Kasus ini bermula saat ada laporan dari kedubes meksiko, Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Barekrim Polri Kombes Rickynaldo Chairul mengatakan situs yang dijadikan alat penipuan jual beli daring (online) itu adalah www.bastmed.com yang menjual berbagai macam alat kesehatan. Penanganan kasus ini berdasarkan laporan polisi tanggal 8 Febuari 2019. Bahwa, pada 20 September 2018, Ricky menyebut seorang WN Meksiko Andrea Martinez menyetor kepada tersangka sebesar USD8.400 atau sekitar Rp118 juta ke rekening penampung atas nama Mashuri. Korban melapor ke kepolisian direktorat siber Meksiko bahwa yang bersangkutan telah mengalami penipuan yang ada di website-website yang memperjual belikan alat kesehatan lalu polisi langsung bergerak cepat untuk menangkap pelaku. Setelah polisi melakukan penyelidikan polisi mendapatkan pelaku yang beerdomisili di bandung dan di batam Pelaku terancam 20 tahun penjara Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan pasal 378 KUHP ( Kitab UndangUndang Hukum Pidana ) pasal 28 ayat 1 UU nomor 11 tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronik. Adapun bunyi dari Pasal 378 KUHP adalah sebagai berikut: “Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun”. Bunyi selengkapnya Pasal 28 ayat (1) UU ITE (informasi transaksi elektronik) adalah sebagai berikut:
“Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan Elektronik.”
yangmengakibatkan
kerugian
konsumen
dalam
Transaksi