Pemberian Perawatan Metode kangaroo Untuk Meningkatkan Suhu Tubuh Bayi di Ruang Perinatologi RSUP Fatmawati
UMI MAHMUDAH 16075
Tujuan Presentasi
1. Memaparkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan 2. Mendapatkan umpan balik dari pembimbing dan penguji terkait penelitian yang dilaksanakan
LATAR BELAKANG bayi baru lahir beresiko terjadi hipotermi termasuk BBLR. Penyebab kematian neonatus gangguan pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus 6,6% ( Sulistyorini, 2015)
Upaya perawatan BBLR menggunakan inkubator, dan perawatan metode kangguru
Dampak hipotermi : hipoglikemia, asidosis metabolic, metabolisme terganggu, gangguan pembekuan darah, hipoksemia, shock, perdarahan IV dan apnea
Persentasi bayi baru lahir kurang dari 2500 gram di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 11%, pada tahun 2013 menjadi 10,2% (Info Datin,2010) Dengan menggunakan metode PMK, kestabilan suhu BBLR dapat dijaga karena pada metode ini bayi ditempatkan melekat dengan dada ibu yang berfungsi sebagai thermoregulator
Tujuan Penelitian
Mendiskripsikan perawatan metode kangguru (PMK) dapat meningkatkan suhu tubuh bayi BBLR.
Manfaat Penulisan
Manfaat Pasien dan Keluarga: Memberi pengetahuan tentang cara merawat bayi BBLR untuk mempertahankan suhu tubuh dan menambah wawasan bagi ibu bayi dan keluarga.
Manfaat Bagi Penulis: Memberi tambahan pengetahuan pada penulis mengenai asuhan keperawatan berupa intervensi dan implementasi dalam pemberian perawatan metode kanguru
Manfaat Bagi Pengembangan IPTEK Keperawatan: Menjadi pertimbangan untuk institusi pendidikan keperawatan dalam memberikan informasi dan keterampilan lebih selama proses pembelajaran.
Pengertian Hipotermi
Klasifikasi Hipotermi
bayi dengan suhu badan dibawah normal 36-5-37,5˚C. Gejala awal hipotermi adalah suhu <36˚C , kedua kaki dan tangan teraba dingin (Rukiyah&Yulianti, 2010).
1. suhu tubuh 32-36,4˚C mengalami gangguan pernapasan, denyut jantung <100x/menit, malas minum 2. suhu 32˚C dengan kulit teraba keras dan nafas pelan dan dalam 3. suhu berfluktasi 36-39˚C terjadi setelah periode suhu stabil
Penyebab Hipotermi
Penanganan Hipotermi
asfiksia yang hebat, resusitasi yang ekstensive, lambat waktu mengeringkan bayi, distress pernapasan, hipoglikemia dan sepsis (Rukiyah&Yulianti, 2010).
Inkubator, Radint warner, Servo control, Perawatan metode kangguru (Rukiyah&Yulianti, 2010).
Pengkajian Keperawatan: Menurut wong (2009): 1. Masalah yang berkaitan dengan ibu 2. Bayi saat kelahiran 3. Pengkajian pernapasan 4. Pengkajian kardiovaskuler 5. Pengkajian suhu
Resiko ketidakefektifan termoregulasi : Hipotermi
Intervensi Keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Pengertian
PMK adalah perawatan bayi baru lahir dengan melekatkan bayi di dada ibu ( kontak kulit dan kulit ibu) sehingga suhu tubuh bayi tetap hangat ( Proverawati&Sulistyorini, 2010).
Klasifikasi PMK
Keuntungan dan Manfaat PMK
1. Suhu tubuh bayi tetap normal. 2. Mempercepat pengeluaran air susu ibu (ASI). 3. Meningkatkan keberhasilan menyusui. 4. Perlindungan bayi dari infeksi. 5. Berat badan bayi cepat naik
6. Stimulasi dini. 7. Kasih sayang. 8. Mengurangi biaya rumah sakit karena waktu perawataan yang pendek. 9. Tidak memerlukan inkubator. 10.Efesiensi tenaga kesehatan
Bayi yang Memerlukan PMK
Suhu tubuh dibawah 36,5˚C
Bayi menjadi gelisah
Bayi kejang
Bayi menjadi lesu
Muntahmuntah
Bayi demam dengan suhu diatas 37,5˚C
Bayi malas menyusu
Prosedur Perawatan Metode Kangaroo
1. Cuci tangan 4. Letakkan bayi didada ibu dengan posisi seperti katak dan kepala menghadap 1 sisi
5. Pakaikan kain Panjang/ baju khusus kangguru
8. Lakukan selama 2 jam, Setelah 2 jam bayi dikeluarkan dari dada ibu 9. Cek tanda-tanda vital bayi seperti: suhu, nadi dan pernapasan
2. Ukur suhu bayi sebelum PMK 3. Buka pakaian ibu (kaos dalam dan bra 6. Pakaikan kembali baju luar ibu (kemeja), pakaikan topi bayi
7. Beri posisi nyaman pada ibu seperti: duduk, berdiri dan berbaring
10. Bedong bayi
11. Cuci tangan
METODE STUDI KASUS Rancangan Studi Kasus
Subyek Studi Kasus
Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Instrument dan Metode Pengumpulan Data
Analisis Data dan Penyajian Data
Etika Studi Kasus
Fokus Studi Kasus
Definisi Operasional Fokus Studi
Subyek Studi Kasus
Kriteria Inklusi
Kriteria ekslusi
Fokus Studi Kasus Pada studi kasus ini yang menjadi fokus studi adalah penerapan prosedur metode kangaroo (PMK) di Ruang Perinatologi Instalasi RSUP Fatmawati
Definisi Operasional Fokus Studi
1. BBLR
2.Hipotermi
3. PMK
Instrument dan Metode Pengumpulan Data Observasi Terstruktur 1.Lembar observasi sebelum dan sesudah PMK 2.Thermometer Digital 3.Lembar Balik PMK 4.Booklet PMK
Metode Pengumpulan data 1. Wawancara 2. Observasi 3. Studi Dokumentasi
Lokasi dan Waktu Studi Kasus Lokasi studi kasus dilakukan di Ruang Perinatologi. Studi kasus dilakukan selama 3 hari terhitung dari tanggal 4 Maret sampai dengan 8 Maret 2019, kegiatan pemberian perawatan metode kangoroo (PMK) berlangsung selama 5 hari dan dilakukan 3 kali selama studi kasus berlangsung
Analisis Data dan Penyajian Data Analisis dan penyajian data di sajikan secara tekstular/narasi tentang perawatan metode Kangguru (PMK) dan catatan berkala, tandatanda vital yang diukur selama studi kasus.
Etika Studi Kasus
1. Persetujuan (Informed Consent)
4. Protection From Discomfort and Hams
2. Beneficience
3. Justice
5. Tanpa Nama (Anonymity)
Daftar Pustaka • Atikah.,& Ismawati. (2010). BBLR (bayi berat lahir rendah). Nuha Medika: Yogyakarta • Ekawati. (2015). Pengaruh inisiasi menyusu dini (imd) terhadap perubahan suhu tubuh pada bayi baru lahir di klinik bersalin mitra husada desa pangean kecamatan maduran kabupaten lamongan. STIKES Muhammadiyah Lamongan, 7 (1), 1-7. diunduh dari https://jurnal.stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/24-30-jurnal-april-2015Heny.pdf • Fitri., & Astari. (2015). Pengaruh pemberian health education terhadap • peningkatan pengetahuan ibu dalam melakukan kangaroo mother care • (kmc) di wilayah kerja uptd puskesmas jatiwangi kabupaten majalengka. • Jurnal Bidan “Midwife Journal”, 1(1). eISSN: 2477-345X • Fridely. (2017). Pentingnya melakukan pengukuran suhu pada bayi baru lahir untuk mengurangi angka kejadian hipotermi. Jurnal Ilmiah Bidan 2(2), 1-9-12. Diunduh dari https://media.neliti.com/media/publications/227223-pentingnya-melakukanpengukuran-suhu-pad-c04fc55b.pdf • Pantiawati. (2010). Bayi dengan BBLR. nuha medika: Yogyakarta. • Pusat Data dan Informasi. (2016). Info Datin: Jakarta Selatan.
• Proverawati.,& Sulistyorini. (2010). BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah). Nuha Medika: Yogyakarta. • Rukiyah dan Yulianti. (2010). Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Trans Info Media: Jakarta. • Sholikhah. (2013). Efektifitas pemberian health education (he) terhadap tingkat kemampuan ibu dalam melakukan kangaroo mother care (kmc) pada bblr di ruang neonatus rsud dr.soegiri lamongan. Jurnal kangaroo mother care (kmc) pada bblr, 2(15), 59-65. Diunduh dari https://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/59-65-Siti-Sholikah.pdf • Sulistyowati. (2015). Evaluasi kangaroo mother care (kmc) pada bblr di rsud margono soekarjo purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 10(3), 210-221. Diunduh dari http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/640 • Solehati dkk. (2018). Kangaroo mother care pada bayi berat lahir rendah : Sistematik Review. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 8(1), 83-88. ISSN: 2503-1139.
• Sylvia.,Putri., & Gusnila. (2015). Pengaruh perawatan metode kanguru terhadap perubahan berat badan bayi lahir rendah. Jurnal Ipteks Terapan,9, 11-19. ISSN: 19799292.
• Wahyuni.(2016). Hipotermi pada bayi BBLR. Jurnal Kebidadan, ISSN: 25606754. • Wong, D. (2009). Buku ajar keperawatan pediatric EDISI 6. Jakarta: PT. Indeks. • Zahra, R., & Mulyono. (2018). Pengaruh durasi kangaroo mother care terhadap perubahan tanda vital bayi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 1182-1191. ISSN 2540-8844. • Zakiah, NoSetiawati. (2014). Efektifitas peningkatan suhu tubuh pada perawatan metode kangguru dengan perawatan inkubator di blud rs. H. Boejasin pelaihari tanah laut tahun 2013. Jurnal Skala Kesehatan Volume 5(1). Diunduh dari https://www.google.com/search?safe=strict&ei=NflmXNiMIfTvATT8orYDA&q=jurnal+zakiah+efektifitas+peningkatan+suhu&oq=jurnal +zakiah+efektifitas+peningkatan+suhu&gs_