TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TENTARA DR. REKSODIWIRYO PADANG
DOSEN PEMBIMBING : Ns. Asmawati M.Kep
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 1. 2. 3. 4. 5. 6.
CHE-CHE KIRANI DEBY APRILIA REVITA TRISNA PRATAMA SISKA SALSABILLA MURFA LIDIAWATI BAYU SANJAYA PUTRA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG 2019
RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO PADANG (RST)
ANALISIS SWOT Rumah sakit Tentara dr. Reksodiwiryo (RST Reksodiwiryo) adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang dikelola oleh TNI-AD yang merupakan rumah sakit tipe C. layanan Kesehatan
ini
telah
terdaftar
sedari
31/12/2013
dengan
Nomor
Surat
Izin
YM.02.04.3.2.5219 dan Tanggal Surat Izin 03/02/2012 dari KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI dengan Sifat Tetap, dan berlaku sampai
03 FEBRUARI 2017 terletak
pada kawasan Ganting, kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah sakit ini berdiri pada kawasan cagar budaya yang sebelumnya merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Pada rumah sakit ini Walikota Padang Bagindo Azizchan diotopsi untuk memastikan penyebab terbunuhnya beliau. Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo merupakan rumah sakit yang telah mendapat akreditasi dari Kementrian Kesehatan dengan kategori 5 Pelayanan. Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo juga bertindak sebagai Rumah Sakit Trauma Centre bagi peserta Jamsostek. Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo juga mengadakan kerjasama dengan Jasa Raharja untuk menangani korban kecelakaan lalu lintas. .
A. VISI DAN MISI a. VISI Rumah Sakit Kebanggaan Prajurit
b. MISI 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS, dan keluarganya serta masyarakat umum secara professional. 2. Menyelenggarakan fungsi pendidikan, penelitian, dan pengembangan kesehatan. 3. Meningkatkan sumber daya manusia agar memiliki kemampuan yang professional, gunan meningkatkan mutu dan citra rumah sakit.
B. SEKILAS TENTANG RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO PADANG Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang didirikan pada tahun 1878 oleh Pemerintah Belanda yang digunakan untuk kepentingan penjajahan Hindia Belanda. Kegiatan utama rumah sakit adalah merawat Serdadu yang terluka dan cidera dalam pertempuran, juga untuk memberi pelayanan kesehatan pada warga Belanda. Pada tahun 1942 dikuasai oleh Jepang, lalu tahun 1945 diambil alih oleh sekutu, namun prakteknya rumah sakit sampai tahun 1948 masih tetap dikuasai oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1949 penyerahan kekuasaan oleh Belanda ke Indonesia, maka Mayor dr. Reksodiwiryo mengambil alih rumah sakit, tetapi hanya satu bangsal yang diserahkan, kemudian pada tahun 1950 berubah seluruhnya dikuasai oleh Tentara Nasional Indonesia, dan seterusnya. Sejak proklamasi 1945 di beberapa daerah telah terbentuk barisan-barisan pemuda bersenjata termasuk di daerah Sumatera Tengah begitu juga unsur-unsur kesehatan dari barisan bersenjata telah ada namun belum berbentuk organisasi yang sempurna. Perkembangan barisan bersenjata makin sempurna menunjukkan jiwa persatuan dan kesatuan
mulai nampak dengan bergabungnya beberapa Organisasi pemuda yaitu Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI) menjelma menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan terbentuklah Badan Kesehatan Rakyat (BKR) yang anggotanya diambil dari Kesehatan Militer Belanda dan barisan Palang Merah Indonesia serta Sukarelawati Indonesia. Seiring dengan perkembangan barisan bersenjata, berdiri pula rumah sakit darurat yang tempatnya berpindah-pindah mengikuti barisan bersenjata ataupun menyesuaikan dengan situasi keamanan pada saat itu. Mengingat dalam perjuangan tersebut dari pihak barisan bersenjata selalu banyak korban maka Rumah Sakit Darurat sangat diperlukan di daerah Padang telah didirikan Rumah Sakit Darurat oleh dr. Reksodiwiryo dengan pangkat kapten yang bertempat di ladang padi. Organisasi barisan bersenjata terus berkembang dan berlawanan terhadap Belanda semakin hebat dari hari ke hari Belanda semakin menekan barisan bersenjata kita khususnya di sektor Padang sehingga memaksa pasukan bersenjata kita mundur dan sampai ke daerah Sicincin, Padang Panjang dan Sawah Lunto menggunakan Rumah Sakit Batu Bara Ombilin di bawah pimpinan dr. Reksodiwiryo. Mengingat pengalaman tenaga-tenaga kesehatan sangat kurang pengetahuannya maka Mayor dr. Reksodiwiryo mendidik tenaga-tenaga kesehatan atau mendirikan Sekolah Juru Rawat Kesehatan yang pertama kalinya pada bulan Oktober 1947. Setelah mengalami proses perjuangan yang panjang, bangsa Indonesia khususnya Sumatera Tengah (Sumbar dan Riau) dapat mengatasi dan menangkal Agresi Belanda ke-I ke-II. Pada kesempatan itu kepala Kesehatan Brigade mulai menyempurnakan personil kesehatan. Setelah ikut perjuangan menghadapi Agresi Militer Belanda ke-I ke-II dr. Reksodiwiryo dinilai mempunyai kemampuan menonjol untuk memajukan dan meningkatkan perjuangan khususnya di dalam perjuangan kesehatan. Sejak penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia. Komandan Brigade Banteng, pada tanggal 20 Desember 1949 memerintahkan kepada Letkol dr. Reksodiwiryo untuk menerima penyerahan dari Belanda satu Unit Militer Hospital (Rumah Sakit Tentara) di Padang. Karena jasa perjuangan dr. Reksodiwiryo di Sumatera tengah sangat banyak dan berhasil, terutama di bidang kesehatan, maka Rumah Sakit Tentara Padang diberi nama Rumah Sakit Tentara Dokter Reksodiwiryo.
1 Juni 1950 :
Tempat Perawat Tentara (TPT) Resimen IV, Komando dan
Tentarium I/ Sumatera Utara (KOTT-I/SU) 21 Juli 1951 : TPT Resimen IV, Komando Tentara dan Tentarium I/ Bukit Barisan (KOTT I/BB) Tahun 1956 :
Rumah Sakit Tentara Komando Daerah Militer Sumatera
Tengah (RDMST) Tahun 1958 :
Rumah Sakit Tentara Komando Operasi Pemulihan 17
(KOPAG) Tahun 1959 : Rumah Sakit Tentara Kesdam III/ 17 Agustus Tahun 1960 : Rumah Sakit Kesehatan Daerah Militer III/ 17 Agustus Rumah Sakit Kesdam III/ 17 Agustus Tahun 1971 : Rumah Sakit Kesdam III/ 17 Agustus dijadikan rumah sakit Integrasi ABRI Tahun 1976 : Untuk mengenang almarhum dr. Reksodiwiryo dan kawankawan maka diberi nama “Rumah Sakit Dokter Reksodiwiryo”. Tahun 1984 : Reorganisasi TNI-AD dan Likuidasi Kodam, maka dinamakan Rumah Sakit Sub Kesdam I/ Bukit Barisan Dokter Reksodiwiryo. Tahun 1985 : Penyempurnaan likuidasi maka Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo berada di bawah Denkesyah 01.04.04 Padang dan namanya menjadi “ Rumah Sakit Tingkat
III dr. Reksodiwiryo Padang.
C. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO PADANG
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja sebagaimana yang tertara pada struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Kepala Rumah Sakit (Karumkit)
Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahan Bertanggung jawab mengambil keputusan dari masalah yang dihadapi di rumah sakit.
2. Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit)
Membantu tugas Karumkit apabila tidak berada di tempat.
3. Tata Usaha dan Urusan Dalam (TUUD) Membantu Karumkit dalam penyelenggaraan di bidang ketatausahaan yang meliputi:
Urusan perencanaan Evaluasi dan pelaporan Administrasi umum, kepegawaian serta hukum dan kehumasan
4. Urusan Pelayanan Medik (Uryanmed)
Tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan penunjang medik. Melakukan pemantauan pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medik Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien.
5. Komite Medik
Komite Medik mempunyai tugas membantu menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya. Melaksanakan etika profesi Mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fungsional. Mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan.
6. Kepala Instalasi Pendidikan (Kainstaldik)
Bertanggung jawab apabila ada mahasiswa yang melakukan praktek di rumah sakit dan melakukan penelitian.
7. Urusan Personalia (Urpers)
bertugas untuk penerimaan anggota baru rumah sakit.
8. Keuangan
Membukukan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan dengan sistematis, periodik serta dengan mudah mampu utuk dipahami oleh pihak pihak yang berkepentingan atas laporannya, baik internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan
9. Kepala Instalasi Rawat Inap (Kainstalwatnap)
Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat inap
Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.
Memberikan pelayanan kesehatan terhadap penderita yang di rawat inap dengan bentuk pelayanan yang meliputi pengobatan, pencegahan, pemulihan dan peningkatan kesehatan.
10. Kepala Instalasi Rawat Jalan (Kainstalwatlan)
Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat jalan
Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.
Melaksanakan diagnosa, melaksanakan pengobatan, perawatan, pencegahan dan pemulihan akibat suatu penyakit
Peningkatan kesehatan untuk penderita rawat jalan.
Melakukan rujukan baik ke Instalasi lain maupun ke unit pelayanan kesehatan lainnya.
Selanjutnya nama-nama pejabat Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo sebagai berikut : 1. Letkol CDM Dr. Hanopidjati 2. Letkol CDM Dr. Moch Abdulah 3. Letkol CDM Dr. Abd. Ronodirjo 4. Letkol CDM Dr. Soepandji 5. Letkol CDM Dr. Soelarto 6. Letkol CDM Dr. Soewarno 7. Letkol CDM Dr. Soegeng 8. Letkol CDM Dr. A. Soerajo 9. Letkol CDM Dr. Oei Hok Kiem 10. Kapten CDM Dr. Tjoe The Kiong 11. Mayor CDM Dr. Drajat. RA 12. Letkol CDM Dr. Suhadi 13. Mayor CDM Dr. Murtjuanto. D 14. Letkol CDM Dr. Hayyi Hasan 15. Letkol CKM Dr. Zaenal Arifin Husin 16. Letkol CKM Dr. Suhadi. AW 17. Letkol CKM Dr. H. Bambang Sugeng, Sp.B 18. Letkol CKM Dr. Masnidjar 19. Letkol CKM (K) Dr. Hj. Rita Sriyanti, MARS 20. Mayor CKM Dr. Bestari Hutagalung, Sp.B 21. Letkol CKM Dr. Mestika Dhamir, Sp.M 22. Letkol CKM Dr. Farhaan Abdullah, Sp.THT 23. Letkol CKM Dr. Tri Kurniyanto, Sp.B 24. Letkol CKM Drg. Rein Nababan 25. Letkol Ckm Dr Antonius Swandaru, M.M.R.S
Laporan Tambahan :
Direktur : – dr.Tri kurnianto Sp.B Kode Post : – 25122 Nomor Telp : – 0751-23312 Telepon Humas : – 23312 Fax : – 0751-31003 Email : –
[email protected]
Paparan lengkap : Rumkit tk iii reksodiwiryo padang mempunyai layanan unggulan dalam bidang . Rsu kepunyaan tni ad kota padang ini mempunyai luas tanah 47200 dengan luas bangunan 13920 Jumlah Tempat Tidur Menurut Kelas :
VVIP : 30 kamar VIP : 12 kamar I : 22 kamar II : 39 kamar III : 128 kamar ICU : 6 kamar PICU : 0 kamar NICU : 0 kamar HCU : 0 kamar ICCU : 6 kamar TT di IGD : 7 kamar TT Bayi Baru Lahir : 2 kamar TT Kamar Bersalin : 2 kamar TT Ruang Operasi : 2 kamar TT Ruang Isolasi : 6 kamar
Ada 4 penilaian dalam rumah sakit TK.III Reksodiwiryo padang 1.
S (kekuatan) lingkungan rumah sakit ini sangat bagus karena selain bersih juga terdapat taman-taman yang indah dan pohon-pohon rindang yang menjadikan udara disana menjadi sejuk sehingga membuat kita merasa nyaman saat berada disana. Tingkat pendidikan perawat cukup tinggi Sarana prasarana cuci tangan cukup memadai Banyaknya lulusan stikes alifah yang diterima bekerja di rumah sakit ini Rumah sakit ini pelayanannya cukup memuaskan
2.
W (kelemahan) Fasilitas kurang memadai Pelayanan lambat Kondisi beberapa ruangan yang dalam masa perbaikan
Alat medis kurang steril
3.
O (peluang) Rs ini masih dalam masa peningkatan status akreditasi Adanya mahasiswa praktek diruangan Cuci tangan menjadi trend isuue di tatanan pelayanan kesehatan
4.
T (ancaman ) Adanya tuntutan masyarakat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional Banyaknya rumah sakit pesaing yang berada disekitar rumah sakit
PERIORITAS MASALAH 1. Pelaksanaan cuci tangan yang belum optimal sehingga masih banyak kuman yang terdapat disekitar rumah sakit 2. Ruangan dirumah sakit belum memadai sehingga masih ada pasien yang masuk ke dalam ruangan lain karena ruangannya penuh.
PELAYANAN INTERNAL MENUJU PELAYANAN PRIMA
•
R= REALIBILITY (kehandalan) dirumah sakit dr.rasidin padang memiliki kehandalan masing-masing diantaranya memiliki dokter dan tenaga medis maupun non medis yang baik serta handal dibidangnya
•
A= ASSURANCE ( Jaminan) dirumah sakit ini jaminan kesehatan jaminan kesehatan BPJS,pada umumnya pasien yang dating menggunakan BPJS untuk jaminan kesehatan.
•
T= TANGIBEL (kenyamanan) kenyaman sudah terpenuhi namun masih saja yang masih belum terpenuhi seperti keamanan yang masih kurang
•
E= EMPATHY ( empati) perawat dirumah sakit memiliki sifat empaty yang bagus serta dokter dan tenaga pelayanan lainnya.
R= RESPONSIbility (tanggung jawab) tanggung jawab dirumah sakit ini sudah sepenuhnya dilaknakan.
KELUHAN DARI CUSTOMER •
Waktu pelayanan di beberapa unit masih dirasakan lama.
•
Antrian tidak teratur.
•
Petugas tidak memberikan informasi dengan jelas.
•
Kebersihan toilet kurang.
•
Sistem dan prosedur pelayanan belum sepenuhnya dipatuhi.