Tor Kegiatan Code Blue.docx

  • Uploaded by: Anthony Kharisma Sugito
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tor Kegiatan Code Blue.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,037
  • Pages: 6
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK Jl. Raya Ngabang-Sanggau No. 109 Telp. (0563) 21027 Fax (0563) 21585 NGABANG 79357

e-mail : [email protected] TERM OF REFERENCE (TOR)

SKPD

RSUD KABUPATEN LANDAK

PROGRAM

PENGADAAN

KEGIATAN

PELATIHAN

SISTEM

PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

HASIL (OUTCOME)

TERSELENGGARANYA KEGIATAN PELATIHAN SISTEM PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

KEGIATAN

KEGIATAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN SISTEM PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

INDIKATOR

KINERJA TERSELENGGARANYA KEGIATAN PELATIHAN SISTEM

KEGIATAN

PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

JENIS KELUARAN

TERSELENGGARANYA KEGIATAN PELATIHAN SISTEM PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

VOLUME KELUARAN SATUAN KELUARAN

1

UKURAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELATIHAN SISTEM PERINGATAN DINI DAN TIM RESUSITASI

1. LATAR BELAKANG A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. 2) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3) Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 4) Keputusan Menteri Kesehatan No 631/MENKES/SK/IV/2005

tentang

Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit. 5) Peraturan Menteri Kesehatan No 1438/MENKES/PER/IX/2010

Tentang

Standar Pelayanan Kedokteran. 6) Peraturan

Menteri

Kesehatan

No

755/MENKES/PER/IV/2011 tentang

Penyelenggaraan Komite Medik RS. 7) Peraturan Menteri Kesehatan No 5025/MENKES/PER/IV/2011

tentang

Registrasi dan Perijinan Praktek. 8) Peraturan Menteri Kesehatan No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

B. Gambaran Umum Singkat Kejadian henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas kepada pasien, tetapi dapat terjadi pada keluarga pasien, bahkan karyawan rumah sakit. Kebijakan rumah sakit dalam penanganan korban dengan henti jantung tidak terbatas hanya pada respon terhadap korban dengan henti jantung tetapi juga meliputi strategi pencegahan yang melibatkan seluruh komponen rumah sakit. Pengenalan dini dari penurunan kondisi pasien dan pencegahan kejadian henti jantung adalah komponen pertama dari rantai keselamatan “Chain of survival. Sistem pencegahan ini penting mengingat banyaknya kegagalan rumah sakit dalam mengenali secara dini gejala dan penurunan kondisi pasien, atau bereaksi lambat untuk mencegah kejadian henti jantung. Strategi pencegahan yang baik, diikuti dengan pengenalan yang cepat dari kejadian henti jantung, aktivasi sistem emergency yang efektif, tindakan dini resusitasi jantung paru (RJP) dan defibrilasi, tindakan bantuan hidup lanjut yang efektif serta penatalaksanaan post cardiac arrest secara terpadu diharapkan dapat menurunkan kejadian henti jantung dan menurunkan morbiditas dan mortalitas. Code Blue System merupakan strategi pencegahan kejadian henti jantung, aktivasi sistem

emergency dan resusitasi kegawatan medis dan henti jantung di rumah sakit, yang tentunya melibatkan komponen sumber daya manusia, sarana (peralatan dan obatobatan), sistem (SOP) serta mekanisme kontrol dan evaluasi. Sebagai syarat akreditasi rumah sakit, sistem resusitasi harus dimiliki oleh semua rumah sakit. Penggunaan tatalaksana pelayanan resusitasi yang seragam di seluruh rumah sakit diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai, Resusitasi diberikan sesuai dengan kebijakan dan prosedur pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi, diharapkan tidak hanya menyiapkan seluruh komponen rumah sakit (medis maupun non medis) untuk memiliki keterampilan dalam melakukan resusitasi jantung dan paru dengan kualitas yang tinggi, tetapi juga memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit untuk terbentuknya code blue system yang optimal.

C.

ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN Kegiatan pelaksanaan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi yaitu memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit dalam penyusunan dan pembentukan system resusitasi di rumah sakit, sistem aktivasi emergency dan strategi pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit serta dalam hal maintenance dan evaluasi code blue system rumah sakit. Selain ini pelatihan ini diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada sumber daya manusia di RSUD Landak dalam melakukan usaha-usaha pencegahan kejadian henti jantung, memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut yang dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung, serta melakukan perawatan paska henti jantung yang optimal.

D.

INDIKATOR PELAYANAN NO

Nama Indikator

1

Penyelenggaraan

Jumlah Kegiatan 1

Pelatihan Sistem Peringatan Dini Dan Tim Resusitasi

Satuan Kegiatan

2.

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN a. Uraian Kegiatan Kegiatan penyelenggaraan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak adalah kegiatan untuk meningkatkan keterampilan kepada sumber daya manusia di RSUD Landak dalam melakukan usaha-usaha pencegahan kejadian henti jantung, memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut yang dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung, serta melakukan perawatan paska henti jantung yang optimal.

b.

Batasan Kegiatan Kegiatan Penyelenggaraan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak di laksanakan pada tanggal 13 Februari 2019.

3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kepada sumber daya manusia di RSUD Landak dalam melakukan usaha-usaha pencegahan kejadian henti jantung, memastikan tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut yang dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti jantung, serta melakukan perawatan paska henti jantung yang optimal.

b. Tujuan Pelatihan 1) Memberikan rekomendasi dan pendampingan rumah sakit dalam penyusunan dan pembentukan sistem resusitasi di rumah sakit, sistem aktivasi emergency dan strategi pencegahan kejadian henti jantung di rumah sakit (Code Blue System). 2) Membentuk kemandirian rumah sakit dalam hal pengembangan, maintenance dan evaluasi Code blue system rumah sakit. 3) Peserta pelatihan mampu memahami dan berperan aktif sebagai bagian dari sistem resusitasi pasien kritis di rumah sakit 4) Peserta pelatihan mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar maupun bantuan hidup lanjut dengan kualitas tinggi sesuai rekomendasi terbaru baik pada pasien anak maupun dewasa

5) Peserta pelatihan mampu melakukan komunikasi dan kerjasama tim yang baik pada tindakan resusitasi jantung paru baik sebagai anggota tim maupun sebagai leader tim.

4. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN 1. Indikator Keluaran Indikator keluaran pada kegiatan penyelenggaraan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Landak.

2. Keluaran Terlaksananya Kegiatan penyelenggaraan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Landak.

5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a.

Metode Pelaksanaan Kegiatan penyelenggaraan kegiatan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Landak.

b.

Tahapan Kegiatan Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi penyampaian materi, sesi tanya jawab (diskusi), dan penutupan.

6. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Landak.

7. PELAKSANAAN DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Pelaksana kegiatan yaitu panitia kegiatan yang telah ditunjuk berdasarkan surat keputusan Direktur RSUD Landak. Penanggung Jawab kegiatan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi adalah Direktur RSUD Landak

8. JADWAL KEGIATAN a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penyelenggaraan pelatihan sistem peringatan dini dan tim resusitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Landak.berlangsung selama 1 (satu) hari. Kegiatan dilaksanakan tanggal 13 Februari 2019.

b. Biaya Jumlah keseluruhan biaya penyelenggaraan kegiatan sebesar Rp. 23.331.000 (Dua Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Rupiah).

Related Documents

Tor Kegiatan Code Blue.docx
December 2019 17
Tor
June 2020 37
Tor
November 2019 53
Code
June 2020 11

More Documents from ""