BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengumpulan Data Pada pembahasan hasil penelitian ini disajikan deskripsi data penelitian, data dan pembahasan yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penelitan ini akan menganalisis sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran fisika. Dari penelitian yang telah dilakukan, data yang dikumpulkan adalah data hasil angket sikap ilmiah serta hasil ulangan harian siswa yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika materi pengukuran di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Penelitian ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 oktober 2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk mengetahui sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran fisika materi pengukuran dimana setiap pernyataan angket telah mewakili indikator yang akan dicapai. Sebelum pernyataan angket digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu pernyataan angket sikap ilmiah telah divalidasi oleh dua orang dosen IKIP-PGRI Pontianak, yaitu Ibu Eti Sukadi dan Ibu Dwi Fajar Saputri serta telah divalidasi oleh satu orang guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 1 Rasau Jaya, yaitu Bapak Bambang Soelismono. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 19 oktober 2016 setelah melakukan konsultasi dan memberikan surat izin penelitian kepala sekolah SMA Negeri 1 Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini melibatkan kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya yang berjumlah 30 siswa. Adapun
35
36
waktu yang disediakan untuk melakukan penelitian ini adalah 1 jam pelajaran (45 menit) dengan rincian 5 menit pembukaan dan 40 menit pengisian angket sikap ilmiah. Setelah selesai pengisian angket sikap ilmiah, meminta hasil belajar yang diperoleh dari hasil ulangan siswa tentang materi pengukuran kelas X IPA 1 yang diperoleh dari guru. Selanjutnya mengoreksi lembar angket sikap ilmiah dan memberikan skor angket berdasarkan skor angket yang telah ditentukan. Adapun skor untuk jawaban pernyataan positif adalah untuk jawaban sangat setuju skornya 4, untuk jawaban setuju skornya 3, untuk jawaban kurang setuju skornya 2 dan untuk jawaban tidak setuju skornya 1. Sedangkan untuk jawaban pernyataan negatif adalah untuk jawaban sangat setuju skornya 1, untuk jawaban setuju skornya 2, untuk jawaban kurang setuju skornya 3 dan untuk jawaban tidak setuju skornya 4. B. Hasil Penelitian Hasil penelitian atau data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa, hasil belajar siswa dan hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika. Hasil penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian, yakni angket sikap ilmiah siswa dan nilai ulangan fisika siswa materi pengukuran. 1.
Hasil Angket Sikap Ilmiah Hasil persentase angket sikap ilmiah siswa di kelas X IPA 1 dapat dilihat pada Tabel 4.1 atau dapat dilihat Lampiran D-2.
37
Tabel 4.1 Rekapitulasi Sikap Ilmiah Siswa Sikap Ilmiah Nilai Persen Kriteria Rasa ingin tahu 86,94 Sangat Tinggi Jujur 76,67 Tinggi Terbuka 86,53 Sangat Tinggi Kerja sama 89,72 Sangat Tinggi Tanggung 91,67 Sangat Tinggi jawab Rata-rata 86,31 Sangat Tinggi
2.
Hasil Nilai Fisika Hasil nilai fisika materi pengukuran kelas X IPA 1 merupakan hasil belajar fisika yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika. Nilai yang diperoleh berupa nilai ulangan harian siswa pada materi pengukuran (Lampiran D-3). Sajian nilai siswa disajikan dalam bentuk Tabel 4.2 Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Fisika Materi Pengukuran 100 Nilai Maksimum 50 Nilai Minimum 2375 Total 79,16667 Rata-Rata 14,42057 Standar Deviasi
C. Analisis Hipotesis 1.
Analisis Korelasi dan Signifikan Uji hipotesis hubungan sikap ilmiah dengan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya pada mata pelajaran fisika materi pengukuran (Lampiran D-4 dan D-5) π»0 = tidak terdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya pada materi pengukuran.
38
π»π = terdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya pada materi pengukuran. Berdasarkan uji korelasi antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika, dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Tabel πβππ‘π’ππ dan ππ‘ππππ Serta Keputusan rhitung rtabel Kriteria Keputusan
0,40
0,36
π»0 ditolak jika rhitung > rtabel maka π»π diterima π»0 diterima jika rhitung < rtabel maka π»π ditolak
π»0 ditolak dan π»π diterima Karena rhitung > rtabel atau 0,40> 0,36
Pada taraf signifikansi 0,05 dengan N = 30 diperoleh ππ‘ππππ = 0,40. Karena πβππ‘π’ππ > ππ‘ππππ atau 0,40 > 0,36, maka π»0 ditolak dan π»π diterima. Ini berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau dengan kata lain terdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan besar koefisien korelasi dan kriteria ada pada Tabel 4.3, maka hubungan antara sikap ilmiah dengan hasil belajar fisika dapat dikategorikan dalam hubungan dengan kriteria βsedangβ. Sedangkan untuk
menentukan
signifikansi
korelasi,
dilakukan
menggunakan uji t dengan hasil dapat dilihat pada Tabel 4.4.
perhitungan
39
thitung
Tabel 4.4 Tabel Signifikansi Korelasi dengan Uji t ttabel Hasil thitung > ttabel atau 2,29 > 2,05 maka
2,29
2,05
korelasi signifikan dan positif
Hasil uji signifikansi korelasi product moment menggunakan uji t, setelah diuji dengan uji t menunjukkan hasil bahwa hubungan antara sikap ilmiah dengan hasil belajar fisika siswa mengenai materi pengukuran
memiliki
hubungan
yang
signifikan
dengan
taraf
signifikansi pengujian sebesar πΌ = 5 %. Hasil uji dan signifikansi ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika pada materi pengukuran di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya (Lampiran D-6). 2.
Analisis Kontribusi Setelah mengetahui koefisien korelasi ππ₯π¦ sebesar 0,40, maka selanjutnya dilakukan analisis kontribusi yaitu untuk mengetahui seberapa besar sikap ilmiah siswa menentukan hasil belajar fisika siswa materi pengukuran. Analisis kontribusi dihitung dengan menggunakan Persamaan 3.6. Adapun seberapa besar sikap ilmiah siswa menentukan hasil belajar fisika materi pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Analisis Kontribusi Sikap Ilmiah dengan Hasil Belajar rxy Rxy2 Koefisien Determinasi 0,40 0,16 16%
40
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa sikap ilmiah siswa berkontribusi sebesar 16% terhadap hasil belajar fisika materi pengukuran di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Sedangkan 84% hasil belajar fisika siswa materi pengukuran ditentukan oleh faktor lain (Lampiran D-7). D. Pembahasan Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) mengetahui sikap ilmiah siswa terhadap pembelajaran fisika materi pengukuran; 2) mengetahui hasil belajar fisika materi pengukuran; 3) mengetahui korelasi sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa materi pengukuran; 4) mengetahui seberapa besar kontribusi sikap ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa materi pengukuran. Penelitian ini dilakukan di kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Pada penelitian ini dengan menggunakan alat pengumpul data berupa angket dan dokumentasi, dimana dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket sikap ilmiah kepada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya yang berjumlah 30 siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sikap ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran. Lembar angket sikap ilmiah berisi sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan indikator-indikator yang diteliti. Adapun jumlah pernyataan angket adalah 30 pernyataan yang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan pernyataan negatif. Sedangkan untuk pemberian skor berdasarkan skor angket yang telah ditentukan, yaitu skor untuk jawaban
41
pernyataan positif adalah untuk jawaban sangat setuju skornya 4, untuk jawaban setuju skornya 3, untuk jawaban kurang setuju skornya 2 dan untuk jawaban tidak setuju skornya 1. Sementara untuk jawaban pernyataan negatif adalah untuk jawaban sangat setuju skornya 1, untuk jawaban setuju skornya 2, untuk jawaban kurang setuju skornya 3 dan untuk jawaban tidak setuju skornya 4. Berdasarkan perhitungan data angket sikap ilmiah dengan bantuan microsoft office excel 2010, diperoleh skor angket sikap ilmiah yang diisi oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Rasau Jaya. Untuk dimensi sikap ilmiah rasa ingin tahu dengan indikator yang meliputi: sikap berani siswa dalam bertanya, sikap antusiasme siswa untuk mencari buku acuan sebagai acuan belajar, dan siswa melakukan kerja saat kegiatan eksperimen dan diskusi dengan rata-rata nilai persen sebesar 86,94 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Untuk dimensi sikap ilmiah jujur dengan indikator yang meliputi: menjawab pertanyaan dengan pemikiran sendiri dan menggunakan data sebenarnya sesuai hasil diskusi kelompok dengan rata-rata nilai persen sebesar 76,67 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Untuk dimensi sikap ilmiah terbuka dengan indikator yang meliputi: menyampaikan jawaban pertanyaan dengan keinginan sendiri dan menghargai jawaban teman dengan rata-rata nilai persen sebesar 86,53 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Selanjutnya untuk dimensi sikap ilmiah kerjasama dengan indikator yang meliputi: partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan dengan keinginan sendiri dan menghargai jawaban teman
42
memiliki rata-rata nilai persen sebesar 89,72 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Dan terakhir dimensi sikap ilmiah tanggung jawab dengan indikator yang meliputi: mengumpulkan LKS tepat waktu dan ketertiban siswa dalam mengikuti jalannya pembelajaran memiliki rata-rata nilai persen sebesar 91,67% yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Adapun rekapitulasi sikap ilmiah siswa disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut: Diagram Sikap Ilmiah 95 90
89.72 86.94
91.67
86.53
85 80
76.67
75 70
(
P e r s e n t a s e
)
% 65
Rasa ingin tahu
Jujur
Terbuka Kerja sama Tanggung jawab Sikap Ilmiah
Gambar 4.1 Diagram Sikap Ilmiah Berdasarkan koefisien nilai sikap ilmiah siswa terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran yang dicari dengan rumus product moment diperoleh sebesar πβππ‘π’ππ = 0,40 dengan taraf signifikansi 0,05 dengan n = 30 diperoleh ππ‘ππππ = 0,36. Karena πβππ‘π’ππ > ππ‘ππππ atau 0,40 > 0,36, maka π»0 ditolak dan π»π diterima. Ini berarti bahwa terdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran. Sedangkan kontribusi hubungan dengan koefisien determinan
43
diperoleh sebesar 16%. Hal ini berarti hasil belajar fisika siswa dipengaruhi oleh sikap ilmiah siswa itu sendiri yang berkontribusi sebesar 16%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 84% ditentukan oleh faktor lain, misalnya motivasi belajar. Berdasarkan besar koefisien korelasinya, maka hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran terdapat hubungan dengan tingkat hubungan βsedangβ. Sedangkan π‘βππ‘π’ππ diperoleh sebesar 2,29. Karena π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ atau 2,29 > 2,05, maka korelasi signifikan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi. Hasil penelitian memperkuat penelitian terdahulu, yaitu: penelitan yang dilakukan oleh Dapa (2014) menjelaskan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara sikap ilmiah siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika. Selain itu penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Yunita, dkk (2012) memaparkan bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam berfikir sehingga akan termotivasi selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan. Siswa yang mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran fisika, sebaliknya peserta didik yang mempunyai kemampuan bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran fisika. Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa ada hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika
44
siswa sebesar 0,4. Untuk nilai signifikansi sebesar 2,29, maka korelasi signifikan antara sikap ilmiah dengan hasil belajar fisika siswa dengan kontribusi sikap ilmiah sebesar 16% mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. E. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu: pada saat siswa mengisi angket, ada beberapa siswa yang tidak serius dalam mengisi angket. Sehingga mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa dan dalam penelitian ini ada hubungan antara sikap ilmiah siswa dengan hasil belajar fisika siswa hanya sebesar 0,4 yang masuk kedalam kriteria sedang. Hal ini dimungkinkan ada variabel lain yang mempengaruhi hasil belajar. Variabel tersebut seperti motivasi, minat, bakat yang termasuk dalam faktor intern siswa dan seperti cara orang tua mendidik, media massa dan teman bergaul siswa yang termasuk dalam faktor erkstern siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Selain itu, angket tidak diuji cobakan karena sudah divalidasi oleh dua orang dosen ahli dan guru mata pelajaran fisika tempat penelitian.