Tugas Seminar Keuangan.docx

  • Uploaded by: Ayu Ikha Trisyani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Seminar Keuangan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,956
  • Pages: 12
MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Dosen Pembimbing :

Oleh : Kelompok 3

Ni Komang Ayu Pajarani

(2016 004 )

Gst Ngurah Eka Wardana

(2016 004)

Ni Nyoman Rima Partikasari

(2016 004)

Ni Putu Ayu Dika Trisyani

( 2016 004 2607)

I Made Armana

(2016 004 )

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NGURAH RAI TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Laju perkembangan yang semakin berkembang di Indonesia membuat banyak perusahaan bermunculan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Tujuan untuk memperoleh laba seoptimal mungkin dan mengawasi berjalannya perusahaan serta berkembangannya perusahaan, maka hal yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan dengan mengadakan penilaian terhadap persediaan serta menganalisis pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Hal ini dilakukan mengingat persediaan penting bagi kebanyakan perusahaan dimana persediaan merupakan salah satu modal yang sangat penting dalam suatu perusahaan

Pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan dalam mengambil suatu keputusan. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, Manajemen Persediaan harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga tidak menghambat jalannya operasi perusahaan. Apabila persediaan yang tersedia jumlahnya berlebihan atau banyak, maka persediaan akan menimbulkan pengeluaran yang tinggi, dimana setiap barang yang disimpan akan memerlukan biaya-biaya. Namun, apabila persediaan yang tersedia kurang, maka akan menghambat kegiatan produksi , dimana ini akan menimbulkan resiko kehilangan penjualan maupun konsumen. Terlebih dengan adanya ketidakpastian mengenai waktu pemesanan, pasokan dari supplier, ketidakpastian permintaan bahkan kemungkinan barang rusak atau pun mudah busuk. Untuk itu diperlukan Manajemen Persediaan agar perusahaan dapat menentukan jumlah persediaan yang optiman dengan menekan biaya namun masih bisa memenuhi kebutuhan perusahaan.

Dari penjelasdan diatas, maka dapat diketahui bahwa manajemen persediaan sangat penting bagi perusahaan terlebih lagi dengan perusahaan yang bergantung dengan persediaan, seperti : perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur atau sering disebut dengan perusahaan industri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan memehami bagaimana mengelola Manajemen Persediaan dengan benar agar membawa manfaat yang baik dalam suatu perusahaan.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari Manajemen Persediaan dan fungsinya 2. Mengetahui apa saja jenis-jenis persediaan 3. Mengetahui jenis- jenis biaya yang ada didalam Manajemen Persediaan 4. Mengetahui metode- metode yang digunakan dalam Manajemen Persediaan

1.3 MANFAAT

Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rinci dan detail mengenai Manajemen Persediaan. Dengan mengetahui hal tersebut, penulis maupun pembaca dapat mempraktekan konsep Manajemen Persediaan perusahaan

tersebut didalam

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persediaan

Persediaan adalah barang-barang yang dibeli dan disimpan kembali oleh perusahaan dengan maksud untuk digunakan memenuhi kebutuhan

tertentu atau

untuk diolah lebih lanjut maupun dijual kembali. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembentu, barang dalam proses dan barang jadi.

2.2 Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan atau Inventory Management merupakan salah satu bagian

dalam

Manajemen

Opreasional

dan

Manajemen

Produksi.

Dalam

nichonotes.blogspot.com disebutkan bahwa Manajemen Persediaan adalah bagian dari perusahaan yang berfungsi untuk mengatur persediaan barang yang dimiliki, dimana mulai dari cara memperoleh persediaan, penyimpanannya, sampai persediaan tersebut dimanfaatkan atau dijual kembali.

Manajemen Persediaan akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dengan efektif dan lebih efisien. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga tersedianya persediaan yang optimum didalam suatu perusahaan. Dalam pengawasan persediaan , perlu diperhitungkan cara, jumlah maupun waktu pesanan, sehingga tidak terjadinya pemborosan. Serta perlunyamenentukan beras persediaan penyelamat ( safety stock ), yaitu jumlah minimum dan besar penyediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan

2.3 Fungsi Manajemen Persediaan

Terdapat beberapa fungsi manajemen persediaan bagi perusahaan , antara lain:

1. Memastikan persediaan tersedia ( safety stock ) 2. Mengurangi resiko keterlambatan dalam pengiriman persediaan 3. Mengurangi resiko harga yang fluktuatif 4. Memperoleh diskon dari pemesanan dalam jumlah yang banyak 5. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi 6. Mengantisipasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun permintaan 7. Mengantisipasi permintaan mendadak 8. Menjaga jumlah persediaan yang hanya tersedia musiman, sehingga ketika bahan sedang tidak musim, perusahaan masih memiliki persediaan barang tersebut 9. Mengawasi pesanan persediaan yang tidak sesuai dengan spesipikasi, bisa dikembalikan ke supplier bila tidak cocok 10. Menjaga komitmen terhadap customer agar barang bisa diproduksi dengan waktu dan kualitas yang diminta 11. Menentukan kuantitas persediaan yang harus di simpan unutuk berjaga jaga 2.4 Jenis – Jenis Persediaan

Jenis - jenis persediaan menurut fungsinya, antara lain :

a) Anticipation stock Persediaan untuk menghadapi permintaan yang bisa diramalkan, sebagai contoh pada musim permintaan yang tinggi, sedangkan kapasitas produksi pada saat itu tidak memenuhi permintaan. Dimana persediaan ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sulitnya memperoleh bahan baku ( bahan baku bersifat musiman), sehingga tidak mengakibatkan terhentinya proses produksi.

b) Flunctuation stock Persediaan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang didak dapat diperkirakan sebelumnya, serta untuk mengatasi jika suatu saat terjadi kesalahan ataupun penyimpangan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi maupun pengiriman baranng.

c) Pipeline inventory Persediaan dalam proses pengiriman dari tempat asal ( gudang pabrik produksi) menuju ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan (gudang penjual) proses pengiriman dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu

d) Lot-size inventory Persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan saat itu. Persediaan dilaksanakan untuk memperoleh keuntungan dari harga barang ( berupa diskon ) karena membelidalam jumlah yang besar

Setiap jenispersediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaan yang berbeda, sehingga dapat dilihat dari jenis dan posisi barang . persediaan menurut jenis dan posisi barang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

a) Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang akan digunakan untuk mengolah sebuah produk yang sifatnya dapat diidentifikasi dan melekat pada produk. Jumlah persediaan bahan baku biasannya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : 1. Seberapa besar perkiraan produksi yang akan datang 2. Bagaiman sifat musiman produksi 3. Keandalan sumber pengadaan persediaan yang ada 4. Tingkat efisiensi pertahapan operasi pembelian dan produksi 5. Sifat dari bahan baku 6. Harga bahan baku

7. Kapasitas gudang atau tempat penyimpanan yang dimiliki

b) Bahan Pembantu atau Bahan Penolong Persediaan yang diperlukan dalam proses produksi akan tetapi bukan bahan komponen utama

c) Barang Dalam Proses Barang dalam proses merupakan bahan baku yang sudah diproses menjadi barang setengah jadi . Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan barang dalam proses, sebagai berikut :

1. Ketersediaan bahan baku, berarti jika bahan baku tidak tersedia sesuai kebutuhan maka akan menghambat proses pengolahan barang setengah jadi. 2. Jangka waktu masa produksi, berartimenganalisis waktu masa produksi mulai dari memasukan bahan baku sampai menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi, dimana dibutuhkan waktu yang seefisien mungkin 3. Perputaran persediaan, didalam hal ini dibutuhkan perputaran

persediaan

untuk

mempersingkat

masa

produksi yang dapat dilakukan dengan cara : a.

memperbaiki

teknik

produksi

sehingga

proses barang menjadi lebih cepat b. membeli barang setengah jadi

d) Barang Jadi Barang jadi adalah barang yang sudah melalui proses tahap barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dijual kepasar maupun ke konsumen. Faktor – factor yang mempengaruhi barang jadi antara lain: 1. Tersedianya bahan dalam proses, artinya jika barang setengah jadi tersedia dalam jumblah yang dibutuhkan maka proses untuk menyediakan barang jadi akan lebih mudah

2. Kebutuhan barang dipasar, artinya jika permintaan barang di pasar meningkat maka akan mempercepat membuat barang jadi agar dapan menstock barang di gudang. Biasanya perusdahaan dagang hanya menggunakan satu persediaan saja, yaitu persediaan barang dagang. Sedangkan, perusahaan manufaktur menggunakan banyak jenis persediaan seperti yang dijelaskan diatas, yaitu persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

2.5 Jenis Biaya – Biaya Persediaan Biaya persediaan adalah biaya yang muncul akibat pengadaan persediaan, penyimpanan hingga persediaan tersebut keluar ( dijual atau dipakai kembali ) Biaya persediaan umumnya dikelompokan menjadi 4 kategori, antara lain : 1) Biaya pemesanan ( order cost ) Biaya pemesanan adalah biaya yang berkaitan dengan kegiatan pemesanan barang ( persediaan ). Biaya meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari pertama kali order hingga barang yang dipesan tersebut tersedia digudang. Contoh biaya pemesanan diantaranya adalah : a) Biaya komunikasi Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan komunikasi selama pemesanan, antara lain : 1. Biaya telepon 2. Biaya fax 3. Biaya material dan surat menyurat 4. Biaya komisi untuk pihak ketiga

b) Biaya pengiriman Biaya pengangkutan barang dari tempat supplier hingga barang tersebut sampai ke gudang pembeli. Biaya yang termasuk antara lain : 1. Biaya transportasi atau ekspedisi

2. Biaya bongkar muat 3. Asuransi pengiriman

c) Biaya pengepakan Pengepakan barang dilakukan agar barang yang dikirim tidak rusak ataupun lecet

d) Biaya pemprosesan pemesanan Pembeli biasanya mengutus orang untuk mengunjungi serta mengecek kualitas produk yang akan dibeli sebelum dikirim ke perusahaannya. Biasanya hal ini dilakukan dalam jual beli ekspor impor antara supplier dan perusahaan pembeli barang. Dimana ini dilakukan agar si pembeli mendapatkan kualitas barang sesuai keinginan mengingat biaya pengiriman yang sangat mahal

e) Biaya pemeriksaan penerimaan Sebelum menerima barang , penerima menandatangani surat penerimaan barang, penerima harus memeriksa dahulu barang yang dibeli apakah sudah sesuai dengan standard an kualitas yang sudah ditentukan

2) Biaya penyimpanan ( carrying cost ) Biaya penyimpanan adalah biaya yang muncul dan dikeluarkan untuk menyimpan barang atau material ( bahan baku ) yang telah dipesan sebelumny. Biaya penyimpanan bisa berubah sesuai dengan nilai persediaan yang disimpan. Contoh biaya penyimpanan antara lain : a) Biaya fasilitas penyimpanan Semua biaya yang timbul akibat fasilitas yang diperlukan untuk menyimpan persediaan. Contoh biaya fasilitas penyimpanan antara lain : 1. Biaya sewa gudang 2. Biaya penerangan

3. Biaya pengatur suhu udara 4. Biaya listrik

b) Biaya asuransi Biaya yang muncul untuk meminimalisir resiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan

c) Biaya keamanan Keamanan dalam menjaga persediaan perusahaan sangat diperlukan untuk mencegahnya kerugian seperti pencurian, perampokan maupun perusakan

d) Biaya keusangan Ketika penjualan perusahaan mengalami penurunan dan menyebabkan perputaran persediaan sangat lambat maka persediaan barang yang disimpan terlalu lama akan menjadi using datau berkurangnnya nilai jual. Sehingga semakin sulit untuk dijual kembali.

e) Biaya penyusutan persediaan Contohnya buah, semakin lama buah disimpan semakin menyusut beratnya senhingga nilai jual buah jeruk tersebut akan berkurang

f) Biaya penurunan harga Penurunan harga terjadi karena harga barang tidak stabil

g) Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan Memastikan apakah perhitungan barang yang masih antara sistem dengan perhitungan fisik itu sama untuk menghindari maupun sistem

kekeliruan

dalam

perhitungan

fisik

h) Biaya penanganan persediaan Setiap jenis persediaan tentu memerlukan penanganan yang berbeda. Biaya akan semakin meningkat atau mahal apabila penanganan persediaan tersebut semakin sulit seperti barang pecah atau barang yang cepat busuk seperti buah dan makanan basah Barang yang pecah belah akan membutuhkan lebih banyak biaya dibandingkan barang seperti besi atau paku Barang pecah belah memerlukan perlakuan khusus seperti cara peking barang, penempatan barang, penyusunan

barang

digudang,

cara

mengangkat,

pemberian alas untuk barang dan perlakuan khusus lainnya membutuhkan biaya yang lebih

i) Biaya pelaksana gudang Biaya ini diperlukan untuk mengawasidan mengatur alur dari barang keluar ataupun masuk gudang

j) Biaya kerusakan barang Biaya ini muncul jika terjadi kerusakan tanpa sengaja, bisa

terjadi

karena

kesalahan

pengangkatan,

penumpukan, bencana alam ataupun sebab yang lainnya

k) Biaya modal Biaya yang dihitung sebesar kesempatan atau peluang yang hilang apabila dana yang digunakan untuk persediaan digunakan untuk kegiatan investasi lain yang lebih menguntungkan Biasanya, persediaan yang disimpan karena kelebihan produksi akan disimpan didalam gudang. Jika perusahaan membeli persediaan sesuai kebutuhan maka tidak ada persediaan yang disimpan beserta biaya penyimpanannya

3) Biaya persiapan ( set up cost ) Biaya ini muncul apabila perusahaan memproduksi sendiri barang atau material persediaan yang dibutuhkan. Contoh biaya persiapan antara lain : 1. Biaya mesin yang tidak bekerja 2. Biaya persiapan tenaga kerja langsung 3. Biaya surat menyurat 4. Biaya persiapan peralatan dan perlengkapan 5. Biaya penjadwalan

4) Biaya kehabisan ( kekurangan bahan ) Biaya ini muncul karena bahan persediaan tidak tersedia saat dibutuhkan. Misalnya perusahaan menerima pesanan namun ketika pesanan hendak diproduksi, ternyatatidak ada bahan baku yang tersedia sehingga perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan pesanan tersebut .

2.6 Pendekatan Metode Manajemen Persediaan Dalam mengelola persediaan ada beberapa metode yang sering digunakan, antara lain: a) Metode EOQ (economic order quantity)

b) Metode MRP ( material requirement planning) c) Metode JIT (just in time )

Related Documents


More Documents from ""