Kombis Rps 4.docx

  • Uploaded by: Adelphia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kombis Rps 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,660
  • Pages: 9
KOMUNIKASI BISNIS RPS 4

Oleh : Kelompok 6 Anggota Kelompok :



Dyimas Anggoro Ratri Kurniawan

(1707522041)



Ni Desak Putu Detik Arima Dewi

(1707522099)



Ni Made Ayu Dewi Pradnyaswari

(1707522104)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 2019

1.

Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu

daerah, wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinyabagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional) tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara. Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting, artinya termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Misalnya pada saat musim hujan tiba mmerlukan berbagai macam produk yang sesuai dengan musimnya, produk jaket, sweter, alat penghangat ruangan, sarung tangan. Produk tersebut pada musim dingin harganya mahal dan sebaliknya pada musim panas harganya murah karena dijual dengan harga diskon. Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada pada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting, artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Menurut Dewi (2007:31). Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses pengiriman dan menerima pesan bisnis antarindividu yang berbeda budaya. Perbedaan budaya merupakan salah satu hambatan komunikasi yang paling sulit diatasi. Namun berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda budayanya tidak mungkin dihindari, terlebih lagi dalam era globalisasi ini. Operasi global akan meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan budaya asing. Baik di negara sendiri maupun di negara asing, tetap ada kemungkinan untuk berkomunikasi dengan seseorang dengan berbagai latar belakang budaya dan bahasa. Interaksi lintas budaya terjadi dalam komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.

2.

Memahami Budaya Dan Perbedaannya, Hambatan Bahasa Budaya adalah simbol, keyakinan, sikap, nilai, harapan, dan norma tingkah

laku yang dimiliki bersama (Bovee dan Thill,2003:68). Menurut Bovee dan Thill,

budaya adalah system sharing atas simbol-simbol, kepercayaan, sikap,nilainilai,harapan, dan norma-norma untuk berperilaku. Beberapa budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang berbeda-beda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan homogin. Kelompok yang berbeda yang ada dalam wilayah budaya mayoritas lebih tepat dikatakan sebagai subbudaya . Indonesia adalah sebuah contoh negara yang memiliki subbudaya yang sangat beragam baik etnis maupun agama. Budaya dimiliki oleh seluruh manusia, hanya saja terdapat persamaan dan perbedaan dalam aspek-aspek tertentu. Setiap manusia menganut budayanya sendirisendiri. Budaya mempengaruhi seseorang sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, bahkan perlakuan setelah meninggal duniapun dipengaruhi oleh budaya. Komunikasi lintas budaya terjadi dalam berbagai situasi, yang berkisar dari interaksi antara orang-orang yang budayanya berbeda secara ekstrim hingga dalam interaksi antara orang-orang yang budayanya sama,tetapi subbudayanya atau subkelompok budayanya berbeda. Mengakui dan mengakomodasi perbedaan budaya tanpa mengharapkan orang dari budaya mana untuk meninggalkan identitas dari budaya manapun untuk meninggalkan identitas diri merupakan diri merupakan langkah penting ke arah komunikasi lintas budaya yang efektif. Komunikasi lintas budaya yang efektif bergantung pada pemahaman terhadap perbedaan budaya. Selain mempermudah hubungan bisnis, pemahaman terhadap perbedaan budaya sekaligus juga meningkatkan reputasi perusahaan.

a.

Komponen Budaya Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan dimensi hubungan antarmanusia, meskipun bentuk dari setiap komponen budaya dapat berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Sementara itu menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya metrial, lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.

b. Tingkatan Budaya. Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu formal. Informal, dan teknis. Masing-masing tingkatan budaya tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Formal

Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal. Contoh pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah termasuk salah satu budaya tingkat formal. 2. Informal Pada tingkatan ini budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. 3. Teknis Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan.

c. Mengenai Perbedaan Budaya Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap budaya dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Perbedaan budaya dapat dilihat dari nilai sosial, peran dan status, kebiasaan pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, penggunaan ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh,hukum, perilaku etis, dan perbedaan budaya perusahaan. 1.

Nilai-Nilai Sosial Di negara yang angka penanggurannya tinggi, menciptakan pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan bekerja secara efisien.(Nilai sosial mempengaruhi tindakan seseorang).

2.

Peran Dan Status Di banyak negara, wanita belum memainkan peran yang menonjol dalam bisnis. Apabila ada eksekutif wanita yang berkunjung ke negara tersebut, bisa jadi itu disepelekan atau dianggap tidak serius.

3.

Pengambilan Keputusan Di Amerika Serikat dan Kanada, pelaku bisnis berusaha mencapai keputusan secepat dan seefisien mungkin.
memikirkan hal-hal yang pokok saja. Di Pakistan, pengambilan keputusan cukup dilakukan oleh eksekutif tinggi. 4.

Konsep Waktu Perbedaan konsep mengenai waktu dapat menimbulkan salah pengertian. Bagi eksekutif Amerika Serikat dan Jerman, walau jadi penentu rencana kerja agar bisa efisien dan fokus pada satu kegiatan pada periode tertentu.

5.

Konsep Ruang Pribadi. Ruang memiliki arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Orang Kanada dan Amerika Serikat biasanya berdiri terpisah sekitar lima kaki ketika berbicara mengenai bisnis.

6.

Konteks Budaya Salah satu cara yang digunakan seseorang untuk memberikan arti pada sebuah pesan adalah menuruti konteks budayanya. Konteks budaya merupakan petunjuk fisik dan pemahaman implisit yang menyertai makna di antara mereka yang berkomunikasi.

7.

Bahasa Tubuh Bahasa tubuh bisa dipergunakan untuk membantu menjelaskan pesan yang membingungkan. Namun, bahasa tubuh juga bisa menjadi penyebab adanya salah pengertian antarbudaya. Orang-orang dari budaya berbada kadangkadang salah membaca tanda yang dikirimkan oleh bahasa tubuh.

8.

Perilaku Sosial Sesuatu yang dianggap sopan suatu budaya mungkin dianggap kasar oleh budaya lain.Aturan mengenai tingkah laku sopan bervariasi antara satu negara dengan negara yang lain.

9.

Perilaku Etis Di beberapa negara, perusahaan sering memberi bayaran ektra kepada pejabat pemerintah untuk mendapatkan kontrak pemerintah. Hal itu sudah menjadi kebiasaan yang rutin dan tidak dianggap ilegal. Namun di Amerika Serikat hal ini dianggap sebagai suap, dan tidak etis. Perbedaan itu sangat penting bagi perusahaan yang terlibat perselisihan legal di negara lain.

10. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan adalah cara perusahaan melakukan sesuatu. Budaya membentu perasaan orang mengenai perusahaan dan pekerjaan yang dilakukan, cara menginterpretasikan dan mengartikan tindakan yang

dilakukan orang lain, harapan yang menyangkut perubahan dalam bisnis, dan bagaimana cara pandang terhadap perubahan tersebut. Lebih dari separuh kemitraan perusahaan gagal karena adanya benturan budaya perusahaan. d. Menghadapi Hambatan Bahasa Menurut (Dewi,2006:36). Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling lazim dipergunakan dalam bisnis internasional. Namun begitu, merupakan kesalahan bila menganggap semua orang memahaminya. Apabila berhubungan dengan orang yang sama sekali tidak mengerti bahasa kita, ada tiga pilihan yang dapat dilakukan, yaitu mempelajari bahasa orang itu, menggunakan perantara atau penerjemah, atau mengajarkan kepada mereka bahasa kita. Jika memiliki hubungan bisnis jangka panjang dengan orang budaya lain,mempelajari budaya dan bahasa mereka akan lebih bermanfaat.

3. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya a. Belajar Tentang Budaya Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya berbada, seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila ia telah mempelajari budayanya. Bahasa asing tentunya tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Namun, demikian memulai mengenal beberapa kata bahasa asing untuk suatu pergaulan di lingkungan bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu, dalam suatu pertemuan tertentu yang bersifat informal bisa juga diselipkan kata-kata bahasa asing yang dipahami. Berikut ini contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu negara: 1. Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh ayunan, melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk penolakan. Di Perancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunanatau gerakan. 2. Jangan memberi hadiah minuman berakohol di negara-negara Arab 3. Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, jangan heran kalau ditengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar untuk menunaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima kali.

b. Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda. Beberapa petunjuk atau tips yang diperlukan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda. 1. Asumsi berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan. 2. Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. 3. Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah perbedaan dengan tanpa memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka. 4. Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu dikomunikasikan

melalui

suatu

gerak

isyarat,

kontak

mika,dan

sejenisnyadalam berbagai budaya yang berbeda. 5. Empati.

Sebelum

membayangkan

menyampaikan

perasaan

orang

suatu lain

pesan,

bagaimana

cobalah dan

untuk

mengapa

berkomunikasi. c. Negosiasi Lintas Budaya Orang yang berasal dari budaya yang berbeda sering kali mempunyai pendekatan negosiasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuanpun bervariasi. Misalnya, negosiator dari Amerika cenderung relatif impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut pandang ekonomi dan biasanya mereka menganggap unsur kepercayaan penting diantara mereka. Kalau negosiator dari China dan Jepang lebih suka pada suasana hubungan sosial. Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda pula. Jika mempelajari budaya partner anda sebelum bernegoisasi, anda akan lebih mudah dapat memahami pandangan mereka. Lebih lanjut menunjukkan sikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi

proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

DAFTAR PUSTAKA Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi

Bovee, L. Courtland and John V. Thill. 2008. Bussiness Comunication Today, Ninth Edition Prentice Hall.

Related Documents

Kombis Rps 4.docx
May 2020 17
Kombis Rps 2 Print.doc
October 2019 27
Rps
April 2020 57
Kombis Sap 12 Fix.docx
November 2019 28
Rps Ahde.docx
June 2020 17
Rps Optika.pdf
June 2020 18

More Documents from "LaellyArifanny"

Kombis Rps 4.docx
May 2020 17