Slide Bab 04

  • Uploaded by: yoedhoe
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Slide Bab 04 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,603
  • Pages: 47
Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 1

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Tujuan Pembelajaran Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk: • Menunjukkan dan memberi contoh artikulasi statemen • Menyebut dan menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi serta menjelaskan implikasinya bagi sistem akuntansi • Menganalisis transaksi dan menunjukkan pengaruhnya terhadap posisi keuangan • Mencatat transaksi keuangan dalam sistem embrionik • Menganalisis penyebab perubahan modal • Menjelaskan pengertian persamaan akuntansi dan kaitannya dengan artikulasi statemen keuangan • Mencatat transaksi sampai menyusun statemen keuangan dengan sistem akuntansi sederhana 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 2

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya Fotokopi CEMERLANG Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Artikulasi SK Fotokopi CEMERLANG

Pendapatan jasa fotokopi Biaya: Gaji karyawan Reparasi Pemakaian bahan habis pakai Depresiasi Laba

Rp950.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000

290.000 Rp660.000

Fotokopi CEMERLANG Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Modal, 1 Januari 2001 Laba tahun ini

Rp3.500.000 660.000 Rp4.160.000 145.000 Rp4.305.000 25.000 Rp4.280.000

Setoran Prive Modal, 31 Desember 2001

Aset Kas Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi

11/23/08

Fotokopi CEMERLANG Neraca, 31 Desember 2001

Kewajiban & Ekuitas

Rp1.745.000 Utang 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Modal, Hariman Rp5.505.000

Rp1.225.000

Mengapa Berartikulasi?

4.280.000 Rp5.505.000

Suwardjono2002

Transi 3

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Mengapa bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan seperti yang ditunjukkan Fotokopi CEMERLANG? Perekayasa akuntansi menerapkan beberapa konsep dasar dalam mengembangkan sistem akuntansi. Konsep dasar adalah konsep atau asumsi yang dianut dalam akuntansi tanpa pembuktian kebenarannya. Konsep dasar dianut karena manfaatnya dan validitasnya dalam menentukan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 4

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Dasar Penting untuk Pengembangan Sistem • • • • •

11/23/08

Kesatuan usaha Kos historis Kontinuitas usaha Perioda Substansi di atas bentuk

Suwardjono2002

Transi 5

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kesatuan Usaha Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan merupakan badan atau orang yang:

• berdiri sendiri, • bertindak atas namanya sendiri, dan • terpisah dari pemilik.

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 6

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Fotokopi Cemerlang

Pemilik

terpisah

Akuntan

Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 7

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Kesatuan Usaha • Pemisahan manajemen dan pemilikan sehingga hubungan keduanya merupakan hubungan bisnis (utang-piutang) • Perusahaan menjadi subjek pelaporan • Sistem berpasangan • Ekuitas atau modal merupakan “utang” perusahaan kepada pemilik • Perlunya pertanggungjawaban/pertangungjelasan 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 8

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Responsibility versus Accountability Responsibility (pertanggungjawaban), To be responsible for (bertanggungjawab) Berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan (duty) dan ditanggung bila terjadi hal yang merugikan. Accountability (pertanggungjelasan), To be accountable for (bertanggunjelas) Berkaitan dengan apa yang harus diungkap dan disampaikan secara terbuka dan yuridis. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 9

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Arti dan Impikasi Hubungan Bisnis Unit Usaha (perusahaan) Kas atau aset lain Utang

Aset = Utang + Ekuitas

Kreditor, Pemilik, Pihak lain

Hubungan bisnis menghendaki adanya pertanggungjawaban/ pertanggungjelasan keuangan dalam bentuk statemen keuangan 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 10

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kos Historis Konsep ini menyatakan bahwa dalam pelaporan keuangan, elemen-elemen statemen keuangan dinilai (dilekati jumlah rupiah) atas dasar kos bukan nilai jual, nilai likuidasi, atau harga pasar. Jadi, kos sebagai data dasar akuntansi digunakan untuk mengukur elemen statemen keuangan yang dilaporkan.

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 11

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Kontinuitas Usaha Konsep ini menyatakan bahwa pada saat atau tanggal pelaporan, perusahaan dianggap akan berlangsung terus dan tidak akan dilikuidasi. Alasan akuntansi memilih konsep ini: Harapan umum orang mendirikan perusahaan adalah kelangsungan hidup dan berkembangknya perusahaan bukan likuidasi atau kebankrutan.

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 12

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha • Taksiran dimungkinkan • Kos historis sebagai dasar penilaian • Perioda waktu sebagai takaran laba • Penerapan asas akrual

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 13

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsep Perioda Konsep ini menyatakan bahwa pengukuran kinerja (laba) dalam akuntansi dilakukan dengan perioda sebagai takarannya. Akuntansi berkepentingan dengan laba dalam suatu perioda bukan laba untuk separtai barang yang terjual. Akuntansi akan bertanya: Berapa laba perusahaan untuk enam bulan? bukan Berapa laba 100 unit barang tertentu? 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 14

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Implikasi Konsep Perioda • Perlunya penandingan yang tepat antara pendapatan dan biaya agar laba yang tepat dapat ditentukan (matching concept) • Penerapan asas akrual Asas akrual: Pendapatan diakui bukan pada saat kas diterima tetapi pada saat hak menerima kas atau aset timbul akibat suatu transaksi (misalnya penjualan). Biaya diakui bukan pada saat kas dibayarkan tetapi pada saat kewajiban membayar timbul akibat suatu transaksi (misalnya pajak terhutang). 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 15

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Substansi Mendahului Bentuk Konsep ini menyatakan bahwa akuntansi lebih menekankan aspek substantif suatu kejadian daripada aspek yuridis atau legal. Substansi ekonomik suatu transaksi lebih penting daripada aspek yuridis. Contoh: Untuk mengakui suatu objek sebagai aset, akuntansi tidak mensyaratkan pemilikan (aspek yuridis) tetapi lebih mementingkan penguasaan (aspek ekonomik) terhadap aset. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 16

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Proses Terbentuknya Statemen Keuangan Sistem akuntansi yang dikenal sekarang ini berkembang dari sistem sederhana (embrionik) atas dasar penerapan konsep dasar di atas. Kasus Fotokopi CEMERLANG dijadikan contoh tentang bagaimana sistem akuntansi dikembagkan dari sistem ingatan sampai sistem komputerisasian.

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 17

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kapan Fotokopi CEMERLANG berdiri?

Pada saat Hariman berminat mendirikan perusahaan.

Fotokopi CEMERLANG

terpisah

Manajer (Hariman)

Pemilik (Hariman)

Visualisasi berdirinya FK CEMERLANG 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 18

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Hariman menanamkan uang Rp2.500.000. Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000

Pemilik (Hariman)

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 19

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Bagaimana posisi keuangan setelah transaksi?

Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Uang Rp2.500.000

Utang Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000

Pemilik (Hariman) Posisi Keuangan Sumber daya Kas

11/23/08

Sumber dana Rp2.500.000

Utang , Hariman

Suwardjono2002

Rp2.500.000

Transi 20

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Laporan Formal Utang kepada pemilik disebut Modal. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 20 Desember 2000

Kewajiban dan Ekuitas

Aset Kas

11/23/08

Rp2.500.000

Modal , Hariman

Suwardjono2002

Rp2.500.000

Transi 21

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Analisis transaksi persiapan dan neraca awal. Fotokopi CEMERLANG

Bank

Kas Rp2.500.000 Utang Rp2.500.000 Kas Rp800.000 Utang Rp800.000 Perlengkapan kios Rp500.000 Kas Rp500.000 Modal Rp1.000.000

Pemilik Fotokopi CEMERLANG Neraca, 30 Desember 2000 Kewajiban dan Ekuitas

Aset Kas Perlengkapan kios

11/23/08

Rp3.800.000 500.000 Rp4.300.000

Utang Modal , Hariman

Suwardjono2002

Rp

800.000 3.500.000 Rp4.300.000

Transi 22

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Embrionik

Fotokopi CEMERLANG Neraca, 1 Januari 2001 Kewajiban dan Ekuitas

Aset Kas Perlengkapan kios

Tgl.

Kas

Jan 1

3.800.000

11/23/08

Piutang Usaha

Rp3.800.000 500.000 Rp4.300.000

Bhn. Habis Pakai

Perlengkp. Kios

Utang Modal , Hariman

Mesin Fotokopi

500.000

Suwardjono2002

Utang Usaha 800.000

Rp

800.000 3.500.000 Rp4.300.000

Modal 3.500.000

Keterangan Perubahan Modal Saldo awal

Transi 23

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Interpretasi Transaksi Lebih Lanjut Transaksi a Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp2.500.000

Mesin Fotokopi Rp2.500.000

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 24

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi b Fotokopi CEMERLANG Perlengkapan kios Rp500.000 Utang Rp500.000

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 25

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi d Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp300.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan

Simpulan: Pendapatan menambah Modal 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 26

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi e Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp100.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji.

Simpulan: Biaya mengurangi Modal 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 27

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi i Fotokopi CEMERLANG

Kas Rp25.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive)

Simpulan: Pengambilan oleh pemilik dapat dipandang sebagai pelunasan utang kepada pemilik. Jadi, modal berkurang. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 28

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi j Fotokopi CEMERLANG Piutang Usaha Rp400.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan

Simpulan: • Asas akrual menghendaki pengakuan pendapatan pada saat hak timbul. • Utang kepada pemilik (modal) langsung bertambah tanpa menunggu pelunasan piutang. • Pelunasan piutang dipandang semata-mata perubahan dari aset yang satu menjadi aset yang lain sehingga tidak mempengaruhi posisi keuangan. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 29

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi m Fotokopi CEMERLANG

Bahan habis pakai Rp90.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai

Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan pemakaian bahan habis pakai dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment). 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 30

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Transaksi n Fotokopi CEMERLANG

Mesin Rp35.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin

Simpulan: • Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir perioda. • Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment). 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 31

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Pengertian Depresiasi Bagian kos aset tetap berwujud yang telah diperhitungkan sebagai biaya karena pemakaian atau penyerapan manfaat (potensi jasa) aset. Depresiasi merupakan biaya sehingga berakibat berkurangnya modal. Untuk kekayaan tambang disebut deplesi sedangkan untuk aset tak berwujud disebut amortisasi. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 32

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Neraca Setelah Transaksi Lihat hasil akhir pencatatan pada Gambar 4-6 di halaman 110. Fotokopi CEMERLANG Neraca, 31 Januari 2001 Kewajiban dan Ekuitas

Aset Kas Piutang usaha Bahan habis pakai Perlengkapan kios Mesin fotokopi

11/23/08

Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000

Utang

Rp1.225.000

Modal , Hariman

4.280.000 Rp5.505.000

Suwardjono2002

Transi 33

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kelemahan Sistem Embrionik • Jumlah rupiah yang tidak terpengaruh transaksi harus ditulis kembali sehingga pencatatan tidak efisien. • Sistem akun dapat mengatasi kelemahan tersebut. • Dengan sistem akun, disediakan tempat mencatat sendiri dan terpisah untuk tiap pos. • Tempat mencatat tiap pos disebut akun (account) atau rekening. • Bentuk akun belum standar dan hanya memuat informasi yang penting untuk penyusunan. statemen keuangan (jumlah dan koda transaksi). 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 34

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Akun Fotokopi CEMERLANG Kas Tg 1 a c d e f g h i k l

Jumlah 3.800.000 −2.500.000 1.300.000 −150.000 1.150.000 +300.000 1.450.000 −100.000 1.350.000 −50.000 1.300.000 +250.000 1.550.000 −75.000 1.475.000 −25.000 1.450.000 +150.000 1.600.000 +145.000 1.745.000

Piutang Usaha Tg Jumlah j +400.000 k −150.000 250.000

Tg 1 b h

B. Habis Pakai Tg Jumlah c +150.000 m −90.000 60.000

Jumlah 800.000 +500.000 1.300.000 −75.000 1.225.000

n

Tg 1 d e f g i j

Perlkp. Kios Tg 1 b

Modal

Utang Usaha

l

Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000

m n

Keterangan

Jumlah 3.500.000 Saldo awal +300.000pendapatan jasa FK 3.800.000 −100.000biaya gaji pegawai 3.700.000 −50.000 biaya reparasi 3.650.000 +250.000pendapatan jasa FK 3.900.000 −25.000prive (pengambilan) 3.875.000 +400.000pendapatan jasa FK 4.275.000 +145.000setoran pemilik 4.420.000 −90.000biaya b. habis pakai 4.330.000 −50.000 biaya depresiasi 4.280.000 Saldo akhir

Mesin Fotokoi Tg Jumlah a +2.500.000 n −35.000 2.465.000 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 35

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kelemahan Sistem Akun Sederhana • Hanya neraca dapat disusun • Harus dilakukan analisis perubahan modal untuk dapat menyusun statemen laba-rugi • Statemen laba-rugi dan perubahan modal hanya berfungsi sebagai lampiran • Kelemahan dapat diatasi dengan menyediakan akun-akun terpisah untuk pos-pos penyebab perubahan modal (sistem akun penuh)

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 36

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001 Perubahan akibat transaksi operasi: Yang menambah: Pendapatan jasa fotokopi Pendapatan total Yang mengurangi: Biaya Gaji Biaya reparasi Biaya bahan habis pakai Biaya depresiasi Biaya total Transaksi operasi neto (laba)

Rp200.000 250.000 400.000 Rp950.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000 290.000 Rp660.000

Perubahan akibat transaksi modal: Yang menambah: Setoran/investasi oleh pemilik Rp145.000 Yang mengurangi Prive (pengambilan) oleh pemilik 25.000 120.000 Transaksi modal neto Rp780.000 Kenaikan modal 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 37

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Sistem Akun Penuh Sistem Akun Sederhana Penyebab Perubahan Modal Digabungkan

Modal

Sistem Akun Penuh Penyebab Perubahan Modal Dipisahkan

Keterangan

Tg Jumlah 1 3.500.000 Saldo awal d +300.000 pendapatan jasa FK 3.800.000 e −100.000 biaya gaji pegawai 3.700.000 f −50.000 biaya reparasi 3.650.000 g +250.000 pendapatan jasa FK 3.900.000 i −25.000 prive (pengambilan) 3.875.000 j +400.000 pendapatan jasa FK 4.275.000 l +145.000 setoran pemilik 4.420.000 m −90.000 biaya b. habis pakai 4.330.000 n −50.000 biaya depresiasi 4.280.000 Saldo akhir

MODAL Modal

Pendapatan

B. Gaji Peg.

Setoran

Prive

Tg Jumlah 1 3.500.000

Tg Jumlah d +300.000 g +250.000 550.000 j 400.000 950.000

Tg Jumlah e +100.000

Tg Jumlah l +145.000

Tg Jumlah i +25.000

B. Reparasi Tg Jumlah f +50.000

Biaya BHP Tg Jumlah m 90.000

B. Depresiasi Tg Jumlah n +50.000

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 38

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Konsekuensi Sistem Akun Penuh • • • •

Statemen laba-rugi harus disusun dahulu Kemudian statemen perubahan modal disusun Barulah neraca disusun Statemen laba-rugi dan perubahan modal bukan lagi berfungsi sebagai lampiran tetapi menjadi komponen utama seperangkat statemen keuangan • Kedudukan pendapatan, biaya, setoran, dan prive tetap sama yaitu menjadi bagian dari modal

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 39

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Akuntansi • Hubungan fungsional antarakun sebagai akibat konsep kesatuan usaha • Keterpisahan antara manajemen dan pemilik menuntut adanya pertanggungjawaban • Pertanggungjawaban yang menghendaki bahwa kekayaan yang dipercayakan kepada manajemen ditunjukkan sumber atau asalnya • Pelaporan keuangan harus mengikuti hubungan tersebut • Agar statemen dapat disusun dengan cepat tempat mencatat harus mengikuti persamaan akuntansi

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 40

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Notasi Persamaan Akuntansi Dengan Sistem Sederhana: Status awal:

A =U+M

Selama perioda:

A* = U* + M*

Status akhir:

A* = U* + M*

Dengan Sistem Pemisahan Penyebab Perubahan Modal: Status awal:

A =U+M

Selama perioda:

A* = U* + M + P - B + S - K

Status akhir:

A* = U* + M*

K = pengambilan (prive)

Awas: Persamaam akuntansi bukan persamaan aljabar! 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 41

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Buku Besar A

Buku Besar ASET

=

K

Buku Besar KEWAJIBAN

+

E

+

Buku Besar EKUITAS

P

Buku Besar PENDAPATA N

-

B

Buku Besar BIAYA

Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger), misalnya buku besar aset. 11/23/08

Suwardjono2002

Transi 42

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Persamaan Akuntansi dan Artikulasi Status awal:

A =U + M

Statemen laba-rugi

transaksi

Selama perioda:

Neraca awal

A* = U* + M +

P-B +

Statemen transaksi modal

S-K

Ditutup ke M

Statemen perubahan modal

M* = M + Laba + Transaksi modal

Status akhir:

11/23/08

A* = U* + M*

Neraca akhir

Suwardjono2002

Transi 43

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Kontra-Akun

Salah satu bentuk penyempurnaan sistem. Tanpa kontraakun:

Mesin Fkopi Tg Jumlah a +2.500.000 n −35.000 2.465.000

Biaya Depr. Ms Tg Jumlah n +35.000

Perlkp. Kios Tg 1 b n

Seksi aset dalam neraca

11/23/08

Kas Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Mesin Fotokopi Aset total

Suwardjono2002

Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000 −15.000 985.000

Biaya Depr. Plk Tg Jumlah n +15.000

Rp1.745.000 250.000 60.000 985.000 2.465.000 Rp5.505.000

Transi 44

Bab 4

Dengan kontraakun:

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Mesin Fkopi Tg Jumlah a +2.500.000

Biaya Depr. Ms Tg Jumlah n +35.000

Depr. Akm. Ms Tg Jumlah n +35.000

Seksi aset dalam neraca

11/23/08

Perlkp. Kios Tg 1 b

Jumlah 500.000 +500.000 1.000.000

Biaya Depr. Plk Tg Jumlah n +15.000

Depr. Akm. Plk Tg Jumlah n +15.000

Kas Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Perlengkapan Kios Depresiasi Akumulasian Plk. Mesin Fotokopi Depresiasi Akumulasian Mesin Aset total

Suwardjono2002

Rp1.745.000 250.000 60.000 Rp1.000.000 15.000 Rp2.500.000 35.000

985.000 2.465.000 Rp5.505.000

Transi 45

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Metoda Pencatatan Depresiasi Metoda langsung: Jumlah depresiasi langsung dikurangkan terhadap aset yang didepresiasi. Di neraca langsung tampak jumlah neto (nilai buku).

Metoda akumulasi: Jumlah depresiasi dicatat terpisah dalam akun depresiasi akumulasian (accumulated depreciation) Pengurangan ditampakkan di neraca sehingga penyajian lebih informatif.

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 46

Bab 4

Sistem Akuntansi dan Pengembangannya

Jangan lupa mengerjakan: Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.

Jangan terlalu ambisius!

11/23/08

Suwardjono2002

Transi 47

Related Documents

Slide Bab 04
November 2019 18
Slide Asp 04
November 2019 33
Slide Bab 5.pptx
November 2019 8
Slide Bab 12
November 2019 15
Slide Bab 07
November 2019 6
Slide Bab 08
November 2019 9

More Documents from "yoedhoe"