Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia
dimiliki oleh penduduk usia muda
semakin mudah diakses justru
justru menjadi beban pembangunan.
memancing anak dan remaja untuk
Dari sundut pandang kesehatan, tindakan menyimpang yang akan mengkhawatirkan adalah masalah yang
Ada sekitar 60.861.350 remaja
berkaitan dengan seks bebas
mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman beralkohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-remaja atau tawuran.
berusia 10-24 tahun, atau sekitar 30,2%
(unprotected sexuality), penyebaran
dari total penduduk di Indonesia.
penyakit kelamin, kehamilan diluar
Besarnya proporsi penduduk berusia
nikah atau kehamilan tidak dikehendaki
kebiasaan-kebiasaan tersebut akan
muda, secara teoritis mempunyai dua
(adolencent unwanted pragnancy)
mempercepat usia awal seksual aktif
makna, pertama, besarnya penduduk
dikalangan remaja. Masalah-masalah
serta mengantarkan mereka pada
usia muda merupakan modal
yang disebut terakhir ini dapat
kebiasaan berperilaku seksual yang
pembangunan yaitu sebagai faktor
menimbulkan masalah-masalah sertaan
beresiko tinggu, karena kebanyakan
produksi tenanga manusia (human
lainnya yaitu aborsi dan pernikahan
remaja tidak memiliki pengetahuan
resources), apabila mereka dapat
usia muda. Semua masalah ini oleh
yang akurat mengenai kesehatan
dimanfaatkan secara tepat dan baik.
WHO disebut sebagai masalah
reproduksi dan seksualitas serta tidak
Memanfaatkan mereka secara tepat dan
kesehatan reproduksi remaja, yang
memiliki akses informasi dan
baik diperlukan beberapa persyaratan.
telah mendapatkan perhatian khusus
pelayanan kesehatan reproduksi.
Diantaranya adalah kemampuan
dari berbagai organisasi internasional.
keahlian, kemampuan ketrampilan dan kesempatan untuk berkarya. Kedua, apabila persyaratan tersebut tidak dapat
Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang
Pada akhirnya, secara kumulatif
Citra Dewi Anggita (201510104167) 4A/DIV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA