RUMAH SAKIT
FALSAFAH DAN TUJUAN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI MISI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Memberikan pelayanan bedah secara profesional, bertanggung
jawab,
efektif
dan
efesien
sesuai
standar profesi. VISI
Menjadi Bedah Sentral pilihan utama di NTB.
FALSAFAH
Menyelamatkan pasien adalah kewajiban utama.
MOTTO
“Tulus dan ikhlas dalam melayani tanpa memandang status sosial pasien”
STRATEGI
Strategi Rumah Sakit Islam Yatofa : 1. Pengembangan sarana dan prasarana. 2. Peningkatan manajemen Rumah Sakit. 3. Peningkatan Sumber Daya Manusia. 4. Peningkatan Mutu Pelayanan. 5. Peningkatan Rujukan. 6. Pengembangan Pelayanan.
KEBIJAKAN
1. Pelayanan
Kamar
Operasi
diselenggarakan
selama 24 jam. 2. Dokter bedah atau operator on-call 24 jam. 3. Perawat jaga on-site 24 jam. 4. Petugas radiologi dan laboratorium on-site 24 jam. 5. Mempunyai prosedur tertulis tentang pasien yang
RUMAH SAKIT
FALSAFAH DAN TUJUAN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI KEBIJAKAN
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 6. tergolong gawat darurat untuk palayanan bedah emergency atau cyto. 7. Ada evaluasi tentang fungsi Kamar Operasi/OK.
UNIT TERKAIT
1. Direktur. 2. Komite Medik. 3. Instalasi Laboratorium. 4. Instalasi Radiologi. 5. Dokter Bedah/Operator.
RUMAH SAKIT
SERAH TERIMA PASIEN RENCANA
ISLAM YATOFA
OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF), EMERGENCY (CHYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/4 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Adalah tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/bangsal dan staf Kamar Operasi/OK.
Tujuan
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien. 2. Menyiapkan obat – obatan, alat – alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
1. Pasien
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
diantar
ke
Kamar
Operasi/OK
oleh
perawat ruangan rawat inap, ruang bersalin dan IGD tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan membawa bed/brankard atau dengan kursi roda. 2. Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara perawat ruangan rawat inap,
RUMAH SAKIT
SERAH TERIMA PASIEN RENCANA
ISLAM YATOFA
OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF), EMERGENCY (CHYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/4 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Prosedur
ruang bersalin dan IGD dengan perawat kamar operasi beserta status pasien dan obat – obatan yang diperlukan. 3. Perawat Kamar Operasi/OK memeriksa kembali kelengkapan adminitrasi meliputi : a. Persiapan adminirasi -
Lembar persetujuan tindakan operasi.
-
Lembar persetujuan tindakan anastesi.
-
Laporan operasi dan kelengkapan status pasien lainnya. b. Verifikasi pasien
-
Identifikasi pasien.
-
Lokasi pembedahan. c. Pemeriksaan penunjang
-
Rontgen.
-
EKG/jantung.
-
Laboratorium : HB, GOLDA, URE,KREA, CT,BT, SGPT, SGOT, GDS.
-
USG dan lainnya yang sekiranya diperlukan.
RUMAH SAKIT
SERAH TERIMA PASIEN RENCANA
ISLAM YATOFA
OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF), EMERGENCY (CHYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/4 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Prosedur
d. Persiapan fisik pasien -
Puasa/makan dan minum terakhir.
-
Pengosongan kandung kemih.
-
Perhiasan dilepas dan cat kuku dibersihkan.
-
Vaskuler akses (CVP, Cimino, dll).
-
Obat – obatan yang diberikan.
-
Obat – obatan yang disertakan. e. Riwayat penyakit dan terapi
-
Diabetes Melitus (GD Terakhir).
-
Hipertensi.
-
Asthma.
-
Jantung.
-
Ginjal.
-
Alergi obat/makanan.
-
Lainnya jika ada. f. Persiapan tambahan
-
Darah/jenis.
-
Cairan infus/jenis. g. Kondisi pasien saat ini
-
Tanda – Tanda Vital (TTV) : Tekanan darah,
RUMAH SAKIT
SERAH TERIMA PASIEN RENCANA
ISLAM YATOFA
OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF), EMERGENCY (CHYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/4 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Prosedur
pernafasan, suhu, nadi, skala nyeri, berat badan, tinggi badan) dan keadaan umum (composmetis, delirium, apatis, koma). -
Status mental (somnolent, sopor, soporo koma).
-
Nilai Glow Koma Scale / GCS (Eyes, Verbal, Motorik).
-
Setelah
lengkap,
pasien
dibawa
tindakan. Unit terkait
1. Instalasi Rawat Jalan. 2. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Farmasi. 5. SMF Bedah, Kandungan, Mata.
ke
ruang
RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN PASIEN
ISLAM YATOFA
RENCANA OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF) DIKAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Adalah suatu prosedur penjadwalan operasi beserta pemeriksaan
penunjang
yang
dilakukan
secara
elektif di Rumah Sakit. Tujuan
Untuk mempermudah pengaturan jadwal operasi sehingga dapat memperlancar pelayanan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Setiap
pasien
direncanakan
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016. yang untuk
baru
masuk
tindakan
dan
operasi
akan harus
mendaftar diruang pendaftaran/Loket dan masuk 1 hari sebelum rencana operasi melalui ruang rawat inap. 1. Perawat ruang rawat inap mejadwalkan pasien operasi sehari sebelum operasi. a. Perawat
ruang
mengkonfirmasi
rawat
inap
dokter/operator
bertugas yang
bersangkutan mengenai jadwal operasi 1 hari sebelumnnya. b. Perawat ruang rawat inap mengkonfirmasi
RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN PASIEN
ISLAM YATOFA
RENCANA OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF) DIKAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) kepala
Kamar
Operasi/OK
untuk
jadwal
operasi, jumlah pasien yang akan di operasi dan
kepala
Kamar
Operasi/OK
yang
selanjutnya menghubungi dokter anastesi dan tim. 2. Bidan
ruang
bersalin
menjadwalkan
pasien
operasi sehari sebelum operasi. a. Bidan ruang bersalin bertugas mengkonfirmasi dokter/operator yang bersangkutan mengenai jadwal operasi 1 hari sebelumnya. b. Bidan ruang bersalin mengkonfirmasi kepala Kamar
Operasi/OK
untuk
jadwal
operasi,
jumlah pasien yang akan dioperasi dan kepala Kamar
Operasi/OK
yang
selanjutnya
menghubungi dokter anastesi dan tim. 3. Perawat dan bidan yang bertugas melengkapi semua catatan rekam medik meliputi : a. Inform concent -
Formulir persetujuan operasi.
-
Formulir persetujuan anastesi.
b. Formulir hasil pemeriksaan penunjang
RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN PASIEN
ISLAM YATOFA
RENCANA OPERASI DIJADWALKAN (ELEKTIF) DIKAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) c. Formulir laporan operasi. d. Formulir laporan anastesi. e. Lainnya (catatan medik yang dibutuhkan).
Unit terkait
1. Ruang Rawat Inap. 2. Bangsal Obgyn. 3. Instalasi Farmasi. 4. Instalasi Gizi.
RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN PASIEN
ISLAM YATOFA
RENCANA OPERASI EMERGENCY (CYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Adalah suatu prosedur persiapan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat darurat atau suatu tindaan bedah yang dilakukan dengan tujuan life saving pada seorang pasien yang berada dalam keadaan darurat.
Tujuan
Untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa pasien.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Perawat IGD, bidan ruang bersalin, perawat Rawat Inap menghubungi dokter/operator yang bersangkutan
untuk
memberitahukan
kondisi
pasien. 2. Setelah dokter/operator memberikan instruksi untuk operasi cyto maka perawat IGD , bidan ruang
bersalin,
perawat
Ruang
Rawat
Inap
menghubungi kepala Kamar Operasi/OK untuk menginformasikan pasien yang akan di operasi cyto sesuai dengan intruksi dokter/operator. 3. Kepala
Ruang
anastesi dan tim.
Operasi
menghubungi
dokter
RUMAH SAKIT
ALUR PELAYANAN PASIEN
ISLAM YATOFA
RENCANA OPERASI EMERGENCY (CYTO) DI KAMAR OPERASI/OK No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) 4. Perawat IGD, bidan ruang bersalin dan perawat Rawat
Inap
mempersiapkan
pasien
dan
melengkapi semua catatan rekam medik meliputi : a. Formulir inform concent -
Formulir persetujuan operasi.
-
Formulir persetujuan anastesi.
b. Formulir hasil pemeriksaan penunjang. c. Formulir laporan operasi. d. Formulir laporan anastesi. e. Lainnya (catatan medik yang dibutuhkan). Unit terkait
1. Instalasi Rawat Jalan. 2. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Farmasi. 5. SMF Bedah, Kandungan, Mata.
RUMAH SAKIT
MENGHILANGKAN EFEK EMOSIONAL
ISLAM YATOFA
DAN MEMBERI RASA AMAN PADA PASIEN (INFORMED CONCENT) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Adalah Setiap pasien yang akan dioperasi harus mendapat
penjelasan
rencana operasi
tentang
keadaan
sakitnya
yang akan dilakukan dan efek
samping yang mungkin timbul. Tujuan
1. Memberi
rasa
aman
kepada
pasien
dan
kemuargnya. 2. Sebagai pedoman bagi petugas Kamar Operasi agar dapat memberi rasa aman dan efek samping yang mungkin timbul. Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
1. Pasien
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
yang
diantar
ke
Kamar
Operasi/OK,
diterima oleh petugas penerima pasien dari Kamar Operasi/OK. 4. Petugas
penerima
pasien,
memeriksa
catatan
Rekam Medik apa dan bagaimana operasi yang akan dilakukan. 5. Petugas penerima pasien menanyakan kepada pasien apakah sudah diberikan penjelasan tentang penyakitnya dan rencana operasi yang akan
RUMAH SAKIT
MENGHILANGKAN EFEK EMOSIONAL
ISLAM YATOFA
DAN MEMBERI RASA AMAN PADA PASIEN (INFORMED CONCENT) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) dilakukan apabila belum petugas penerima pasien dapat
memberikan
penjelasan
kepada
pasien
sesuai dengan catatan Rekam Medik atas seijin dokter yang merawat atau dokter yang akan melaksanakan Operasi. 6. Petugas penerima pasien juga harus menjelaskan tentang : a. Perlunya penandatanganan ijin operasi. b. Perlunya
memakai
pakaian
khusus
Kamar
Operasi. c. Perlunya pasien melepaskan semua perhiasan yang dipakainya untuk menghindari kehilangan, kerusakan akibat terkena obat-obatan atau cairan
yang
dipergunakan
selama
operasi
berlangsung. d. Perlunya
pasien
puasa
sebelum
tindakan
Operasi, untuk mencegah terjadinya aspirasi apabila muntah. 7. Petugas
anestesi
menerangkan
tentang
cara
pembiusan yang akan dilakukan dan efek samping yang mungkin timbul.
RUMAH SAKIT
MENGHILANGKAN EFEK EMOSIONAL
ISLAM YATOFA
DAN MEMBERI RASA AMAN PADA PASIEN (INFORMED CONCENT) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) 8. Pasien disarankan untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya
semoga
pembiusan
dan
pembedahan berjalan lancar. 9. Pasien
diberi
kesadaran
penjelasan
sebelum
dirawat
perawatan. Unit terkait
1.Instalasi Rawat Jalan. 2. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Farmasi. 5. SMF Bedah, Kandungan, Mata.
bahwa
pemulihan
kembali
diruang
PERAWATAN PRE MEDIKASI
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Adalah pemberian obat – obatan untuk memberikan rasa tenang, fasilitas induksi dan pemeliharaan anastesi.
Tujuan
1. Memberikan rasa nyaman bagi pasien a. Menghilangkan rasa khawatir. b. Memberikan ketenangan. c. Memberikan analgesia. d. Mencegah muntah. 2. Memudahkan/memperlancar induksi. 3. Mengurangi jumlah obat – obat anastesi. 4. Menekan refleks – refleks yang tidak diinginkan. 5. Mengurangi sekresi kelanjar saluran nafas.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Lakukan pemindahan senyaman mungkin. 2. Setelah
pasien
diatas
brankard,
posisikan
senyaman mungkin, bad pasien dikeluarkan. 3. Pemberian pre medikasi : a. Memberi salam dan memperkenalkan diri. b. Menjelaskan
tujuan
medikasi. c. Menjaga privasi pasien.
dan
pemberian
pre
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PERAWATAN PRE MEDIKASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) 4. Ganti semua pakaian dengan duk bersih (baju operasi),
lepaskan
semua
perhiasan,
beri
penutup kepala (Ners Cap), lakukan senyaman mungkin ssuai tata krama. 5. Tenagkan
pasien
dn
posisikan
senyaman
mungkin. 6. Pasien akan diberikan obat – obatan premedikasi untuk
memberikan
kesempatan
pasien
mendapatkan waktu istirahat (rileks). 7. Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine
kateter,
O2,
pasang
manset
tekanan
darah, pasang pulse oxymetri, nyalakan pulse oksimeter/EKG Monitor sesuai kebutuhan masing – masing pasien. 8. Obat
–
obatan
premedikasi
yang
diberikan
biasanya adalah valium dan diazepam. 9. Antibiotik profilaksis biasanya dberikan sebelum pasien
dioperasi.
dierikan terjadinya
dengan infeksi
antibiotik profilaksis
Antibiotik
profilaksis
tujuan
untuk
selama
tindakan
yang
mencegah operasi,
biasanya diberikan 1 – 2
jam ssebelum operasi yaitu pada saat pasien di ruang pre operasikan di ruang perawatan
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PERAWATAN PRE MEDIKASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) sebelum pasien didorong ke Kamar Operasi/OK. 10. Melakukan persiapan fisik maupun pemeriksaan penunjang serta pemeriksaan mental. 11. Kolaborasi dengan dokter jika timbul perubahan fisologis
yang
muncul
akibat
kecemasan/ketakutan seperti : a. Meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, gerakan
–
terkontrol,
gerakan telapak
tangan
tangan
yang
yang
tidak
lembab,
gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, sering berkemih. b. Pasien
dengan
riwayat
hipertensi
jika
mengalami kecemasan sebelum operasi dan mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan. c. Pasien wanita yang terlalu cemas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi lebih cepat
dari
biasanya,
sehingga
operasi
terpaksa harus ditunda. d. Mengkaji mekanisme koping yang biasanya digunakan oleh pasien dalam menghadapi stres (support system) seperti berdoa.
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PERAWATAN PRE MEDIKASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Unit terkait
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) 1. Instalasi Rawat Jalan. 2. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Farmasi. 5. SMF Bedah, Kandungan, Mata.
PERAWATAN PRE OPERATIF
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Pengertian
Adalah tahapan awal dari keperawatan pre operatif dimana kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini meliputi pengkajian fungsi fisik biologis dan fisiologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.
Tujuan
Memastikan premedikasi terlaksana guna mendukung kesiapan proses intra operasi berjalan dengan baik.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Mempersiapakan pasien. 2. Persiapan chek list keselamatan pasien dikamar operasi. a. Sebelum induksi (Sign In) 1) Memastikan identitas pasien sudah benar, rencana
tindakan
persetujuan
sudah
tindakan
jelas
medis
dan
ada
yang
akan
yang
akan
dilakukan (Inform Concent) . 2) Memberi
tanda
pada
area
dioperasi. 3) Memastikan pasien sudah mengenakan Pulse
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PERAWATAN PRE OPERATIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Oksimetri dan sudah berfungsi dengan baik. 4) Memastikan obat – oabatan anastesi sudah lengkap. 5) Memastikan pasien memiliki riwayat alergi atau tidak. 6) Memastikan
pasien
apakah
memiliki
gangguan pernafasan. b. Sebelum insisi (Time Out) 1) Memastikan bahwa semua anggota tim medis sudah memperkenalkan diri (nama dan peran). 2) Memastikan dan membaca ulang nama pasien, tindakan medis dan area yang akan diinsisi. 3) Memastikan
profilaksis
antibiotik
sudah
diberikan 1 jam sebelumnnya. 4) Melakukan pengkajian kejadian beresiko yang
perlu
diantiipasi
dokter
bedah
(operator). a) Menanyakan apakah tindakan beresiko atau tindakan tidak rutin yang akan dilakukan.
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PERAWATAN PRE OPERATIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Prosedur
b) Menanyakan berapa lama tindakan ini akan dilakukan (waktu). c) Menanyakan apakah sudah diantisipasi peradarahan (penunjang). 5) Memastikan apakah ada tindakan khusus yang akan dilakukan untuk pasien oleh dokter anastesi. 6) Memastikan masalah
adakah
yang
peralatan
dikhawatirkan
atau dengan
memastikan keseterilan alat. 7) Memastikan
dan
menyiapkan
hasil
penunjang yang diperlukan (Laboratorium dan Radiologi). Unit terkait
1. Ruang rawat inap. 2. IGD. 3. Ruang bersalin.
RUMAH SAKIT
KONSULTASI MEDIS INTRA
ISLAM YATOFA
OPERATIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan STANDAR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Pengertian
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T)
Adalah konsultasi dari dokter yang melakukan operasi dengan dokter lain dengan bidang keahlian yang sama dan atau dengan bidang keahlian yang lain.
Tujuan
1. Sebagai pedoman bagi dokter yang melakukan tindakan operasi. 2. Sebagai pedoman bagi petugas Kamar Operasi dalam membantu kegiatan konsultasi tersebut.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
1. Dokter
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
yang
meminta
konsultasi,
meminta
perawat untuk menghubungi dokter konsulen yang dimaksud
dan
menginformasikan
adanya
konsultasi intra operatif. 2. Dokter konsultan akan segera datang ke kamar operasi mengganti pakaian dengan pakaian kamar operasi
memberikan
advice
atau
membantu
melakukan operasi pada saat itu. 3. Pasca operasi masing-masing dokter (operator dan konsultan) membuat laporan operasi sesuai
RUMAH SAKIT
KONSULTASI MEDIS INTRA
ISLAM YATOFA
OPERATIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Prosedur
01 Maret 2016 dengan
bidangnya
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T) dan
membuat
tentang pasien pasca operasi. Unit terkait
1. Instalasi Rawat Inap. 2. Instalasi Gawat darurat. 3. Intalasi Farmasi. 4. SMF Kandungan.
kesepakatan
RUMAH SAKIT
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 216
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F T) Pengaturan
kerjasama
antar
disiplin
yang
ada
kaitannya dengan pelayan di Kamar Operasi/OK. Tujuan
1. Sebagai pedoman bagi semua disiplin yang ada kaitannya dengan pelayanan Kamar Operasi/OK dalam melaksanakan tugasnya. 2. Untuk melancarkan pelayanan pasien di Kamar Operasi/OK sebagai bentuk pelayanan terpadu.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Pasien yang akan menjalani operasi dipersiapkan di poliklinik termasuk pemeriksaan laboratorium, konsultasi antar SMF bila diperlukan. 2. Pasien yang akan menjalani tindakan operasi dirawat minimal 1 hari sebelum di operasi. 3. Diruang perawatan Pasien yang akan dilakukan operasi,
dijadwalkan
sesuai
dengan
keadaan
klinisnya dan urutan mulainya dirawat dilakukan pengecekan ulang persiapan operasi kemudian dibuat penjadwalan. Setiap hari jadwal ini dikirim ke Kamar Operasi /OK, sehari sebelum operasi dilakukan. 4. Petugas anestesi melakukan pemeriksaan pre
RUMAH SAKIT
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 216 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) oprative terhadap pasien yang sudah dijadwalkan 5. sehari sebelum hari operasi bersama dengan itu dipersiapkan
pula
obat-obatan
anestesi
yang
diperlukan dengan melakukan pengamprahan ke Instalasi Farmasi. 6. Petugas
Kamar
Operasi/OK
mempersiapkan
peralatan medis dan non medis yang diperlukan untuk operasi hari ini. 7. Kebutuhan bahan lainnya dimintakan ke instalasi. 8. Kebutuhan
bahan
habis
pakai
diamprahkan
kebagian gudang farmasi. 9. Masing-masing SMF memberikan jadwal bagi dokter-dokter yang bertugas sehari-hari di Kamar Operasi/OK, sebagai operator. 10. Semua petugas di Kamar Operasi/OK adalah satu tim, sehingga semua pekerjaan sehari-hari harus dilakukan atas kebersamaan pekerjaan. 11. Apabila
diperlukan
konsultasi
medis
intra
operatif (baik intern SMF maupun antar SMF), maka perawat sirkulasi dimasing-masing kamar operasi konsulen.
membantu
menghubungi
dokter
RUMAH SAKIT
KERJASAMA ANTAR DISIPLIN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Unit terkait
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 216 (dr. Hj. Nadyah Fadly F T) 1. Instalasi Rawat jalan. 2. Instalasi Rawat Inap. 3. Instalasi Gawat Darurat. 4. Instalasi Farmasi. 5. SMF Bedah, Kandungan, Mata.
RUMAH SAKIT
PEMBUATAN JADWAL JAGA
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Pembuatan jadwal jaga adalah pengaturan sistem jaga di Kamar Operasi/OK l RSI Yatofa sehingga petugas selalu ada di tempat tugas selama 24 jam dan
mempunyai
rotasi
yang
berkesinambungan
serta tidak sampai terjadi kekosongan petugas. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pembuatan jadwal jaga di Ruang Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
1. SK Direktur Tertanggal … 2. Menetapkan
Nomor
04/…….. /RSI-Y/III/2016.
Maret 2016. prosedur
sebagai
acuan
dalam
pembuatan jadwal jaga di Ruang Operasi/OK RSI Yatofa. Prosedur
1. DOKTER SPESIALIS KANDUNGAN (SPOG)
Dokter
Spesialis
Kandungan
(SPOG)
mempunyai jadwal operasi yaitu : a) Jadwal kerja elektif yaitu setiap hari senin – sabtu dari jam 14. 00 WITA – selesai operasi tergantung banyaknya pasien setiap harinya. b) Jadwal cyto on-call 24 jam diluar jam elektif.
RUMAH SAKIT
PEMBUATAN JADWAL JAGA
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Dokter SPOG mempunyai jadwal jaga dalam 1 bulan dibagi menjadi 2 karena dokter SPOG berjumlah 2 orang yaitu 2 minggu pertama 1 dokter SPOG dan 2 minggu selanjutnya 1 SPOG dan seterusnya.
2. DOKTER SPESIALIS BEDAH (SPB)
Dokter
Spesialis
Bedah
(SPB)
mempunyai
jadwal operasi yaitu : a) Jadwal kerja elektif yaitu setiap hari senin – sabtu dari jam 14.00 WITA– selesai operasi tergantung
banyaknya
pasien
setiap
harinya. b) Jadwal cyto 24 jam on-call. c) Hari minggu libur.
Dokter
Spesialis
Bedah
(SPB)
mempunyai
jadwal jaga 1 minggu dibagi menjadi 2 karena dokter SPB berjumlah 2 orang yaitu 3 hari jadwal 1 dokter SPB dan 3 hari berikutnya 1 dokter SPB dan seterusnya. 3. DOKTER SPESIALIS MATA (SPM)
Dokter
Spesialis
Mata
(SPM)
mempunyai
jadwal jaga 2 kali dalam 1 minggu yang dibagi menjadi 2 yaitu hari rabu dan jum`at.
RUMAH SAKIT
PEMBUATAN JADWAL JAGA
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Dokter
Spesialis
Mata
(SPM)
mempunyai
jadwal sebagai berikut yaitu : a) Hari Rabu
: Jam 14. 00 WITA– selesai.
b) Hari Jum`at
: Jam 14. 00 WITA– selesai.
Karena dokter SPM Berjumlah 2 orang jadwal operasi dibagi menjadi hari rabu jadwal 1 dokter SPM dan hari jum`at 1 dokter SPM berikutnya dan seterusnya.
4. PERAWAT JAGA
Perawat memiliki 2 tim dalam 1 tim terdiri dari 3 – 4 orang perawat.
Jadwal jaga perawat dibuat oleh kepala Kamar Operasi/OK RSI Yatofa dengan jadwal sebagai berikut : a) Semua tim masuk diwaktu kerja elektif dari jam 14. 00 WITA sampai dengan selesai. b) Jadwal cyto dalam 1 bulan dibagi menjadi 2 tim yaitu pertama selama 1 minggu dan minggu
berikutnya
tim
kedua
dan
seterusnya. c) Khusus perawat mata mengikuti jadwal kerja Dokter Spesialis Mata.
RUMAH SAKIT
PEMBUATAN JADWAL JAGA
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
d) Hari minggu libur kecuali cyto. 5. CLEANING SERVICE Jadwal Cleaning Service dibuat oleh kepala Kamar Operasi/OK RSI Yatofa dengan jadwal seperti berikut :
Pagi
: Jam 06. 30 – 14.00 WITA (mengikuti
waktu cyto).
Sore
: Jam 14. 00 WITA sampai dengan
selesai (mengikuti waktu kerja elektif). Unit terkait
Malam : Mengikuti jadwal cyto.
1. Direktur. 2. Komite medik. 3. Instalasi Laboratorium. 4. Instalasi Radiologi .
RUMAH SAKIT
MENOLAK TINDAKAN MEDIS
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Pengertian
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Adalah pasien yang tidak bersedia untuk dilakukan tindakan medis karena alasan tertentu sehingga mengabaikan
nasehat
dokter
untuk
dilakukan
tindakan medis. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah menolak tindakan medis di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
1. SK Direktur Tertanggal …
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
2. Menetapkan prosedur sebagai acuan penanganan pasien
menolak
tindakan
medis
di
Kamar
Operasi/OK RSI Yatofa. Prosedur
1. Pasien diterima dan diberikan pertolongan sesuai dengan prosedur. 2. Dokter
Bedah/Operator
memandang
perlunya
pasien untuk dan tindakan medis lanjutan yang berhubungan dengan kondisi dan keselamatan pasien. 3. Keluarga penderita tidak setuju untuk dilakukan tindakan medis karena alasan tertentu. 4. Dokter Bedah/Operator menjelaskan ulang kondisi pasien dan perlunya tindakan medis dan resiko yang ada apabila tidak dilakukan tindakan
RUMAH SAKIT
MENOLAK TINDAKAN MEDIS
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Prosedur
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
tersebut. 5. Apabila Keluarga penderita tetap tidak setuju maka keluarga pasien yang bertanggung jawab terhadap
penderita
diminta
menandatangani
surat penolakan tindakan dan dilampirkan pada status pasien. Unit terkait
1. Rekam Medik. 2. Loket.
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS KEPALA
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Uraian
tugas
adalah
rincian
pekerjaan
yang
diberikan kepada personil yang bersangkutan. Tujuan
1. Memberikan tanggung jawab terhadap pelaksana pekerjaan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Mengkoordinasi
seluruh
kegiatan
yang
dilaksanakan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Memastikan pelayanan keperawatan di Kamar Operasi/OK sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah dan Motto. 2. Menyusun, mengevaluasi dan menyempurnakan standar
Kamar
Operasi/OK
dan
mengelola
pelayanan kesehatan di RSI Yatofa. 3. Mengarahkan dan memonitor serta mengevaluasi hasil kerja petugas Kamar Operasi/OK RSI Yatofa dalam memberikan pelayanan kesehatan. 4. Meningkatkan Operasi/OK
disiplin RSI
kerja
Yatofa
petugas
dengan
Kamar
melakukan
penilaian seperti : Kedisiplinan cara berpakaian atau seragam kerja, absensi, dll. 5. Mengembangkan pola kepemimpinan yang efektif
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS KEPALA
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 6. dalam
pencapaian
tujuan
pelayanan
yang
berkualitas dan profesional. 7. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh
staf
yang
berada
dibawah
tanggungjawabnya. 8. Mensosialisasikan tanggungjawab
uraian staf
tugas
kepegawaian
dan
di
Kamar
Operasi/OK. 9. Membangun kerjasama
semangat tim
dan
rasa
saling
lingkungan
percaya,
kerja
yang
kondusif untuk efektifitas pelayanan di Kamar Operasi/OK. 10. Memastikan setiap staf bekerja sesuai dengan standar
praktek
keperawatan
dan
standar
operasional prosedur. 11. Merencanakan kebutuhan tenaga (jumlah dan kompetensinya),
fasilitas,
pemeliharaan
lingkungan, serta sarana dan prasarana. 12. Mengadakan
rapat
rutin
setiap
bulan
atau
evaluasi ruangan bersama Direktur RSI Yatofa atau Kepala Bidang Pelayanan, melaporkan hasil kegiatan dan rekapan jumlah pasien serta
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS KEPALA
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
masalah yang ada di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa, serta mengarsipkan hasil rapat dengan baik. 13. Mengetahui jadwal operasi setiap operator dan jadwal
cyto
,
serta
bertanggung
jawab
menghubungi tim dan anastesi. 14. Mengetahui serta mengatur perubahan jaga bagi petugas jaga apabila ada yang berhalangan dan memberitahukan ke bagian kepegawaian RSI Yatofa. 15. Membangun komunikasi yang efektif dan terbuka untuk memfasilitasi hubungan yang profesional dengan dokter dan teman sejawat. 16. Membuat permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan Bahan Habis Pakaian (BHP). 17. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan inventaris peralatan. 18. Berperan serta dalam tindakan bedah sebagai tim. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS OPERATOR DI
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/1
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR OPERASIONAL
Direktur RSI Yatofa
01 Maret 2016
KAMAR OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Uraian
tugas
adalah
rincian
pekerjaan
yang
diberikan kepada personel yang bersangkutan. Tujuan
1. Memberikan tanggung jawab terhadap pelaksana pekerjaan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Dapat memberikan pelayanan maksimal di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Nomor
Tertanggal … Prosedur
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Mempelajari
rekam
medis
pasien
dan
meramalkan hasil setelah operasi. 2. Mengevaluasi
terhadap
kondisi
fisik
pasien
sebelum memutuskan prosedur operasi. 3. Memastikan teater operasi dilengkapi dengan instrumen bedah yang di perlukan. 4. Melaksanakan
proses
pembedahan
dengan
profesional dan sesuai prosedur. 5. Memberikan informasi dan resiko terkait operasi kepada pasien. 6. Mengelola,
merencanakan
dan
menjadwalkan
operasi setelah mempelajari kondisi pasien. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS INSTRUMEN DI
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Uraian tugas adalah rincian pekerjaan yang diberikan kepada personil yang bersangkutan.
Tujuan
1. Memberikan tanggungjawab terhadap pelaksana pekerjaan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Terselenggaranya kenyamanan dan kemudahan pada saat tindakan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 3. Dapat memberikan pelayanan maksimal di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Menyiapkan alat yang akan digunakan sebelum operasi. 2. Mengetahui dan mengerti setiap operasi yang diikutinya. 3. Menyaiapkan
semua
kebutuhan
yang
akan
digunakan dalam tindakan operasi. 4. Disiplin dalam prinsip kerja, tehnik aseptik, mulai dari persiapan sebelum tindakan pembedahan, selama proses tindakan pembedahan dan sesudah tindakan pembedahan. 5. Mampu mengantisipasi kebutuhan operator selama
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS INSTRUMEN DI
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
tindakan. 6. Memperhatikan lingkungan daerah steril. 7. Memastikan pasien terhindar dari hal – hal yang menimbulkan
perlukaan
selama
tindakan
berlangsung. 8. Menutup dan membalut luka operasi secara steril. 9. Membantu
dalam
merapikan
kembali
pasien
seelum dibawa ke ruang perawatan. 10. Memberitahu
petugas
kebersihan
untuk
membersihkan ruang tindakan agar dapat dipakai kembali. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS PERAWAT
ISLAM YATOFA
ANASTESI DI OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Uraian
tugas
adalah
rincian
pekerjaan
yang
diberikan kepada personil yang bersangkutan. Tujuan
1. Memberikan tanggungjawab terhadap pelaksana pekerjaan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Terselenggaranya kenyamanan dan kemudahan pada saat tindakan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 3. Dapat memberikan pelayanan maksimal di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Menerima pasien dan memastikan bahwa semua pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai peraturan institusi. 2. Melakukan pendekatan dan menjelaskan perihal tindakan pra induksi kepada pasien. 3. Menajemen sirkulasi dan suplai semua alat serta obat anastesi. 4. Pengaturan alat – alat pembiusan yang telah digunakan. 5. Memeriksa semua peralatan anastesi, mesin
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS PERAWAT
ISLAM YATOFA
ANASTESI DI OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
anastesi, monitor dan lainnya. 6. Mempersiapkan
jalur
intavena
dan
arteri,
menyiapkan pasokan obat anastesi, spuit, jarum yang akan digunakan dan secara umum bertugas sebagai tangan kanan dokter anastesi. 7. Berada
di
sisi
pasien
selama
pembedahan,
mengobservasi dan mencatat Tanda – Tanda Vital, obat – obatan, oksigenasi, status sirkulasi dan merespon tanda komplikasi dari operator bedah. 8. Memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan ahli anastesi untuk melakukan suatau prosedur. 9. Memberikan informasi dan bantuan pada ahli anastesi setiap trjadi perubahan status tanda – tanda vital pasien atau penyulit yang mungkin mengganggu perkembangan kondisi pasien. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS STERILISASI DI
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Uraian
tugas
adalah
rincian
pekerjaan
yang
diberikan kepada personil yang bersangkutan. Tujuan
1. Memberikan tanggung jawab terhadap pelaksana pekerjaan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Terselenggaranya kenyamanan dan kemudahan pada saat tindakan di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 3. Menurunkan
terjadinya
resiko
infeksi
noksokomial di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 4. Menurunkan
angka
kesakitan
dan
kematian
karena infeksi di RSI Yatofa. 5. Dapat memberikan pelayanan maksimal di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
1. Kamar
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
Operasi
yang
telah
digunakan
harus
dilakukan disinfeksi dan disterilisasikan sampai aman untuk dipakai pada operasi berikutnya. 2. Instrumen dan bahan medis yang dilakukan sterilisasi harus melalui persiapan meliputi : a. Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai yaitu penataan - pengemasan -
RUMAH SAKIT
URAIAN TUGAS STERILISASI DI
ISLAM YATOFA
OK/KAMAR OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
b. pelabelan - sterilisasi. c. Persiapan
sterilisasi
instrumen
baru
:
Penataan dilengkapi dengan sarana pengikat (bila diperlukan) pelabelan - sterilisai. 3. Persiapan sterilisasi instrumen dan bahan lama : Disinfeksi
-
pencucian
(dekomentasi)
-
pengeringan (pelipatan bila perlu) - penataan, pelabelan – sterilisasi. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
PERSIAPAN RUANG OPERASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Adalah
prosedur
persiapan
kamar
operasi
yang
diperlukan untuk memperlancar kegiatan operasi. Tujuan
3. Menjaga operasional Kamar Operasi /OK. 4. Menjaga sterilitas Kamar Operasi/OK.
Kebijakan
SK
Direktur
Nomor
Tertanggal … Prosedur
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
6. Perawat Kamar Operasi/OK yang bertugas datang 1 jam sebelum operasi . 7. Perawat
Kamar
menyiapkan
Operasi/OK
ruangan
untuk
yang
bertugas
tindakan
operasi
meliputi : a. Lampu seluruh ruangan dinyalakan. b. Re-cek jadwal operasi. c. Re-cek
seluruh
kebersihan
ruangan
kamar
operasi. d. Menyiapkan
anastesi
unit
dan
peralatan
anastesi lainnya. e. Menyiapkan mesin suction. f. Mengecek O2 atau tabung oksigen dengan baik. g. Mengecek
persiapan
tempat
sampah
tempat linen kotor. 8. Menyiapakan instrumen steril untuk tindakan
dan
RUMAH SAKIT
PERSIAPAN RUANG OPERASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
operasi. 9. Menyiapkan obat anastesi. 10. Re-cek status, hasil pemeriksaan, formulir inform concent, hasil pemeriksaan penunjang dan siapkan dimeja ruang operasi.
Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN ALAT LARINGOSKOP
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau intubasi adalah memasukan pipa jalan nafas buatan ke dalam trachea melalui mulut.
Tujuan
1. Membebaskan jalan nafas. 2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator).
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Persiapan alat : a. Laringoskop b. Endotracheal Tube (ETT) sesuai ukuran (Pria : no. 7, 7.5, 8), (wanita : no. 6.5, 7) dan anak mulai (3, 3.5, 4, 4.5, 5 dan 5, 5). c. Mandrin d. Xylocain jelly e. Sarung tangan steril f. Xylocain spray g. Spuit 10 cc h. Orofaringea tube (guedel) i. Stetoskop j. Amubag k. Suction kateter
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN ALAT LARINGOSKOP
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) l. Gunting m. Masker 2. Cek ukuran alat yang diperlukan sesuai dengan ukuran pasien. 3. Pasangkan lampu laringoskop pada gagangnya. 4. Siapkan pasien dalam keadaan terlentang dengan posisi kepala sedikit ekstensi, bukakan mulut dan tekan daerah epiglotis. 5. Buka blade, pegang tangkai laringoskop dengan tenang. 6. Masukan blade pelan – pelan menyusuri dasar lidah, ujung blade sudah sampai dipppannngkal lidah, geser lidah pelan – pelan ke arah kiri. 7. Angkat tangkai laringoskop sehingga menyangkut keseluruh lidah ke depan sehingga rona glotis terlihat. 8. Ambil pipa ETT yang sudah ditentukan ukuran sebelumnnya. 9. Masukan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur kerima glotis masuk kecela pita suara. 10. Dorong pelan sehingga seluruh balon ETT dibawah pita suara.
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN ALAT LARINGOSKOP
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 11. Cabut stylet. 12. Tiup balon ETT dengan menggunakan spuit 10 cc sesuai volumenya. 13. Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan menghetak dada pasien dengan amubag. 14. Cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk lewat ETT apakah sama antara paru kanan dan kiri. 15. Fiksasi ETT dengan plester. 16. Hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen. 17. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi. 18. Catat
respon
ventilator. 19. Bereskan alat. Unit terkait
-
pernafasan
pasien
pada
mesin
RUMAH SAKIT
PERAWATAN POST OPERASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Pengertian
Adalah periode akhir dari keperawatan perioperatif.
Tujuan
1. Upaya
yang dapat dilakukan atau diarahkan
untuk mengantisipasi dan mencegah masalah yang kemungkinan muncul pasca operasi di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. 2. Pengkajian akurat
dan
penaganan
sangat
komplikasi
yang
dibutuhkan
yang
cepat
untuk
memperlama
dan
mencegah
perawatan
di
rumah sakit atau membahayakan diri sendiri. Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Perawat Kamar Operasi /OK bertugas melakukan pengecekan
kembali
sebelum
pasien
meninggalkan Kamar Operasi/OK (Sign Out). 2. Sign Out dilakukan
setelah operasi selesai atau
sebelum pasien meninggalkan ruangan meliputi : a. Perawat
Kamar
Operasi/OK
memastikan
secara verbal nama tindakan operasi. b. Perawat
operasi
memastikan
kelengkapan
alat, jumlah kasa dan jarum atau alat lain. c. Perawat kamar operasi memastikan pelabelan spesimen.
RUMAH SAKIT
PERAWATAN POST OPERASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
d. Perawat kamar operasi memastikan apakah ada maalah dengan peralatan yang perlu disampaikan. e. Perawat kamar operasi memastikan apakah ada catatan khusus untuk pemulihan dan penaganan perawatan pasien post operasi yang
ditulis
sesuai
advice
bedah/operator yang bersangkutan. Unit terkait
-
dokter
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
MELAKSANAKAN TEKNIK DESINFEKSI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Pengertian
A. PENGERTIAN DESINFEKSI 1. Suatu
tindakan
untuk
membunuh
kuman-
kuman patogen dan apatogen pada benda atau
permukaan
jaringan
dengan
menggunakan obat-obatan desinfektan atau cara tertentu, tetapi sporanya tidak mati. 2. Proses yang menghancurkan mikroorganisme patogen, termasuk sporanya. 3. Suatu tindakan untuk membunuh patogen dan apatogen tanpa sporanya. 4. Suatu proses yang menghilangkan sebagian besar mikroorganisme. A. MACAM-MACAM DESINFEKTAN 1. Alkohol. 2. Hibiscrub. 3. Savlon. 4. Lysol – Crolin. 5. Yodium. 6. Formalin. 7. Bayclin. Tujuan
1. Untuk menghindari terjadinya penularan suatu
RUMAH SAKIT
MELAKSANAKAN TEKNIK
ISLAM YATOFA
DESINFEKSI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/5 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Tujuan
penyakit. 2. Supaya alat selalu siap untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga dapat bertahan lama.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. SYARAT-SYARAT DESINFEKTAN 1. Sifat alat yang harus di desinfeksi. 2. Kuman yang akan dibunuh. Zat biologis (faeces missal) dapat mengurangi kekuatan obat desinfektan. 3. Khasiat obat desinfektan. 4. Lamanya dan kekuatan obat yang diperlukan supaya obat desinfektan itu berguna. A. PENYIMPANAN DESINFEKTAN 1. Harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap. 2. Jangan menyimpan bahan kimia di tempat yang terkena sinar matahari langsung/tempat yang sangat panas. B. CARA KERJA TIAP-TIAP DESINFEKTAN
Larutan Alkohol (Etil atau Isopropil 70 % 76 %). 1. Etil atau Isopropil 70% - 76% adalah
RUMAH SAKIT
MELAKSANAKAN TEKNIK
ISLAM YATOFA
DESINFEKSI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) desinfektan yang sangat baik. Mudah didapat dan murah. Cepat membunuh dan tanpa meninggalkan residen, sehingga kedua zat ini ideal
untuk
desinfeksi
berbagai
peralatan,
bersih dan kering. 2. Etil
dan
Isopropil
alkohol
tidak
dipertimbangkan sebagai desinfektan tingkat tinggi
karena
menghancurkan
ketidak
mampuannya
endospora
bakteri,
juga
isopropil alkohol tidak dapat membunuh virusvirus
hidropolik
misalnya
:
Echovirus,
coxsachic virus (rutala 1990). Namun alkohol efektif untuk HIV dan HBV. 3. Keuntungannya : Cepat
membunuh
termasuk
jamur
mikrobakteri
dan
bakteri
isopropil
alkohol
membunuh sebagian besar virus termasuk HIV dan HBV, sedangkan etanol membunuh semua virus. Tidak korosif. Tidak harus
semahal sering
menguap.
glutaraldehyde, diganti
karena
namun mudah
RUMAH SAKIT
MELAKSANAKAN TEKNIK
ISLAM YATOFA
DESINFEKSI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/5 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
Berguna untuk meredam peralatan dari karet,
latex
berulang
namun
dan
perendaman
terlalu
lama
yang akan
menyebabkan kerusakan. Tidak meninggalkan residu kimia sehingga tidak
menimbulkan
atau
memerlukan
pembilasan 4. Kerugiannya : Cepat menguap. Tidak dapat menembus materi organik dan tampaknya mudah di inaktivasi oleh materi organik. Mudah
terbakar,
memerlukan
tempat
penyimpanan yang sejuk dan berventilasi baik. Dapat membengkakkan dan mengeraskan karet dan plastik (jika digunakan berulang atau pada waktu yang lama).
Golongan alkohol 70% ini digunakan untuk desinfeksi : 1. Ampul. 2. Thermometer. 3. Luka bekas jahitan.
RUMAH SAKIT
MELAKSANAKAN TEKNIK
ISLAM YATOFA
DESINFEKSI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
4. Kulit yang akan dioperasi, diinjeksi dan lainlain.
Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
PEMBERSIHAN / PENCUCIAN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Pencucian
adalah
langkah
penting
dalam
mempersiapkan alat-alat atau perlengkapan yang aman dan bebas infeksi. Mencuci dengan air detergen secara fisik dapat menghilangkan materi organik seperti darah dan cairan lainnya. Materi organik kering, dapat bekerjasama dengan mikroorganisme dalam endapan yang melindunginya dari sterilisasi atau desinfeksi kimia. Materi organik juga dapat membuat desinfeksi tidak aktif sebagian sehingga menjadi kurang efektif (Poter, 1987). Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam pembersihan dan pencucian alat-alat medis maupun non medis di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Petugas memakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks. 2. Segera setelah benda-benda yang terkontaminasi, masukan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. 3. Ambil
peralatan
bekas
pakai
yang
sudah
didekontaminasi (hati-hati bila memegang jarum
RUMAH SAKIT
PEMBERSIHAN / PENCUCIAN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
jahit). 4. Cuci setiap benda tajam secara terpisah, gunakan sikat
dengan
air
dan
detergen
untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran. 5. Buka engsel gunting dan klem, pastikan tidak ada sisa
darah
dan
kotoran
yang
tertingggal
diperalatan. 6. Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih mengalir. 7. Pisahkan dalam wadah yg bersih lalu keringkan sebelum memulai proses sterilisasi. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
STERILISASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 1. Sterilisasi
adalah
proses/tehnik
penghancuran
mikroorganisme termasuk fungsi, spora dan virus. 2. Sterilisasi
adalah
proses
dimana
semua
mikroorganisme termasuk spora dihancurkan. 3. Sterilisasi adalah suatu proses dengan metode tertentu
yang
organisme
bertujuan
hidup
mematikan
(Vegetatif
semua
maupun
Non
Vegetatif), termasuk disini spora-spora bakteri yang biasanya lebih resisten baik desinfektan maupun panas. 4. Sterilisasi adalah membasmi bakteri. 5. Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman-kuman
patogen
dan
patogen
beserta
spora-sporanya. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam sterilisasi alat-alat medis maupun non medis di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
A. MACAM
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016. –
MACAM
CARA/TEHNIK
MELAKUKAN STERILISASI 1. Tehnik Panas :
UNTUK
RUMAH SAKIT
STERILISASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) a. Uap panas dengan tekanan tinggi memakai autoclave. b. Panas kering dengan menggunakan oven panas. c. Panas basah/air mendidih dengan memakai sterilisator. d. Panas
kering
dengan
cara
membakar/flambar. 2. Tehnik Penyinaran : a. Dengan menggunakan sinar ultraviolet. b. Dengan menggunakan larutan desinfektan. 3. Tehnik Kimia : a. Dengan menggunakan uap kimia. b. Dengan menggunakan larutan desinfektan. Semua tehnik sterilisasi diatas mempunyai keuntungan dan kerugian, dengan demikian kita dapat memilih salah satu cara yang dianggap tepat sesuai dengan situasi dan kondisi
serta
sarana
dan
fasilitas
yang
tersedia. B. KARAKTERISTIK STERILISASI 1. Tehnik Panas
BEBERAPA
CARA
RUMAH SAKIT
STERILISASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Dengan
menggunakan
Penguapan
merupakan
uap
panas/autoclave.
cara
sterilisasi
yang
efektif, karena dua alasan : a. Uap jenuh adalah pembawa energi panas yang sangat efektif, beberapa kali lebih efektif dalam memberikan tenaga panas ke alat-alat yang dibandingkan dengan air panas. b. Uap merupakan cara sterilisator yang efektif karena
setiap
lapisan
mikroorganisme
dapat
penguapan,
diikuti
oleh
luar
yang
tahan
dilunakkan
oleh
pengendapan
dari
bagian yang sensitif dari organisme yaitu pada bagian dalam organisme tersebut. Sterilisasi cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan dalam setiap Rumah Sakit karena dapat
diandalkan
efektifitasnya,
mudah
pelaksanaannya dan dapat diterapkan pada hampir 80% kebutuhan bahan/alat yang harus disterilkan.
Alat/bahan
yang
bisa
disterilkan
dengan
autoclave : a) Alat logam, misalnya speculum, dan lain-lain.
: Pinset, gunting,
RUMAH SAKIT
STERILISASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
b) Alat kaca, misalnya
: Semprit tabung
kimia, botol dan lain-lain. c) Alat ebonite, misalnya : Kanul rectum, kanule trachea. d) Alat email, misalnya
: Sputum pot,
pispot, urinal dan lain-lain. e) Alat porselin, misalnya : Mangkok, piring, cangkir dan lain-lain. f) Alat plastik, misalnya
: Maag sonde,
selang suction dan lain-lain. g) Alat karet, misalnya
: Katheter, sarung
tangan dan lain-lain.
Waktu
yang
diperlukan
dalam
sterilisasi
dengan menggunakan autoclave : a) Suhu 115ºC, lamanya 30 menit. b) Suhu 121ºC, lamanya 20 menit. c) Suhu 126ºC, lamanya 15 menit.
Selain
itu
berlangsung,
selama
proses
sterilisasi
tekanan
didalam
autoclave
harus mencapai 1,2 kg/cm² atau 15 pound per inchi. Alat-alat bahan yang relatif tahan panas, misalnya alat dari logam email atau porselen dapat disterilkan pada suhu 126ºC.
RUMAH SAKIT
STERILISASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Sedangkan alat yang terbuat dari karet atau plastik, cukup disterilkan dengan suhu 121ºC atau 115ºC.
Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENGGUNAAN
ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
AUTOCLAVE No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/5
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Autoclave adalah sterilisasi dengan menggunakan uap
panas.
Sterilisasi
dengan
menggunakan
penguapan/autoclave membutuhkan empat kondisi : 1. Paparan adekuat. Penyebab
kegagalan
tersering
dari
sterilisasi
adalah kurangnya paparan antara uap dengan mikroorganisme.
Kegagalan
ini
dapat
terjadi
karena kelalaian manusia atau malfungsi mekanik sehingga kontak antara uap dengan alat atau bahan yang disterilkan tidak optimal. 2. Kelembapan yang cukup. Kelembapan
uap
sangat
penting
dalam
menjalankan sterilisasi karena uap air membawa tenaga
panas
melunakkan membuatnya
yang
kapsul
baik, dari
uap
juga
mikroorganisme
menjadi
rentan
akan dan
terhadap
penghancuran panas. 3. Peningkatan suhu yang cukup. Suhu
yang
paling
sering
digunakan
pada
autoclave adalah 121ºC (250ºF) agar autoclave dapat bekerja dengan baik adalah membuat
RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENGGUNAAN
ISLAM YATOFA
AUTOCLAVE No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/5
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Pengertian
suhu
dalam
sterilisator
tersebut
mencapai
keseluruhan bagian dalam isinya pada 12ºC. Waktu
sterilisasi
dihitung
bila
suhu
didalam
sterilisator telah mencapai 121ºC. 4. Waktu yang tepat. Dari penelitian membutuhkan waktu sekitar 12 menit untuk membunuh seluruh mikroorganisme pathogen yang penting pada suhu 121ºC dari sterilisator. Waktu tambahan 30 menit untuk kemasan yang dibungkus dan 20 menit untuk kemasan
yang
tidak
dibungkus,
sangat
dianjurkan untuk menambah batas keamanan. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam
pengoperasian
autoclave
alat-alat
medis
maupun non medis di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa. Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. PETUNJUK PENGOPERASIAN AUTOCLAVE Untuk dapat menjalankan autoclave dengan tepat jika memungkinkan konsultasilah pada pabriknya atau paling tidak bacalah buku tentang petunjuk
RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENGGUNAAN
ISLAM YATOFA
AUTOCLAVE No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) spesifik penggunaannya. 1. Dekontaminasi,
bersihkan
dan
keringkan
seluruh obyek yang akan disterilisasikan. 2. Bungkus/kemas tiap alat sesuai jenis dan kegunaannya beri label/identitas yang jelas tentang
tanggal
sterilisasi,
nama
alat/set,
nama pengepack dan pita autoclave bila perlu. 3. Seluruh alat yang bersendi harus diletakkan posisi terbuka (tidak terkunci). Alat yang terdiri lebih dari satu bagian atau berhimpit harus
dipisahkan
dari
alat.
Yang
tajam
dibungkus pada bagian tajamnya. 4. Alat
tidak
diikat
mengganggu
terlalu
kotak
uap
kuat
agar
dengan
tidak
seluruh
permukaan. 5. Susunan kemasan dalam ruangan agar dapat terjadi sirkulasi dan penetrasi uap keseluruh permukaan. 6. Sterilisasi selama 30 menit untuk obyek yang dibungkus, 20 menit untuk obyek yang tidak dibungkus, suhu 121ºC (250ºF) tekanan 15 pound perinchi. 7. Tunggu 20-30 menit (sampai ukuran tekanan
RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENGGUNAAN
ISLAM YATOFA
AUTOCLAVE No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) mencapai nilai nol), sterilisator cukup dingin kemudian buka tutupnya agar uap dapat naik. Biarkan alat-alat sampai kering betul sebelum dikeluarkan yang dapat memakan waktu 30 menit kemasan alat-alat yang dibungkus dapat diperkirakan steril apabila terlihat lembab pada bungkusan bagian luarnya ketika diangkat dari autoclave. 8. Untuk
mencegah
kondensasi
ketika
mengangkat kemasan dari tempat steril. 9. Setelah
disterilisasi,
setiap
alat-alat
yang
dibungkus kain atau kertas dianggap steril apabila
tetap
dianggap
apabila
keadaan
kering, 1 bulan bila dibungkus kantong plastik. Obyek yang tidak dibungkus harus segera digunakan. 10. Idealnya buku harian sterilisasi uap sebaiknya disimpan dan dicatat waktu :
Mulai panas
Suhu yang tepat dan tekanan yang dicapai.
Panas mulai turun.
Panas mulai stop.
B. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN AUTOCLAVE
RUMAH SAKIT
PERSYARATAN PENGGUNAAN
ISLAM YATOFA
AUTOCLAVE No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 1. Efektifitasnya dapat diandalkan. 2. Dapat
mencakup
80%
kebutuhan
alat-
alat/bahan steril. 3. Dapat
menginaktifasi
seluruh
endospora
bakteri termasuk yang menyebabkan tetanus dan gangrene. C. KERUGIAN MENGGUNAKAN AUTOCLAVE 1. Karena cukup mahal sehingga investasi awal yang besar. 2. Membutuhkan sumber panas (api, koresene atau listrik). 3. Membutuhkan waktu yang tepat, pengaturan suhu dan tekanan. 4. Membutuhkan profesional. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
pemeliharaan
yang
secara
RUMAH SAKIT
STERILISASI ATAU PANAS DENGAN
ISLAM YATOFA
PANAS BASAH (MEREBUS) ATAU STERILISATOR No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Cara sterilisasi ini adalah merebus alat-alat yang disterilkan dalam air mendidih selama 15 – 20 menit.
Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam pengoperasian sterilisasi dengan panas basah pada alat-alat medis maupun non medis di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
Cara ini mudah terjadi penggunaan/kesalahan serta
masih
diragukan
efisiensinya,
jika
menggunakan sterilisator yang harus diperhatikan adalah : 1. Air yang ada dalam sterilisator harus setiap hari diganti. 2. Seluruh bagian alat-alat yang sedang disteril harus terendam air. 3. Waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit sejak air mendidih. 4. Jangan memasukkan alat lain sebelum alat terdahulu steril.
diangkat
dalam
keadaan
sudah
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STERILISASI ATAU PANAS DENGAN PANAS BASAH (MEREBUS) ATAU STERILISATOR
STANDAR PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
5. Usahakan tutup sterilisator tidak sering dibuka pada saat sedang dipergunakan. 6. Sterilisator harus selalu dalam keadaan siap pakai. 7. Untuk
mengangkat
dan
memindahkan
peralatan steril ketempatnya harus memakai korentang steril. Alat-alat yang biasa disterilkan dengan panas basah atau merebus adalah : 1. Alat-alat yang terbuat dari logam : Pinset, gunting, dan lain-lain. 2. Alat yang terbuat dari kaca
: Spuit, botol
dan lain-lain. 3. Alat yang terbuat dari ebunit
: Canule,
rectum dan lain-lain. 4. Alat yang terbuat dari email
: Sputum pot
dan lain-lain. 5. Alat yang terbuat dari porselen piring dan lain-lain. Keuntungan : 1. Murah, mudah dilakukan.
: Mangkok,
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STERILISASI ATAU PANAS DENGAN PANAS BASAH (MEREBUS) ATAU STERILISATOR
STANDAR PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
2. Bisa dilakukan sebagai jalan keluar bila dalam keadaan darurat. 3. Bisa dipakai di daerah terpencil. Kerugian : 1. Kurang efektif/efisien. 2. Dalam
jangka
lama
meninggalkan kerak. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
(pemakaiannya)
bisa
RUMAH SAKIT
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG
ISLAM YATOFA
DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/6
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
01 Maret 2016
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Agar efektif sterilisasi harus dilakukan dalam waktu tertentu, panas atau zat kimianya harus dapat masuk ke dalam pembungkus alat-alat tersebut sebelum penghancuran
mikroorganisme
dimulai.
Jika
menggunakan panas suhu sterilisator harus mencapai optimal (sesuai suhu yang dibutuhkan), kemudian pembungkusnya (bila ada) dan terakhir pada alat-alat yang disterilkan karena itu waktu merupakan faktor penting dalam proses sterilisasi. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam afektif sterilisasi pada setiap cara sterilisasi di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. EFEKTIF STERILISASI Efektifitas setiap cara sterilisasi tergantung pada keempat jenis faktor dibawah ini, yaitu : 1. Jenis mikroorganisme yang ada. 2. Beberapa mikroorganisme sangat sulit dibunuh, sementara yang lain sangat mudah. 3. Jumlah mikroorganisme yang ada adalah jauh lebih mudah membunuh satu mikroorganisme
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/6
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
01 Maret 2016
daripada membunuh banyak mikroorganisme. 4. Jumlah dan jenis kontaminasi yang melindungi mikroorganisme tersebut, darah dan jaringan yang terdapat pada alat-alat yang dibersihkan tidak adekuat dapat melapisi mikroorganisme. 5. Jumlah proteksi mikroorganisme pada alat yang disterilkan (dan
mikroorganisme
dilindungi)
pada
akan
bertumpuk
celah-celah
seperti
jepitan yang bergerigi dari porcef jaringan. 6. Kebersihan
sangat
berpengaruh
pada
tiga
faktor pertama. Karena membersihkan alat yang akan disterilkan sangat penting, jauh lebih mudah
menghilangkan
kontaminan
yang
terlihat dan seluruh mikroorganisme dari obyek dengan membersihkan terlebih dahulu daripada langsung melakukan sterilisasi. Lebih penting lagi
walaupun
sterilisasi
tidak
dengan dapat
menambah menjamin
waktu alat-alat
tersebut sudah steril karena jumlah dan jenis mikroorganisme
pada
alat-alat
bedah
terkontaminasi sering tidak diketahui.
yang
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/6
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
01 Maret 2016 B. HAL-HAL
YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
DALAM MELAKUKAN STERILISASI. 1. Alat untuk mensterilisasikan (sterilisator) harus dalam keadaan baik dan bisa dipakai. 2. Alat-alat
yang
akan
disterilkan
setelah
didekontaminasi
harus
dibersihkan
terlebih
dahulu
dan
diperiksa
apakah
masih
dapat
dipakai atau tidak, kemudian dikeringkan. 3. Bila
alat
tersebut
harus
dibungkus
maka
etiketnya harus jelas (nama, jenis alat, tanggal dan jam disterilkan) pada setiap bungkusan. 4. Menyusun alat-alat didalam sterilisator harus sedemikian rupa sehingga setiap bagian dapat kontak dengan uap panas maupun bahan kimia yang dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat yang bersangkutan. 5. Perhatikan
lamanya
waktu
yang
diperlukan
untuk masing-masing alat dan harus benarbenar tepat dihitung pada saat alat disterilkan. 6. Jangan
dimasukkan
apa-apa
didalam
sterilisator, sebelum jarak waktu ditentukan habis.
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/6
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
01 Maret 2016
7. Setelah selesai alat-alat yang sudah disterilkan dipindah ketempatnya dengan korentang steril. 8. Jangan membuka bungkusan atau tutupnya dengan maksud untuk mendinginkan alat. 9. Bila
alat
yang
terkontaminasi
baru
maka
alat
saja
disterilkan
tersebut
harus
disterilkan kembali, karena alat tersebut tidak steril lagi. 10. Jangan menepuk bungkusan alat yang sudah steril. Bungkusan tersebut dianggap tidak steril lagi, apabila jatuh harus disteril ulang. 11. Alat-alat yang disterilkan dengan bahan kimia (yang bersifat toksis) harus dibilas dengan aquades steril sebelum dipergunakan. C. TEHNIK ATAU CARA MEMBUNGKUS ALATALAT BARANG YANG AKAN DISTERILKAN. 1. Syarat-syaratnya : a. Harus tahu sifat barang/alat yang disterilkan. b. Harus tahu cara sterilisasi mana yang akan digunakan/dipakai. Harus tahu cara pembungkus yang akan dipakai.
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/6
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
01 Maret 2016
c. Alat pembungkus tidak boleh rusak, robek dan harus bersih. d. Barang/alat
yang
akan
dibungkus
harus
disterilkan
harus
bersih, kering dan lengkap. e. Alat/barang
yang
akan
dalam keadaan baik, kaca tidak boleh retak. f. Penghisap dan tabung semprit harus cocok. 2. Cara membungkus alat/instrumen a. Performance Assesment : Letakkan kain pembungkus pertama. Kain pembungkus berlapis dua, agar barang tetap steril. Besar kain pembungkus yang dipilih harus sesuai dengan barang/alat. Diamkan sejenak agar air tidak menetes ke dalam sterilisator, selanjutnya diletakkan kedalam bak steril yang telah tersedia. Dengan tetap memakai korentang tadi. b. Bila semua alat sudah dipindahkan, tutup bak steril dipasang dan diberi label yang berisi tulisan
tentang
nama
alat
dan
tanggal
pensterilan. c. Bak steril disimpan pada tempatnya, alat-alat
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
FAKTOR-FAKTOR PENUNJANG DALAM MELAKUKAN STERILISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
6/6
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur Unit terkait
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) dibereskan. 1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn. 3. OK Mata.
RUMAH SAKIT
TATA LAKSANA STERILISASI
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN YANG TERBUAT DARI KARET No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Adalah
suatu
tindakan
untuk
mensteril
sarung
tangan. Tujuan
Mencegah terjadinya infeksi silang.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. PERSIAPAN ALAT 1. Air bersih. 2. Bayclean. 3. Ember. 4. Sarung tangan. 5. Pembungkus. 6. Label. B. CARA KERJA 1. Sarung tangan yang sudah menjalani proses desinfeksi dengan cara direndam menggunakan cairan bayclean, kemudian dicuci dengan air bersih mengalir lalu dikeringkan atau diangin – anginkan. 2. Sarung tangan yang sudah kering diberi bedak tabur bayi. 3. Sarung tangan dibungkus dengan kain yang
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
TATA LAKSANA STERILISASI SARUNG TANGAN YANG TERBUAT DARI KARET No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) sesuai dengan ukuran tangan. 4. Lalu disterilkan menggunakan autoclave selama 15 menit dengan suhu 120ºC. 5. Setelah steril, sarung tangan tadi didinginkan lalu diberi label : tanggal, jam dan waktu akhir penggunaan (± 1 minggu). 6. Sarung tangan siap dipergunakan.
Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
TATA LAKSANA STERILISASI
ISLAM YATOFA
LOGAM (ALAT-ALAT INSTRUMEN) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Adalah suatu tindakan untuk steril alat instrumen dari logam.
Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi silang. 2. Mempersiapkan alat-alat dalam keadaan steril dan siap pakai setiap saat.
Kebijakan
SK
Direktur
Nomor
Tertanggal … Prosedur
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. PERSIAPAN ALAT 1. Autoclave. 2. Air pada tempatnya. 3. Alat instrumen. 4. Tromol (tempat alat instrumen). 5. Korentang. 6. Kasa. 7. Label. A. CARA KERJA 1. Alat instrumen dari logam sesudah dibersihkan dan siap untuk disterilisasi harus dipisahkan menurut besar kecilnya. 2. Mes dan (jarum jahit) harus dibungkus dengan
RUMAH SAKIT
TATA LAKSANA STERILISASI
ISLAM YATOFA
LOGAM (ALAT-ALAT INSTRUMEN) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) kasa untuk
menghindari benturan
dengan
benda lainnya. 3. Setelah terbungkus dan dirapikan kemudian masukkan kedalam tromol (tempat instrumen sesuai dengan ukurannya). 4. Kemudian alat logam tersebut dimasukkan kedalam autoclave selama 15 menit dengan suhu 120ºC. 5. Setelah disterilisasi, alat di diamkan dengan tujuan mendinginkan selama 10 menit. 6. Kemudian
tromol
atau
wadah
instrumen
diberikan label nama alat, tanggal dan waktu akhir penggunaan alat. 7. Alat sudah siap dipergunakan. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
HAK PASIEN BEDAH
ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Hak pasien adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seorang pasien untuk mendapatkan atau memutuskan berbuat sesuatu.
Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam penerapan hak-hak pasien pada saat akan dioperasi di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
Melakukan sosialisasi tentang hak-hak pasien.
Prosedur
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. 2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur. 3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran tanpa diskriminasi. 4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan. 5. Pasien
berhak
keperawatan
memilih
sesuai
dokter
dengan
dan
keinginannya
kelas dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
RUMAH SAKIT
HAK PASIEN BEDAH
ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
Tanggal Terbit
01 Maret 2016
OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar. 7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion)
terhadap
penyakit
yang
dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat. 8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data-data medisnya. 9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi : a. Penyakit yang diderita. b. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan. c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya. d. Alternatif terapi lainnya. e. Prognosanya. f. Perkiraan biaya pengobatan. 10. Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh pasien dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. 11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak
RUMAH SAKIT
HAK PASIEN BEDAH
ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
01 Maret 2016
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) dilakukan
terhadap
dirinya
dan
mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab 12. sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya. 13. Pasien
berhak
didampingi
keluarganya
dalam
keadaan kritis. 14. Pasien
berhak
menjalankan
ibadah
sesuai
agama/kepercayaann yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. 15. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit. 16.
Pasien
berhak
mengajukan
usul,
saran,
perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya. 17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn. 3. OK Mata
RUMAH SAKIT
KEWAJIBAN PASIEN BEDAH
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Kewajiban
pasien
adalah
sesuatu
yang
harus
diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang pasien. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam penerapan kewajiban pasien pada saat akan dioperasi di Instalasi Bedah Sentral RSI Yatofa.
Kebijakan
1. SK
Direktur
Nomor
Tertanggal …
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
2. Melakukan sosialisasi tentang hak-hak pasien. Prosedur
1. Pasien
dan
keluarganya
berkewajiban
untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib Rumah Sakit. 2. Pasien
berkewajiban
instruksi
dokter
untuk
mematuhi
segala
dan
perawat
dalam
pengobatannya. 3. Pasien
berkewajiban
memberikan
informasi
dengan jujur dan selengkap-lengkapnya tentang penyakit
yang
diderita
kepada
dokter
yang
merawat. 4. Pasien
berkewajiban
untuk
melunasi
semua
imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit/dokter. 5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban
RUMAH SAKIT
KEWAJIBAN PASIEN BEDAH
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 6. memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn. 3. OK Mata.
RUMAH SAKIT
HAK STAF MEDIS BEDAH DAN
ISLAM YATOFA
ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Hak staf medis bedah dan anestesi adalah kekuasan atau kewenangan yang dimiliki oleh seorang staf medis
dan
anestesi
untuk
mendapatkan
atau
memutuskan berbuat sesuatu. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam penerapan hak-hak staf medis bedah dan anestesi
pada
saat
akan
melakukan
operasi
di
Instalasi Bedah Sentral RSI Yatofa. Kebijakan
1. SK
Direktur
Tertanggal …
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
2. Melakukan sosialisasi tentang hak-hak pasien. Prosedur
1. Staf
medis
mendapatkan
bedah
dan
perlindungan
anestesi
berhak
hukum
dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 2. Staf mesis bedah dan anestesi berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak otonomi (dokter walaupun berstatus hukum sebagai karyawan Rumah Sakit, namun Direktur Rumah Sakit tidak dapat memerintahkan untuk melakukan sesuatu tindakan yang menyimpang dari standar profesi atau keyakinannya. 3. Staf medis bedah dan anestesi berhak untuk
RUMAH SAKIT
HAK STAF MEDIS BEDAH DAN
ISLAM YATOFA
ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) menolak
keinginan
pasien
yang
bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika. 4. Staf
medis
bedah
dan
anestesi
berhak
menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk
pasien
gawat
darurat
dan
wajib
menyerahkan pasien kepada pihak lain. 5. Staf medis bedah dan anestesi berhak atas privacy (berhak
menuntut
dicemarkan
oleh
apabila
pasien
nama
dengan
baiknya
ucapan
atau
tindakan yang melecehkan atau memalukan). 6. Staf medis bedah dan anestesi berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari keluarganya. 7. Staf
medis
informasi
bedah
atau
dan
anestesi
pemberitahuan
berhak
pertama
atas dalam
menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. 8. Staf
medis
bedah
dan
anestesi
berhak
diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit
RUMAH SAKIT
HAK STAF MEDIS BEDAH DAN
ISLAM YATOFA
ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) maupun oleh pasien.
Prosedur
9. Staf medis bedah dan anestesi berhak untuk mendapatkan diberikannya
imbalan
atas
berdasarkan
jasa
profesi
perjanjian
dan
yang atau
ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit tersebut. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
KEWAJIBAN STAFT MEDIS BEDAH
ISLAM YATOFA
DAN ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
Tanggal Terbit
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Hak
staft
kekuasan
medis atau
bedah
dan
kewenangan
anestesi
yang
adalah
dimiliki
oleh
seorang staf medis dan anestesi untuk mendapatkan atau memutuskan berbuat sesuatu. Tujuan
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah dalam penerapan hak-hak staf medis bedah dan anestesi pada saat akan melakukan operasi di Kamar Operasi/OK RSI Yatofa.
Kebijakan
1. SK Direktur Nomor 04/…….. /RSI-Y/III/2016. Tertanggal …
Maret 2016.
2. Melakukan sosialisasi tentang hak-hak pasien. Prosedur
1. Staft medis bedah dan anestesi wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara staf tersebut dengan rumah sakit. 2. Staft
medis
memberikan
bedah pelayanan
dan medis
anestesi
wajib
sesuai dengan
standar profesi dan menghormati hak-hak pasien. 3. Staft medis bedah dan anestesi wajib merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang mempunyai
keahlian/kemampuan
yang
lebih
baik, apabila ia tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan.
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
KEWAJIBAN STAF MEDIS BEDAH DAN ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
Tanggal Terbit
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 4. Staft
medis
bedah
dan
anestesi
wajib
memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan
dapat
menjalankan
ibadah
bedah
anestesi
sesuai
keyakinannya. 5. Staft
medis
dan
wajib
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia. 6. Staft medis bedah dan anestesi wajib melakukan pertolongan
darurat
sebagai
suatu
tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. 7. Staft
medis
memberikan
bedah
dan
informasi
yang
anastesi lengkap
wajib tentang
perlunya tindak medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat ditimbulkannya. 8. Staft medis bedah dan anestesi wajib membuat rekam
medik
berkesinambungan
yang
baik
berkaitan
dengan
secara keadaan
pasien. 9. Staft medis bedah dan anestesi wajib terusmenerus menambah ilmu.
RUMAH SAKIT
KEWAJIBAN STAF MEDIS BEDAH
ISLAM YATOFA
DAN ANESTESI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit
KAMAR OPERASI Unit terkait
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) -
RUMAH SAKIT
PENGAMANAN KAMAR OPERASI
ISLAM YATOFA
STANDAR PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan Tanggal Terbit
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Pengamanan tindakan
Kamar
yang
Operasi
diperlukan
adalah untuk
tindakan-
menghindari
terjadinya kecelakaan kerja di Kamar Operasi. Tujuan
Semua petugas di Kamar Operasi, mengetahui dan melaksanakan prosedur yang ada, bekerja dengan hati-hati,
untuk
menghindarkan
terjadinya
kecelakaan. Kebijakan
Tentang rancang bangunan dan tata kerja di Kamar Operasi.
Prosedur
1. Petugas anestesi harus memeriksa gas-gas medis di Kamar Operasi termasuk peralatan anestesi dan
tabung-tabung
dipergunakan
gas
apakah
atau
sudah
oksigen sesuai
yang
dengan
peruntukannya. 2. Petugas anestesi harus memeriksa semua sistem peralatan
yang
mempergunakan
gas
medis
sesudah operasi apakah sudah ditutup dengan baik atau belum. 3. Petugas anestesi memeriksa selang pembuangan gas medik keluar ruangan operasi melalui lubang dinding Kamar Operasi. 4. Sebelum operasi, penanggung jawab masing -
RUMAH SAKIT
PENGAMANAN KAMAR OPERASI
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa
OPERASIONAL 01 Maret 2016
KAMAR OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 5. masing
kamar
operasi,
memeriksa
peralatan
yang akan digunakan (seperti suction, lampu emergency) sekaligus
apakah
berfungsi
memeriksa
dengan
kabel-kabelnya
baik,
apakah
masih baik dan berada pada posisi yang aman. 6. Setiap dengan
selesai
operasi
operasi
pembersihan
meja
(antara
satu
berikutnya) operasi,
operasi
dilakukan
dengan
cairan
chlorine 0,5%. 7. Setiap hari setelah bekerja di Kamar Operasi, meja
operasi,
meja
instrumen
dan
lantai
dibersihkan dengan chlorine 0,5%. Kemudian dilakukan sterilisasi ruangan dengan sinar ultra violet selama 24 jam. 8. Setiap seminggu sekali semua peralatan medis dan non medis dibersihkan/dicuci, parafinisasi alat medis, memeriksa alat yang rusak. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 1. Pemeliharaan
adalah
menjaga
agar
peralatan
tersebut tetap berfungsi dengan baik. 2. Alat – alat yang dimaksud adalah peralatan medis dan non medis. Tujuan
Menjaga agar semua peralatan medis dan non medis dapat berfungsi dengan baik.
Kebijakan
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
Prosedur
1. Alat
–
alat
medis
(instrumen,
sebelum
dan
sesudah dipergunakan dihitung jumlahnya oleh instrumentator dibantu oleh perawat sirkulasi. 2. Dilakukan penghitungan jumlah sebelum dilakukan sterilisasi ke ISS, oleh petugas instrumentator dan perawat sirkulasi. 3. Setiap seminggu sekali alat – alat medis diberikan “paraffin” oleh semua petugas kamar operasi, untuk menghindari terjadinya karatan, sekaligus diperiksa apakah amasih berfungsi dengan baik atau tidak. 4. Setelah dari ISS, alat-alat diperiksa jumlahnya, dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing kamar operasi. 5. Selang suction, setelah dipergunakan dibersihkan dengan air hangat + bayclin, selanjutnya dibilas
RUMAH SAKIT
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Prosedur
dengan air mengalir sambil dilakukan sondase untuk
menghilangkan
noda-noda
darah
yang
didalam selang suction, dikeringkan kemudian dimasukkan kedalam tromol alat untuk sterilisasi. Dikerjakan oleh perawat sirkulasi. 6. Botol suction dicuci dan dibersihkan, dikeringkan kemudian
dipasang
lagi
pada
tempatnya.
Dilakukan oleh perawat sirkulasi. 7. Sterilisator (untuk DTT), selalu diperiksa airnya sebelum dipakai, jangan sampai kering, setiap hari harus selalu diganti. Setelah pemakaian, kontak aliran listrik harus dilepas. 8. Peralatan elektrik cauter, sebelum dipergunakan harus dicek apakah masih berfungsi atau tidak. Setelah
pemakaian,
kemudian
kabel-kabel
dimasukkan
ke
dibersihkan,
tempatnya
untuk
dilakukan sterilisasi/DTT. 9. Peralatan medis dan non medis yang sudah rusak, dilaporkan
kepada
kepala
perawatan
kamar
operasi, oleh masing-masing penanggung jawab kamar operasi, selanjutnya dilaporkan kebagian inventaris rumah sakit. Unit terkait
-
RUMAH SAKIT
PENERIMAAN PASIEN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Pengertian
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Penerimaan pasien disini adalah penerimaan dari ruang perawatan. Penerimaan pasien di Kamar Operasi/OK merupakan tahap awal dari pelayanan penderita yang akan menjalani operasi di Kamar Operasi/OK.
Tujuan
1. Memeriksa
indentitas
pasien
apakah
sesuai
dengan yang ada didalam daftar jadwal operasi hari itu. 2. Memeriksa
kelengkapan
administrasi
dan
perlengkapan alat medis yang diperlukan dalam tindakan operasi saat itu. Kebijakan
Penanganan pasien efektif di Kamar Operasi/OK.
Prosedur
1. Pasien yang diantar ke Kamar Operasi/OK oleh petugas
ruang
keperawatan
diterima
oleh
petugas penerima pasien di Kamar Operasi/OK. 2. Penerima pasien di Kamar Operasi/OK memeriksa identitas
pasien,
nomor
rekam
medik,
asal
ruangan, apakah sesuai dengan yang ada pada jadwal operasi. 3. Petugas
penerima
pasien
memeriksa
apakah
pasien sudah disiapkan untuk prosedur operasi, seperti apakah sudah dicukur, apakah masih
RUMAH SAKIT
PENERIMAAN PASIEN
ISLAM YATOFA No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/2 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) memakai perhiasan. 4. Petugas
penerima
pasien,
memeriksa
kelengkapan administrasi dari pasien seperti : a. Catatan tentang rencana operasi yang akan dilakukan (dilihat pada lembar visite dokter). b. Persetujuan operasi. c. Hasil pemeriksaan laboratorium. d. Hasil pemeriksaan rontgen, USG. e. Blanko persiapan darah. 5. Memeriksa
perlengkapan
alat
medis
yang
diperlukan, seperti : a. Cairan infus. b. Benang
jahit
yang
khusus
untuk
operasi
tersebut. c. Implant (pada pasien orthopedi). d. NGT, kateter, urine bag, selang drain. e. Obat-obatan yang diperlukan pada operasi tersebut. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn. 3. OK Mata.
RUMAH SAKIT
PELAYANAN PASIEN OPERASI
ISLAM YATOFA
CYTO No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/4
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Operasi cyto adalah operasi yang harus segera dilakukan sesuai dengan keadaan klinis penderita.
Tujuan
Sebagai
pedoman
bagi
petugas
terkait
dalam
pelayanan operasi cyto. Kebijakan
SK
Direktur
Nomor
Tertanggal … Prosedur
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. Cyto dari IGD 1. Segala
sesuatu
yang
menjadi
kebutuhan
pasien tersebut disiapkan di IGD seperti bahan habis pakai dan obat - obatan sesuai instruksi dokter
konsultan,
dan
petugas
IGD
menghubungi ruangan tempat dirawat. 2. Perawat dari IGD terlebih dahulu menghubungi ruangan perawatan kemudian menghubungi Kamar Operasi/OK. 3. Pasien
yang
sudah
siap
untuk
dilakukan
tindakan pembedahan diantar oleh petugas IGD
dan
diterima
oleh
petugas
Kamar
Operasi/OK. 4. Penerimaan pasien Kamar Operasi/OK di dalam jam kerja. Sedangkan diluar jam kerja diterima
RUMAH SAKIT
PELAYANAN PASIEN OPERASI
ISLAM YATOFA
CYTO No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) oleh petugas cyto. B. CITO dari POLIKLINIK 1. Perawat
poliklinik
Operasi/OK
menghubungi
untuk
disiapkan,
Kamar
selanjutnya
perawat poliklinik mengantar pasien ke Kamar Operasi/OK operasi
lengkap
dan
dengan
keluarga
persetujuan
pasien
mengurus
administrasi di loket dengan menunjukkan surat pengantar rawat inap dari poliklinik. 2. Pasien yang tidak diantar oleh keluarganya maka
perawat
poli
membantu
mengurus
administrasi di loket. 3. Setelah pasien tiba di
Kamar Operasi/OK
berlaku ketentuan tata laksana penerimaan pasien di Kamar Operasi/OK. Perawat kamar operasi segera nmenghubungi dokter operator jam berapa akan dilakukan pembedahan dan lain-lain. 4. Pasien
tersebut
disiapkan
di
Kamar
Operasi/OK seperti mencukur daerah operasi dan lain-lain. 5. Perawat poli menghubungi ruang perawatan
RUMAH SAKIT
PELAYANAN PASIEN OPERASI
ISLAM YATOFA
CYTO No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) untuk memberitahukan pasien cyto di Kamar Operasi/OK. 6. Setelah tindakan medik di Kamar Operasi/OK selesai, pasien dijemput oleh perawat ruangan dimana pasien tersebut dirawat. C. CITO dari RUANGAN RAWAT INAP 1. Pasien
yang
dinyatakan
cyto
oleh
dokter
konsultan diruang rawat inap, maka perawat ruangan
menghubungi
perawat
Kamar
Operasi/OK. 2. Persiapan
dilakukan
(persetujuan
di
operasi,
ruang
rawat
mencukur
inap
daerah
operasi, donor darah bila diperlukan) serta bahan habis pakai dan obat-obatan sesuai instruksi dokter konsultan. 3. Pasien dibawa oleh perawat dari ruang rawat inap ke Kamar Operasi/OK. 4. Setelah tindakan medik di Kamar Operasi/OK selesai, pasien dijemput kembali oleh perawat ruang rawat inap. Unit terkait
1. Instalasi Gawat Darurat. 2. Poliklinik.
RUMAH SAKIT
PELAYANAN PASIEN OPERASI
ISLAM YATOFA
CYTO No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/4
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Unit terkait
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 3. SMF Obgyn. 4. SMF Bedah.
RUMAH SAKIT
PENJADWALAN, PENUNDAAN DAN
ISLAM YATOFA
PENAMBAHAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Adalah
Pengaturan
kegiatan
operasi
di
Kamar
Operasi/OK dan Instalasi Rawat Inap (IRNA). Tujuan
1. Menyesuaikan
kemampuan
kamar
operasi
dengan jumlah operasi. 2. Menghindari terjadinya penundaan operasi. Kebijakan
SK
Direktur
Nomor
Tertanggal … Prosedur
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
A. Penjadwalan 1. Petugas Kamar Operasi/OK menerima jadwal operasi elektif dari Instalasi Rawat Inap sehari sebelum operasi. Selanjutnya ditulis di papan jadwal
operasi
disetujui
oleh
di
kamar
kepala
operasi
Kamar
setelah
Operasi/OK
untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan pre operasi oleh petugas anestesi (sesuai protap anestesi). 2. Jadwal operasi yang tidak sesuai dengan keadaan
di
Kamar
Operasi/OK
misalnya
jumlah operasi, jenis operasi dan lain-lain. Sebelum ditulis di papan jadwal, terlebih dahulu di bicarakan dengan instalasi rawat inap untuk mencegah terjadinya penundaan
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PENJADWALAN, PENUNDAAN DAN PENAMBAHAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) operasi setelah pasien calon operasi berada diruang operasi. 3. Pasien calon operasi yang tidak terdaftar dalam jadwal operasi yang sudah dibuat oleh instalasi rawat inap (IRNA) dan tidak ditulis di papan jadwal Kamar Operasi/OK maka tidak diterima Kamar
untuk
dilakukan
Operasi/OK
pembedahan
kecuali
di
keadaan
EMERGENCY atau CYTO. 4. Selanjutnya Operasi/OK
pasien
diterima
sesuai
di
dengan
Kamar prosedur
penerimaan pasien di Kamar Operasi/OK. B. Penundaan 1. Penundaan
operasi
terhadap
pasien
yang
sudah berada di Kamar Operasi/OK dapat terjadi apabila : a. Persiapan pasien yang tidak lengkap. b. Tidak ada surat persetujuan operasi. c. Pertimbangan
lain
dari
operator
atau
dokter anastesi. d. Tidak ada dalam jadwal operasi dari IRNA. e. Dengan
alasan
tertentu
dari
operator
sesuai kebijakan yang ada dari kepala
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PENJADWALAN, PENUNDAAN DAN PENAMBAHAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Kamar
Operasi/OK
(terlampir),
maka
operasi akan dilakukan keesokan harinya oleh
operator
yang
menunda
operasi
pasien tersebut. f. Penundaan dokter
operasi
operator
atas
dan
persetujuan
kepala
Kamar
Operasi/OK. C. Penambahan Penambahan pasien operasi di Kamar Operasi/OK dapat dilakukan terhadap pasien dengan keadaan emergency yang harus segera dilakukan tindakan pembedahan. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
PELAYANAN OPERASI ELEKTIF
ISLAM YATOFA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/5
Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR
01 Maret 2016
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Adalah operasi yang direncanakan oleh SMF yang bersangkutan dengan poliklinik, Instalasi Rawat Inap (IRNA) dan Kamar Operasi/OK.
Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas di Poliklinik, IRNA dan Kamar Operasi/OK dalam melaksanakan tugas.
Kebijakan
SK
Direktur
Tertanggal … Prosedur
Nomor
04/……..
/RSI-Y/III/2016.
Maret 2016.
1. Persiapan kamar operasi dimulai jam 13. 00 WITA. 2. Kegiatan pelayanan operasi, dimulai jam 14. 00 WITA. 3. Apabila
kamar
operasi
belum
siap
untuk
melakukan operasi, petugas kamar operasi harus menghubungi operator mengenai hal tersebut. 4. Operator yang belum atau tidak dapat memulai operasi
tepat
pada
waktunya
harus
menginformasikan hal tersebut kepada petugas di kamar operasi/OK. 5. Pembatalan
operasi
hanya
dilakukan
oleh
OPERATOR dan ANASTESI harus seawal mungkin menginformasikan operasi/OK.
kepada
petugas
kamar
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PELAYANAN OPERASI ELEKTIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) 6. Semua petugas dikamar operasi (perawat dan dokter) harus memakai pakaian kamar operasi. 7. Semua petugas dikamar operasi harus selalu memperhatikan daerah semi steril dan steril. 8. Setiap petugas kamar operasi yang memasuki wilayah
steril,
harus
memakai
tutup
kepala,
masker, alas kaki (sandal khusus). 9. Semua anggota tim bedah harus mencuci tangan ditempat cuci tangan khusus dengan posisi tangan tetap
lebih
tinggi
mengeringkan
dari
tangan
siku-siku. dengan
Kemudian
lap
kering,
memakai jas operasi dan sarung tangan steril. 10. Apabila
dalam
tindakan
operasi
diperlukan
konsultasi dengan disiplin ilmu yang lain, maka perawat penghubung segera menghubungi dokter ahli lain yang bersangkutan. 11. Selesai
tindakan
dicelupkan
kedalam
operasi, larutan
sarung
tangan
chlorin
0,5%
kemudian dilepas secara terbalik dan direndam dalam larutan chlorin tadi (dekontaminasi), jas operasi
dimasukkan
pada
tempat
yang
disediakan. 12. Pembuangan sampah dikamar operasi harus
telah
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PELAYANAN OPERASI ELEKTIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) dipisahkan antara tempat sampah untuk sampah infeksius dan non infeksius. 13. Perawat penghubung harus selalu berada didalam kamar operasi dan membantu menghitung jumlah kasa yang dipergunakan. 14. Perawat
instrumen
harus
selalu
menghitung
jumlah instrumen yang dipergunakan. 15. Apabila ada kekurangan kasa atau instrumen, petugas harus segera menginformasikan kepada operator. 16. Apabila terjadi kegagalan tindakan operasi, maka operator
harus
segera
menginformasikan
hal
tersebut kepada keluarga pasien. 17. Penjadwalan
operasi
dilakukan
oleh
Instalasi
Rawat Inap berkoordinasi dengan IBS, jadwal operasi harus sudah masuk ke IBS minimal satu hari sebelum operasi jam 09.00 WITA. 18. Persiapa operasi dilakukan di ruangan perawatan. Pasien idkirim ke kamar operasi dengan pakaian kamar operasi. 19. Perawat yang bertugas menerima pasien di IBS, harus memeriksa kelengkapan administrasi dan alat medis pasien, seusia dengan yang diatur
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PELAYANAN OPERASI ELEKTIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) dalam prosedur penerimaan pasien. Apabila sudah lengkap,
pasien
menunggu
diruang
premedikasi/persiapan, sedangkan status beserta perlengkapannya diserahkan ke masing-masing ruang operasi. 20. Apabila
persiapan
belum
lengkap
petugas
penerima harus menginformasikan kepada kepala ruangan dimana pasien dirawat untuk dilengkapi. 21. Apabila kekurangan persiapan untuk operasi tidak dapat
dipenuhi,
menghubungi
maka
operator
kekurangan
petugas
atau
persiapan
anestesi
penerima tentang
tersebut,
untuk
memutuskan apakah operasi bisa dilaksanakan atau tidak. 22. Apabila operasi tidak dapat dilaksanakan, operator atau
anestesi
medik/status
harus
tentang
menuliskan alasan
dicatatan
pembatalan
dan
rencana selanjutnya terhadap pasien tersebut, kemudian
petugas
menginformasikan
penerima
secepatnya
kepada
pasien ruangan
perawatan. 23. Penjelasan tentang tindakan operasi yang akan dilakukan dan kemungkinan komplikasi yang
RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
PELAYANAN OPERASI ELEKTIF No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/5
Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR OPERASI Prosedur
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) terjadi (informed consent), harus diberikan oleh operator dan apabila disetujui oleh penderita maka dituliskan dalam lembar persetujuan operasi. 24. Petugas anestesi harus melakukan pemeriksaan peroperasi terhadap pasien yang akan dilakukan operasi,
dan
memberikan
informasi
tentang
pembiusan yang akan dilakukan dan kemungkinan komplikasi yang akan terjadi. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
MENCUCI TANGAN UNTUK
ISLAM YATOFA
TINDAKAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
Tanggal Terbit
OPERASI Pengertian
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) Cuci tangan untuk operasi adalah suatu tindakan mencuci tangan dan lengan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan pembedahan (atau tindakan lain yang memerlukan situasi steril) untuk menghindari terjadinya infeksi pada penderita.
Tujuan
Untuk
mencegah
kemungkinan
terkontaminasi
daerah lapangan operasi oleh kuman dari tangan dan lengan operator. Kebijakan
Setiap orang yang akan ikut serta sebagai anggota team yang terjun dalam tindakan operasi harus mendekontaminasikan tangan dan lengannya.
Prosedur
1. Lepaskan semua perhiasan pada jari dan tangan. 2. Kuku
tidak
boleh
melebihi
ujung
jari
dan
sebaiknya tidak menggunakan cat kuku. 3. Basahkan tangan dan lengan dengan air mengalir, tambahkan sabun secukupnya dan mulai mencuci. 4. Mulailah mencuci jari-jari dan menuju siku, ulangi untuk tangan dan lengan yang lain. 5. Gunakan
sikat
steril
yang
disediakan
untuk
membersihkan ujung kuku dan ujung jari selama 2 menit dengan gerak melingkar (sekitar 30 kali gerakan) setiap jari. Ulangi prosedur tersebut
RUMAH SAKIT
MENCUCI TANGAN UNTUK
ISLAM YATOFA
TINDAKAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
Tanggal Terbit
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) untuk tangan sebelahnya (INGAT : daerah ini merupakan daerah yang paling sulit dibersihkan). 6. Gunakan sikat pula untuk bagian dorsal tangan dan telapak tangan dengan gerakan melingkar (selama masing-masing 15 detik/15 gerakan). 7. Lanjutkan membersihkan lengan pada setiap sisi. 8. Setelah selesai, jatuhkan sikat dan alirkan air mulai dari ujung jari terus kearah siku dengan posisi lengan dan tangan menghadap ke atas. 9. Matikan air dengan tisue jangan menggunakan tangan yang telah bersih), kemudian masuk ke ruang operasi dengan posisi tangan menghadap keatas
didepan
tangan
dan
dada
posis
fleksi
(hindarkan
lengan menyentuh barang-barang
yang ada dikamar operasi, misalnya : pintu, peralatan anestesi dan lain-lain). 10. Keringkan tangan dengan handuk steril. Dengan satu tangan keringkan jari, tangan, lengan dan siku bagian kiri. Setelah itu dengan memegang handuk
pada
“sisi
bersih”
handuk
tersebut,
keringkan tangan kanan dengan prosedur yang sama.
RUMAH SAKIT
MENCUCI TANGAN UNTUK
ISLAM YATOFA
TINDAKAN OPERASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/3 Ditetapkan
STANDAR
Direktur RSI Yatofa
PROSEDUR OPERASIONAL KAMAR
Tanggal Terbit
OPERASI Prosedur
(dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) CATATAN 1. Kuku
harus
mneghindari
pendek
agar
kemungkinan
lebih
bersih
robeknya
dan
sarung
tangan. 2. Cara dan urutan membersihkan tangan harus diikuti dengan seksama agar tidak ada yang terlewatkan. 3. Jangan menggosok tangan terlalu keras untuk menghindari iritasi/abrasi kulit. 4. Tangan selalu berada diatas pinggang. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN BAJU OPERASI DAN
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
1/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Pengertian
1. Gaun operasi adalah pakaian khusus yang disediakan
dalam
keadaan
steril
dan
ditempatkan pada troly yang terpisah dari tempat peralatan operasi (instrument). 2. Sarung tangan yang dimaksudkan pada SOP ini adalah
saru
disediakan
ng
tangan
dalam
dari
keadaan
karet
yang
steril
dan
ditempatkan pada troly yang terpisah dari tempat peralatan operasi (instrument). Sarung tangan tersedia dalam berbagai macam ukuran sesuai
dengan
ukuran
tangan
pemakai
sehingga tidak terlalu kecil atau kebesaran sehingga pemakai merasa terganggu dalam gerakannya. Tujuan
1. Mencegah kontaminasi pada daerah/lapangan operasi
selama
tindakan
pembedahan
dilakukan. 2. Melindungi tangan dan pakaian dari bakteri yang
ada
pada
penderita
dan
lingkungan
operasi. 3. Operator dan teamnya dapat bekerja lebih leluasa
pada
lapangan
melakukan prosedur invasive.
operasi
dalam
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN BAJU OPERASI DAN
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
2/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T)
Kebijakan
Setiap orang yang bekerja pada daerah/lapangan operasi (operator, asisten, dan instrumentator) diwajibkan untuk memakai gaun operasi dan sarung tangan sesuai prosedur yang benar.
Prosedur
1. Mengeringkan Tangan a. Dengan satu tangan mengambil handuk kecil steril pengering tanpa meneteskan air dari tangan yang basah itu diatas linen steril pada troly khusus. b. Meneringkan tangan dan lengan dengan posisi
badan
agak
membungkuk
(agar
tangan dan handuk tidak menyentuh baju). c. Handuk harus erbuka dankeringkan bagian ujung jari – telapak tangan – punggung tangan – lengan secara berurutan. d. Pegang bagian handuk yang belum terpakai dengan tangan yang sudah kering untuk mengeringkan
tangan
lainnya
dengan
(atau
asisten
prosedur yang sama 2. Memakai Gaun Operasi a. Ambil
gaun
operasi/perawat
steril
mengambilkannya
untuk
anda) dan pindahkan ketempat yang bebas
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN BAJU OPERASI DAN
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
3/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) dari sentuhan benda-benda non steril. b. Buka lipatan gaun dan pegang bagian leher. c. Buka
terus
agar
bagian
luar
gaun
menghadap keluar (jangan dipegang). d. Masukkan
kedua
lengan
ditempatnya,
biarkan kedua lengan ada dalam lengan baju. e. Perawat
bagian
sirkulasi
(omplop)
akan
membantu anda mengikatkan tali belakang gaun. Jaga agar bagian tengah tali yang akan
melintas
dibagian
depan
badan
pemakai tidak tersentuh tangan yang non steril. 3. Memakai Sarung Tangan a. Dengan
tangan
masih
berada
didalam
lengan baju, ambil sarung tangan kiri dan bungkusnya. b. Posisikan sarung tangan dengan ibu jari dan telapak
tangan
yang
bersangkutan
menghadap keatas. c. Masukkan tangan masuk.
tangan
sampai
kiri
seluruh
kedalam
sarung
telapak
tangan
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN BAJU OPERASI DAN
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
4/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) d. Dengan tangan kiri yang telah bersarung, ambil
sarung
tangan
kanan
dengan
menyelipkan jari-jari tangan kiri kedalam lipatan sarung tangan kanan. e. Masukkan
tangan
kanan
dengan
posisi
seperti tangan kiri dan pastikan lengan baju kanan tertutup oleh sarung tangan. f. Dengan menyelipkan tangan kanan yang sudah bersarung tangan pada lipatan sarung tangan kiri, naikkan sarung tangan kiri sehingga menutupi lengan baju kiri. 4. Membantu
Orang
Lain
Memakai
Gaun
Operasi a. Ambil gaun dengan sarung tangan, cari tempat terbuka yang jauh dari benda-benda non steril dan pegang gaun sedemikian rupa sehingga bagian luar menghadap ke anda. b. Pegang gaun dengan kedua tangan anda pada
bagian
kepada
bahu
operator
memasukkan
gaun
(pemakai
kedua
dan
meminta
gaun)
lengannya
untuk
kedalam
lengan gaun. c. Minta perawat bagian sirkulasi (omplop)
RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN BAJU OPERASI DAN
ISLAM YATOFA
SARUNG TANGAN No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
07/OK/III/2016
01
5/5 Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR
Direktur RSI Yatofa Tanggal Terbit
OPERASIONAL KAMAR OPERASI
01 Maret 2016 (dr. Hj. Nadyah Fadly F. T) untuk mengikatkan tali gaun. 5. Membantu Orang Lain Memakai Sarung Tangan a. Ambil sarung tangan dengan satu tangan (yang sudah bersarung tangan), kemudian cari tempat yang agak jauh dari meja untuk mengurangi kontaminasi. b. Pegang dengan kedua jari-jari tangan pada lipatan sehingga menghadap keatas, ibu jari menghadap keluar. c. Sarungkan ke tangan yang sesuai dengan operator (pemakai) sambil secara ringan jari-jari
menarik
keatas
(ibu
jari
tetap
menghadap keluar). d. Pastikan lengan baju tertutup oleh sarung tangan. Unit terkait
1. SMF Bedah. 2. SMF Obgyn.