Hamukti Wiwaha 1 Pupuh II; Syair pinangan adinda Oleh : Roni Basa
Grage, 04 Rabiul Akhir 1429 19:37:14
Sudah masuk wulan papat 2 ... Setiap nafas yang dihembuskan murca ditelan udara , tanpa sisa Memanjat mantra mendaki tiap anak tangga nabastala 3 Rapalan tentang sikap seorang sudra yang memaku takdir tetap pada pijaknya Kala dulu mewartakan duka tercabik jelita Hanya kepada aksara dalam larik syair semuanya meruah Membungkam seluruh bramantya 4 yang bersemayam pada sukma Hingga kelak sumringah 5 datang Perbawa pawarta layu-layu 6 memang shahih terjadi sesungguhnya Atas asmara yang terjalin syahdu dari sudra 7 untuk sang dara Awal dari kabut renjana turun semilir dari tahta nirwana Langkah gemayu mendetingkan nada selaksa Menyapa laku lampah sudra agar menjelma sebagai satria 8 Nyata sudah akhirnya merupa pideksa 9 Maruta 10 mengajak serta jagat menyimak ceritera Tentang seorang adinda bertudung biru perbayu Ialah narwastu 11 sejatinya tiap kali gemulainya menyentuh Padanya paksi 12 menghentikan kepak sayapnya, terpesona Bahkan yamadipati 13 urung menghantar layon 14 Kesima akibat berkah sejuta dari kepingan senyum Benggala 15 tak mampu menorehkan bias rupa adinda Semesta mendadak menjadi pencemburu Sempurna sudah…adinda… Kini, seusai badai yang telah mampu menghempas cataka 16 dari angkasa Serpihan gulana masih menghendaki meruang dalam batin Membangun prasasti pertanda itu nyata Akan datang warna jernih berbinar saat peluh tangis meredup Dari balik tabir duka menjelang berkas cahaya suci Sudra akan memagut tiap harum yang tertinggal Akan tiba jua saat yang berbeda, namun kini biarlah nikmati saja ramuan jelaga Dan hati…. Tetaplah miliknya… Sampai alam pangruntunan 17 disinggahi…
cakra bagaskara manjer kawuryan
1
Sumpah untuk hidup prihatin menjalani sengsara Bulan keempat 3 Langit 4 Amarah 5 Kondisi kejiwaan yang menyatakan lebih bahagia 6 Berita duka 7 Tingkat kasta terendah 8 Tingkat kasta yang lebih tinggi dari sudra 9 Perkasa 10 Angin 11 Harum semerbak parfum bidadari 12 Burung 13 Dewa pencabut nyawa dalam kisah pewayangan atau Mahabrata 14 Mayat 15 Cermin 16 Burung rajawali 17 Alam penantian. Sebagian orang jawa dan jagat pewayangan menganggap alam kematian sebelum memasuki masa pengadilan disebut alam pangruntunan 2
cakra bagaskara manjer kawuryan