Nama : Yovana Shinta Ayu O Kelas
: DIII 1 A
Nim
: P17220181020
Tugas! 1. Identifikasi jenis penyakit yang membutuhkan diit cair 2. Identifikasi bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diit cair Jawab : 1. Jenis penyakit yang membutuhkan diit cair :
Diet pada penderita anoreksia
Jenis diet dan indikasi pemberian Pemberian makanan disesuaikan dengan keinginan pasien, sehingga makanan disukai atau dapat diterima walaupun tidak lapar; hindari minum sebelum makan; tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan; dan olahraga sesuai dengan kemampuan penderita. Makanan dapat diberikan dalam bentuk Makanan Padat, Makanan cair, atau kombinasi. Sesuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral (Instalasi Gizi Perjan RSCM dan Asosiasi Dietisien Indonesia 2006). Tujuan Diet 1. Memberikan makanan seimbang untuk mencapai berat badan normal 2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan. 3. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya. Syarat Diet 1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB. 2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. 3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total 5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C, dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen 6. Makanan mudah dicerna, porsi makan kecil dan sering diberikan.
Pedoman untuk mengatasi masalah makan 1. Bila ada perubahan pengecapan a. Makanan dan minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin b. Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa c. Minuman diberikan dalam bentuk segara seperti sari buah atau jus 2. Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan a. Minum dengan menggunakan sedotan b. Makanan dan minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin c. Bentuk makanan disaring atau cair d. Hindari makanan yang terlalu asam atau asin 3. Bia mulut kering a. Makanan dan minuman diberikan dengan suhu dingin b. Bentuk makanan cair c. Kunyah permen karet atau hard candy 4. Bila mual dan muntah a. Beri makanan kering b. Hindari makanan yang berbau merangsang c. Hindari makanan berlemak tinggi d. Makan dan minum perlahan-lahan. e. Hindari makanan dan minuman terlalu manis f. Batasi cairan pada saat makan g. Tidak tiduran saat makan
Stomatitis
merupakan peradangan mukosa (selaput lendir) dalam rongga mulut atau sering disebut juga sebagai sariawan. Biasanya, stomatitis juga disertai dengan luka atau ulkus yang menyebabkan penderita kesulitan mengunyah dan menelan makanan. Disfagia didefinisikan sebagai kesulitan menelan makanan karena adanya gangguan aliran makanan pada saluran pencernaan atas, seperti esofagus. Ada tiga penyebab disfagia :
Gangguan sistem saraf menelan misalnya pada penderita pasca-stroke Gangguan aliran makanan karena adanya massa atau tumor pada esofagus. Pembengkakan faring pada penderita faringitis dan stomatitis. Penderita faringitis, stomatitis dan disfagia memerlukan modifikasi diet dalam bentuk kepadatan makanan. Dalam kasus tertentu penderita menerima makanan dengan cara nasogastric feeding (NGT), makanan yang diberikan berupa makanan cair penuh atau kental. Tujuan diet pada disfagia adalah memberikan makanan dan minuman secukupnya sesuai kebutuhan gizi dan keadaan pasien.Syarat diet : Cukup energi, disesuaikan dengan ada tidaknya demam, biasanya faktor injurinya 1,1 – 1,2. Protein diberikan dengan rasio kalori : nitrogen = 175 : 1. Makanan diberikan dalam porsi kecil, mudah dicerna, dan frekuensi makannya sering. Bentuk makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan daya terima pasien, mulai dari makanan cair penuh, kemudian makanan saring, baru makanan lunak. Cukup cairan dan zat gizi lain. Disfagia yang disebabkan oleh stroke tidak boleh diberikan makanan cair jernih untuk mencegah tersedak atau aspirasi.
2.Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk diit
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat
Beras ditim, dibubur,
Nasi goreng, ketan, ubi,
kentang direbus, dipure,
singkong, tales, cantel.
makaroni, soun, mi, misoa direbus, roti, biskuit, tepung sagu, tapioka, maizena, hunnkwe dibubur atau dibuat puding, gula,
madu. Sumber protein
Daging, ikan, ayam, unggas tidak
Daging ayam yang berlemak
hewani
berlemak direbus, dikukus, ditim,
danberurat banyak, daging
dipanggang, telur direbus,
ayam, ikan dan telur digoreng,
diceplok, diorak arik, bakso ikan,
ikan bnyak duri.
sapi atau ayam direbus, susu, milk shake, yogurt, keju. Sumber protein nabati
Sayuran
Tempe dan tahu direbus, dikukus,
Tempe, tahu, dan kacang-
ditumis, dipanggang, kacang hijau
kacangan digoreng, kacang
direbus, susu kedelai
merah
Sayuran tidak banyak serat dan
Sayuran bnayak serat seperti
dimasak seperti daun bayam,
daun singkong, daun katuk,
kangkung, kacang panjang muda,
daun mlinjo, nangka muda,
buncis muda, oyong muda
kluwih, genjer. Pare, krokot,
dikupas, labu siam, labu kuning,
rebung, sayuran, yang
labu air, tomat, dan wortel.
menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak, sayuran mentah.
Buah-buahan
Buah segar dihaluskan tanpa kulit
Buah banyak serat dan
seperti pisang masak, pepaya,
menimbulkan gas seperti nanas,
jeruk manis dan jus buah.
nangka masak, durian, buah utuh, buah kering.
Bumbu-bumbu
Dalam jumlah terbatas : garam,
Cabe dan merica
gula, pala, kayu manis, asam, saos tomat, cuka, kecap. Minuman
Seligan
Sirup, teh dan kopi encer, jus
Minuman beralkohol dan soda
sayuran dan jus buah, air putih
seperti bir, coca cola, teh dan
masak.
kopi kental, dll
Es krim, puding
Kue kacang, kue kenari, buah kering, kue terlalu manis dan berlemak.