Tugas Sik Rima Isnaimun Sitompul.docx

  • Uploaded by: Rima Isnaimun Wiryadireja
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Sik Rima Isnaimun Sitompul.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,085
  • Pages: 18
Makalah

SISTEM REKAM MEDIS ELEKTRONIK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatan

Disusun Oleh RIMA ISNAIMUN SITOMPUL (312018057)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG 2018

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kita panjatkan hanya kepada Allah SWT. RidhoNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem Reka Medis Elektronik” ini dengan baik dan tepat waktu. Tugas ini penulis buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan. Tugas ini telah penuli susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini. Akhir kata kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Bandung, Maret 2019

Penulis

i

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar .............................................................................................. i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4 C. Manfaat Penulisan ................................................................................ 4 BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 5 A. Pengertian rekam medis elektronik ...................................................... 5 B. Manfaat rekam medis elektronik.......................................................... 6 C. Sistem data klinis rekam medis elektronik........................................... 7 D. Konsep dari rekam medis elektronik.................................................... 8 E. Komponen dari rekam medis elektronik .............................................. 9 F. Kelebihan dan kekurangan rekam medis elektronik ............................ 11 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13 A. Kesimpulan .......................................................................................... 13 B. Saran .................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iii

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan serta tindakan dan pelayanan lain kepada pasien selama mendaatkan perawatan di penyedia layanan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap (Brontowasisto, 2003). Rekam medis berisi data-data dari proses pelayanan pasien mulai dari pasien registrasi awal, penanganan medis(selama pasien mendapat perawatan) sampai penanganan berkas medis itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu hal penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal keperawatan dipublikasikan tiap tahun), perawat akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai hal untuk mengudapte perkembangan terbaru. Kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan oleh manajemen rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi. Tujuan utama SIMRS adalah efisiensi dan kecepatan pelayanan serta untuk pengambilan keputusan direksi, baik menyangkut keputusan terhadap masalah logistik, administrasi dan keuangan. Kemajuan ini telah melahirkan paradigma baru dalam manajemen informasi kesehatan termasuk didalamnya manajemen rekam medis elektronik (digital) yang telah merubah

1

pola pikir dan pola tindak para praktisi profesi rekam medis, para ahli manajemen informasi kesehatan, para praktisi hukum dan para arsiparis (profesi kearsipan). Perubahan tersebut juga telah diikuti dengan penyesuaian dalam peraturan perundang-undangan, dimana Permenkes No. 749a tahun 1989 tentang rekam medis belum menyinggung mengenai rekam medis elektronik sedangkan Permenkes tentang rekam medis yang baru yaitu Permenkes No. 269 tahun 2008 telah terdapat aturan rekam medis elektronik. Dengan demikian Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang rekam medis ini menjadi dasar hukum penerapan rekam medis elektronik di Indonesia. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit. Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit maupun di klinik. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan perawat,dokter,dan tenaga kesehatan lain termasuk digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium. Pada dasarnya rekam medis elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan rekam medis pasien di rumah sakit yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen basis data multimedia yang menghimpun berbagai sumber data medis. Jenis data rekam medis dapat berupa teks (baik yang terstruktur maupun naratif), gambar digital (jika sudah menerapkan radiologi digital), suara (misalnya suara jantung), video maupun yang berupa biosignal seperti rekaman EKG. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa proses adopsi inovasi EMR di Indonesia berjalan lambat? Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, bagaimana mempercepatnya?. Untuk mendorong minat dan adopsi EMR, manfaat dan potensinya harus terus menerus disosialisasikan. Sebagai contoh, EMR mampu menyimpan data

2

pasien dalam jumlah yang besar hanya menggunakan perangkat komputer yang bisa dijinjing. Selain itu, rekam medis elektronik dapat memberikan peringatan jika perawat salah memberikan obat atau ada reaksi antar obat. Dalam konteks ini, sosialisasi EMR harus menjadi bagian penting dalam gerakan keselamatan pasien (patient safety). Ada pula yang menunjukkan kelebihan rekam medis elektronik dalam menyimpan data medis multimedia yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Meskipun belum ada rekam medis elektronik yang benar-benar sempurna, secara teknologi sebenarnya sudah dalam fase mature. Kegiatan sosialisasi tidak dapat berdiri sendiri. Sosialisasi EMR harus dilakukan secara terus menerus dan memerlukan inisiatif tingkat nasional. Jika pemerintah serius menjadikan EMR sebagai kunci untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, maka harus ada tim yang secara serius merumuskan arah pengembangan EMR pada masing-masing Rumah Sakit. Dengan demikian dia tidak akan terbebani dengan kegiatan rutin (misalnya mengurusi pelaporan rutin rumah sakit). Mengingat sebagian besar rumah sakit di Indonesia memiliki masalah klasik keterbatasan dana, tim tersebut dapat merumuskan model standar perangkat lunak EMR yang bersifat public domain. Perangkat lunak tersebut harus mengikuti kaidah-kaidah standar informatika untuk EMR. Menjadikan EMR sebagai bagian dari kebutuhan perawat merupakan bagian dari proses difusi inovasi. Di setiap generasi, akan selalu ada early adopters yang akan menjadi pionir dalam mengadopsi perkembangan terkini. Dia pulalah yang akan menjadi role model bagi sesama sejawat. Dalam berbagai literatur mengenai keberhasilan adopsi EMR, aspek clinical leadership ini sering mengemuka. Mengingat betapa pentingnya rekaman medis,maka diperlukan adanya kemajuan dalam hal itu. Pencatatan rekaman medik secara digital harus di ketahui cara system pencatatnnya dan perlu dikembangkan demi untuk memajukan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat menurunkan angka kejadian medical error. Maka dari itu penulis bermaksud

3

menulis makalah ini untuk membahas teori mengenai “Rekam Medis Elekrronik atau Electronic Medical Record”. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui teori mengenai sistem rekam medis elektronik. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui definisi dari rekam medis elektronik b. Mengetahui manfaat dari rekam medis elektronik c. Mengetahui sistem data klinis rekam medis elektronik d. Mengetahui konsep dari rekam medis elektronik e. Mengetahui komponen dari rekam medis elektronik f. Mengetahui kelebihan dan kekurangan rekam medis elektronik C. Manfaat Penulisan 1. Membantu mahasiswa dalam mempelajari

mengenai rekam medis

elektronik 2. Membantu mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mengenai rekam medis elektronik

4

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan serta tindakan dan pelayanan lain kepada pasien selama mendaatkan perawatan di penyedia layanan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap (Brontowasisto, 2003). Rekam medik elektronik adalah catatan medis keseluruhan pasien berbentuk format elektronik yang berisi tentang informasi kesehatan pasien yang ditulis oleh petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien. Rekam Medis elektronik dapat diakses dengan computer dari suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efesien dan terpadu (Potter & Perry, 2009). Sedangkan menurut Shortliffe (2001), rekam medik elektronik atau rekam medik berbasis computer adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam medik yang sah. Rekam medis elektronik merupaan pencatatan, pernyataan, maupun interpretasi yang dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lain dalam rangka diagnosis dan penanganan pasien yang dimasukkan dan disimpan dalam bentuk penyimpanan elektronik (digital) melalui sistem komputer. “Electronic Medisal Record (EMR): an electronic sistem automate paper-base medisal record”. Rekam medis elektronik atau digital pada dasarnya merupakan perubahan bentuk atau wujud dari berkas kertas menjadi elektronik atau digital dengan pengertian apa yang biasanya kegiatan pencatatan pasien diatas kertas sekarang semuanya sudah terekam dalam sistem komputer. Elektronisasi ini

5

menghasilkan sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai kemudahan fasilitas bagi kelengkapan dan keakuratan data, memberi tanda waspada, sebagai peringatan, tanda sistem pendukung keputusan klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu lainnya. Seperti yang tertuang dalam permenkes 269 tahun 2008 pada pasal 2 yaitu : (1)Rekam medis harus dibuat secara lengkap tertulis dan jelas atau secar elektronik ; (2) Penyelengaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri. Berdasarkan beberapa pengertian diatasi maka Rekam Medis Elektronik (RME) adalah rekaman/catatan elektronik mengenai informasi kesehatan individu yang yang dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang di satu organisasi pelayanan kesehatan. B. Manfaat Rekam Medis Eleketronik/ Electronic Medical Record (EMR) Pada tahun 2003 RAND Health Information Technology (HIT) mulai melakukan studi untuk lebih memahami peran dan pentingnya EMR dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan menginformasikan kepada pemerintah agar

bisa

memaksimalkan

manfaat

dari

EMR

dan

meningkatkan

penggunaannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard dkk, antara lain: 1. Peningkatan produktivitas: penggunaan sistem EMR dapat mengurangi biaya. 2. Efisiensi: sistem EMR yang diadopsi, dapat mengurangi sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 3. Mengurangi kejadian efek samping obat dalam perawatan rawat inap dan rawat jalan. 4. Penggunaan

HIT

untuk

perawatan

pencegahan

jangka

pendek.

Sistem EMR dapat mengintegrasikan rekomendasi berbasis bukti untuk layanan pencegahan (seperti ujian screening) dengan data pasien (seperti

6

usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga) untuk mengidentifikasi pasien yang membutuhkan layanan tertentu. Sistem ini dapat mengingatkan penyedia layanan untuk menawarkan layanan selama kunjungan rutin dan mengingatkan pasien untuk jadwal perawatan. 5. Menggunakan HIT untuk penanganan penyakit kronis jangka pendek. Sistem EMR dapat menjadi instrumen selama proses pengelolaan penyakit (untuk pasien berisiko tinggi, sistem manajemen kasus membantu koordinasi alur kerja, termasuk komunikasi diantara beberapa spesialis dan pasien). C. Sistem Data Klinis Rekam Medis Elektronik 1. Rekam medik masing-masing pasien

Isi rekam medik individual hendaknya mencerminkan sejarah perjalanan kondisi kesehatan pasien mulai dari lahir sampai berlangsungnya interaksi mutakhir antara pasien dengan rumah sakit. Pada umumnya struktur rekam medik individual ini terdiri dari daftar masalah sekarang dan masa lalu serta catatan-catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment, dan Plan) untuk masalah-masalah yang masih aktif. 2. Rangkuman data klinis untuk konsumsi manajer rumah sakit, pihak

asuransi (data claim), kepala unit klinis, dan institusi terkailt sebagai pelaporan. Suatu rangkuman data klinis yang penting misalnya mengandung jumlah pasien rawat inap menurut cirri-ciri demografis, cara membayar, diagnosis dan prosedur operatif. 3. Registrasi penyakit

Misalnya kanker, merupakan sistem informasi yang berbasis pada suatu komunitas atau wilayah administratif, mencakup semua kejadian penyakit tertentu (misalnya segala jenis kanker) di antara penduduk yang hidup d wilayah yang bersangkutan. 4. Data Unit Spesifik

7

Suatu sistem informasi mungkin diperlukan untuk mengelola unit tertentu di rumah sakit. Sebagai contoh, unit-unit farmasi, laboratorium, radiology dan perawatan memerlukan data inventory bahan-bahan habis pakai dan utilisasi jenis-jenis pelayanan untuk merencanakan dan mengefisienkan penggunaan sumber daya. 5. Sistem kepustakaan medik dan pendukung pengambilan keputusan klinis

Untuk menunjang keberhasilan pelayanan klinis kepada pasien diperlukan sistem untuk mengarahkan klinisi pada masalah spesifik, merekomendasikan keputusan klinis berbasis pada probabilitas kejadian tertentu. 6. Paspor kesehatan (patient-carried records)

Rangkuman medik yang dibawa pasien memungkinkan pelayanan kesehatan darurat di tempat-tempat yang jauh dari rumahnya. Rekam medik ini mungkin dalam bentuk kertas, microfiche atau smartcard format. (Sabarguna, 2005). D. Konsep Rekam Medis Elektronik Konsep dasar dalam sistem rekam medik elektronik adalah menambahkan alat-alat manajemen informasi untuk dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut: 1. Peringatan dan pewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders) a. Pewaspadaan meliputi adanya hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lain yang abnormal b. Peringatan meliputi hasil pengecekan farmakologis terhadap perintah pemberian obat; adanya riwayat reaksi alergi thdobat, kontraindikasi pemberian obat, dosis obat yang tidak sesuai 2. Hubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan- kesehatan (health-care decision support) Hal ini didasarkan atas praktek kedokteran berbasiskan-bukti (evidencebased medicine). Dalam pelaksanaannya, klinikus melakukan pencarian & penarikan hasil analisis meta yg sesuai dgn kondisi pasien yg ditangani pada

8

Web. Program pengambilan keputusan dapat diinkorporasikan dalam rekam medik elektronik, pengguna memasukkan data pasiennya & memperoleh saran untuk penanganan pasien. 3. Analisis data agregat a. Uji klinik konvensional, data dikumpulkan dari pasien, dimasukkan ke dalam basis-data komputer & dianalisis dengan program statistic b. Rekam medik elektronik memungkinkan klinikus memperoleh data rutin dan non rutin. Data rutin dapat langsung diperoleh (dalam bentuksiap olah) dari basis-data rekam medik. Sedangkan data non-rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien & dimasukkan dalam rekam medik. 4. Perintah dokter melalui computer (CPOE; computerized physician order entry) Dilakukan baik itu melalui data bentuk bebas (informasi teks) maupun bentuk kode (data terstruktur). 5. Pengambilan data sinyal biologis secara otomatis (automatic data capture) a. Sinyal digital, menampilkan nilai-nilai diskret dari suatu himpunan nilai tertentu, mis. tekanandarah, frekuensi nadi, dan densitas jaringan (CTscan, MRI). b. Sinyal analog, menampilkan nilai-nilai dalam rentang kontinu, mis. elektrokardiogram (EKG), dan densitas jaringan (radiologi konvensional). Sistem komputer hanya dapat mengakuisisi data digital. Oleh karena itu, sinyal analog harus dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal digital dengan ADC (analog-to-digital conversion) (Sabarguna, 2005). E. Komponen Rekam Medis Elektronik Rekam medis elektronik mempunyai beberapa komponen penting yang mengacu pada kebutuhan yaitu sebagai berikut : 1. Record format

9

Bentuk yang sesuai contoh berbagai pelayanan sesuai kebutuhan. 2. Sistem performance

Seperti pemanggilan kembali, serta mudah dalam pengubahan data. 3. Reporting capabilities

Kelengkapan dokumen, mudah untuk dimengerti dan standar laporan 4. Training and implementation

Pelatihan yang minimal untuk menggunakan dengan benar. 5. Control and acces

Untuk

mengakses

bagi

yang

berwenang

tapi

terlindung

dari

penyalahgunaan. 6. Intelegence

Seperti sistem bantu keputusan, sistem tanda baca yang sesuai. 7. Linkages

Terkait dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan, database pasien dan keuangan. 8. Record content

Meliputi standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode penyakit dan tujuan layanan. Adapun komponen Penting Penggunaan Rekam Medik pada Individual, sebagai berikut : 1. Patient Care Delivery (consumers) : untuk pasien dan keluarga. 2. Patient Care Management and Support : untuk manajer mutu, informasi kesehatan dan manajemen para professional dan administrasi. 3. Lain-lain seperti akreditasi, kebijakan pemerintah dan penelitian. 4. Patient Care Reimbursment : untuk manajer keuangan dan penagihan asuransi.

10

5. Patient Care Delivery (Provider) : seperti perawat, dokter, dan ahli farmasi. (Sabarguna, 2005).

F. Kelebihan dan Kekurangan Rekam Medis Elektronik 1. Kelebihan a. Dapat meminimalkan human eror , karena rekam medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik. b. Dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan kesehatan. c. Rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan data sinyal biologis secara otomatis. d. Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data pasien dan memperoleh saran utuk penanganan pasien. e. Dengan

rekam

medik

elektronik

data

rutin

dapat

langsung

diperoleh (dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik. Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien dan dimasukkan dalam rekam medik. (Thede, 2008; Moody, 2004) Selain hal-hal tersebut diatas, rekam medik elektronik juga memiliki kelebihan lainnya antara lain: a. Ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan medik, sehingga mutu pelayanan atau asuhan akan semakin baik. b. Kemudahan penyajian data sehingga penyampaian informasi akan lebih efektif. c. Pembentukan database yang memungkinkan penelitian, simulasi dan pendidikan tenaga medik maupun paramedik, berdasarkan data yang nyata.

11

d. Efisiensi pemanfaatan sumber daya dan biaya dengan sistem penyediaan bahan (inventory) yang dapat menekan biaya penyimpanan, pemesanan barang maupun biaya stockout, manajemen utilisasi menyangkut tindakan atau prosedur yang tidak perlu, dan lain-lain. (Sabarguna, 2005) 2. Kekurangan a. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medik kertas untuk pengadaan perangkat keras, lunak, dan biaya penunjang. b. Waktu yang harus disediakan oleh key person dan perawat dalam mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja memerlukan waktu yang lama. c. Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik elektronik memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan. d. Resiko kegagalan pada sistem computer e. Problem dalam pemasukan data oleh petugas kesehatan. (Thede, 2008; Moody, 2004).

12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Rekam

medik

elektronik

merupakan

catatan

pasien seumur hidup pasien dalam format elektronik kesehatan seseorang

yang dituliskan

rekam

medik

tentang informasi

oleh satu atau lebih petugas kese

hatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien. System Data Klinis Pasien yaitu, Rekam medik masing-masing pasien, Rangkuman data klinis, Registrasi penyakit, Data Unit Spesifik, Sistem kepustakaan medik dan pendukung pengambilan keputusan klinis, dan Paspor kesehatan (patient-carried records). Konsep dasar dalam sistem rekam medik elektronik adalah menambahkan alat-alat manajemen informasi untuk dapat menghasilkan, Peringatan dan pewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders), Hubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan- kesehatan (health-care decision support), Analisis data agregat, Perintah dokter melalui computer (CPOE; computerized physician order entry) dan Pengambilan data sinyal biologis secara otomatis (automatic data capture). Komponen-komponen yang terdapat pada Rekam Medis Elektronik yaitu, Komponen penting yang mengacu pada kebutuhan, Komponen Penting Penggunaan Rekam Medik pada Individual dan Untuk manajer keuangan dan penagihan asuransi. Rekam Medis Elektronik juga mempnyai kelemahan dan kelebihan dalam system kerjanya. B. SaranSaran 1. Institusi pendidikan Agar memberikan feedback positif terhadap makalah ini, agar bila terjadi kesalahan dalam penulisan ataupun kekeliruan dalam isi materi makalah ini dapat di perbaiki.

13

2. Mahasiswa Agar mahasiswa lebih bisa mengembangkan pemahaman mengenai rekam medis elektronik dan mempelajari manfaat serta kerugian dari penggunaan rekam medis elektronik.

14

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, et.al. 2006. The Impact of Health Information Technology on Work Process and Patient Care in Labor and Delivery. Portland: AHRQ No.HSO15321 OHSU Fawdry. 2007. ElectronicRecords in Maternity Care: Coping with two unavoidable hybrids and a potentially infite workload. UK: Birmingham. Heinzer, M. 2010. Essential Elements of Nursing Notes and the Transition to Electronic Health Records. JHIM-FALL, Vol 24, No.4: 53-59 Hendry. 2008. The Challenge of Developing an Electronic Health Record for Use by Mobile Community Based Health Practitioners. New Zealand: Christhurch. Moody, L.E, et.al. 2004. Electronic health records documentation in nursing: Nurses,

perception,

attitues,

and

preferences.

Journal

Computer,

Informatics, Nursing. Vol 22, No.6, 337-344, Lippincott Williams & Wilkins, Inc. Potter dan Perry. 2009. Fundamental of Nursing 7th Edition. Missouri: St. Louis. Sabarguna, Boys. 2005. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Bandung: Amanah. Shofari, Bambang. 2005. Pengelolaan Sistem Rekam Medik. Semarang: Shortliffe, H. Edward. Medikal informatics : computer applications in helath care. Springer Thede, L, 2008. Electronic Personal Health Records: Nursing’s Role. OJIN: The Online Journal of Issues in Nursing Vo. 14 No. 1 Hillestad, Richard, et al., Can Electronic Medical Record Systems Transform Health Care? Potential Health Benefits, Savings, And Costs. Health Affairs, 24, No.5 (2005)

iii

Related Documents


More Documents from ""