaan menggunakan sistem kpercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya untuk menegaskan nilai-nilai dan diinginkan oleh para manajer yang ditetapkan oleh karyawannya. 3. Sistem Batasan Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana, namun mendasar yang dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negatif. 4. Sistem pengendalian interaktif Sistem pengendalian interatif merupakan sistem informasi formal yang digunakan untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam keputusan bawahan. 5. Penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian Secara kolektif, keempat jenis pengendalian tersebut disusun dalam kekuatan yang saling mendukung. Para manajer akan selalu berhubungan dengan kesempatan dan kekuatan kompetitif yang bertambah serta penurunan dalam waktu dan perhatian untuk mencapai keuntungan dari inovasi dan kreativitas yang tidak dapat dicapai dengan mengorbankan pengendalian. 5

REFERENSI

Lubis, Arfan Ikhsan. 2014. Akuntansi Keperilakuan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

6

Related Documents

Akpri Sap 3 Print.docx
October 2019 22
Rmk Akpri Sap 3 Fix.pdf
December 2019 24
Akpri Sap 2.docx
December 2019 22
Ta Akpri Sap 14
August 2019 26
Akpri Sap 8 Fixx.docx
December 2019 28

More Documents from "Andriani MEgha"