Tugas Ibu Roes (kmb)

  • Uploaded by: rahmani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ibu Roes (kmb) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,659
  • Pages: 12
PENDAHULUAN

Pertanyaan Dari Kelompok: 1. Apa yang di maksud dengan sirosis hepatis ? 2. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sirosis hepatis ? 3. Apa saja tanda dan gejala seseorang yang mengalami hepatitis suspect (sirosis hepatis) ? 4. Mengapa air kencing seorang yang menderita hepatis warnanya seperti teh ? 5. Mengapa kulit penderita hepatis tampak kuning, bibir kering dan skelera mata kuning ? 6. Mengapa penderita hepatis suspect (sirosis hepatis) sering mengalami gangguan pada sytem pencernaannya seperti mual, muntah, dan perut apabila terasa sakit ditekan ? 7. Bagaimana diagnosa yang berhubungan

dengan penyakit hepatitis suspect

(sirosis hepatis) ? 8. Bagaimana patofisiologi terjadinya hepatitis suspect (sirosis hepatis) ? Pertanyaan dari Audien : Bagaimanakah implementasi dari sirosis hepatis ? Komentar dari Dosen Tolong buatkan pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, intervensi, dan evaluasi dari sirosis hepatis !

HASIL PEMBAHASAN

Jawaban pertanyaan : A. Dari Kelompok 1. Sirosis hepatis adalah stadium akhir penyakit hati menahun dimana secara anatomis didapatkan proses fibrosis dengan pembentukan nodul regenerasi dan nekrosis 2. Beberapa penyebab dari sirosis hepatis yang sering adalah: a. Post nekrotic cirrhosis (viral hepatits) b. Proses autoimmune: •

Cronic active hepatitis.



Biliary cirhosis

c. Alkoholisme 3. Tanda dan gejala : a. Mual-mual, nafsu makan menurun b. Cepat lelah c. Kelemahan otot d. Penurunan berat badan e. Air kencing berwarna gelap f. Kadang-kadang hati teraba keras g. Ikterus, spider naevi, erytema palmaris h. Asites i. Hematemesis, melena j. Ensefalopati 4. Karena kerusakan pada hepar sehingga mengakibatkan kadar bilirubin bertambah dan kadar hemoglobin yeng berubah urobilinogen bercampur dengan bilrubin. Akhirnya warna urin pun berwarna seperti teh. Dan bilirubin keluar lewat ginjal.

5. Hal ini disebabkan oleh hiperbilirubinemia. Kerusakan hati, Sehingga bilirubin bercampur dengan darah di pembuluh darah dan jaringan kulit. Meningkatnya birobilinogen sehingga urine menjadi gelap 6. Hal ini di sebabkan oleh adanya gejala gastro intestinal seperti disfungsi intestinal yaitu Flatulensi dan konstipasi ( lihatpatofisiologi ) 7. Diagnosa Keperawatan beradasarkan: 1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia. 2. Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot. 3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d hipertensi portal. 4. Gangguan perfusi jaringan b/d hematemesis dan melena. 5. Cemas b/d hematemesis dan melena. 6. Gangguan pola nafas b/d ekspansi paru menurun 7. Kerusakan komunikasi verbal b/d gangguan persarafan bicara. 8. Resiko tinggi cedera b/d gerakan yang tidak terkontrol. 9. Kerusakan mobilitas fisik b/d efek kekakuan otot. 10. Defisit perawatan diri b/d keadaan koma 8. Patofisiologi Sirosis Hepatis Radang hati

Necrosis hati

Gejala Gastro Intestinal

Nyeri

Nausea, Vomit

Disfungsi Instestinal - Flatulensi

Anoreksia

- Konstipasi

Penurunan BB Kelemahan

Hypoglikemi

Penurunan Metabolisme ( KH, Lemak, Prot)

Tek. Vena Portal: -

Ascites

-

Hidrothoraks

-

Splenomegali

Penurunan Metabolisme Bilirubin - Bilirubinemia (Icterus) Leukopeni Thrombositopeni Anemia

-

Edema

Tek Vena Meningkat : - Hemostasisvasculer

- Berkurangnya Empedu Pd sal cerna Shgg Feses mjd pucat. - Meningkatnya Birobilinogen, Shgg urine mjd gelap.

Penurunan Metabolisme hormon : - Impotensi

(Dilatasi vena kepala,

- Ginekomasti

Tubuh bag atas/bawah)

- Gangguan Haid

- Varises esophagus

- Hilangnya rambut

- Haemoroid

- Spider nevi

- Edema

- Eritema palmaris

- Edema

Kegagalan hati total

Enchephalopati hepatica Koma hepatikum Kematian

B. Dari Audien : Implemntasi Dianosa keperawatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anorksia, gangguan metabolisme protein,lemak,glukosa dan gangguan penyimpanan Vitamin a. Diskusikan penyebab anoreksia, dispnoe, nausea.

b. Anjurkan untuk istirahat sebelum makan. c. Beri makanan dengan jumlah kecil tapi sring. d. Batasi minum. e. Beri makanan rendah Protein dan kalori. f. Monitor hasil Lab : kadar glukosa, albumin, protein total dan kadar amoniak. g. Kolaborasi obat – obatan sesuai indikasi. C. Dari Dosen :

1. Pengkajian : Body System 1 Pernafasan o

Hidung

:

o

Trachea

:

o

Dada

:

o

Bentuk

:

o

Gerakan

:

o

Suara nafas dan lokasi:

o

Jenis nafas

:

o

Batuk

:

o

Sputum

:

o

Cyanosis

:

o

Frekwensi nafas

:

2 Kardiovaskuler o

Nyeri dada

:

o

Pusing

:

o

Kram kaki

:

o

Sakit kepala

:

o

Palpitasi

:

o

Clubing finger

:

o

Suara jantung

:

o

Edema

:

o

Kapilari refill

:

o

Lainnya

:

3 Persarafan o Kesadaran

:

o GCS

:

o Kepala dan wajah

:

o Mata

:

o Sklera

:

o Konjunctiva

:

o Pupil

:

o Leher

:

o Reflek fisiologis

:

o Reflek patologis

:

o Pendengaran

:

o Penciuman

:

o Pengecapan

:

o Penglihatan

:

Perabaan

: o Lainnya

:

4 Perkemihan –Eliminasi Urine o Produksi urine

:

o Warna urine

:

o Gangguan saat kencing

:

o Lainnya

:

5 Pencernaan - Eliminasi Alvi o Mulut

:

o Tenggorokan

:

o Abdomen

:

o Rectum

:

o Bab

:

o Obat pencahar

:

o Lavement

:

o Lain-lain

:

6 Tulang – Otot – Integumen Kemampuan pergerakan sendi: Extremitas : o Atas

:

o Bawah

:

o Tulang belakang

:

Kulit: o Warna kulit

:

o Akral

:

o Turgor

:

7 Sistem Endokrin o Terapi hormon

:

o Karakteristik seks sekunder: o Riwayat pertumbuhan dan perkembnagan fisik: 8 Sistem Hematopoietik o Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: o Type darah: 9 Reproduksi o Laki – laki

:

o Perempuan

:

10. Psikososial Konsep diri: Citra diri: o Tanggapan tentang tubuh: o Bagian tubuh yang disukai: o Bagian tubuh yang tidak disukai: o Persepsi thd kehilangan bagian tubuh: o Lainnya, sebutkan:

Identitas: o Status klien dalam keluarga: o Kepuasan klien thd status dan posisi dlm keluarga: o Kepuasan klie thd jenis kelamin: o Lainnya, sebutkan: Peran: o tanggapan klien thd perannya: o Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: o Kepuasan klien melaksanakan perannya:

.

Ideal diri/harapan: o Harapan klien thd: = Tubuh:. = Posisi (dlm pekerjaan): = Status dlm keluarga: = Tugas/pekerjaan:taa. o Harapan klien thd lingkungan: o Harapan klien thd penyakit yg diderita:. Harga diri: o Tanggapan klien thd harga dirinya: o Lainnya, sebutkan: Sosial/interaksi: o Hubungan dengan klien: o Dukungan keluarga: o Dukungan kelompok/teman/masyarakat:. o Reaksi saat interaksi: o Konflik yang terjadi terhadap: 11 Spiritual: o Konsep tentang penguasa kehidupan: o Sumber kekuatan/harapan saat sakit: o Ritual agama yg berarti/diharapkan saat ini: o Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm melaksanakan ritual agama yg

diharapkan o Upaya kesehatan yang bertentangan dgn keyakinan agama o Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini: o Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: o Persepsi thd penyebab penyakit:

2. Diagnosa Keperawatan •

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia.



Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot.



Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d hipertensi portal.



Gangguan perfusi jaringan b/d hematemesis dan melena.



Kelebihan volume cairan b/d kelebihan natrium dan hipoalbuminemia



Gangguan pola nafas b/d ekspansi paru menurun



Kerusakan komunikasi verbal b/d gangguan persarafan bicara.



Resiko tinggi cedera b/d gerakan yang tidak terkontrol.



Kerusakan mobilitas fisik b/d efek kekakuan otot.



Defisit perawatan diri b/d keadaan koma



Perubahan rasa nyaman : b/d kelebihan pigmen bilirubin dalam darah yang memfiltrasi dan mengiritasi kulit , distensi abdominal

3. Rencana Tindakan : 1)

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d

anoreksia. Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi. Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan nafsu makan. Rencana tindakan: Intervensi Rasional 1. Diskusikan tentang Nutrisi yang baik dapat mempercepat proses penyembuhan. pentingnya nutrisi bagi klien. 2.

Anjurkan makan sedikit tapi Peningkatan tekanan intra abdominal akibat asites menekan saluran GI dan menurunkan sering. kapasitasnya.

3.

Batasi cairan 1 jam sebelum Cairan dapat menurunkan nafsu makan dan masukan. dan sesudah makan.

4.

Pertahankan mulut.

kebersihan Akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah bau dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan.

Kerusakan aliran empedu mengakibatkan Batasi makanan dan cairan malabsorbsi lemak.

5.

yang tinggi lemak.

Untuk mencukupi nutrisi intake harus pantau intake sesuai dengan adekuat.

6.

diet yang telah disediakan.

2)

Intolerans aktifitas b/d kelemahan otot.

Tujuan: Klien dapat beraktifitas sesuai dengan batas toleransi. Kriteria hasil: menunjukkan peningkatan dalam beraktifitas. Rencana tindakan: Intervensi Rasional 1. Kaji kesiapan untuk meningkatkan Stabilitas fisiologis penting untuk menunjukkan tingkat aktifitas aktifitas contoh: apakah tekanan darah individu. stabil, perhatian terhadap aktifitas dan perawatan diri. 2.

jelaskan pola peningkatan bertahap Kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba dari aktifitas contoh: posisi duduk di pada kerja jantung. tempat tidur, bangun dari tempat tidur, belajar berdiri dst.

3.

Berikan bantuan sesuai dengan Teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi. kebutuhan (makan, minum, mandi, berpakaian dan eleminasi). 3)

Kelebihan volume cairan b/d kelebihan natrium dan

hipoalbuminemia Tujuan: pasien tetap uvoletmik dan tidak akan mengalami kenaikan berat badan Rencana tindakan: Intervensi 1. Pantau berat badan setiap hari stabil. 2. Pantau dan evaluasi masukan dan haluaran.

3. Pantau tanda – tanda vital kelebihan cairan (mis, bunyi jantung: gallop, suara napas: Karkles). 4. Amati distensi vena jugularis eksterna. 5. Periksa tanda – tanda dispnea atau ortopnea 6. Kaji Endema 7. Kaji, intruksikan beri dorongan mengenai pembatasan cairan, natrium dan protein. 8. Pantau respons pasien terhadap diuretic jika diperintahkan. 9. Pantau foto dada sinar X untuk tanda – tanda kongesti vaskular. 4)

Perubahan rasa nyaman : b/d kelebihan pigmen

bilirubin dalam darah yang memfiltrasi dan mengiritasi kulit , distensi abdominal

1.

Tujuan: • Kulit akan tetap utuh • Kulit akan tetap lembab • Pasien akan mengalami penurunan puritus Rencana tindakan: Intervensi Mandikan dengan air dingin, keringkan dengan baik

2.

Pertahankan kesegaran lingkungan

3.

Pertahankan masukan cairan

4.

Lumasi kulit

5.

Oleskan obat antiperiritik prn

6.

Gunakan selimut yang ringan, kemungkinan di atas tempat tidur

7.

Ubah posisi setiap 2 jam untuk meningkatkan kenyamanan

8.

Amati kulit pada area yang kemungkinan mengalami luka

9.

Obati dengan analgesik sesuai anjuran.

4. Evaluasi : •

Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi



Berat badan pasien normal



Kulit pasien utuh dan tidak ada iritasi



Pasien tetap sadar dan terorientasi

DAFTAR PUSTAKA

Aji Dharma (1991), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta Arthur C. Guyton and John E. Hal (1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC, Jakarta. Carpenito, Lynda Juall (2001), Diagnosa Keperawatan Edisi 8, EGC, Jakarta Marylin E. Doengoes (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta. Sarjadi (1999), Patologi Umum dan Sistemik, Edisi 2, EGC, Jakarta Soeparman (1987), Ilmu Penyakit Dalam I, FKUI, Jakarta. Stefan Silbernagl, Florian Lang (2000), Pathophysiology, Thieme, Struttgart New York. . .

Related Documents

Tugas Ibu Roes (kmb)
June 2020 21
Tugas Kmb
August 2019 50
Kmb Ibu Jeny.docx
November 2019 46
Tugas Kmb 3.docx
May 2020 21
Tugas Kmb Iii.docx
December 2019 29
Tugas Kmb Jee.docx
April 2020 23

More Documents from "jerni"