148205_68145_paper Kombis Sap 2.docx

  • Uploaded by: dina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 148205_68145_paper Kombis Sap 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,631
  • Pages: 16
KOMUNIKASI BISNIS HAMBATAN KOMUNIKASI DAN ETIKA DALAM PROSES KOMUNIKASI Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan Komunikasi Bisnis Pengampu: Dra. I Gusti Agung Ketut Sri Ardani, M.M

Oleh : Kelompok 2

Ida Ayu Made Yuniasih

(1707531128)

Christin Maria Monika

(1707531130)

Desi Kusuma Dewi

(1707531131)

Femy Nur’aini

(1707531143)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan Paper “Hambatan Komunikasi dan Etika Dalam Proses Komunikasi” ini dengan tepat waktu. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dra. I Gusti Agung Ketut Sri Ardani, M.M., selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap paper ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hambatan Komunikasi dan Etika Dalam Proses Komunikasi. Kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan – kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Jimbaran, Februari 2019

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii BAB I ............................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4 1.1.

Latar Belakang ....................................................................................... 4

1.2.

Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3.

Tujuan ..................................................................................................... 5

BAB II ........................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6 2.1

Hambatan Komunikasi .......................................................................... 6

2.2

Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi .............. 8

2.3

Etika Dalam Berkomunikasi ................................................................. 9

2.4

Proses Mendengarkan di Tempat Kerja ............................................ 11

BAB III ........................................................................................................................ 15 PENUTUP ................................................................................................................... 15 3.1

Kesimpulan ........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, komunikasi sangatlah diperlukan. Tidak akan mungkin seorang manusia dapat hidup normal tanpa berkomunikasi. Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen penting yang sangat dibutuhkan. “ EffectiveCommunication Is The Lifeblood Of Every Organization And A Key To Success In Your Business Career As well As in Your Personal Life. “ (Murphy andPeck, 1980:3). Artinya komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang [3]. Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena berguna untuk saling bertukar ide/gagasan, memberikan informasi hingga berkoordinasi dalam membuat sebuah keputusan. Bahkan diantarastaff-staff dalam suatu organisasi juga diperlukan adanya komunikasi, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan. Sedangkan diluar organisasi tersebut, diperlukan juga adanya komunikasi antara staff organisasi dengan konsumen, masyarakat maupun organisasi lainnya. Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu digunakan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat, wawancara calon karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tidak hanya komunikasi lisan, bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan. Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka akan didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada keberhasilan usaha bisnis serta mampu menunjang karir para eksekutif dan staff suatu organisasi / perusahaan.

4

1.2. Rumusan Masalah 1.2.1

Apa Hambatan Komunikasi?

1.2.2

Apa Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi?

1.2.3

Apa Etika Dalam Berkomunikasi?

1.2.4

Apa Proses Mendengarkan di Tempat Kerja?

1.3. Tujuan 1.3.1

Untuk Mengetahui Hambatan Komunikasi.

1.3.2

Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi.

1.3.3

Untuk Mengetahui Etika Dalam Berkomunikasi.

1.3.4

Untuk Mengetahui Proses Mendengarkan di Tempat Kerja.

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Hambatan Komunikasi Untuk berkomunikasi secara efektif tidaklah cukup hanya dengan

memahami faktor – faktor yang mempengaruhi efektiitas komunikasi, tetapi juga disertai dengan pemahaman mengenai hambatan - hambatannya. Hambatan komunikasi bisa terjadi di antara individu (antarmanusia) maupun di dalam organisasi. 2.1.1

Hambatan Komunikasi Antarmanusia

Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki pengertian yang sama mengenai kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol – simbol lainnya. Hambatan komunikasi antarmanusia berupa: a. Perbedaan persepsi dan bahas. Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain. b. Pendengaran yang buruk Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengar. c. Gangguan emosional Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi. Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan emosional. d. Perbedaan budaya Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi dalam zaman globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi. e. Gangguan Fisik Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik, seperti akustik yang jelek, tulisan tidak dapat dibaca, cahaya yang

6

redup, atau masalah kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi. 2.1.2

Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya rumit, jumlahnya banyak, dan controversial. Hambatan komunikasi dalam organisasi: a. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui surat – surat dari pos, e-mail, dan telepon dari berbagai sumber telah membanjiri organisasi dan masing – masing bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal. Hal itu bisa berakibat pada adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak penting, atau pemberian respon yang tidak akurat. b. Penyaringan yang tidak tepat Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain dalam organisasi, biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Pesan dalam organisasi dikirip melalui berbagai saringan. Misalnya, melewati penjaga pintu terlebih dahulu, karyawan kantor depan, sekretaris, baru kemudian sampai kepada pimpinan. Bisa jadi suatu pesan penting tidak sampai sebagian atau bahkan seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang. c. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai Pertukaran inforasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu cirri komunikasi yang efektif. Iklan komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambar pertukaran informasi. Demikian pula saluran yang terlalu banyak bisa mengubah pesan ketika bergerak vertikal atau horizontal dalam sebuah organisasi. Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan (Cangara, 2004:131), yaitu: a. Gangguan Teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan pada alat komunikasi, dan lain – lain.

7

b. Gangguan Semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Misalnya, kata – kata yang terlalu banyak memakai jargon asing, penggunaan bahasa yang berbeda, dan penggunaan struktur bahasa yang tidak sebagaimana mestinya. c. Ganggaun Psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga, situasi berdua, atau gangguan kejiwaan. d. Rintangan Fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya, jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi. e. Rintangan Status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial dan senioritas. Misalnya, antara raja dengan rakyat, antara atasan dan bawahan, atau antara dosen dan mahasiswa. f. Rintangan Kerangka Pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan pola piker. Perbedaan polsa piker biasanya disebabkan karena pengalaman dan latar belakang pendidikan yang berbeda. g. Rintangan Budaya merupakan ritangan yang disebabkan oleh perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai – nilai yang dianut.

2.2

Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi

efektif (Bovee dan Thill, 2003:22) adalah: a. Memelihara iklim komunikasi terbuka Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik. b. Bertekat memegang teguh etika berkomunikasi Etika merupakan prinsip – prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau membawa diri. Orang yang tidak etis biasanya egois dan tidak peduli salah atau benar, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan, benar dalam segala segi, dan tidak memperdayakan orang lain dengan cara

8

apapun. Perbedaan nilai – nilai yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilemma etika. Misalnya, mengungkapkan atau merahasiakan kecuranngan yang dilakukan organisasi. c. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya Majunya perkembangan teknologi dan inforasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya, baik dalam lingkuo regional, nasional, maupun

internasional.

Memahami

latar

belakang,

pengetahuan,

kepribadian, dan persepsi antarbudaya akan membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya. d. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedanng berkomunikasi. Sikap empati, peduli, atau peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain bisa menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi. e. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk meperoleh dan membagi informasi Teknologi

dapat

mendistribusikan

dipergunakan pesan.

untuk

menyusun,

Penggunaan

yang

merevisi, bijaksana

dan dan

bertanggungjawab akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif. f. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien dapat dilakukan dengan cara:

2.3

-

Memahami penerima pesan

-

Menyesuaikan pesan dengan penerima

-

Mengembangkan dan menghubungkan gagasan

-

Mengurangi jumlah pesan

-

Memilih saluran atau media yang tepat

-

Meningkatkan ketrampilan berkomunikasi

Etika Dalam Berkomunikasi Konsep etika berasal dari kata Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah

ethos, dan dalam bentuk jamak ta etha. Ethos dapat diartikan sebagai kebiasaan,

9

akhlak, moral, karakter, atau watak yang mengacu pada nilai – nilai atau perilaku kelopok atau inividu. Sementara ta etha berarti adat-istiadat, yaitu norma – norma yang dianut kelompok, golongan, atau masyarakat tertentu mengenai perbuatan baik dan buruk. Organisasi biasanya memiliki kode etik untuk mengatur dan menjaga hubungan antaranggotanya. Misalnya, kode etik akuntan, dokter, pengacara, asosiasi dagang, dan lain – lain. Etika bisnis mencakup semua informasi yang relevan, ebnar menurut semua sense, dan informasi yang tidak memperdaya. Etika bisnis adalah kiat dan disiplid untuk menerapkan prinsip – prinsip etika dalam mengkasi dan mengatasi masalah – masalah yang rumit dalam dunia bisnis. Kegiatan bisnis tidak selalu bersih dari unsure kejahatan. Situasi persaingan yang semakin ketat atau dalam keadaan tertekan mampu memicu munculnya perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis bisa terjadi pada individu atau perusahaan. Contoh masalah – masalah yang berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncul dalam kegiatan bisnis adalah : -

Menerima atau menawarkan komisi

-

Mencuri dari perusahaan

-

Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan

-

Membocorkan informasi atau rahasian perusahaan

-

Memakai barang – barang perusahaan untuk kepentingan pribadi

-

Membangun perusahaan dalam perusahaan

-

Melakukan penipuan atau pemalsuan

-

Memperdagangkan barang haram

Etika bisnis membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah bisnis dengan sentuhan moral. Jadi, tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan. Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Bahasa terdiri atas kata – kata yang mengandung nilai. Dalam berkomunkasi hendaknya dihindari bahasa yang manipulative, diskriminatif, atau berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang mempengaruhi atau mengubah perilaku orang lain.

10

Etika komunikasi bisnis mengacu pada prinsip – prinsip yang dianut oleh perusahaan mengenai komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik. Secara umum, etika komunikasi yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya, fair, tidak memihak, menghargai hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau tindakan terhadap orang lain. Sementara itu, tindakan yang tidak etis menyangkut mementingkan diri sendiri, penipuan kepada konsumen, iklan yang menyesatkan, dan mencapai sesuatu dengan menghalkan segala cara.

2.4

Proses Mendengarkan di Tempat Kerja Keterampilan mendengarkan sangat penting bagi kesuksesan karier,

efektifitas organisasi, dan kepuasan karyawan (pekerja). Mendengarkan terutama penting dalam dunia kerja karena kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk melakukannya. Kebanyakan karyawan menghabiskan 30 sampai 45 persen waktu komunikasi mereka untuk mendengarkan, sedangkan eksekutif menghabiskan 60 sampai 70 pesen waktu komunikasi mereka untuk mendengarkan. 2.4.1

Kebiasaan Mendengarkan yang Buruk Para pakar mengatakan bahwa kita medengarkan hanya pada

tingkat efisiensi 25 persen. Dengan kata lain, kita mengabaikan, melupakan mendistorsi, atau salah memahami 75 persen psan yang kita dengar. Kebiasaan mendengar yang buruk mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya pelatihan merupakan salah satu alasan penting. Kita adalah pendengar yang tidak efisien karena kurangnya latihan, suara yang mengganggu, kelambatan pembicara, dan melamun. 2.4.2

Jenis Mendengarkan di Tempat Kerja

a.

Mendengarkan atasan, meliputi mendengarkan instruksi,penugasan

dan penjelasan prosedur kerja. b.

Mendengarkan

karyawan,

organisasi

yang

mendengarkan

karyawan memperoleh manfaat dari ide karyawan, mendorong kreativitas, dan membangun komitmen.

11

c.

Mendegarkan

pelanggan,

organisasi

yang

mendengarkan

pelanggan meningkatkan penjualan dan profitabilitas. 2.4.3

Proses Mendegarkan Dan Kendala-Kendalanya Proses mendengarkan meiputi empat elemen, yaitu:

a. Persepsi. Proses mendengarkan dimulai ketika anda mendengar suara dan berkonsentrsi padanya. Anda akan tersetem ketika anda (1) merasa bahwa pesan tersebut penting, (2) tertarik pada topiknya, atau (3) sedang dalam suasana ingin mendengarkan. Persepsi berkurang karena pendengaran yang sempurna, lingkngan yang bising, tidak memperhatikan, dan berpurapura

mendengarkan

pendengar

(pseudolistening). Pseudolistening terjadi

“berpura-pura”

mendengarkan.

Mereka

ketika

kelihatannya

mendengarkan, tetapi pikirannya mengembara kemana-kemana. b. Interpretasi. Setelah Anda memusatkan perhatian pada sebuah suara atau pesan, Anda mulai meninterpretasi, atau menguraikannya. c. Evaluasi. Evaluasi meliputi memisahkan fakta dari opini dan menilai pesan secara objektif. Untuk mengevaluasi sebuah pesan secara akurat dan objektif, Anda harus (1) mempertimbangkan semua informasi, (2) sadar akan prasangka anda sendiri, dan (3) menghindari melompat pada kesimpulan yang tergesa-gesa. d. Tindakan. Tindakan meliputi mengingat pesan, memberi reaksi, atau menyediakan umpan balek. e. Meningkatkan Ingatan. Para spesialis pelatih ingatan mengatakan bahwa mengingat efektif melibatkan tiga faktor: (1) memutuskan untuk mengingat, (2) menyusun infomasi yang masuk untuk membentuk hubungan-hubungan, dan (3) meninjau. Untuk lebih jauh meningkatkan ingatan, buatlah catatan dan tuliskan kembali segera setelah mendengarkan. 2.4.4

Kemampuan Mendengarkan Di Tempat Kerja Mendengarkan di tempat kerja menentang karena informasi di

salah kelolakan, tidak jelas dan terkacaukan oleh fakta yang tak ada hubungannya. Cara meningkatkan efektivitas anda mendengarkan di tempat kerja:

12

-

Mengontrol gangguan eksternal dan internal.

-

Terlibat secara aktif.

-

Pisahkan fakta dari opini.

-

Identifikasi fakta-fakta penting.

-

Jangan menyela.

-

Mengajukan pertanyaan penjelas.

-

Mengulang

dengan

kata-kata

sendiri

untuk

meningkatkan

pengalaman. 2.4.5

Berkomunikasi Melalui Pesan Nonverbal Komunikasi nonverbal meliputi semua pesan tidak tertulis dan

tidak terucapkan, baik sengaja maupun idaksengaja.Karena komunikasi nonverbal dapat menjadi alat yang penting untuk anda gunakan dan kendalikan di tempat kerja. Fungsi komunikasi nonverbal Ada lima fungsi

komunikasi

nonverbal

dalam

membantu

menympaikan pesan: -

Untuk melengkapi dan menggambarkan.

-

Untuk memperkuat dan menekankan.

-

Untuk mengubah dan menggantikan.

-

Untuk mengendalikan dan mengatur.

-

Untuk menyangkal.

Bentuk Komunikasi Nonverbal Pesan nonverbal membawa maknanya dalam sejumlah bentuk yang berbeda mulai dari ekspresi wajah sampai bahasa tubuh bahkan pakaian. Setiap kita mengirim dan menerima ribuan pesan nonverbal setiap hari dalam bisnis dan kehidupan pribadi kita. Yang mencakup semua bentuk komunikasi nonverbal lebihdi tekankan pada aplikasinya di tempat kerja. 2.4.6

Kontak Mata Mata di sebut sebagai “jendela hati”.Mata di anggap menjadi

prediktor paling akurat tentang perasaan dan sikap sejati pembicara. Kontak yang baik memungkinganpengiripesan apakah penerima menaruh

13

perhatian, menunjukkan penghargaan, merespon dengan menyenangkan atau merasa tertekan. Ekspresi wajah. Ekspresi pada wajah seorang komunikator bisa mengungkapkan emosi sebaik ekspresi mata. Sikap dan gerak tubuh. Sikap tubuh umum seseorang dapat mengungapkan mula dari status yang tini dan kepercayaan diri hingga perasaan malu dan sikap patuh.Mencondongkan badan ke arah pembicara menunjukkan perhatian dan ketertarikan ; menjauhkan tubuh menunjukkan ketakutan, ketidakpercayaan, keraguan, atau rasa jijik. Waktu. Bagaimana kita mengatur waktu dan menggunakan waktu menunjukkan kepada pengamat mengenai kepribadian dan sikap kita. Perilaku tepat waktu pesan nonverbal yang positif dalam dunia bisnis di Amerika Utara. Ruang. Cara mengatur segala sesuatu di dalam ruang sekitar kita mengungkapkan sesuatu mengenai diri kitadan tujuan kita. Cara pengaturan sebuah kantor dpat mengirim pesan nonverbal tentang keterbukaan penghuninya. Jaga kerapian dan fungsi tempat kerja. Wilayah. Gunakan kedekatan untuk menunjukkan kehangatan dan mengurangiperbedaan status. Dokumen bisnis. Hasilkan pesan yang di tulis dengan teliti, rapi, propesional, dan teratur dengan baik. Penampilan orang. Tampil menarik, rapi dan berpakaian sesuai 2.4.7

Cara Meningkatkan Keterampilan Komukasi Nonverbal Di

Tempat Kerja. a. Membuat dan menjaga kontak mata. b. Gunakan sikap tubuh untuk menunjukkan minat. c. Kurangi atau hilangkan kendala fisik. d. Tingkatkan kemampuan Anda untuk menguraikan pesan. e. Gali informasi yang banyak. f. Hindari memberimakna nonverbal yang keluar konteks. g. Berteman dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. h. Hargai kekuatan penampilan.

14

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan

15

DAFTAR PUSTAKA

Bovee, L. Courtland and John V. Thill. 2008. Business Communication Today, Ninth Edition. Prentice Hall. Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi.

16

Related Documents

Kombis Sap 12 Fix.docx
November 2019 28
Rmk Kombis Sap 5.docx
October 2019 29
Rmk Kombis Sap 6.docx
October 2019 32
Kombis Rps 4.docx
May 2020 17
Kombis 1.pptx
December 2019 9

More Documents from "shinta kusuma"

Proposal.docx
April 2020 24
May 2020 40
Alpha A
November 2019 68
Kebijakan Ponek Ok.docx
November 2019 44