MAKALAH KMB SISTEM PERNAFASAN
OLEH JERNI NIM.16.690
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN YPPP WONOMULYO T.A 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas KMB ini dalam bentuk makalah, Ucapan terimakasih juga saya haturkan kepada ibu dosen yang telah membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tentunya makalah ini dibuat untuk memperdalam ilmu kita tentang Sistem Pernafasan.
DAFTAR ISI SAMPUL…………………………………………………………………………..…1 KATA PENGANTAR…………………………………….………………………….2 DAFTAR ISI……………….……………………………………………………..….3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………….…………………4 B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….5 C. Tujuan……………………………………………………………………..….5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian system Pernafasan………….………………….…………………6 B. Alat-alat Respirasi….………………...………………………………………6 C. Mekanisme Pernafasan……………………………………………………….8 D. Frekuensi Perbafasan……….………….………………….……………..…...9 E. Pertukaran gas di dalam tubuh….………………...………..………………..10 F. Gangguan pada system respirasi………………………….………………….11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………………….….……….……...………..……………….…14 B. Saran…….………………….….……….……...………..……………….….14 DAFTAR PUSTAKA…………………...………………………….……………….15 LAMPIRAN SOP………………………….………………...………..…………….16 RIWAYAT PENULIS…………………...………………………….…………...….18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ? maka dari itu penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya manusia.Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok. Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup di sebut pernapasan atau respirasi.
O2
dapat
keluar
masuk
jaringan
dengan
cara
difusi.
Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan? 2. Apasajakah alat-alat sistem pernapasan pada manusia? 3. Bagaimanakah mekanisme pernapasan manusia? 4. Apakah gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan. 2. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada manusia. 3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia. 4. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian “Sistem Pernapasan” Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
B. Alat-Alat Respirasi Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya : 1. Rongga Hidung Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Pangkal tenggorokan (Faring) Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas
akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara
mungkinkan
makanan
masuk
ke
dalam
saluran
pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
3. Batang Tenggorokan (trakea) Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki siliasilia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm. 4. Bronkus Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru. 5. Bronkiolus Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke gelembung – gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
6. Alveolus Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2
C. Mekanisme Pernapasan Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus keluar melalui saluran pernafasan.
D. Frekuensi Pernapasan Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah. 1. Umur Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit. 2. Jenis Kelamin Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita. 3. Suhu Tubuh Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.
4. Posisi Tubuh Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
E. Pertukaran Gas di Dalam Tubuh Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya berlangsung di paru-paru, melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas terjadi karena perbedaan tekanan parsial udara. Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung
dan
pernapasan
tak
langsung.
Pernapasan
secara
langsung
adalahpengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Sedangkan pernapasan tak langsung artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal.
a. Respirasi Eksternal Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi seperti berikut, (H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut. H2CO3 => H2O + CO2. Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari darah ke alveolus.
b. Respirasi Internal Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2 Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
F. Gangguan pada Sistem Respirasi
1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan peradangan pada dinding alveolus.
Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yang mengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
Masuknya air ke alveolus.
3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.
4. Gangguan sistem pernafasan
Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguanpenggunaan O2 oleh jaringan
Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri Corynebacterium diphtheria
Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri Diplococcus pneumonia
Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris tertentu.
Asma : gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak dan batuk yang disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.
Kanker paru-paru : akibat sering merokok
Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara berlebihan, akibat terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan.
Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara terganggu, sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada system respirasi manusia. B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran, tentunya penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat masih banyak kekurangan untuk itu kritik, saran dan masukan sangat saya harapkan untuk penulisan makalah yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA Refrensi :Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira Websites : www.google.com Kategori : Sistem Pernapasan www.google.com Kategori : Pengertian Sistem Pernapasan www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/ http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/ http://wandylee.wordpress.com/2012/03/20/sistem-pernapasan-pada-manusia/
LAMPIRAN SOP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN (OXIGEN (02) A. Definisi Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus. B. Tujuan
Memenuhi kekurangan oksigen
Membantu kelancaran metabolism
Sebagai tindakan pengobatan
Mencegah hipoksia
Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
C. prosedur INDIKASI Terapi ini dilakukan pada penderita :
Dengan anoksia atau hipoksia
Dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan
Selama dan sesudah dilakukan narcose umum
Mendapat trauma paru
Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu
Dalam keadaan coma
PERSIAPAN Alat : 1. Tabung oksigen beserta isinya 2. Regulator dan flow meter 3. Botol pelembab
4. Masker atau nasal prong 5. Slang penghubung Penderita : 1. Penderita diberi penjelasan tentang tindakan yang kan dilakukan 2. Pendrita ditempatkan pada posisi yang sesuai TATA KERJA 1. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan 3. Hubungkan nasal prong atau masker dengan slang oksigen ke botol pelembab 4. Pasang ke penderita 5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan 6. Setelah pemberian tidak dibutuhkan lagi lepas nasal prong atau masker dari penderita 7. Tabung oksigen ditutup 8. Penderita dirapikan kembali 9. Peralatan dibereskan
RIWAYAT PENULIS Nama lengkap penulis Jerni, lahir di kalittarung pada tanggal 11 September 1997, anak pertama dari dua bersaudara tinggal di kalittarung, nama ayah Tamrin dan ibu bernama Nurhayati. Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 2009 lulus dari SDN 016 Patulang kemudian melanjutkan SMP di AMbopadang (SMP Negeri 2 Tutallu) dan lulus pada tahun 2012, kemudian melanjutkan sekolah SMA di wonomulyo dan pada tahun 2015 lulus dari SMA Negeri 1 Wonomulyo. Di tahun 2016 melanjutkan kuliah di Wonomulyo Program Pendidikan Diploma III Jurusan Keperawatan dan sekarang ini sudah semester lima.