TUGAS FORENSIK
Pembimbing: dr. Meivy Isnoviana, SH
Disusun Oleh: Robbi Tri Atmaja
17710230
SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA RSUD IBNU SINA GRESIK 2018
Kasus
Pasien wanita Ny. A usia 29 tahun dengan G3P20002 23-24 minggu, datang ke Poli Hamil RSUD karena mendapat rujukan dari puskesmas X dengan diagnosa PEB, tensi pasien dari puskesmas 160/110 mmHg. Pada waktu di Poli Hamil tensi pasien 150/110 mmHg dan mengeluh sakit kepala sehingga perlu di rawat di rumah sakit dengan diagnosa PEB. Di ruang VK hasil DJJ baik dan di berikan obat MGSO4 konservatif, kortikosteroid untuk pematangan paru dan obat hipertensi. Pasien di observasi dulu sampai pemberian kortikosteroid 2 hari. Pagi nya pasien di obervasi dokter mengalami kelumpuhan bagian tangan dan kaki dan pandangan kabur, pemeriksaan DJJ tidak baik. Dengan persetujuan Ny. A, untuk menyelamatkan keadaan ibu yang buruk, maka di lakukan sectio caesarea tanpa menunggu obat pematangan paru janin selesai.
Dilema Etik Dokter menyarankan untuk dilakukan terminasi segera tanpa melihat keadaan janin yang seharusnya menunggu sampai pemberian kortikosteroid selesai. Dilakukannya terminasi segera dikarenakan keadaan ibu semakin memburuk, dan dokter lebih mengutamakan keselamatan ibu.
Non Malficience VS Beneficience
Prima facie :
Beneficience
Beneficence No Kriteria
Ada
1
Mengutamakan altruism
2
Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia
3
Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter
4
Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya
5
Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang
6
Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7
Pembatasan goal-based
8
Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien
9
Minimalisasi akibat buruk
10
Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11
Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
12
Tidak menarik honorarium di luar kepantasan
13
Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14
Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15
Memberikan obat berkhasiat namun murah
16
Menerapkan Golden Rule Principle
Tidak ada
Non maleficence No
Kriteria
1
Menolong pasien emergensi
2
Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat)/ beresiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat)
Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
Tindakan dokter tersebut terbukti efektif
Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami resiko minimal)
Ada
Tidak ada
3
Mengobati pasien yang luka
4
Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
5
Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
6
Tidak memandang pasien sebagai objek
7
Mengobati secara tidak proporsional
8
Tidak mencegah pasien dari bahaya
9
Menghindari misrepresentasi dari pasien
10
Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
11
Tidak memberikan semangat hidup
12
Tidak melindungi pasien dari serangan
13
Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumahsakitan yang merugikan pihak pasien/keluarganya
Autonomy No
Kriteria
Ada
Tidak ada
1
Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2
Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)
3
Berterus terang
4
Menghargai privasi
5
Menjaga rahasia pasien
6
Menghargai rasionalitas pasien
7
Melaksanakan informed consent
8
Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9
Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
10
Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
11
Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
12
Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13
Menjaga hubungan (kontrak)
Justice No
Kriteria
Ada
Tidak ada
1
Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
2
Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)
3
Berterus terang
4
Menghargai privasi
5
Menjaga rahasia pasien
6
Menghargai rasionalitas pasien
7
Melaksanakan informed consent
8
Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
9
Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
10
Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
11
Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
12
Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
13
Menjaga hubungan (kontrak)
4 Box Method
Medical Indications
Client Preferences
Pasien hamil ke 3 23-24 minggu datang ke Poli Hamil dengan PEB, setelah satu hari perawatan pasien mengalami komplikasi, DJJ tidak baik
Hak autonomi sepenuhnya ada di tangan pasien karena pasien sadar dan memenuhi syarat untuk memberikan keputusan
Quality of Life
Contextual Features
Kehamilannya segera di terminasi untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin, walaupun kemungkinan menyelamatkan janin kecil
Tidak ada faktor sosial dan ekonomi dalam pengambilan keputusan
Profesionalisme
•
Accountability kondisi pasien
•
Alturism
: Dokter mengutamakan keadaan ibu dari pada janin
•
Duty
: Dokter menjalankan tugasnya dengan benar
•
Respect for other
•
Humanity : Dokter menyerahkan keputusan kepada pasien dan keluarga
: Dokter bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan
: Dokter memperhatikan keadaan pasien
Ordinary dan Extraordinary
Ordinary : Keputusan yang diambil dokter tersebut menawarkan harapan yang baik kepada keadaan ibu tapi tidak pada janinnya, dan keluarganya menyetujui tindakan dokter