Tatalaksana Syok

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tatalaksana Syok as PDF for free.

More details

  • Words: 807
  • Pages: 15
TATALAKSANA SYOK

Penanganan syok secara umum Manajemem syok terdiri atas tiga komponen penting yaitu 1. Ventilasi 2. resusitasi cairan 3. agen vasoaktif

Ventilasi • Pemberian oksigen sebaiknya dimulai sesegera mungkin untuk meningkatkan hantaran oksigen dan mencegah hipertensi pulmonal. • Monitoring saturasi menggunakan pulse oxymetry seringkali tidak reliable akibat vasokonstriksi perifer pada syok sehingga perlu dilakukan pemeriksaan analisa gas darah. • intubasi endotrakeal sebaiknya dilakukan untuk memberikan ventilasi mekanik pada pasien dyspnea berat, hipoksemia, atau asidosis presistent (PH <7,30) kelebihan ventilasi mekanis adalah berkurangnya oxygen demand dari otot bantu pernafasan dan mengurangi afterload ventrikel kiri dengan meningkatkan tekanan intrathorakal.

Resusitasi cairan • bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dari mikrovaskuler dan meningkatkan curah jantung. Hal ini bermanfaat pada semua jenis syok termasuk syok kardiogenik, karena edema pada syok kardiogenik dapat menurunkan cairan intravaskular efektif. Pemberian cairan sebaiknya dimonitor dengan ketat, karena pemberian cairan yang berlebihan dapat berakibat pada edema dan konsekuensi lainnya.

Penggunaan vasopresor • Jika hipotensi menetap dan memberat setelah pemberian cairan, penggunaan vasopresor seringkali diperlukan. Agonis adinergik merupakan lini pertama vasopresor karena onsetnya yang cepat, potensi yang tinggi, dan half life yang rendah sehingga mempermudah penyesuaian dosis. Norepinefrin merupakan pilihan pertama vasopresor pada syok, dimana pemberiannya dapat meningkatkan MAP secara signifikan dengan sedikit peningkatan pada laju nadi dan curah jantung dosis epinefrin yang diberikan antara 0,10,2 mcg/kg/menit.

Penanganan syok secara khusus • Syok Hipovolemik Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah memulihkan volume intravascular untuk membalik urutan peristiwa sehingga tidak mengarah pada perfusi jaringan yang tidak adekuat, meredistribusi volume cairan, dan memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin. Pemberian 2-4 liter dalam 20-30 menit diharapkan dapat mengembalikan keadaan hemodinamik.

• Bila hemodinamik tetap tidak stabil, berarti perdarahan atau kehilangan cairan belum teratasi • Kehilangan darah yang berlanjut dengan kadar hemoglobin kurang dari sama dengan 10 g/dl, perlu penggantian darah dengan transfuse. Jenis darah transfusi tergantung kebutuhan. Disarankan darah yang digunakan telah menjalani tes cross match (uji silang), bila sangat darurat maka dapat digunakan packed red cells tipe darah yang sesuai atau O-negative.3

• Pemberian norepinefrin infus tidak banyak memberikan manfaat pada hipovolemik. • Pemberian naloksin bolus 30 mcg/kg dalam 3-5 menit dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam dan dekstrose 5% dapat membantu meningkatkan MAP. • Selain resusitasi cairan, saluran pernapasan harus dijaga. Kebutuhan oksigen pasien harus terpenuhi dan bila dibutuhkan intubasi dapat dikerjakan.

Penanganan Syok Kardiogenik Tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi syok kardiogenik: a) Meningkatkan suplai O2 ke miokardium 8-15 liter/menit b) Pemberian cairan 250ml/10 menit c) Intubasi atau ventilator mekanik d) Mempertahankan hematokrit >30% untuk kebutuhan O2 miokardium e) Opioid (Morfin) untuk mengatasi nyeri akibat infark akut f) Koreksi gangguan elektrolit

g) Reperfusi dengan trombolitik h) Medikamentosa yang bersifat: • Inotropik dan vasopresor: memperngaruhi kontraktilitas miokardium Terdapat 2 golongan: Katekolamin (Dopamin, Dobutamin, Epinefrin, Norepinefrin) Non-Katekolamin (Digoksin dan Milrinon) • Cronotropik: memperngaruhi frekuensi denyut jantung • Dromotropik: mempengaruhi kecepatan hantaran impuls i) Melakukan Intraaortic Ballon Pump Counterpulsation (IABP) apabila medikamentosa tidak mampu mengatasi syok kardiogenik

Penanganan Syok Anafilaktik • Penatalaksaan syok anafilatik yang utama adalah stop pemberian jenis allergen atau obat tertentu yang mengakibatkan syok. • Resusitasi ABC harus dilakukan jika terdapat gejala kelainan pada kardiovaskular. • Pemberian jenis adrenalin dapat diberikan seperti epinefrin untuk meningkatkan tekanan darah. Adrenalin dapat diberikan 0.5 – 1 ml. Pemberian antihistamin juga dapat diberikan untuk mengurangi gejala klinis.

Penanganan Syok Neurogenik • Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian vasoaktif seperti fenilefrin dan efedrin. • Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi Tredelenburg). • Mempertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan masker. • Pada pasien dengan distress respirasi dan hipotensi yang berat, penggunaan endotracheal tube dan ventilator mekanik sangat dianjurkan. Langkah ini untuk menghindari pemasangan endotracheal yang darurat jika terjadi distres respirasi yang berulang. • Ventilator mekanik juga dapat menolong menstabilkan hemodinamik dengan menurunkan penggunaan oksigen dari otot-otot respirasi.

• Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktat sebaiknya diberikan per infus secara cepat 250-500 cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan darah, akral, turgor kulit, dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi. • Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-obat vasoaktif. Vasopresor yang dapat digunakan Dopamin 5-15 mcg/kgbb/menit,norepinefrin 0,1-1 mcg/kgbb/menit, dan phenylephrine 10-20 mcg/kgbb/menit.

Penanganan syok obstruktif • Penanganan syok obstruktif pada langkah awal sama seperti penanganan syok secara umum sebagai usaha untuk memperbaiki perfusi jaringan dan oksigenasi tubuh, kemudian penanganan sesuai dengan penyebab. Tamponade jantung dilakukan Pericardiosintesis. Emboli paru dilakukan Trombokinase. Atrial Myxoma dan Pneumotoraks dilakukan operasi.

Penanganan syok Septik syok septik antara lain: 1. Pemberian antibiotik, umumnya dengan golongan spektrum luas. 2. Perbaiki dan mempertahankan hemodinamik dengan terapi berikut. • Terpi cairan mesikipun syok septik tergolong syok hiperdinamik (terjadi hipovolemi relatif akibat vasodilatasi dan hipovolemi absolut akibat kebocoran kapiler), cairan yang direkomendasikan tetap cairan kristaloid. • Vasopressor : norepinefrin • Inotropik : dobutamine • Oksigen.

Related Documents

Tatalaksana Syok
November 2019 37
Tatalaksana
November 2019 31
Syok
June 2020 26
Tatalaksana Pcos.docx
December 2019 32
Tatalaksana Da.pptx
May 2020 14
Tatalaksana Dbd.docx
May 2020 15