PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum Hindari faktor yang memperberat dan memicu siklus “gatalgaruk”
Bila memakai sabun hendaknya yang berdaya larut minimal terhadap lemak dan pH netral
Mencuci pakaian dengan deterjen harus dibulas dengan baik
Pakain baru hendaknya dicuci terlebih dahulu seelum dipakai
Hindari stress psikis
Medikamentosa Topikal Hidrasi Kulit
Kortikosteroid Topikal
Preparat Ter
Imunomodulator Topikal
Antihistamin
1. Hidrasi Kulit diberikan pelembab krim hidrofilik urea 10% (dapat ditambahkan hidrokortison 1% didalamnya), asam laktat 5% dan emolien
2. Kortikosteroid topikal pada bayi diberikan kortikosteroid potensi rendah (hidrokortison 1%-2,5%), anak dan dewasa diberikan potensi sedang (triamsinonolon, kecuali pada muka, genitalia dan intertriginosa diberikan potensi rendah) 3. Imunomodulator Topikal • Takrolimus salap 0,03% (anak usia 2-15 tahun) dan salap 0,03%-1% (dewasa) • Pimekrolimus (ASM 81) krim SDZ ASM 981 konsentrasi 1% digunakan 2x/hari (tidak dianjurkan pada anak usia < 2 tahun)
4. Preparat Ter efek antipruritus dan antiinflamasi, digunakan pada lesi kronis • Likuor karbonis detergen 5-10% atau crude coal tar 1-5%
5. Antihistamin krim doksepin 5% diberikan dalam jangka pendek (1 minggu), dapat menimbulkan sensitisasi pada kulit dan efek sedatif bila digunakan pada area yang luas
Medikamentosa Sistemik Kortikosteroid
Antibiotik
Interferon
Antihistamin
Siklosporin
1. Kortikosteroid prednison 30-60 mg/hari • Digunakan untuk mengendalikan eksaserbasi akut, dalam jangka pendek dan dosis rendah, diberikan bertahap (tapering), kemudian segera diganti dengan kortikosteroid topikal 2. Antihistamin hidroksilin atau difenhidramin, pada kasus sulit diberikan doksepin hidroklorid yang memiliki efek antidepresan dan memblokade reseptor histamin H1 dan H2, dengan dosis 10-75 mg secara oral pada malam hari 3. Anti-infeksi • Bakteri (S. aureus) eritromisin, asitromisin , klaritromisin atau dapat diberikan dikloksasilin, oksasilin atau sefalosporin generasi I • Virus (Herpes Simplex) asiklovir 3x400 mg atau 4x200 mg selama 10 hari
4. Interferon IFN-γ dapat menekan respon IgE dan menurunkan fungsi dan proliferasi sel TH2 5. Siklosporin digunakan pada DA yang sulit diatasi dnegan pengobatan konvensional. Dosis jangka pendek yang digunakan per oral 5mg/kgBB. Efek samping dapat menyebabkan peningkatan kreatinin dalam serum/penurunan fungsi ginjal dan hipertensi
Terapi Sinar (Phototherapy) • Pada DA yang berat dan luas dapat digunakan PUVA (photochemotherapy) • Kombinasi UVB dan UVA lebih baik daripada hanya UVB • UVA bekerja pada sel Langerhans dan eosinofil • UVB memiliki efek imunosupresif dengan memblokade fungsi sel Langerhans dan mengubah produksi sitokin dan keratinosit