Pbak.docx

  • Uploaded by: risky
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pbak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 841
  • Pages: 7
MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI TENTANG “KORUPSI TERKAIT PERBUATAN CURANG”

Disusun Oleh: Atik Mutiara Ajeng Dewi Fortuna Anggun Putri Amika Arini Izzataki Anisatul Khusna Chatrine Wulandari Devita Ratih Dyah ayu Helina Dinda A

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II JURUSAN FARMASI 2019/2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat ridho Nya, kami akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KORUPSI TERKAIT PERBUATAN CURANG”. Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu kami tidak lupa pada kesempatan ini mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ibu Netty selaku Dosen Pengampu Bidang Studi Pendidikan Budaya Anti Korupsi Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan baik. Semoga makalah ini, bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Jakarta, 5 Maret 2019

Kelompok IV

BAB I PENDAHULUAN I.

Latar Belakang Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

II.

Tujuan 1. Belajar dan memahami mengenai etika politik dan pendidikan anti korupsi sejak dini 2. Menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah pada korupsi atau kecurangan

III.

Rumusan Masalah 1. Memahami pengertian korupsi 2. Mengetahui kasus-kasus yang berkaitan dengan korupsi dan kecurangan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Korupsi Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsurunsur sebagai berikut:  perbuatan melawan hukum,  penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,  memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan  merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah:  memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),  penggelapan dalam jabatan,  pemerasan dalam jabatan,  ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan  menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara). Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

2. Contoh kasus ”Korupsi Terkait Perbuatan Curang” Judul kasus “Produsen Beras Cap Ayam Jago Dijerat Pasal Perbuatan Curang” Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan Satgas Pangan Bareskrim menyiapkan pasal untuk menjerat pemilik produsen beras PT Indo Beras Unggul. Produsen beras Cap Ayam Jago yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, ini diketahui menimbun 1.116 ton beras siap edar. Beras sebanyak itu diduga hasil oplosan yang siap dipasarkan. "Beras siap edar itu dikemas dalam paket 5 kilogram, 10 kilogram, dan 25 kilogram," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jumat, 21 Juli 2017. PT Indo Beras Unggul, menurut Rikwanto, melanggar Pasal 382 KUHP tentang Perbuatan Curang dalam Usaha dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. "Jadi bisa dijerat dua aturan itu." Baca: Untung Tidak Wajar, Menteri Amran Semprot PT Indo Beras Unggul Modus kejahatan yang dilakukan pemilik PT Indo Beras Unggul, kata Rikwanto, adalah manajemen perusahaan membeli gabah dari petani dalam jumlah besar dengan harga murah. Gabah tersebut lantas diolah dengan cara dikeringkan, kemudian digiling.

Selesai digiling dan menjadi beras, PT Indo Beras Unggul mengoplos dengan beras lain dan diberi merek, sehingga tampak beras ini kualitas premium. "Antara label dan kualitas beras tidak sama. Ini pelanggarannya," kata Rikwanto. Rikwanto menambahkan, label yang dibuat PT Indo Beras Unggul meliputi Super Pandan, Cianjur, Rojo Lele, Segon, Bangkok, Ulen, Pandan Wangi, Lele Dumbo, dan Ayam Jago Merah. Diduga semua kemasan beras yang dibikin di gudang itu hasil oplosan. PT Indo Beras Unggul digerebek tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri di Jalan Rengas kilometer 60, Karangsambung, Kedungwaringin, Bekasi, pada Kamis malam, 20 Juli 2017. "Berdasarkan hasil penyidikan diperoleh fakta bahwa perusahaan ini membeli gabah di tingkat petani dengan harga Rp 4.900 per kilogram," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Agung Setya.

Menurut Agung, produsen beras ini punya andil menetapkan harga pembelian gabah di tingkat petani yang jauh di atas harga pemerintah. Sehingga pelaku usaha lain tidak sanggup bersaing. "Pelaku usaha lain dirugikan," katanya. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan gudang PT Indo Beras Unggul sudah disegel. Produsen beras ini diduga melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi menjadi beras premium. "Ini enggak main-main. Masyarakat dan negara dirugikan sampai ratusan triliun rupiah," ujar Tito.

DAFTAR PUSTAKA https://nasional.tempo.co/read/893326/produsen-beras-cap-ayam-jago-dijerat-pasal-perbuatancurang/full&view=ok https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

More Documents from "risky"