KESIMPULAN Maraknya pendidikan bagi anak-anak kini kurang memperhatikan soal agama. Bahkan generasi penerus islam semakin kurang peduli dengan pedoman hidup kita, yaitu Al-Quran. Secara otomatis jika kurang peduli dengan Al-Quran, pastinya juga tidak mempelajari isi dan makna dari Al-Quran. Hal ini menjadi masalah penting bagi generasi penerus karena kita akan selalu menjadi agama yang tertinggal dibandingkan dengan yang lain. Maka dari itu, Ustad Yusuf Mansur memiliki ide baru untuk membangun tradisi I'daad atau bisa disebut dengan masa transisi dimana anak-anak yang sebelumnya bersekolah di sekolah biasa, pindah ke pesantren.
Melalui I'daad, anak-anak akan mengenal Al-Quran dan belajar mencintai Al-Quran. Selain itu mereka juga akan belajar membiasakan diri melakukan sholat sunnah, seperti qabliyyah dan ba'diyyah, dhuha, maupun sholat sunnah lainnya. Dalam program I'daad ini, anak-anak akan mengenal agama mereka sekaligus pedomannya lebih dalam dan rinci. Program ini dibuat sengaja untuk melahirkan generasi qurani yang dapat menciptakan hal-hal baru yang diambil dari Al-Quran dan bermanfaat bagi manusia. Jika Anda mengizinkan anak-anak Anda, saudara Anda, ponakan Anda, bahkan anak tetangga Anda sekalipun untuk mengikuti program I'daad, maka mereka akan diajarkan untuk mengenal, mencintai dan mempelajari Al-Quran. Setelah mereka mulai mengenal, mencintai Al-Quran hingga mereka merasa sedih jika meninggalkan atau tidak membaca Al-Quran dalam sehari saja, lalu mereka akan mempelajari Al-Quran dan memaknai isinya. Insyaa Allah,setelah mereka mempelajari dan benar-benar
memahami isinya, Allah akan gerakan pikiran dan hati mereka untuk menjadi generasi qurani yang bermanfaat bagi manusia. Seperti apa contohnya? Ya bisa diambil contoh seperti mengembangkan tekhnologi yang kini sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Bagaimana caranya? Memangnya Allah mengisahkan soal tekhnologi dalam Al-Quran? Sesungguhnya segala kebutuhan yang ada di dunia ini sudah dituliskan oleh Allah dalam Al-Quran. Tanpa kita sadari hal itu sudah kita gunakan dan alami sekarang. Itulah kebesaran Allah dan hebatnya agama kita yang tidak kita sadari hingga sekarang. Padahal kita sendiri pastinya tidak menyadari bahwa hal tersebut tertulis dalam AL-Quran. Ketika kita atau anak-anak kita mau mempelajari Al-Quran, kita akan mengetahui adanya keajaiban dari Al-Quran. Seperti kisah yang sudah diceritakan oleh Ustad Yusuf Mansur menurut hadits-hadits yang ada. Contohnya seperti jika kita mendengarkan orang lain membaca Al-Quran, maka kita akan mendapatkan pahala. Apalagi jika kita membacanya sendiri, berlipat ganda pula pahala yang akan kita dapatkan. Selain itu, jika kita membaca Al-Quran, satu hurufnya saja memiliki 10 kebaikan/hasanah. Bagaimana mungkin bisa? Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Jika kita hanya membaca ‘Alif Lam Mim’, kita sudah mendapatkan 30 kebaikan/hasanah. Karena alif lam mim terdiri dari 3 huruf, jadi setiap hurufnya bernilai 10 kebaikan/hasanah. Coba bayangkan jika kita membaca satu ayat, atau satu ‘ain, berapa banyak kebaikan/hasanah yang kita dapatkan? Banyak sekali, kan?
Jika kita bisa mengamalkan isi atau kandungan dari Al-Quran, kita tidak hanya medapatkan manfaatnya saja. Tetapi kita juga mendapat pahala dari Allah, karena kita sudah mengikuti perintah Allah dan memilih untuk lebih dekat dengan-Nya. Jangan hanya membaca dan mendengarkan Al-Quran saja, tetapi akan lebih baik jika bisa kita ajarkan kepada orang lain. Apalagi kalau kita bisa mengajak orang lain untuk melakukan hal tersebut, bertambah pulalah pahala yang kita dapatkan. Contohnya, ada seorang ibu yang mengajarkan anak laki-lakinya mengaji, seperti pengalaman seseorang yang diceritakan oleh Ustad Yusuf Mansur, si ibu bisa mengajarkan anaknya membaca surat Al-Ikhlas. Itu artinya si ibu berhasil membuat anaknya menghafal salah satu surat yang ada dalam Al-Quran dan berhasil membuat anaknya mencintai Al-Quran. Dengan begitu, semakin banyak pahala yang didapatkan oleh si ibu semakin berkah juga hidupnya karena memiliki anak yang mau belajar, menghafal, dan mencintai Al-Quran. Betapa hebatnya Allah, tidak segan-segan memberikan pahala bagi hamba-Nya. Setelah merasakan keajaiban Al-Quran beserta keberkahan yang didapatkan setelah mempelajarinya, kita bisa mengamalkan makna yang tersirat dari Al-Quran. Contohnya ada dalam audio yang disertakan.Silakan menyimak. Setelah didengarkan, apa yang bisa disimpulkan? Ya, tekhnologi yang tanpa kita sadari ternyata sudah dituliskan dalam Al-Quran. Apakah Al-Quran hanya mengada-ada saja? Hal itu tidak mungkin terjadi karena kemurnian Al-Quran masih terjaga hingga sekarang. Tidak ada perubahan sedikit pun dalam Al-Quran. Apakah ada yang menyadarinya bahwa sebenarnya Allah menunjukkan suatu hal di dalam Al-Quran secara tersirat mengenai tekhnologi yang diciptakan oleh orang-orang asing di zaman serba ada ini?
Tentunya jika kita tidak mempelajari isi dari Al-Quran, kita tidak akan pernah tau bahwa sesungguhnya Allah sudah menuliskan apaapa saja yang ada di dunia ini. Bahkan hal yang terjadi di masa depan pun tertulis dalam Al-Quran. Tentang tekhnologi? Wah, jangan salah. Allah yang menciptakan, Allah pula yang tahu segala sesuatu yang akan ada di dunia. Mau hal tersebut baru akan diciptakan tahun depan pun Allah sudah menuliskannya dalam Al-Quran. Segalanya di zaman modern ini menjadi serba praktis. Apa saja yang kita butuhkan tinggal kita cari saja di gadget sekarang. Atau tidak perlu lagi kita kesulitan untuk bepergian dengan jarak yang jauh yang membutuhkan waktu berjam-jam. Segalanya kini dipermudah dengan tekhnologi. Seperti contohnya sekarang kita memiliki alat transportasi yang hampir mengikuti kecepatan buraq walaupun masih belum bisa menyainginya. Sayangnya, tekhnologi tersebut bukanlah buatan generasi qur’ani. Generasi yang diharapkan umat islam dapat melahirkan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi umat manusia. Generasi yang dibanggakan oleh semua umat manusia yang bisa mempermudah kehidupan di dunia. Maka dari itu, adanya I’daad juga membantu generasi penerus islam untuk menjadi generasi yang bermanfaat bagi umat manusia. Tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga bermanfaat di akhirat. Kok bisa? Ya selain kita merasakan kenikmatan mempelajari Al-Quran, kita juga akan mendapatkan kedamaian selama hidup kita. Selain itu juga kita bisa mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat selama di dunia.
Selama kita mengikuti sunnah Rasul dan perintah-perintah Allah, insyaaAllah hidup kita akan dipenuhi dengan keberkahan. Tujuan dari I’daad selain ingin melahirkan generasi qurani yang bisa mengamalkan Al-Quran, tapi juga ingin melahirkan generasi qurani yang bermanfaat bagi dunia. Bisa menciptakan tekhnologitekhnologi seperti yang sudah banyak diciptakan di era modern ini. Jika di Jepang atau di negara lain sudah bisa menciptakan transportasi tercepat di dunia, maka mungkin saja, coming soon, yang menciptakan pintu ajaib adalah generasi qurani. Insyaa Allah, gak ada yang gak mungkin. Maka ajaklah anak, rekan/kerabat, saudara, atau siapa pun itu untuk bersekolah di pesantren. Anda akan merasakan manfaatnya nanti jika sudah mencobanya. Ingin mendapatkan keberkahan dan kedamaian dalam hidup, kan? Kalau begitu jangan ragu untuk mengajak generasi penerus kita untuk belajar di pesantren. Selain anak-anak Anda mendapat pahala karena memilih tempat yang tepat untuk belajar semakin dekat dengan Allah, jangan khawatir Allah melupakan Anda sebagai sumber yang menjebloskan anak Anda menuju surga-Nya. Tentu pahala untuk Anda akan terus diberi tiada putus. Apalagi jika anak Anda dapat mengamalkannya dengan cara mempelajari ke orang lain. Insyaa Allah, manfaat segalanya dunia maupun akhirat.
Semoga apa yang sudah dipersembahkan dalam topik kali ini bermanfaat bagi Anda sekalian dan semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Allah agar bisa melanjutkan syi’ar ini ke seluruh umat islam di sekitar kita.Aamiin Ya Robbal’alamiin.