Surveilens Morbiditas & Mortalitas Ibu dan Neonatal Pengawasan Kondisi Berjalan dan Membandingkan Kondisi yang Normal dengan Kejadian yang Tidak Diinginkan
Pendahuluan • Kualitas pelayanan kesehatan di suatu negara dapat diukur dari Angka Kematian Ibu dan Bayi • Di level rumah sakit, kematian ibu dan neonatus disebabkan oleh kejadian berulang (next time more vs. next time better) akibat tidak berjalannya pengawasan (surveillance) • Tidak ada perbaikan kinerja provider dan kualitas pelayanan yang merupakan tindak lanjut temuan (surveillance) • Setiap kematian ibu menyebabkan konsekuensi keluarga dan sosial.
Surveillance • Upaya sistematik dan berkesinambungan untuk koleksi, analisis dan menyimpulkan tampilan data untuk menilai kesenjangan atau perangai kondisi yang ada terhadap kondisi normal • Untuk validitas analisis dan keluaran surveillance diperlukan data yang valid pula
1. Identifikasi kasus
5. Evaluasi dan penyempurnaan
4. Rekomendasi dan tindak lanjut
Siklus surveilens morbiditas dan mortalitas maternal
2. Pengumpulan data
3. Analisis Temuan
1. Identifikasi Kasus • AKI Rumah Sakit ABC adalah 600/100.000 kelahiran hidup. • Sekitar 60% kematian ibu terkait dengan Preeklampsia dengan Perburukan (Preeclampsia with Severe Features). • Sekitar 35% kematian ibu terkait dengan Perdarahan dan 5% terkait dengan Sepsis
2. Pengumpulan Data RSU ABC • Preeklampsia dengan Perburukan (Preeclampsia with Severe Features) merupakan penyebab utama kematian ibu yang ditangani di RS ABC • Tersedia fasilitas penanganan kasus eklampsia di IGD, Kamar Bersalin, Kamar Operasi, dan ICU • Ada Tim POONEK RS ABC • Tim PONEK terdiri dari SpOG, SpA, SpAn, Bidan, dan Perawat yang bertugas di masing-masing unit atau instalasi • Tersedia Infrastruktur, Peralatan Medis, Obat-obatan, Sarana Pendukung (Laboratorium, Radiologi, PA, dsb), BPJS, SOP, dan Ambulans
Jejaring Pelayanan Emergensi Puskesmas • Puskesmas dan Tim Medis PONED • Pelatihan Penatalaksanaan PONED • Sistem Rujukan • Ambulans • Infrastruktur dan Sumberdaya Kesehatan BPM • Bidan berijazah dan teregistrasi • Pelatihan Penatalaksanaan PPGDON
Masyarakat • Program Pemberdayaan Perempuan dan Pendidikan Masyarakat • Program KB • Promosi Kesehatan • P4K (Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) • Edukasi Tanda Bahaya Kehamilan dan Persalinan • Perlindungan BPJS • Perilaku Hidup Bersih dan Sehat • Penyediaan Kebutuhan Pokok
3. Analisis Temuan • ANC yang tidak terfokus • Kegagalan Deteksi Dini • Promosi Kesehatan yang kurang efektif • Stabilisasi dan Rujukan yang terkendala • Kondisi gawat-darurat saat MRS • Kesenjangan standar masukan (input) dan proses • BPJS • Budaya dan etos kerja
4. Rekomendasi • Pemberdayaan Perempuan (Gender Equality) • Program KB (kehamilan yang terencana dan diinginkan) • ANC terfokus dan sesuai jadwal • Persalinan Bersih dan Aman • Perbaikan Sistem dan Fungsi Rujukan • Kompetensi Tim Medis PPGDON/PONED/PONEK • Tatalaksana Pasien Gawat-Darurat dan Perawatan Intensif • Patient’s Safety • Budaya dan Etos Kerja bagi Keselamatan dan Kesembuhan Pasien
5. Evaluasi • Penilaian Penerapan Rekomendasi dan Perbaikan yang Terjadi • Minimalisasi Kejadian yang Tidak Diinginkan • Identifikasi Intervensi Efektif dan Perbaikan Sistem • Melakukan Confidential Inquiry pada Kasus Morbiditas dan Mortalitas yang Masih Terjadi • Supportive Supervision • Continuous Quality and Improvement Systems • Quality Recording & Reporting
WHO Maternal Mortality Ratio Conversion Table Number of live-birth in the health facility or population
Number of maternal deaths in the health facility or population and estimation of MMR per 100.000 live-birth ) annually MMR 200
MMR 400
MMR 600
MMR 800
260
0.5
1.0
1.6
2.1
520
1.0
2.1
3.1
4.2
1300
2.6
5.2
7.8
10.4
2600
5.2
10.4
15.6
20.8
5200
10.4
20.8
31.2
41.6
The association of MMR and % of deliveries attended by SBA 2000 1800
R2 = 0.74 1600 1400 1200
M M R
Y
1000
Log. (Y)
800 600 400 200 0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
% of deliveries attended by skilled birth attendance
90
100
KEMATIAN MATERNAL didefinisikan sebagai berikut: • “kematian wanita yang terjadi selama masa kehamilan hingga 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya dan bukan disebabkan oleh kecelakaan atau insidental (faktor kebetulan).” revisi sembilan dan sepuluh International Statistical Classification of Disease and Related Health Problems (ICD),
• Rasio atau angka kematian menggambarkan kualitas sistem pelayanan kesehatan di berbagai jenjang yang ada • Besaran angka kematian ibu atau bayi menjadi cerminan dari derajat kesehatan masyarakat di negara/area tertentu • Kesenjangan kinerja merupakan penyebab masalah kualitas hasil pelayanan
• Penyebab utama kematian maternal, neonatal dini dan lahir-mati adalah faktor obstetrik langsung atau penyakit ibu dalam kehamilan dan kompetensi pelaksana asuhan kehamilan-persalinan dan penanganan komplikasi. • Contoh:
• ibu hamil mengalami solusio plasenta dan janinnya mati, maka penyebab utama lahirmati tersebut adalah perdarahan antepartum. • kematian ibu dengan plasenta previa maka penyebab akhirnya adalah syok hipovolemik/anemia berat akut (kegagalan fungsi organ vital).
• Mengetahui penyebab utama kematian membantu mengenali kondisikondisi medis berbahaya yang perlu dicegah dan praktik-praktik klinik yang perlu diperbaiki.
•
Ada 3 jenis penyebab utama kematian maternal, yaitu: • • •
•
Langsung Tidak langsung Tak terduga sebelumnya
Penyebab lainnya digolongkan sebagai penyebab yang “Tidak Diketahui”.
1. Penyebab langsung kematian biasanya akibat terjadinya komplikasi obstetrik atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama masa kehamilan sehingga berakhir dengan kematian. 2. Penyebab tidak langsung kematian biasanya akibat penyakit yang telah ada sejak sebelum kehamilan, atau penyakit yang timbul selama kehamilan yang diperburuk oleh efek fisiologi kehamilan.
Beberapa penyebab utama kematian maternal : 1. Hipertensi. 2. Perdarahan pascapersalinan. 3. Infeksi dalam kehamilan seperti abortus septik dan sepsis puerperalis 4. Perdarahan antepartum. 5. Infeksi yang bukan karena kehamilan, seperti AIDS dan malaria.Penyakit yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit jantung. Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di indonesia adalah eklampsia, perdarahan dan infeksi
Penyebab utama kematian perinatal adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Persalinan prematur. Hipoksia intrapartum. Perdarahan antepartum. Hipertensi dalam kehamilan. Infeksi. Kelainan janin atau anomali. Gangguan pertumbuhan intrauterin. Trauma. Penyakit sistemik pada ibu hamil.
Confidential Inquiry*: Penyidikan rahasia (anonim) melalui metoda pengumpulan, analisis, dan interpretasi data dan fakta untuk membuat rekomendasi bagi pencegahan morbiditas dan mortalitas lanjutan melalui perbaikan kebijakan, kinerja dan mutu, penyediaan sumberdaya dan sistem kesehatan. *a formal investigation to determine the facts of a case
Investigasi kematian ibu, neonatus & balita: 1. Audit Kematian Maternal, Neonatal dan Balita (MNB) di masyarakat 2. Audit Kematian MNB di fasilitas kesehatan 3. Kajian Kasus Komplikasi Berat atau Nyaris Meninggal (near-miss) di fasilitas kesehatan 4. Confidential Inquiry 5. Audit Klinik
Contoh Kesenjangan Standar Input
• Antiseptic solution shortage • Lack of antidote availability • Wrong calibration pulse oxymetry • Broken cardiotocography • Oxygen blockade in CPAP machine • Malfunction vacuum extractor
Contoh Kesenjangan Indikator Kinerja
Admission to needle > 5 minutes (emergency) Admission to Emergency Cesarean Section > 30 minutes No Informed Choice prior to Informed Consent AMSTL not performed in every labor Resuscitation is not upon the flat table under a radiant warmer Direct nose mucus aspiration No hand-washing after client examination
Contoh Kesenjangan Standar Mutu Pelayanan
High rate of maternal death High avoidable maternal death Above 1% infection rate of SC Low than 90% survival rate for 1500 grams newborn Low satisfaction rate for basic delivery care Lower than 100% success rate for resuscitation of functional primary newborn asphyxia
Kerangka Peningkatan Kinerja DAPATKANDAN DANPERTAHANKAN PERTAHANKANKESEPAKATAN KESEPAKATANDENGAN DENGANMITRA MITRAYANG YANGBERKEPENTINGAN BERKEPENTINGAN DAPATKAN
NyatakanKinerja KinerjaYg Yg Nyatakan Diinginkan Diinginkan
Pertimbangkan Pertimbangkan Konteks Konteks Kelembagaan Kelembagaan
GAP
Misi Misi
Cari penyebab: Cari penyebab: Mengapa ada gap Mengapa ada gap (kesenjangan) kinerja (kesenjangan) kinerja
Pilih intervensi Pilih intervensi
Apa yang dapat dilakukan untuk Apa yang dapat dilakukan untuk menutup kesenjangan ini menutup kesenjangan ini
Tujuan Tujuan Strategi Strategi Kultur Kultur
Nyatakan Kinerja Kinerjayang yang Nyatakan Sebenarnya Sebenarnya
Pandangan Klien Pandangan Klien dan Masyarakat dan Masyarakat
PANTAUDAN DANEVALUASI EVALUASIKINERJA KINERJA PANTAU
Laksanakan Laksanakan intervensi intervensi
Clinical Audit for Standard of Input
Rangkuman • Surveilance adalah bagian dari upaya jaga mutu • Untuk rekomendasi perbaikan kinerja dan mutu, diperlukan data yang valid dan analisis terpercaya • Berbagai pendekatan penilaian kinerja dan mutu pelayanan memiliki keunggulan dan keterbatasan