Tugas Proposal Fix.docx

  • Uploaded by: wimpy yuwono
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Proposal Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,357
  • Pages: 9
TUGAS PROPOSAL METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIKA Dosen Pengampu : 1.Gunawan Budi Santoso S.kom, M.Kom 2. Susanti, SE., MM 3. Drs. Untung Budiarso, M.H

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Dan Meningkatkan Kedisiplinan ABK Di Kapal

Disusun Oleh : Nama

: Wimpy Yuwono

NIT

: 160503028

KEMENTRIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA JURUSAN NAUTIKA SEMARANG 2018

1

A. LATAR BELAKANG

Sarana transportasi laut seperti halnya kapal barang adalah merupakan alat transportasi yang sampai saat ini masih memegang peranan yang sangat penting dan sangat dominan, karena sangat efisien dalam mengangkut muatan dengan jumlah yang banyak.Seiring dengan tuntutan pasar maka setiap perusahaan pelayaran saling berkompetisi dan berlomba untuk memperebutkan pasar, yaitu dalam usaha untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya operasional seminimal mungkin. Upaya tersebut memerlukan peningkatan penerimaan dan pengurangan pembiayaan yang pada akhirnya dapat berakibat rawan terhadapkeamanan dan keselamatan kapal. ABK

sebagai

sumber

daya

manusia

haruslah

memiliki

keterampilan dan kemampuan yang baik untuk mendukung kelancaran dalam operasional kapal. Dengan kondisi kapal yang desainnya semakin maju maka hanya memerlukan crew kapal yang jumlahnya sedikit tetapi mampu untuk mengoperasikan kapal dengan baik dan aman, keterampilan dari ABK untuk mengoperasikan alat-alat diatas kapal termasuk alat-alat keselamatan kerja sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan kerja diatas kapal. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut, perusahaan pelayaran tidak hanya cukup dengan menyediakan kapal-kapal dalam jumlah yang banyak saja, Tetapi kapal-kapal harus merupakan armada yang tangguh dilenkapi dengan dengan tenaga-tenaga pelaut yang potensial, terampil dan bertanggung jawab, dalam upaya pencegahan kecelakaan pada saat mengoperasikan kapal. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu perusahaan menentukan baik tidaknya suatu performansi kerja dalam perusahaan tersebut. Kemampuan seseorang sangat bergantung pada gabungan dari karakteristik pribadi, kapasitas fisiologis, psikologis serta biomekanika yang dimilikinya. Sedangkan aktivitas yang dilakukan tergantung kepada tugas, organisasi dan lingkungan yang harus dihadapi.

1

B. RUANG LINGKUP

Mengingat begitu luasnya permasahan yang tercakup dalam pembahasan sehubungan dengan judul diatas yaitu upaya pencegahan kecelakaan kerja dan meningkatkan kedisiplinan ABK di atas kapal. Maka penulis membatasi lingkup pembahasan ini hanya di kapal yang penulis gunakan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Keselamatan kerja merupakan prioritas utama bagi seorang pelaut professional saat bekerja di atas kapal. Semua perusahaan pelayaran memastikan bahwa awak kapal mengikuti prosedur keselamatan dan aturan untuk semua operasi yang di bawa di atas kapal. Untuk mencapai keamanan maksimal di kapal, langkah dasar adalah memastikan bahwa semua rating kapal memakai peralatan pelindung pribadi mereka dibuat untuk berbagai jenis pekerjaan yang di lakukan pada kapal. Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau tugas tanpa kecelakaanm sehingga dapat dicapai hasi uang menguntungkan dan bebeas dari segala bahaya. Kecelakaan adalah suatu yang tidak direncanakan atau tidak diduga semula, kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat merugikan baik terhadap manusia maupun terhadap alat-alat material. Jadi dapat disimpulkan, keselamatan kerja adalah suatu kegiatan untuk menciptakan lingkungan kerja aman, nyaman dan cara peningkatan serta pemeliharaan kesehatan kerja secara khusus.

D. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengidentifikasi masalah dalam rangka upaya menurunkan angka kecelakaan dan kedisiplinan ABK dalam menggunakan alatalat keselamatan kerja diatas kapal

2

b. Untuk menganalisa masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan ABK c. Untuk mencari penyebab permasalahan kurang disiplinnya ABK serta mengurangi kecelakaan dalam pengoperasian kapal

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan berdasarkan judul penelitian ini, maka penulis berharap skripsi ini mempunyai manfaat

a. Manfaat Bagi Dunia Akademis

1) Sebagai bahan masukan dan diharapkan dapat memperkaya pengetahuan bagi penulis sendiri maupun teman-teman seprofesi untuk mengetahui bagaimana upaya dalam mencegah kecelakaan diatas kapal. 2) Diharapkan dapat menambah wawasan bagi rekan-rekan mengenai cara mengatasi kendala-kendala yang menghambat pengoperasian bongkar muat diatas kapal.

b. Manfaat Bagi Dunia Praktisi

1) Diharapkan dapat memberi sumbangan, masukan dan saran kepada

Perusahaan-perusahaan

yang

terkait

maupun

perusahaan pelayaran sejenis lainnya dalam meningkatkan mutu reting dalam upaya pencegahan diatas kapal. 2) Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak perusahaan dalam merekrut ABK sehingga mendapatkan calon ABK yang memiliki keterampilan dan berpengalaman serta memiliki kompetensi yang memadai.

3

c. Bagi Civitas Akademika Politeknik Maritim Negeri Indonesia ( PoliMARIN ) Semarang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan informasi dan referensi di perpustakaan Politeknik Maritim Negeri Indonesia ( PoliMARIN )

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kurang Disiplinnya ABK Dalam Menjalankan Peraturan Yang Berlaku Di Atas Kapal

a. Rendahnya Kesadaran ABK Dalam Mematuhi Peraturan

Kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga biasa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu

memliki

(dorongan/rangsangan)

kendali

penuh

terhadap

stimulus

Internal maupun stimulus eksternal.

Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Awareness adalah kesadaran, keadaan, kesiagaan, atau mengetahui sesuatu kedalam pengenalan atau pemahaman peristiwa-peristiwa lingkungan atau kejadian-kejadian internal. Dalam hal ini yang menyebabkan ABK tidak disiplin tehadap peraturan yang berlaku di atas kapal salah satunya karena rendahnya kesadaran ABK untuk bertindak disiplin. Hal inilah yang membuat ABK melakukan pelanggaran-pelanggaran atau kesalahan yang sama. Pada dasarnya mereka mengetahui prosedur maupun peraturan yang berlaku, namun karena rendahnya kesadaran ABK yang membuat ABK mengabaikan peraturan tersebut.

4

b. ABK Dalam Keadaan Tidak Siap Pada Saat Kapal Akan Berpoerasi

Kelancaran operasional pelabuhan sangat bergantung dengan kinerja dari pada kapal barang yang menunjang proses penyandaran kapal. Ketepatan waktu merupakan satu hal yang diharapkan oleh pencharter. Memberikan kinerja daripada kapal besera awaknya dalam memenuhi permintaan pencharter. Namun, seringkali ABK dalam keadaan tidak siap pada saat kapal akan beroperasi. Hal ini kembali berhubungan dengan sikap disiplin ABK yang kurang. Kapal baru mulai beroperasi setelah ABK dalam keadaan siap. ABK seharusnya sudah mengetahui waktuwaktu kapal untuk beroperasi, namun ada beberapa ABK yang tidak tahu sehingga mereka tidak memepersiapkan diri pada saat waktu kapal beroperasi sudah tiba.

2. Kurangnya Keterampilan reting tentang Penggunaan alat alat peralatan kerja

a. Reting Kapal yang belum berpengalaman

Pendidikan formal saja tidak dapat diandalkan untuk mempercepat atau memperlancar proses keahlian yang dibutuhkan, pendidikan formal yang sifatnya sangat umum dan luas itu baik sekali untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang terampil supaya kelak dapat melibatkan diri dalam proses keahlian itu, akan tetapi yang dibutuhkan di sini adalah tenaga kerja yang terampil sesuai dengan bidang profesi yang di gelutinya. Menempatkan reting yang terdidik saja tidak dapat menjamin bahwasanya reting itu bias langsung menguasai pekerjaan di atas kapal, akan tetapi reting tersebut seyogyanya juga dibekali dengan pengalaman yang dibutuhkan sehingga dalam tugasnya kelak reting

5

tersebut akan dapat langsung memahami dan menguasai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

b. Kurangnya Kontrol Kerja Terhadap Reting Pada Penggunaan Alat Peralatan Kerja

Dalam urutan susunan crew di atas kapal kita mengetahui bahwa crew kapal terdiri dari perwira dan rating (bintara). Perwira bertugas untuk memastikan pekerjaan yang diberikan perusahaan dapat dilaksanan dengan baik dan mengawasi kerja dari reting agar operasi kapal dapat berjalan lancar. Tanpa adanya control dari perwira, maka rating yang bertugas sebagai pelaksana lapangan akan bekerja dengan seenaknya sendiri tanpa mengikuti prosedur yang ada. Walaupun sebelum memulai suatu pekerjaan diadakan tool box meeting dan risk assessment yang menyebutkan beberapa hal tentang prosedur yang harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan urutannya. Untuk itu selama proses penyelesaian pekerjaan secara tidak langsung di control oleh system kerja tersebut. Dam hal tersebut akan mengakibatkan banyaknya kecelakaan yang terjadi di atas kapal.

6

G. METODE PENELITAIN

Menurut Surya Brata (2003:11) penelitian merupakan suatu proses dari suatu rangkaian langkah-langkah yang dilkakukan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu. Sedangkan menurut Indrianto dan Supomo (1994:4) penelitian merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi. Kata sistematis dan organisasi menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuannya penelitian cara-cara atau prosedur-prosedur tertentu yang diatur dengan baik ( metode-metode ). Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah actual yang dihadapi serta mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisa. Menurut Margono (1997:8), berdasarkan metode pendekatan tersebut penulis ingin menyajikan data-data dan informasi yang telah disusun, dijelaskan dan dianalisa oleh penulis yang berkaitan dengan uapaya pencegahan kecelakaan kerja dan meningkatkan kedisiplinan ABK di atas kapal.

7

DAFTAR PUSTAKA Danuasmoro,Goenawan, (2003),kesehatan keselamatan kerja ,Yayasan Bina Citra Samudera, Jakarta

Dewi Hanggraeni,DR.SE.,(2012), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Suma’mur, (1981), Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Gunung Agung, Jakarta.

Samsudin Sadili, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia Bandung.

Suardi Rudi, (2005), Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja, Lembaga Manajemen PPM, Jakarta

8

Related Documents

Tugas Pkn Individu Fixdocx
October 2019 113
Tugas Proposal
May 2020 19
Proposal Tugas Akhir
May 2020 19
Tugas Proposal Fix.docx
December 2019 15
Proposal Tugas Akhir.docx
December 2019 20
Proposal Tugas Akhir.docx
August 2019 21

More Documents from "Gilang Ramadhan Badja"

11111.docx
June 2020 3
Lapsus Asma.pptx
December 2019 0
Skdi.docx
June 2020 0