Syair Mahabbah

  • Uploaded by: sabil
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Syair Mahabbah as PDF for free.

More details

  • Words: 520
  • Pages: 2
Syair Mahabbah Oleh : Roni Basa Takluk kami dimula muwajahah ini kepada pemilik kesucian yang bergelar sang Maha, Sehingga syair yang mengalir tak lagi bermakna tanpa ijin Nya, Dan syahdu shalawat kami untuk sang guru sejati yang atasnya ushwah adalah miliknya, Guru yang tak jemu membekali kami garis tegas antara kebathilan dan yang haq, Ialah beliau Muhammad SAW ibnu Abdullah, Puisi, syair dan apapun yang memiliki arti romantisme ialah fana, Kefanaan kemudian tak lagi bermakna tanpa hakikat pen-hambaan mutlak kepadaNya, Atas ruh dari penghambaan itu maka syair ini ditoreh dalam mushaf terbatas, Kata dalam setiap kalimat syair ini merupakan iktiar mengagungkan asmaNya, Ta’dzim kami kepada orang tua kami; marwah putih yang akan kami jaga selalu, Cinta, kesucian, kasih dan sayang yang tak berbalas oleh apapun, Terimalah syair mahabbah ini.... Cinta, sebab cinta karena Allah... Mungkin kami tak pernah di nadzarkan, Layaknya Imran menadzarkan putra-putrinya semenjak dalam kandungan, Namun nyatanya kami ialah sosok jasmani sempurna agar menjadi bertakwa selalu, Jelas kami tidak dihanyutkan layaknya Musa untuk ada dalam genggaman kuasa jahil, Namun nyatanya kami beranjak dewasa dalam asuhan jiwa-jiwa suci tak terganti, Mungkin kami tak setegar Ismail yang taat karena Allah kepada orang tua, Namun nyatanya kami tetap berusaha menjadi yang terbaik bagi keluarga, Mungkin kami tak mengalami getir Muhammad muda tanpa ayah yang melindungi, Namun nyatanya kami menegaskan diri untuk tetap tegar di jalan Illahi, Mungkin risalah kami tak cukup berarti nantinya, Namun kelak risalah kami adalah tentang taburan cinta kedua orang tua kami. Cinta, sebab cinta karena Allah... Syair ini merupakan luapan terima kasih tak terbahasakan, Kepada kakek, Kepada nenek, Kepada kedua orang tua kami, Keluarga dan saudara-saudara kami, Terima kasih sebab telah mengikhlaskan diri untuk; Menjadi Adam kami yang mengajarkan dasar-dasar keimanan Menjadi Ibrahim kami yang menyuguhkan minuman ke-tauhidan Menjadi Siti Hajar kami yang terus berlari untuk memenuhi dahaga kehidupan Menjadi Siti Khadijah kami yang setia bagi imam keluarga kami Semoga tak lekang bakti kami kelak untuk berterima kasih. Cinta, sebab cinta karena Allah... Syair ini merupakan luapan terima kasih tak terbahasakan, Sehingga kami; Tak perlu menjadi ashabul kahfi, karena keluarga adalah kerajaan maghfirah bagi kami, Tak perlu memohon Harun agar ketegaran menyertai, karena saudara kami mendampingi, Tak perlu ragu melangkah pasti, karena mengingatkan pada kebaikan ialah etika keluarga kami.

Cinta, sebab cinta karena Allah... Syair ini merupakan luapan terima kasih tak terbahasakan, Dalam pengharapan yang tiada henti agar kedua orang tua kami berserupa Luqman; Selalu berseru agar lidah tak pernah kering mengucap syukur atas rahmahNya, Selalu berseru agar tiada pernah melakukan penghambaan kecuali kepada Rabb, Selalu berseru agar kami tak melupakan bakti kepada jasad suci orang tua kami, Selalu berseru juga agar memalingkan wajah dari orang tua kami tatkala lalai dariNya, Selalu berseru untuk merendahkan diri saat berjalan menjadi hamba disemesta, Dan cinta, sebab cinta karena Allah,... Maka kesturi dari reruntuhan surga akan menjadi wewangian bagi keluarga kami. Cinta, sebab cinta karena Allah... Syair ini merupakan luapan terima kasih tak terbahasakan, Hari yang menjadi hikmah untuk semua, ketika mahabbah menyemai dalam kalbu Di pelataran teras silaturahmi, tumbuh kemudian bernas jejalin Ribuan makna terbalut dalam ungkapan kerinduan, Kerinduan akan ridhlo Allah sebab cinta......

Grage, 3 Syawal 1428 H

Related Documents

Syair Mahabbah
December 2019 39
Syair
June 2020 30
Syair
December 2019 49
Syair Berendoi
October 2019 54
Syair Rakitan.docx
June 2020 17
Syair Bidasari.docx
May 2020 51

More Documents from "Azlina Ahmad"

Hamukti Wiwaha
December 2019 35
Simulakra
December 2019 32
Zero Deforestation
December 2019 41
Manifesto Vagy
December 2019 29
Syair Mahabbah
December 2019 39