1
STUDIO PERUMAH AN RPKPP KAWASAN BANTARAN PERMUKIM SUNGAI BENGAWAN SOLO TAHAP I AN
2 Anisa Dwi Ramadhania I0616008 Dian Rivia Hanifa I0616013
Muhammad Iqbal A I0616023 Najwa Wijdania I0616025
Kelompok 2 Kelompok 2 Kelompok 2
Farah Achyani Kinasi I0616014 Ikhtiar Ikhwanudin I0616017 Lutvi Ramadanti I0616020
Nurhaliza Dewi R I0616028
Safirah Nahdiyah T I0616031 Zelycha Ayu Putri W I0616034
Content Content Content Sintesis Teori Kriteria Delineasi Overlay Delineasi Skoring Peta Delineasi
Impresi Kawasan Pohon Isu Sub Isu & Isu Strategis Tujuan dan Sasaran
3
4
SINTE SIS TEORI
SINTESIS TEORI PERMUKIMAN KUMUH Undang-undang No 1 Tahun 2011
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.
Riyanto (2000:8)
5
Bank Dunia (1999)
Prof. Dr. Parsudi Suparlan
Standar permukiman kumuh dapat Kawasan permukiman kumuh Kondisi fasilitas umum ditinjau dari merupakan bagian terabaikan kurang atau tidak memadai ketersediaan dalam pembangunan Tingkat frekuensi dan prasarana dasar perkotaan, ditujukan dengan kepadatan tinggi dalam lingkungan, seperti kondisi sosial demografis penggunaan ruang-ruang pada air bersih, yang berkepadatan tinggi, sehingga adanya sanitasi, lingkungan yang tidak layak kesemrawutan tata ruang ketersediaan huni dan tidak memenuhi Penghuninya mempunyai fasilitas tempat syarat serta minimnya mata pencaharian yang ibadah, pendidikan, fasilitas pendidikan, beranekaragam dan bekerja kesehatan, dan kesehatan, dan sarpras sosial di sektor informal sarana ekonomi budaya serta ruang terbuka
SINTESIS TEORI PERMUKIMAN KUMUH Ditjen Bangda Depdagri
• Sebagian besar penduduk berpenghasilan dan berpendidikan rendah • Penduduk bekerja di sektor informal • Kepadatan penduduk tinggi >200 jiwa/km • Kepadatan bangunan >110 bangunan/Ha • Kondisi prasarana buruk (jalan, air, sanitasi, drainase, persampahan)
6
(Titisari Dan Farid Kurniawan, 1999 : 8),
Hetty Adriyasih, 2004
Budi Sinulingga
Kriteria pokok untuk menentukan permukiman kumuh (marjinal) ap abila berada di lokasi yang illegal
Lingkungan permukiman yang kondisi tempat huniannya berdesakan, luas rumah tidak sebanding dengan jumlah penghuni, lingkungan dan tata permukiman tidak teratur,bangunan sementara,acak-acakan tanpa perencanaan, prasarana dan fasilitas sosial kurang. mata pencaharian penghuninya tidak tetap tanah bukan milik penghuni , pendidikan rendah, rawan banjir dan kebakaran serta rawan terhadap timbulnya penyakit.
Pemilikan hak atas lahan sering legal, artinya status tanah masih merupakan tanah negara dan para pemilik tidak memiliki staus apa-apa Tata bangunan sangan tidak teratur dan bangunan pada umumnya tidak permanen dan sangat darurat.
SINTESIS TEORI PERMUKIMAN KUMUH Undan
Prof. gRiyanto Bank Dr. undang (2000:8) Dunia Parsudi No 1 (1999) Suparla Tahun n 2011
Berkepa datan bangun an Tinggi
Kurangny Fasilitas a Minimny sarana ketersedi a dan aan fasilitas prasara sarana sarana
Ditjen Bangda Depdagri
Kepadatan bangunan tinggi >110 bangunan/H a
Kondisi fasiltas umum yang
Kondisi sarana dan prasarana
7
(Titisari Dan Farid Kurniawan, 1999 : 8),
Budi Sinulingga
Hetty Adriyasih, 2004
Kriteria pokok Pemilikan hak untuk atas lahan sering menentukan legal, artinya permukiman status tanah kumuh (marjin masih merupakan al) apabila tanah negara dan berada di para pemilik tidak lokasi yang memiliki staus illegal apa-apa
Sintesis
Status lahan permukiman kumuh ilegal
lingkungan permukiman yang kondisi tempat huniannya berdesakan,
prasarana dan fasilitas sosial
Kepadatan bangunan tinggi
Minimnya kualitas dan kuantitas
SINTESIS TEORI PERMUKIMAN KUMUH Undan gundan g No 1 Tahun 2011
Riya Bank nto Dunia (200 (1999) 0:8)
Berkep adatan pendud uk tinggi
Prof. Dr. Parsudi Suparlan
Ditjen Bangda Depdagri
Tingginya kepadatan penduduk >200 jiwa/km
Kesemrawu tan tata ruang
Sebagian besar pendudukn ya bermatape ncaharian di sektor nformal
Sebagian besar penduduk berpenghasilan dan berpendidikan rendah Permukiman rawan thd banjir,
8
(Titisari Dan Farid Budi Kurniawa Sinuling n, 1999 : ga 8),
Hetty Adriyasih, 2004
Sintesis
Kepadatan luas rumah tidak sebanding dengan jumlah penghuni penduduk tinggi
lingkungan dan tata permukiman tidak teratur,bangunan sementara,acak-acakan tanpa perencanaan
Tidak teraturnya tata bangunan dan llingkungan
mata pencaharian penghuninya tidak tetap tanah bukan milik penghuni , pendidikan rendah
Penduduk berpenghasilan rendah
9
KRITERIA DELINEASI, OVERLAY DELINEASI, SKORING DAN PETA DELINEASI
10 Status lahan permukiman kumuh illegal Minimnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana permukiman Kepadatan bangunan tinggi Kepadatan penduduk tinggi Penduduk berpenghasilan rendah Tidak teraturnya tata bangunan dan llingkungan Permukiman rawan terhadap bencana banjir
DELINEASI KAWASAN
28 Titik Kumuh Surakarta Berdasarkan Rkpkp Permukiman Kumuh Seluas 9 ha – 20ha Permukiman rawan terhadap bencana banjir (berdasar RP2KPKP)
11
KRITERIA SKORING
No.
Parameter
1
Status lahan permukiman
2
Kondisi sarpras permukiman
3
4
Tingkat kepadatan bangunan
Tingkat kepadatan penduduk
12
Bobot
0,1
0,3
Nila i
Keterangan
0
status penguasaan lahan jelas
1
status penguasaan lahan tidak jelas
0
Nilai sarana dan prasarana ≤ 20
1
Nilai sarana dan prasarana ≥ 20
0
Tingkat kepadatan bangunan rendah
1
Tingkat kepadtan kebangunan tinggi
0
Tingkat kepadatan penduduk rendah
0,1
0,1
Tingkat kepadtan penduduk
KRITERIA SKORING
13
No.
Parameter
Bobot
5
Kondisi perekonomuan penduduk
0,1
6
7
Tata Bangunan Lingkungan Permukiman rawan banjir
Nila i
Keterangan
0
Tidak didominasi MBR
1
didominasi MBR
0
Tata bangunan lingkungan teratur
1
Tata bangunan lingkungan tidak teratur
0
Bukan permukiman rawan banjir
1
Permukiman rawan banjir
0,1
0,2
SKORING PEMILIHAN KAWASAN PERENCANAAN
14
No.
Kawasan Kumuh
Paramete r 01
Parameter 02
Parameter 03
Paramete r 04
1.
Kawasan Pasar Kliwon
1 x 0,1 = 0,1
0 x 0,3 = 0
1 x 0,1 = 0,1
1 x 0,1 = 0,1
Kumuh
r 05
06
07
Kawasan Pasar Kliwon
0 x 0,1 = 0
1 x 0,1 = 0,1
1 x 0,2 = 0,2
0,6
1 x 0,1 = 0,1
1 x 0,1 = 0,1
1 x 0,2 = 0,2
0,9
Kawasan Perencanaan Permukiman yang terpilih Bantaran adalah Sungai 1 x 0,1 = 0 x 0,1 = 2. 1 x 0,3 = 0,3 1 x 0,1 = 0,1 Bengawan 0,1 0,1 “Kawasan Permukiman Kumuh Bantaran solo Kawasan Sungai Paramete Bengawan Parameter Parameter Solo” No. Total 1.
2.
Bantaran Sungai Bengawan
PETA DELINEASI KAWASAN Kawasan permukiman kumuh Bantaran Sungai Bengawan Solo terdiri atas RT 01,02,04,06 RW XX dan RT 01,02,03,04 RW XXXVI Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.22,34 Luas Kawasan: Ha Luas Kumuh: 9,41 Ha Kategori: Kumuh Sedang Tipologi Kumuh: Kumuh padat perkotaan, Kumuh
15
16
GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK SPESIFIK KAWASAN (SWOT)
KEBIJAKAN Rumah berada di atas tanah negara (bantaran Sungai Bengawan Solo) (W) Rencana Pengembangan Kawasan Perlindungan Sempadan Sungai (O) Adanya program relokasi permukiman illegal bantaran sungai oleh pemerintah (O) Adanya Program Lingkungan Sehat Perumahan (O)
17
KEBIJAKAN Terdapat arahan kebijakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penanganan RTLH beserta lingkungannya di kawasan bantaran Bengawan Solo (O) Solo Bebas Kumuh dengan salah satu indikasi sasarannya adalah menurunkan jumlah rumah tangga kumuh yang memiliki RTLH (O) Ketidaksesuaian antara peta rencana pola ruang dengan peta kondisi eksisting Kawasan permukiman kumuh (T)
18
FISIK DASAR Dilewati oleh Sungai Bengawan Solo (S) Bukan merupakan kawasan tanah longsor (S) Kondisi topografi lahan relative datar dan termasuk perbukitan landai <15% yang mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi dan permukiman Rawan terjadi(S) bencana banjir saat musim hujan karena meluapnya Sungai Bengawan Solo (W)
19
DEMOGRAFI DAN SOSIAL BUDAYA Kepadatan penduduk rendah (S) Mata pencaharian penduduknya didominasi oleh buruh pabrik (S) Sebagian besar penduduk tinggal di kawasan kumuh (W) Sebagian besar penduduk merupakan MBR (W) Budaya bersih-bersih kali masih jarang dilakukan. Hanya dilakukan imbauan untuk tidak membuang sampah (W)
Penduduk Pendatang dapat menimbulkan konflik sosial Adanya (W) tower yang menimbulkan konflik sosial (W)
20
EKONOMI Cukup banyak kos-kosan yang berada dalam kawasan (S) Terdapat usaha-usaha mikro seperti warung, meubel, laundry (S) Cukup banyaknya pendatang dapat mengembangkan prospek pembangunan kawasan (S) Ketidakberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni (W) di sekitar Aktivitas industri kawasan (Karanganyar) memberikan lapangan pekerjaan bagi kebanyakan penduduk kawasan (O)
21
EKONOMI
Terdapat usaha-usaha mikro : Laundry/Warung – Meubel – Kos-Kosan
22
SARANA Sudah terdapat sarana Sudah terdapat sarana RTH, kesehatan, pendidikan, Taman, dan S Lapangan peribadatan, serta Olahraga perdagangan dan jasa Kualitas sarana MCK kurang W memadai
O
T
23
PRASARANA DAN TRANSPORTASI
Sudah terdapat instalasi IPAL komunal (S) Jalan lingkungan pada kawasan sudah beraspal dan blok (S) Sudah terlayani nya jaringan listrik, telekomunikasi dan JPU (S)
24
PRASARANA DAN TRANSPORTASI
Terjadi genangan ketika terjadi hujan pada beberapa tempat (W) Belum adanya talud disepanjang sungai (W) Adanya sendimentasi pada saluran drainase dan tertutup tumbuhan liar (W) Terdapat tumpukan sampah di sempadan sungai (W)
25
PRASARANA DAN TRANSPORTASI
Kualitas air PDAM dan sumur keruh dan berkapur (W) Beberapa ruas jalan rusak dan berlubang (W) Tidak tersedia nya hydrant (W) Pada beberapa ruas jalan sirkulasi nya tidak lancar (W)
26
PRASARANA DAN TRANSPORTASI Drainase : Jaringan drainase pada kawasan perencanaan terdiri dari 3 jenis yakni drainase primer berupa Sungai Bengawan Solo yang terletak pada timur kawasan dan Sungai Kali Anyar pada bagian utara Jaringan Sekunder yang terletak pada sisi jalan dan terjadi sedimentasi oleh lumpur dan tumbuh tanaman liaryang menghambat aliran, dan drainase tersieryang tersedia di depan rumah yang sebagian besar tutupan terbuka
27
Listrik dan Telekomunikasi : Pada kawasan sudah terlayani oleh jaringan listrik dan telekomunikasi baik berupa jaringan telepon kabel maupun nirkabel selain itu pada awasan juga sudah tersedia jaringan penerangan umum
PRASARANA DAN TRANSPORTASI
Transportasi : Jaringan jalan pada kawasan perkerasan didominasi oleh aspal dan blok, namun pada beberapa ruas jalan masih terdapat jalan rusak. Selain itu beberapa ruas jalan pada kawasan sirklulasi sempit untuk dilalui 2 jenis kendaraan bermobil
28
Sampah : Sudah tersedia nya tempattempat sampah pada tiap rumah dan sudah terlayani oleh tps mobile. namun masih terdapat tumpukan sampah pada sempadan sungai bengawan solo.
PRASARANA DAN TRANSPORTASI
Air bersih : Air bersih pada kawasan terdapat dua jenis yang tersedia yakni air sumur dan PDAM. Kualitas air bersih pada kawasan berkapur dan keruh
29
Sanitasi : Sudah tersedianya IPAL komunal yang terletak pada rw 20 selain itu juga sudah adanya sambungan sanitasi IPAL tiap rumah
TATA GUNA LAHAN
S
W
O
T
30
TATA GUNA LAHAN Terdapat RTH hasil relokasi Masih tersedia lahan untuk S permukiman ilegal bantaran pengembangan. sungai. W
O
T
31
TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN
S
Penyalahgunaan kawasan Termasuk kawasan rawan W lindung sempadan sungai. banjir. Terdapat program relokasi O permukiman ilegal bantaran sungai dari pemerintah
T
32
KELEMBAGAAN
Terdapat organisasi masyaakat karang taruna S dan PKK (S) Jarang aktifnya organisasi masyarakat W untuk melakukan program bersih kali (W)
33
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Terdapat Pelaku Pelaku Usaha yakni Pemilik Kos, Rumah Makan, yang bisa diajak untuk turut berpartisipasi dalam pendanaan peningkatan kualitas infrastruktur Beberapa KK (S) sudah kawasan mendapat bantuan yang berasal dari CSR Perusahaan yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota (O) Kelurahan Jebres mendapat bantuan Dana Kelurahan dari Pusat sebesar 1,1 Milyar Rupiah (O)
34
TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN Sudah terdapat RTH di Masih tersedia lahan kosong lingkungan Spermukiman untuk pengembangan berupa taman dan lapangan W
O
T
35
TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN
S Orientasi Terdapat bangunan bangunan belum RTLH Belum Belum memiliki ada keserasian karakteristik antar tertata dan semi dan belum permanen memiliki di W bangunan kawasan sempadan bantaranbangunan sungai adanya program Pemerintah Kota untuk merelokasi bangunan O di sempadan sungai dan pembuatan taman
Banyaknya pendatang dapat menyebabkan peningkatan kepadatan bangunan dan T penurunan kualitas lingkungan pada kawasan
36
37
POHON ISU DAN ISU STRATEGI
38
POHON ISU
Sub Isu 1 Merupakan kawasan permukiman rawan banjir Sub Isu 2 Terciptanya permukiman kumuh Sub Isu 3 Berpotensi untuk dikembangkan menjadi permukiman penunjang kawasan pendidikan
39
Isu Strategis Terhambatnya pengembanga n potensi permukiman kumuh bantaran sungai sebagai penunjang kawasan pendidikan
40
TUJUAN DAN SASARAN
41
TUJUAN Menyusun RPKPP Tahap 1 guna mengembangkan potensi permukiman kumuh bantaran sungai bengawan solo sebagai penunjang kawasan pendidikan
SASARAN Meningkatkan ketahanan kawasan perencanaan terhadap bencana banjir
Meningkatkan kualitas fisik kawasan permukiman Meningkatkan Kualitas sarana dan prasarana permukiman Mengembangkan potensi permukiman sebagai penunjang kawasan pendidikan
42
TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN?