NAMA
: ELLENA GRACE.S
NIM
: 1408015109
MATA KULIAH : HUKUM PERS KELAS
:A
LAPORAN PERS SEBAGAI MEDIA INFORMASI, PENDIDIKAN, HIBURAN, DAN CONTROL SOSIAL FUNGSI 1. Kajian dan Monitoring a. Dalam menyediakan bahan berita yang diberitakan Pers masyarakat tidak sepenuhya mengerti dengan berita tersebut dimana pers lebih lebih terpihak dalam politik, tidak banyak pemberitaan yang diberitakan oleh Pers untuk memenuhi kepentingan dari golongan politik tertentu. Dalam artian pers tidak sepenuhnya memberikan pemberitaan yang sesuai dengan yang masyarakat butuhkan. b. Sedangkan Media Massa dalam memberitakan sebuah berita lebih terlalu bebas, dan media masaa terlalu banyak menyugguhkan masyarakat sebuah berita dan permasalahan yang baru. Hakikatnya, media massa hadir sebagai saluran bagi publik untuk mendapatkan informasi. Pada perkembangannya dunia digital sedikit banyak telah menggeser fungsi ini,
lebih
tepatnya
memproduksi
dan
semakin
melengkapi
mereproduksi
informasi
fungsi yang
dasarnya
yaitu
kemudian
dapat
dibagikan secara luas tanpa batasan jarak, waktu, dan ruang
MEMANTAU Dalam memberikan sebuah pemberitaan media massa terlalu banyak pemberitaan yang di sugguhkan masuk dalam pelanggaran hukum dalam pelanggaran etika dan moral. Karena terlalu luas nya jangkauan media massa banyak berita yang di buat dapat menimbulkan pro dan kontra antar masyarakakat dalam menanggapai pemberitaan tersebut terkait dan benar dan
tidaknya
sebuah
pemberitaan
tersebut
masyarakat
tidak
memperdulikannya, sehingga sering terjadi perselisihan antar masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan konflik antar yang satu dengan yang lain. Dimana msyarakat pada saat ini memang lebih dekat dengan Media social dan lebih sering memantau perkembangan pemberitaan dengan media massa yang nada melalui media social. Media massa kemudahan dalam memproduksi, mereproduksi, sekaligus menyebarluaskan informasi yang dinilai sebagai pendukung kebebasan (baik kebebasan pers maupun kebebasan berekspresi) ini sering kali kebablasan, mengabaikan prinsip jurnalisme dasar bahkan menafikan empati. Hal ini sering kali terlihat dalam pemberitaan, khususnya di media daring. Misalnya dalam kasus tindak kriminal. Alih-alih memberitakan proses hukum tersangka atau informasi agar kasus serupa tak terulang dan masyarakat lebih waspada terhadap suatu bentuk modus kejahatan, media daring yang mengutamakan click and money justru mencari angle yang kontroversial dengan judul bombastis dan konten pemberitaan yang justru seringkali menyudutkan korban atau menimbulkan trauma bagi korban dan keluarga korban. Tanpa empati, korban tindak kriminal menjadi “korban” kedua kali oleh pemberitaan media. Ditambah kebiasaan netizen kita yang dengan cepat membagi informasi media yang kadang tanpa tahu benar-tidaknya informasi itu, tanpa mempertimbangkan efek bagi objek berita tersebut.
LAPORAN PERS SEBAGAI MEDIA INFORMASI, PENDIDIKAN, HIBURAN, DAN CONTROL SOSIAL FUNGSI 2. Formulasi yang ditawarkan a. Sebaiknya Jurnalistik lebih kompeten dalam menjalankan tugasnya sebaigai pembuat berita yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, lebih baik mengamati bagaimana pemberitaan yang layak untuk masyarakat, tidak mementingkan kepentingan dari golongan politik manapun dan dapat bersikap netral terhadap masyarakat dan pemerintah, agar pemberitaan yang dihasilkan lebih terpercaya oleh masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat. b. Dimana adanya perbedaan pemberitaan yang di lakukan oleh jurnalistik dan yang ada di media massa dan media social menimbulkan kebingungan bagi masyarakat yang mengkonsumsi pemberitaan tersebut.
MEMANTAU Karena Media massa dan media social merupakan alat yang saat ini dekat dengan masyarakat dalam membaca dan melihat sebuah pemberitaan yang ada agar lebih bijaksana dalam menyuguhkan sebuah pemberitaan, bagaimana dalam menyampaikan sebuah pemberitaan dalam sekaligus mendidik masyarakat
dan
membudayaakan
agar
masyarakat
serta
dapat
menginformasikan berkembang
kepada
pemikiran
dan
pemahamannya dalam sebuah pemberitaan itu lebih baik dan bermanfat lagi, bagaimana peran control pemerintah dalam pemberitaan media masa dan media social juga lebih diperketat lagi, serta jurnaklistik dapat berkerja sama dengan media masa dalam membuat sebuah pemberitaan itu sama dan seimbang tidak menimbulakan kebingungan dan kontrofesi. Dan pemerintah juga lebih mengembangkan tim jurnalistik yang ada agar
lebih mengembangkan pemberitaanya untuk membangun masyarakat lebih baik lagi dengan menyuguhkan pemberitaan yang berpendidikan dan berimbang, menghimbur namun tetap mengontrol pemberitaan yang ada.