Sudah Benarkah Kita Menjalin Komunikasi Dengan Allah

  • Uploaded by: dr liza M.Pd.I MM CHt
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sudah Benarkah Kita Menjalin Komunikasi Dengan Allah as PDF for free.

More details

  • Words: 802
  • Pages: 19
MASALAH , STRESS, INGIN JABATAN, INGIN KAYA, INGIN JADI ANGGOTA DPR/DPRD -------------- DUKUN/ PARANORMAL MENGAPA…………………….? 1

BILA KITA MASIH SEHAT, BERNAFAS MASIH LANCAR, BERJALAN TIDAK PINCANG, TANGAN MASIH BISA MENULIS , KUPING MASIH BISA MENDENGAR, MENGAPA KITA MASIH FRUSTASI DENGAN MASALAH, DENGAN JABATAN KITA?

A Palestinian boy .… 2



AL-QURAN MENJELASKAN TENTANG LANGIT, SEJAK 1400 TAHUN YANG LALU, YANG KITA BARU DAPAT MELIHATNYA SEKARANG



gambar Nebula yang pecah berwarna merah mawar berkilau, dan hal itu baru dapat dilihat oleh Manusia akhir-akhir ini. Padahal ALLAH telah mengabarkan bentuk "langit terbelah itu" 14 abad yang lalu dalam Al-Quran :surat Ar-rahman ayat 37: " [37] Maka apabila langit telah terbelahdan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak." " [38] Maka nikmat Tuhan yang mana lagiyang kamu dustakan " Qs: Ar-rahman (55) ayat 37-38 Pengamatan telescope HUBLLE NASA akhir tahun lalu: http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/ap991031.html

   

3

MENGAPA KITA MASIH BELUM PERCAYA 100 % KEPADA ALLAH ? SEHINGGA DUKUN DAN PARANORMAL MASIH JADI TEMPAT KITA KONSULTASI  AL-QURAN

MENJELASKAN TENTANG LANGIT, SEJAK 1400 TAHUN YANG LALU, YANG KITA BARU DAPAT MELIHATNYA SEKARANG  MENGAPA KITA TIDAK MEMBACA ALQURAN DAN MERENUNGI ARTINYA 4

SYUKUR 







MAHA SUCI ALLAH YANG MEMBERI KITA KEHIDUPAN, PANCAINDRA YANG LENGKAP, TAPI KADANG KITA SELALU LALAI UNTUK BERSYUKUR KADANG KITA HANYA MELIHAT KESUKSESAN DENGAN MATERI, TAPI TIDAK MENYADARI HAKIKAT HIDUP INI ADALAH BERSYUKUR ATAS SEGALA NIKMAT YANG ALLAH BERIKAN KEPADA KITA, YANG TAK TERNILAI MATA KITA, TANGAN KITA TAK AKAN MAU KITA TUKAR DENGAN EMAS SEBESAR DUNIA INI, BETAPA KAYANYA KITA, TAPI KITA TAK MENYADARINYA YA ALLAH AMPUNILAH KAMI YANG KADANG KHILAF UNTUK BERSYUKUR KEPADAMU 5

SUDAHKAH KITA MERENUNGI , KUALITAS SHALLAT KITA 

SUDAH BENARKAH PEMAHAMAN KITA TERHADAP KOMUNIKASI KITA DENGAN ALLAH

BILA DENGAN PIMPINAN SAJA KITA TAKUT, APALAGI DENGAN ALLAH , SANG PEMEGANG SEMUA JIWA MANUSIA  KITA MASIH KE PARANORMAL UNTUK MENDAPATKAN JABATAN  MENGAPA TIDAK KITA BERKONSULTASI LANGSUNG KEPADA ALLAH LEWAT SHOLAT?  ALLAH SANG PENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DAN ISINYA, TAPI KITA TETAP TIDAK PUNYA KEPERCAYAAN 100%  ASTAGHFIRULLAH HAL’AJIM  AMPUNILAH KAMI YA ALLAH YANG SELALU LALAI DALAM MENJALANKAN KEWAJIBAN KAMI SEBAGAI HAMBAMU 

6

Perubahan dimulai dari dalam

َ‫أَصِْلحْ نَفْسَكَ وَادْعُ غَيْرَك‬ Perbaikilah diri anda dan serulah orang lain 7

‫يَا أَيّهَا الّذِي َن آَمَنُوا لِ َم تَقُولُونَ مَا َل تَفْعَلُو َن‬ Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (Ash-Shaff: 2)

8

Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya

tali

penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, ialah 9

Tahukah KITA bahwa ibadah shalat itu terbagi antara Allah dan hambaNya separo-separo ? 10

ALFATEHAH  Nabi saw. bersabda: “Siapa yang tidak

membaca Ummul Qur’an (Fatihah) dalam shalat, maka shalatnya tidak sempurna (Nabi mengulangnya sampai tiga kali).  Lalu ditanyakan orang kepada Abu Hurairah, “Bagimana kalau kami shalat mengikut Imam?” Jawabnya, “Bacalah perlahan-lahan! Karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat itu Kubagi dua antara-Ku dan hambaKu. Untuk hamba-Ku ialah apa yang dimintanya. 11

Al-Fatihah terbagi dua, Ayat 1 - 4 : untuk Allah Ayat 5 : untuk Allah dan Hamba-

Nya Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya

12

Shalat juga bisa diartikan sebagai zikir kepada Allah. Melalui sabda Rasulullah saw, Allah berkata: “Aku adalah sahabat orang-orang yang mengingat-Ku” Karenanya, bila Allah menjadi sahabat seseorang yang sedang shalat, itu berarti orang tersebut mampu melihat sahabatnya (Allah). Inilah sebabnya shalat itu disebut sarana berkomunikasi dengan Allah. Dan menurut Ibnu Arabi, barang siapa yang shalatnya sudah mencapai pada tingkatan melihat Allah, maka ia selalu menjadi imam dalam shalatnya, meskipun shalatnya sendirian. Sebab, para malaikat akan menjadi ma’mum di belakang orang yang shalat pada tingkatan itu. Shalat demikian inilah yang dapat mendatangkan ni’mat tiada tara.

13

‘Bismillaahirrahmaanirrahiim ’ (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Ta’ala menjawab, “Hamba-Ku telah mengingatKu”

14

‘Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’ (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuji-Ku) 15

‘Arrahmaanirrahiim’ (Yang Maha maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Atsna ‘alayya ‘abdi’ (Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku) Pemurah lagi Maha Penyayang),

16

‘Maliki yaw middin’ (Yang Menguasai hari pembalasan), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuliakan-Ku), atau ‘Fawwadha ilayya ‘abdi’, (Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku)

17

‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’ (Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan), maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li ‘abdi ma saala’ (inilah bagian-Ku dan bagian Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimohon akan terkabulkan)

18

‘Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhaallin’ (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orangorang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat) maka Allah Ta’ala menjawab, ‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’ (Ini semua bagian Hamba-Ku, dan terkabullah semua permohonan

19

Related Documents


More Documents from ""