Perikarditis

  • Uploaded by: dr liza M.Pd.I MM CHt
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perikarditis as PDF for free.

More details

  • Words: 719
  • Pages: 6
PERIKARDITIS PENGERTIAN Perikarditis peradangan pada perikard parientalis, viseralis atau kedua-duanya, yang dapat bermanifestasi sebagai : perikarditis akut, efusi perikard tanpa tamponade, efusi perikard dengan tamponade, perikarditis konstruktif.

DIAGNOSA Tergantunga manifestasi klinis perikarditis : Perikarditis akut Sakit dadatiba-tiba substernalatau prekordial, yang berkurang bila duduk dan bertambah sakitbila menarik nafas ( sehingga perlu bibedakan dengan pleuritis ). Pada pemeriksaan fisik ditemukan friction rub. EKG menunjukkan ST elevasi cekung (bedakan dengan infark jantung akut dan repolarisasi dini ). Foto jantung normal atau membesar. Tamponade Pada fase awal terjadi peninggian tekanan vena juguralis dengan cekungan x prominea dan hilangnya cekungan y ( juga terlihat pada kateter vena sentral ). Pada fase selanjutnya timbul tanda Kusmaull (peninggian tekanan vena jugularis pada saat inspirasi), pulsus parardoksus (penurunan tekanan darah >12-15 mmHg pada inspirasi, terlihat pada arterial line atau tensimeter).

Penurunan tekanan darah. Umumnya tamponade disertai: pekak hati yang meluas, bunyi jantung melemah, friction rub, takikardia. Foto torax menunjukkan :  Paru normal kecuali bila sebabnya kelainan paru seperti tumor  Jantung membesar membentuk kendi ( bila cairan > 90 ml )  EKG low voltage , elektrika alternans ( gelombang QRS saja, atau P, QRS dan T )  Ekokardiografi : efusi perikard moderat sampai berat, swinging heart dengan kompresi diastolik vena cava inferior, atrium kanan dan ventrikelkanan  Kateterisasi : peninggian tekanan atriumkanan dengan gelombang x prominen serta gelombang y menurun atau menghilang. Pulkus parodokus dan ekualisasi tekana diastolik di ke-4 ruang jantung (atrium kanan, ventrikrl kanan, ventrikel kiri dan PCW ) Perikarditis Konstruktif  Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda gagal jantung seperti peningkatan tekanan vena jugularis dengan cekungan x dan y yang prominen, hepatomegali, asites dan edema  Pulkus parodokus ( pada bentuk subakut )  End diastilic sound ( knock ) ( lebih sering pada kronik )  Tanda Kusmaull ( peninggian tekanan vena jugularis pada inspirasi ) terutama pada yang kronik.  Foto torax : klasifikasi perikard, jantung bisa membesar atau normal.  Echo CT scan dan MRI bisa mengkonfirmasi foto torax. Bila CT Scan/MRI normal maka diagnosis perikarditis konstruktif hampir pasti sudah bisa disingkirkan.



Kateterisasi menunjukan perbedaan tekanan atrium kanan, diastolik ventrikel kanan, ventrikel kiri, dan rata-rata PCW < 5 mmHg. Gambaran dip dan plateu pada telanan ventrikel.

DIAGNOSA BANDING   

Perikarditis akut : infark jantung akut, emboli paru, pleurapneumonia diseksi aorta, akut abdomen Efusi pericard/tamponade : kardiomiopati dilatasi atau gagal jantung, emboli paru Pericarditis konstriktiva : kardiomiopati restriktif

PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG, foto toraks, ekokardiografi ( terutana bila tersangka perikardial efusion ), kateterisasi CT scan, MRI

TERAPI Perikarditis Akut  Pasien harus dirawat inap dan istirahat baring untuk memastikan diagnosis dan diagnosis banding serta melihat kemungkinan terjadinya tamponade  Simptomatik dengan aspirin 650 mg/jam atau OAINS indometasin 25-50 mg/6jam. Dapat ditambahkan morfin 2-6 mg/6jam atau petidin 25-50 mg/4jam, hindarkan steroid karena sering menyebabkan kertegantungan. Bila tidak membaik dalam 72 jam,maka prednison 60-80 mg/hari dapat dipertimbangkan selama 5-7 hari dan kemudian topering off.  Cari etiologi/kausal Efusi perikard  Sama dengan perikarditis akut, disertai fungsi perikard untuk diagnostik Tamponade Jantung  Perikardiosentesis perkuatan  Bila belum bisa dilakukan perikardiosentesis perkuatan, infus normal salin 500 ml dalam 30-60 menit disertai dobutamin 2-10 ug/kgBB/menit atau isoproterenol 2-20 ug/menit.







Kalau perlu membuat jendela perikardial dengan: a. Dilatasi balon melalui perikardiostomi jarum perkuatan b. Pembedahan (dengan pembedahan 15%) untuk membuat jendela perikardial dapat dilakukan bila : tidak ada cairan yang keluar saat perikardiosentesis, tidak membaik dengan perikardiosentesis, kasus trauma. Pembedahan yang dapat dilakukan : 1. Bedah sub-xyphoid perikardiostomi 2. Reseksi perikard lokal dengan bantuan video 3. Reseksi perikard anterolateral jantung Pengobatan kasual : bila sebabnya antikoagulan, harus dihentekan; antibiotik, antiuberkulosis, atau steroid tergantung etiologi, kemoterapi intraperikard bila etiloginya tumor.

Perikarditis konstrikitiva 

Bila ringan diberikan diuretik atau dapat dicoba OAINS



Bila progresif, dapat dilakukan perikardiektomi

KOMPLIKASI  

Perikarditis akut: chonic pericarditis, efusi prikard, tamponade, perikardtis kontriktiva Efusi perikard/tamponade: henti jantung, aritima: fibrilasi atrial atau flutter, perikarditis konstriktiva.

PROGNOSIS Tergantung beratnya gejala dan komplikasi yang terjadi

WEWENANG  

RS pendidikan: dokter spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam dengan konsultasi kepada dokter konsulen Penyakit Dalam RS non pendidikan: dokter spesial Penyakit dalam

UNIT YANG MENANGANI  

RS pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam-Divisi Kardiolog Rs non pendidikan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT  

RS pendidikan: ICCU/medical high care,departemen bedah RS non pendidikan : ICCU/ICU, bagian bedah

Related Documents

Perikarditis
October 2019 45
Perikarditis Akut
November 2019 60

More Documents from "Syukri La Ranti"