3 Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Zipora Aliana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 3 Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,158
  • Pages: 14
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1.

Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan metode penelitian yang tepat maka akan memperlancar proses pencapaian tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (2012:67) metode deskriptif dapat diartikan sebagai

prosedur

menggambarkan/

pemecahan

masalah

yang

melukiskan keadaan subyek/

diselidiki

dengan

obyek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat berdasarkan fakta- fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini peneliti ingin menggambarkan/ melukiskan/ memaparkan secara faktual dan objektif mengenai “hubungan sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika”. 2.

Bentuk Penelitian Menurut Nawawi (2012:68) bentuk-bentuk pokok dari metode deskriptif ini digolongkan menjadi tiga bentuk seperti berikut: a.

Survey (Survey Studies)

b.

Studi Hubungan (Interrelationship Studies)

c.

Studi Perkembangan (Developmental Studies)

21

22

Dalam penelitian pada hakekatnya adalah mengetahui hubungan dua variabel yang saling mempengaruhi, maka bentuk penelitian yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah studi hubungan. Karena banyak fakta-fakta yang ternyata harus dihubungkan satu dengan yang lainnya, seperti pada penelitian yaitu menghubungkan sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika. B. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Menurut Zuldafrial (2012:76) populasi adalah keseluruhan subjek atau objek atau unit analisa yang dijadikan sebagai sumber data dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Rasau Jaya yang berjumlah 60 siswa. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah: a.

Siswa SMA Negeri 1 Rasau Jaya

b.

Siswa Kelas X

c.

Siswa yang menerima pelajaran fisika

23

2.

Sampel Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang

akan

diteliti.

Menurut

Margono

(2010:121)

mengemukakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari populasi , sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Setelah dikarakteristikan, populasi yang berjumlah 60 siswa yang terdiri dari dua kelas, yaitu X IPA 1 dan X IPA 2. Setiap kelas terdiri dari 30 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, maka dari itu sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPA 1. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik cluster random sampling untuk memilih satu kelas utuh untuk dijadikan sampel dalam penelitian.

C. Prosedur Penelitian Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Tahap persiapan a.

Menyiapkan instrumen penelitian. Dalam tahap ini hal dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

Menyusun kisi-kisi angket sikap ilmiah.

2)

Menyusun angket sikap ilmiah.

24

3)

Memvalidasi angket sikap ilmiah oleh tiga orang ahli, yaitu: dua orang dosen program studi pendidikan fisika dan satu orang guru bidang studi di tempat penelitian.

2.

Tahap Pelaksanaan a.

Memberikan angket sikap ilmiah pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau jaya.

b.

Mengumpulkan data nilai hasil belajar siswa pada meteri pengukuran yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa pada materi tersebut yang diperoleh dari guru.

3.

Tahap Akhir a.

Menganalisis data yang diperoleh.

b.

Membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

D. Paradigma Penelitian Menurut Zuldafrial (2012) paradigma yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat adalah paradigma dengan variabel tunggal. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:66) paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan variabel yang satu dengan variabel yang lain sepanjang variabel tersebut ada pertautannya menurut akal sehat. Hal ini dapat dilhat pada gambar berikut: r

X

Y

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana

25

X = Sikap Ilmiah (variabel bebas) Y = Hasil Belajar (variabel terikat)

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data 1.

Teknik Pengumpul Data a.

Teknik Komunikasi Tidak Langsung Menurut Zuldafrial (2012:39) “teknik komunikasi tidak langsung adalah suatu metode pengumpul data, dimana si peniliti tidak berhadapan langsung dengan subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan tetapi dengan menggunakan angket yaitu sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh subjek penelitian atau responden”. Sementara menurut Nawawi (2012:117) “teknik komunikasi tidak langsung dengan mempergunakan angket atau kuisioner sebagai alat pengumpul data. Angket atau kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik komunikasi tidak langsung (angket) ini adalah mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara tidak langsung atau perantara alat, yaitu berupa angket sikap ilmiah yang bersifat tertutup dimana siswa tinggal memberikan tanda cheklist (√) pada jawaban yang dipilih.

26

Dalam hal ini angket ditujukan kepada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. b.

Teknik Dokumentasi Menurut Margono (2010:181) “teknik dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:329) “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah belalu”. Jadi, berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang menggunakan dokumen yaitu nilai ulangan harian pada materi pengukuran di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Dimana daftar nilai tersebut diperoleh dari guru mata pelajaran fisika kelas X SMA Negeri 1 Rasau Jaya.

2.

Instrumen Pengumpul Data a.

Angket Sikap Ilmiah Menurut Sugiono (Hilmi, 2015:21) “angket merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

27

dijawabnya”. Sedangkan menurut Hilmi (2015:22) “angket yang digunakan berupa sejumlah pernyataan sikap

yang ditulis

berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang ditetapkan”. Alat yang digunakan untuk mengukur sikap ilmiah siswa adalah dengan menggunakan angket sikap ilmiah. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan jawaban alternativ yang harus dipilih salah satu diantaranya sebagai jawaban yang peling tepat (benar). Siswa tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain dari jawaban-jawaban yang tersedia. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang dapat dipilih siswa salah satu diantara yang paling tepat (benar) dengan memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang dipilih. Angket sikap ilmiah digunakan untuk menggali sikap ilmiah siswa SMA Negeri 1 Rasau Jaya Kelas X IPA 1 khususnya pada mata pelajaran fisika materi pengukuran. Adapun langkah-langkah penyusunan angket sikap ilmiah adalah: 1)

Menentukan batasan instrumen angket sikap ilmiah

2)

Menyusun kisi-kisi angket yang didalamnya memuat dimensi dan indikator sikap ilmiah

3)

Menyusun butir-butir pernyataan berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat

28

4)

Menentukan cara pemberian skor Cara pemberian skor untuk jawaban angket sikap ilmiah dengan menggunakan skala likert adalah sebagai berikut: menurut Sugiyono (2014:134) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju”.

5)

Menelaah butir pernyataan yang dilakukan oleh validator

6)

Divalidasi oleh tiga orang ahli, yaitu dua orang dosen prodi pendidikan fisika dan satu orang guru mata pelajaran fisika tempat penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang baik butir-butir pernyataan angket sikap ilmiah harus memenuhi validitas: Menurut Sugiyono (2014:363) “validitas merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.

29

Dengan kata lain, antara yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya tidak berbeda yang terjadi pada obyek penelitian. Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Margono (2010:187) “validitas isi menunjuk suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi mengungkap/mengukur yang akan diukur”. Validitas dalam penelitian ditentukan berdasarkan penilaian dari orang yang berkompeten dengan bidangnya yaitu dua orang dosen Pendidikan Fisika IKIP-PGRI Pontianak yaitu Ibu Eti Sukadi, M. Pd dan Ibu Dwi Fajar Saputri, M. Pd, M. Si serta satu orang guru bidang studi fisika SMA Negeri 1 Rasau Jaya yaitu Bapak Bambang Soelismono, ST. Untuk keperluan penilaian validitas isi ini diberikan seperangkat instrumen sebanyak 30 pernyataan yang terdiri 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif serta tabel spesifikasi kepada para penilai. Kemudian para penilai diminta untuk menyatakan penilaian validitas untuk setiap butir soal angket beserta komentar dan saran. b.

Draft Pengumpul Data Hasil Belajar Data hasil belajar siswa kelas X IPA 1 semester satu pada mata pelajaran fisika materi pengukuran diambil dari nilai ulangan harian siswa materi pengukuran.

30

F.

Teknik Analisa Data Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, menurut Zuldafrial (2012:6) “metode deskriptif dapat pula diartikan sebagai suatu strategi pemecahan masalah dalam penelitian dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data pokok yang ditujukan kepada responden sebagai sampel penelitian”. Untuk menganalisa data yang diperoleh, maka diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

Untuk menjawab sub masalah ke-1, langkah pertama setelah data terkumpul adalah menentukan skor terhadap jawaban tiap item angket dari responden. Ketentuan skor untuk tiap item menggunakan skala likert. Tabel 3.1 Ketentuan Skor untuk Tiap Jawaban Skor untuk pernyataan Jawaban Positif (+) Negatif (-) SS : Sangat Setuju 4 1 S : Setuju 3 2 KS : Kurang Setuju 2 3 TS : Tidak Setuju 1 4 (Yunita dkk, 2012) Skor tiap siswa dianalisis untuk mencari persentase sikap ilmiah pada tiap kategori. Rumus yang digunakan adalah: 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 =

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

× 100%

..... (3.1)

31

Sedangkan menurut Hilmi (2015) untuk melihat kriteria sikap ilmiah siswa dikategorikan seperti pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kategori Sikap Ilmiah Siswa Nilai Persen Kategori 85- 100 Sangat Tinggi 70-84 Tinggi 55-69 Sedang 40-54 Rendah 25-39 Sangat Rendah (Hilmi, 2015) 2.

Untuk menjawab sub masalah ke-2, data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan menentukan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi. a.

Nilai rata-rata dengan menggunakan rumus: ∑𝑋 𝑋̅ = 𝑁

.... (3.2)

Dimana 𝑋̅ merupakan nilai mean (rata-rata hitung), 𝑋 merupkan nilai data, dan 𝑛 merupakan jumlah data. b.

Standar Deviasi (SD) dengan menggunakan rumus: ∑𝑋 𝑆𝐷 = √

2 −(∑ 𝑋) 𝑁

2

𝑁

.... (3.3)

Dimana SD merupakan standar deviasi, ∑ 𝑥 2 merupakan jumlah nilai siswa yang dikuadratkan dan 𝑁 merupakan jumlah siswa dalam sampel. 3.

Untuk menjawab sub masalah ke-3, data dianalisis menggunakan analisis korelasi product moment menurut Sugiyono (2014:255) dapat dilihat pada persamaan 3.4

32

𝑟𝑥𝑦 =

∑ 𝑥𝑦 √(∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦 2 )

....(3.4)

Keterangan : 𝑟𝑥𝑦 merupakan koefisien korelasi antara variabel x atau sikap ilmah yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini dan variabel y atau hasil belajar yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini, sedangkan ∑ 𝑥𝑦 merupakan jumlah nilai variabel x yang dikalikan dengan variabel y, sedangkan untuk ∑ 𝑥 2 merupakan jumlah nilai variabel x yang dikuadratkan, sementara ∑ 𝑦 2 merupakan jumlah nilai variabel y yang dikuadratkan, sedangkan n merupakan jumlah siswa dalam sampel penelitian (objek yang diteliti). Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam masalah nomor 3 ini, terlebih dahulu ditentukan dengan pengujian nilai koefisien korelasi melalui Persamaan (3.4). Korelasi bersifat positif apabila r hitung bernilai positif, tetapi jika r hitung bertanda negatif maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat negatif. Selanjutnya, dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r), yaitu ingin mengetahui seberapa besar hubungan variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y) sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka dapat dilihat pada tabel 3.3

33

Tabel 3.3 Kriteria Uji Korelasi Interval Koefisien Kriteria 0,00- 0,199 Sangat Rendah 0,200- 0,399 Rendah 0,400- 0,599 Sedang 0,600- 0,799 Tinggi 0,800- 1,000 Sangat Tinggi (Sugiyono, 2014) Selanjutnya, untuk menentukan signifikansi korelasi, dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji t. Menurut Sugiyono (2014:257) “rumus uji signifikansi korelasi product moment di tunjukkan pada rumus 3.5 berikut:”

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

𝑟 √𝑛−2 √1−𝑟 2

.... (3.5)

Dengan ketentuan: Jika t hitung ≥ dari t tabel maka korelasi signifikan Jika t hitung < dari t tabel maka korelasi tidak signifikan Dengan α = 5% dari db = n-2 4.

Untuk menjawab sub masalah ke- 4 yaitu untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (dalam persen) hubungan antara variabel x dengan variabel y yang diperoleh dengan menggunakan rumus koefisien indeks determinan (ID). Menurut Sugiyono (2014:259) “analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan”. Korelasi determinan dinyatakan dalam persentase (%) dapat dilihat pada persamaan (3.6) 𝐼𝐷 = 𝑟 2 𝑥 100%

.... (3.6)

34

G. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rasau Jaya pada tahun ajaran 2016/2017 yang dimulai pada bulan oktober. Adapun susunan rencana kegiatan penelitian yang diajukan ini tertera pada Tabel 3.4.

No

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Waktu Kegiatan Kegiatan Mengurus

1

11 Oktober 2016

pelaksanaan

surat

rekomendasi

penelitian

dari

Dinas

Pendidikan Kubu Raya. Berkoordinasi dengan Kepala SMA 2

12 Oktober 2016

Negeri 1 Rasau Jaya dan menentukan jadwal penelitian. Melalukan

3

19 Oktober 2016

Penelitian

dengan

memberikan angket pada sampel kelas X IPA 1. Mengurus

4

19 Oktober 2016

surat

keterangan

telah

melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Rasau Jaya.

Related Documents

Bab 3
June 2020 37
Bab 3
November 2019 52
Bab 3
October 2019 51
Bab 3
August 2019 65
Bab 3
June 2020 26
Bab 3
May 2020 35

More Documents from ""

5 Bab V.docx
October 2019 13
2 Bab Ii.docx
October 2019 5
3 Bab Iii.docx
October 2019 4
4 Bab Iv.docx
October 2019 6
2. Program Semester.docx
October 2019 12
1 Bab 1.docx
October 2019 5