EFEKTIFITAS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL KAMPANYE ALAM YANG LUAR BIASA, WWF-INDONESIA Devania Pratiwi 1) 1)
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Lampung,Jl.Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145 Indonesia. Email:
[email protected]
ABSTRACT
Social marketing communication strategy is a tool used by companies to achieve their goals. The effectiveness of social marketing communication strategies can be seen from changes in the attitude of the target campaign on cognitive, affective, and conative. The purpose of this study was to analyze the social marketing communication strategy carried out by WWF in carrying out the Extraordinary Nature campaign, analyze the effectiveness of social marketing communication carried out by WWF in running its campaign, and analyze the relationship between social marketing strategies and the effectiveness of social marketing communication conducted by WWF in running its campaign. The method used in this study is supported by survey methods with quantitative and qualitative data. In this study, the social marketing communication strategy studied was the communication strategy of the Extraordinary Nature Campaign, WWF-Indonesia. The results showed that the dominance of the media used by respondents to get messages was a media meeting and the relationship between social marketing communication strategies and the frequency of media exposure from the effectiveness of social marketing communication strategies on cognitive, affective,and conative aspects. Keywords: changes in attitude, strategy, media involvement ABSTRAK
Strategi komunikasi pemasaran sosial adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Efektivitas strategi komunikasi pemasaran sosial dapat dilihat dari perubahan sikap target kampanye pada kognitif, afektif, dan konatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan kampanye Alam yang Luar Biasa, menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan kampanyenya, dan menganalisis hubungan antara strategi pemasaran sosial dan efektivitas komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan kampanyenya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini didukung oleh metode survei dengan data kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, strategi komunikasi pemasaran sosial yang diteliti adalah strategi komunikasi Kampanye Alam yang Luar Biasa, WWF-Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan dominasi media yang digunakan oleh responden untuk mendapatkan pesan adalah pertemuan media dan hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sosial dan frekuensi keterdedahan media dari efektivitas strategi komunikasi pemasaran sosial pada aspek kognitif, afektif, dan konatif.
Kata kunci: perubahan sikap, strategi, keterdedahan media PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati, maupun sumber daya alam non hayati. Potensi kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan alam lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia.Kekayaan sumber daya alam tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia dan sebagian lainya masih berupa potensi yang belum dimanfaatkaan karena berbagai keterbatasan seperti kemampuan teknologi dan ekonomi.Potensi sumber daya alam yang begitu besar tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan Negara dan juga untuk kesejahteraan rakyat apabila dikelola dengan baik oleh pemerintah.Kekayaan sumber daya alam itu sendiri meliputi pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, peternakan, perkebunan, serta pertambangan dan juga energi. Dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut, tentunya Negara sebagai penguasa sumber daya alam memiliki peran penting untuk mengelola potensi yang ada dan dimanfaatkaan seutuhnya untuk kepentingan serta kesejahteraan rakyat. Sehingga untuk melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, Negara memerlukan partisipasi banyak pihak.seperti badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan.Sumber daya alam semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan
hidupnya.Sebagai mahluk yang hidup di bumi tentu kita menggunakan semua sumber daya bumi ini. Sayangnya kita suka lupa diri. Yang ada bukan membantu bumi lebih sehat tapi malahan menjadikannya lebih sakit. Semua sumber daya yang kita konsumsi berasal dari alam, kita semua tahu itu. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa produk-produk yang kita konsumsi tersebut diproduksi dengan mengorbankan lingkungan. Data World Widelife Fund (WWF) Indonesia menyebutkan, hingga saat ini lebih dari 3.5 juta hektar hutan alami Indonesia hilang untuk ditanam sawit, dan hanya 9% dari produksi minyak sawit Indonesia yang diproduksi secara ramah lingkungan. Sebanyak 60% perairan laut Indonesia dieksploitasi berlebihan sehingga cadangan ikan kita semakin berkurang. Lebih dari 60% ekosistem terumbu karang kita juga rusak akibat penangkapan ikan dengan alat yang destruktif. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akan kertas dan produk kayu, lebih dari 3,4 miliar kubik meter kayu diambil dari hutan.Oleh karenanya, perlu menghemat penggunaan dari kertas, tissue, ataupun kelapa sawit, dll. Yang tentunya hal tersebut sangat berguna bagi kelangsungan bumi ini. Dan juga pastinya untuk kelangsungan biota bawah laut, yang terumbu karangnya harus dijaga juga. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dari cakupan luas terumbu karang yang ada di Indonesia sekitar 50.000 km2 diperkirakan hanya 7 % terumbu karang yang kondisinya sangat baik, 33 % baik, 46 % rusak dan 15% lainnya sudah dalam kondisi kritis. Selama 50 tahun terakhir,
proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50% berdasarkan laporan Reef at Risk pada 2002. Kondisi ini semakin lama semakin mengkhawatirkan dan apabila keadaan ini tidak segera ditanggulangi akan membawa bencana besar bagi kehidupan biota laut dan kesejahteraan masyarakat serta bangsa Indonesia.
suatu pesan yang disampaikan dalam kampanye Nature Is Amazing (Alam Luar Biasa). Untuk membangun citra positif peserta kampanye. Berdasarkan latar belakang menarik untuk diteliti: 1. Bagaimana
strategi
tersebut,
komunikasi
pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF dalam menjalankan
Maka dari itu dibuatlah Kampanye Nature Is Amazing (Alam Luar Biasa) ini untuk menghentikan eksploitasi laut yang berlebihan, menghemat air bersih supaya dapat mempunyai cadangan air bersih kedepannya, mencegah adanya pemanasan global, dan menghemat Sumber Daya Alam untuk anak cucu kita, serta meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani.Untuk melancarkan kampanyenya, WWF menggunakan strategi komunikasi pemasaran sosial. Pemasaran sosial merupakan sebuah strategi yang digunakan oleh suatu kelompok/institusi,pemerintah, dengan tujuan untuk mengubah kebiasaankebiasaan dari kelompok sosial tertentu. Kegiatan kampanye sering digambarkan memiliki peranan penting dalam penyampaian pesan kepada kalayak dan memerlukan strategi komunikasi pemasaran sosial dalam kegiatan kampanye. Dengan kegiatankampanye /sosialisasi yang dilakukan, masyarakat dapat menerima dan memahami pesan yang disampaikan dengan baik dan jelas, dan merasa terlibat dengan program yang dikampanyekan. Hal ini bertujuan unutuk memberi pengetahuan dan rasa keterlibatan masyarakat akan kampanye ini. Kampanye ini berfungsi sebagai informasi agar masyarakat lebih tanggap terhadap
kampanyenya? 2. Bagaimana
strategi
komunikasi
pemasaran sosial yang dilakukan oleh WWF sudah efektif? 3. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kampanye yang dilakukan oleh WWF? PENDEKATAN TEORITIS Komunikasi Pemasaran Sosial Pemasaran Sosial (Social Marketing) adalah penggunaan prinsip dan teknik pemasaran, yang dirancang untuk mempengaruhi khalayak sasaran agar secara sukarela mengubah perilaku, demi kebaikan dan kepentingan individu serta masyarakat. Perubahan yang diharapkan dari Pemasaran Sosial : 1. Perubahan KOGNITIF Setelah pemberian informasi secara terus menerus, maka kelompok sasaran tsb paham dan mengganti konsepnya yang selama ini keliru dengan konsep baru. 2. Perubahan PERILAKU Perubahan perilaku dipengaruhi oleh interest atau tujuan dari individu dan kemauan individu tsb
untuk mengimplementasikan pengetahuannya. 3. Perubahan NILAI Perubahan yang paling diharapkan dalam perubahan perilaku karena individu tersebut tidak akan kembali keperilaku lama yang telah ditinggalkan. Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial Strategi pemasaran sosial dalam mengkomunikasikan kampanye sosialnya menurut Ruslan (2005) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sebagai komunikator, harus mampu menjelaskan atau menyampaikan sesuatu kegiatan atau aktivitas dan program kerja kepada publiknya, sekaligus ia bertindak sebagai modiator untuk mewakili lembaga atau organisasi terhadap publik dan sebaliknya. 2. Pesan atau message merupakan sesuatu yang perlu disampaikan kepada penerima melalui teknik kampanye tertentu berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas, atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan atau dipromosi-kan untuk diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima oleh publiknya. 3. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikan. Media atau alat kampanye dapat digolongkan sebagai berikut: Media umum, seperti surat
menyurat, telepon, faksimili, dan telegraf. Media massa, seperti media cetak dan media elektronik. Media internal, yaitu media yang dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas
dan nonkomersil serta kepentingan kalangan terbatas dan nonkomersil serta lazim dipergunakan dalam aktivitas kampanye. Media ini terdapat beberapa jenis, yaitu house journal seperti majalah bulanan, buletin, dan tabloid. Printed materials seperti barang cetakan untuk publikasi dan promosi, berupa booklet, pamphlet, dan leaflet. Spoken and visual word, seperti audio visual, slide film, dan media perlengkapan radio dan televisi. Media pertemuan, seperti seminar, pameran, diskusi, presentasi, dan gathering meet. 4. Komunikan, yakni publik yang menjadi sasaran dalam komunikasi secara langsung atau tidak. Secara langsung atau tatap muka dapat diklasifikasikan menjadi komunikasi antar-personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi media massa. Tujuan komunikasi dalam kampanye menurut Ruslan (2005) untuk mempromosikan dan mempublikasi-kan pesan kepada sasaran. Pemasaran bertujuan menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat, dan dukungan dari berbagai pihak. Strategi dalam komunikasi pemasaran sosial merupakan suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Kampaye Menurut Rajasundarman (1981) Makna kampanye adalah pemanfaatan metode komunikasi kepada khalayk umum agar terkoordinasi dalam waktu tertentu.
Kampanye harus ditujukan untuk mengarahkan kepada masyarakat mengenai permasalahan dan pemecahan masalah tersebut. Efektivitas Sosial
Komunikasi
Pemasaran
Efektivitas komunikasi pemasaran sosial dapat dilihat dari perubahan sikap sasaran. Severin dan Tankard (2005) menyatakan sikap merupakan rangkuman evaluasi terhadap objek sikap di mana evaluasi rangkuman rasa suka atau tidak suka terhadap objek sikap adalah inti dari sikap. Efek atau respon konsumen menurut Tjiptono (2008) dapat dilihat dari sebagai berikut: Efek kognitif ialah membentuk kesadaran informasi tertentu. Dampak kognitif yang timbul pada komunikasi yang menyebabkan komunikan menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pemikiran komunikan. Tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran si komunikan. Efek afektif ialah memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Efek pada konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen Tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) untuk menafsirkan
informasi dan membuat keputusan pembelian berbeda-beda pada setiap konsumen. Tingkat pengetahuan dibentuk ketika seseorang mendapatkan konsep arti terpisah dan menggabungkannya menjadi kategori pengetahuan secara abstrak dan lebih besar. Sebagian besar penelitian pemasaran berfokus pada pengetahuan dan kepercayaan konsumen mengenai merek. Kelas produk adalah tingkatan pengetahuan produk paling luas dan terbuka mungkin mencakup beberapa bentuk produk. eterlibatan merujuk pada persepsi konsumen mengenai pentingnya dan relevansi pribadinya sebuah objek, peristiwa, atau aktivitas. Keterlibatan dengan produk atau merek memiliki aspek kognitif dan afektif. Keterlibatan dapat bervariasi dari tingkat yang sangat rendah, moderat, hingga tingkatan yang sangat tinggi. Kerangka Pemikiran Strategi Komunikasi pemasaran sosial Sumber pesan Kejelasan pesan ragam media
Efektivitas komunikasi pemasaran sosial Aspek Kognitif Aspek Afektif
Pengetahuan dan Keterlibatan Konsumen Ket: : hubungan (Gambar1)
Gambar 1. Kerangka penelitian Kegiatan kampanye dalam menyampaikan pesan dan memperkenalkan kegiatan kampanye pada masyarakat membutuhkan strategi komunikasi pemasaran sosial komunikasi pemasaran sosial berupa sumber pesan, pesan, dan ragam media. Bukan hanya strategi komunikasi pemasaran sosial dan karakteristik responden yang memiliki hubungan dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial, tetapi juga tingkat keterdedahan yang dilihat dari frekuensi penerimaan pesan juga memiliki hubungan dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial. Efektivitas komunikasi pemasaran sosial dapat diukur dari tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan konatif.
Hipotesis Penelitian 1. Terdapat hubungan antara strategi dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial 2. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan keterlibatan konsumen dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei, yaitu penelitian kuantitatif dilakukan melalui survei dengan menyebar kuisioner kepada 67 responden secara random atau acak. Penelitian ini dilakukan dari hari Jumat ( 8 Maret 2019 pkl.11.02) sampai hari Jumat ( 8 Maret 2019 pkl.15.37). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, dimana data primer adalah data yang didapat dari proses
kuisioner dan data survei kuisioner. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Sedangkan data sekunder didapatkan dari penelitian yang sudah dilakukan ataupun nerdasarkan pada teori-teori yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kampanye Nature Is Amazing World Wide Fund for Nature atau akrab disebut WWF mengajak masyarakat untuk menghentikan penebangan pohon secara liar,membuang sampah plastik sembarang,melakukan pemburuan liar. melalui Kampanye Nature Is Amazing. Laut dan samudera adalah salah satu ekosistem yang paling kaya dan paling kompleks di dunia. Bukan saja karena jutaan spesies menggantungkan hidupnya pada laut, tetapi juga jutaan manusia yang hidup di pesisir dan pulau-pulau. Masyarakat pesisir di Indonesia mendapatkan sumber pangannya dari laut. Laut adalah sumber kehidupan dan sumber nutrisi utama bagi masyarakat pesisir. Lebih jauh lagi, permintaan pasar akan hidangan laut juga sangat tinggi, baik dari dalam negeri maupun pasar internasional. Hal ini menimbulkan ancaman bagi kelangsungan ekosistem laut. Praktek penangkapan ikan yang merusak, seperti penggunaan sianida dan bom, membuat kerusakan pada ekosistem laut. Ekosistem laut yang sudah rusak mengakibatkan munculnya berbagai masalah sosial dalam hal kemiskinan dan kesehatan, yang membutuhkan biaya sosial yang tinggi juga untuk perbaikan.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kegiatan WWF telah berkembang, dari menyelamatkan satwa, memasuki area yang lebih kritis, dengan melalui kampanye Nature Is Amazing Mencari solusi jangka panjang bagi masalahmasalah kemanusiaan dan lingkungan, menjadi inti kerja WWF, karena itulah WWF bekerja dengan banyak mitra. Kesadaran akan konservasi mulai berkembang di masyarakat tahun-tahun belakangan ini, namun budaya dan gaya hidup yang sejalan dengan konservasi masih harus terus ditanamkan dalam masyarakat Indonesia. Baru sedikit masyarakat Indonesia yang memahami peran yang dilakukan oleh upaya konservasi dalam melindungi ekosistem dan jenis-jenis spesies yang berharga, dan dalam melestarikan kualitas hidup seluruh makhluk hidup di dunia. Untuk tujuan-tujuan tersebut, WWF bekerja dengan berbagai mitra melakukan kampanye Nature Is Amazing melalui berbagai kegiatan dan publikasi. Kampanye-kampanye tersebut bertujuan mempromosikan pola konsumsi sumber daya alam secara lestari, dan memberi tambahan pengetahuan kepada publik dan pengambil keputusan mengenai pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Sumber Pesan Sumber pesan adalah seberapa sering responden menerima pesan yang disampaikan dalam kampanye tersebut dan bagaimana pengetahuan responden mengenai kampanye tersebut. Dari hasil survei, sebanyak 50,7 % responden mengetahui adanya kampanye Nature Is Amazing ini, sedangkan sisanya, 49,3%, tidak mengetahui adanya
kampanye ini. Namun ada 94% persen responden yang menyetujui atau menerima stimulus kampanye yang dilakukan oleh WWF. Hal ini menunjukkan penyebaran sumber pesan yang dilakukan oleh WWF cukup optimal. Pesan Pesan adalah materi mengenai Kampanye Nature Is Amazing yang disampaikan kepada responden. Dari hasil survei menunjukkan bahwa penyampaian kampanye yang dilakukan oleh WWF sudah cukup jelas, dengan angka 50,7%, dan sebagian lagi mengatakan bahwa penyampaian yang dilakukan WWF sudah jelas, dengan angka 50,7%. Hasil survei juga menunjukkan bahwa responden dapat menerima pesan yang disampaikan oleh WWF dengan baik (94,1%) Ragam Media Ragam media komunikasi adalah ragam media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Ragam media yang digunakan oleh WWF cukup beragam, mulai dari Website, dan berbagai sosial media lainnya, seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Hasil survei menunjukkan, sebesar 50,7% responden menerima informasi melalui media sosial tentang kampanye Nature Is Amazing. Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen Pengetahuan produk dari responden sangat minim, masih banyak yang belum mengetahui adanya gerakan kampanye Nature Is Amazing ini. Namun dengan adanya penelitian atau kuesioner ini, mereka menjadi lebih mengetahui apa
maksud dan tujuan dari kampanye Nature Is Amazing ini. Keterlibatan yang dirasakan oleh responden dapat dilihat dari bagaimana mereka merasa perlu dan sangat penting dalam menjaga keadaan Alam luar biasa. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Sosial 1. Aspek Kognitif Aspek kognitif adalah pengetahuan responden mengenai Kampanye Nature Is Amazing. Responden sebagian besar mengetahui informasi tentang kampanye ini melalui sumber pesan yaitu media sosial, website, dan saudara/teman. 2. Aspek Afektif Aspek afektif adalah perasaan emosi, keinginan, maupun rasa suka dan rasa tidak suka yang dimiliki responden. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa responden tertarik dan suka terhadap informasi mengenai kampanye Nature Is Amazing 3. Keterlibatan Konsumen Hal ini berkaitan seberapa besar rasa keterlibatan responden untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan Kampanye Nature Is Amazing. Keterlibatan yang dirasakan responden cukup tinggi, mereka merasa penting untuk menjaga dan melindungi ekosistem dan jenis-jenis spesies yang berharga, dan dalam melestarikan kualitas hidup seluruh makhluk hidup di dunia
Hubungan Strategi Komunikasi Pemasaran Sosial dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Sosial Hubungan strategi komunikasi pemasaran sosial terhadap efektivitas strategi komunikasi pemasaran adalah hubungan sumber pesan, pesan, dan ragam media yang digunakan dalam menyebarkan informasi mengenai Kampanye Nature Is Amazing, WWF dengan efektivitas strategi komunikasi pemasaran yang dilihat dari tiga aspek yakni aspek kognitif dan aspek afektif. Dari hasil penelitian terlihat bahwa adanya hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sosial dengan efektivitas komunikasi sosial dalam aspek kognitif, yaitu pengetahuan responden yang diperoleh dari sumber pesan, pesan, dan ragam media. Dari hasil penelitian terlihat bahwa adanya hubungan antara strategi komunikasi pemasaran sosial dengan efektivitas komunikasi sosial dalam aspek afektif, yaitu responden merespon positif dan mendukung kampanye yang dilakukan WWF ini, hal ini menunjukkan bahwa sumber pesan, pesan, dan ragam media dapat memengaruhi perasaan suka atau tidak suka responden terhadap kampanye ini. Hubungan Tingkat Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran Sosial Penelitian memperlihatkan hubungan antara tingkat pengetahuan produk dan keterlibatan konsumen dengan efektivitas komunikasi pemasaran sosial. Pada penelitian tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan
produk dan rasa keterlibatan konsumen dengan kampanye Nature Is Amazing yang dilakukan. Pengetahuan produk diperoleh dari ragm media yang digunakan WWF dalam menyebar luaskan kampanye Nature Is Amazing ini. Hal tersebut mengakibatkan responden kategori konsumen terdorong untuk merubah sikap sesuai dengan pesan yang disampaikan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Komunikasi pemasaran sosial yang dilakukan WWF mengenai kampanye Nature Is Amazing sudah cukup baik, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan menangkap informasi yang diberikan dengan baik. Efektivitas komunikasi pemasaran sosial dapat dilihat dari aspek kognitif dan afektif yang diperlihatkan oleh responden. Serta rasa keterlibatan cukup tinggi, karena responden merasa bahwa gerakan Nature Is Amazing ini sangat penting untuk menjaga dan melindungi ekosistem dan jenis-jenis spesies yang berharga, dan dalam melestarikan kualitas hidup seluruh makhluk hidup di dunia. Saran 1. WWF sebaiknya menyajikan datadata terbaru tentang kampanye Nature Is Amazing ini, supaya masyarakat dapat mengetahui informasi yang dismapaikan secara lebih jelas. 2. Mengembangkan berbagai ragam media yang digunakan, agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan adanya kampanye Nature Is Amazing.
DAFTAR PUSTAKA https://www.indonesiastudents.com/pengerti an-kampanye-menurut-ahli-lengkap/ https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_ kami/marine/howwework/campaign/ https://docs.google.com/forms/d/10e_J_DJZx qehtQxR4rMslG0LPlngnlkqJO1ytynDw4/edit#responses file:///D:/DATA%20PERILAKU%20KONSUMEN /Jurnal%20WWF_(1).pdf https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/upaya_ kami/marine/howwework/campaign/m3camp aign/
Peter, J. Paul., Jerry C. Olson., 2018. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Buku 1. Jakarta : Salemba Empat