ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TABUNGAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA BRI CAPEM KEDUNGWUNI
RESUME SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Pekalongan
Oleh :
KHULAIF AH NPM : 04.3115.A
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS PEKALONGAN 2007 BAB I PENDAHULUAN
Tuntutan untuk dapat memahami konsumen merupakan konsekuensi logis implementasi konsep pemasaran. Pengetahuan dan informasi yang luas tentang konsumen merupakan saran yang sangat berguna bagi manajemen untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Karena dengan demikian, manajemen
akan
semakin
jeli
melihat
pasar-pasar
baru
dan
segera
memanfaatkannya dengan baik. Berbagai kelebihan dan daya tarik produk ditawarkan oleh setiap pemasar untuk memberikan kepuasan pada konsumen. Salah satu jenis produk yang ditawarkan adalah produk-produk jasa dari lembaga keuangan perbankan. Ditengah persaingan antar lembaga keuangan perbankan yang tajam, diperlukan suatu usaha untuk menempatkan posisi produknya agar tidak tersingkir dari persaingan tersebut. Adapun cara yang dapat ditempuh adalah dengan menyusun suatu strategi pemasaran yang tepat agar dapat diidentifikasi keinginan konsumen dengan memperhatikan kebutuhan, harapan dan kemampuan konsumen sangat penting bagi keberhasilan suatu sistem pemasaran perbankan. Perkembangan perbankan di Indonesia dewasa ini terlihat sangat pesat, terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah bank-bank serta munculnya berbagai macam layanan jasa bank, diantaranya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI sebagaimana fungsinya yaitu menarik dana dari masyarakat akan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat mau menyimpan dananya pada
BRI tersebut, melalui produk tabungan yang ditawarkan kepadanya, antara lain : Giro, BritAma, Simpedes, Deposito dan tabungan ONH. Salah satu usaha yang dilakukan Bank BRI agar nasabah yang menabung meningkat, berbagai kelebihan dan daya tarik atribut produk tabungan yang ditawarkan seperti kartu ATM, hadiah dan teknologi informasi. Ketiga hal tersebut ditujukan untuk mempengaruhi nasabah agar menabung kepada Bank BRI tersebut. Kartu ATM dapat mempengaruhi nasabah dalam melakukan keputusan menabung, karena nasabah akan mempertimbangkan mudahnya untuk melakukan transfer dan pengambilan uang tanpa harus antri di bank, serta memudahkan untuk mengecek dari jumlah saldo. Pemberian hadiah sebagai salah satu cara mempromosikan produk tabungannya. Pemberian hadiah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, pemberian hadiah pada nasabah saat membuka rekening atau pemberian hadiah undian melalui pemberian kartu undian kepada nasabah yang memiliki saldo kelipatan tertentu. Teknologi informasi mempengaruhi nasabah dalam melakukan keputusan menabung, karena informasi yang ada dalam bank baik yang secara langsung (via telepon) maupun yang langsung line melalui internet banking, adalah dalam upaya memberikan pelayanan kepada nasabah.. Ketiga variabel tersebut ditujukan agar tercipta image yang baik dari bank, sehingga akan dapat mempengaruhi terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Upaya tersebut dilakukan karena banyak pesaing dari bank-bank lain yang menawarkan berbagai fasilitas yang diberikan melalui atrubut produknya dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
BAB II PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pengaruh atribut produk tabungan terhadap keputusan menabung pada BRI Capem Kedungwuni secara simultan ? 2. Apakah pengaruh atribut produk tabungan terhadap keputusan menabung pada BRI Capem Kedungwuni secara parsial ? 3. Seberapa besar pengaruh atribut produk tabungan terhadap keputusan menabung pada BRI Capem Kedungwuni ?
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan terhadap 100 responden yang menjadi nasabah pada Bank BRI Capem Kedungwuni. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan dan intensitas berbelanja. 3.1. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini, diukur dalam 5 indikator, yaitu : jenis kelamin, umur, pekerjaan, serta penghasilan. 1. Jenis Kelamin Jenis kelamin dari 100 responden yang dijadikan sampel penelitian sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 71 orang (71 %) serta perempuan 29 orang (29 %). Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa laki-laki lebih memperhatikan terhadap masalah atribut tabungan daripada perempuan. 2. Umur Umur dari 100 responden yang dijadikan sampel penelitian yang memiliki umur < 25 tahun sebanyak 33 orang (33 %), umur 25 tahun s/d 40 tahun sebanyak 49 orang (49 %) serta responden yang berumur > 40 tahun sebanyak 18 orang (18 %). Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa usia 25 s/d 40 tahun lebih banyak yang menabung dibandingkan dengan usia < 25 tahun dan usia > 40 tahun.
3. Pekerjaan Pekerjaan dari 100 responden yang dijadikan sampel penelitian yang bekerja sebagai PNS sebanyak 30 orang (30 %), pedagang sebanyak 27 orang (27 %), pegawai swasta sebanyak 17 orang (17 %), TNI/POLRI sebanyak 6 orang (6 %), wiraswasta sebanyak 11 orang (11 %) serta pekerjaan lain-lain, seperti guru dan sopir sebanyak 9 orang (9 %). Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa pekerjaan pegawai negeri sipil lebih banyak menabung, karena untuk kebutuhannya kelak setelah ia pensiun daripada pedagang, pegawai swasta, TNI/POLRI, wiraswasta maupun pekerjaan lain-lain. 4. Penghasilan Penghasilan dari 100 responden yang dijadikan sampel penelitian yang memiliki penghasilan < Rp 500.000 sebanyak 43 orang (43 %), yang memiliki penghasilan Rp 500.000 s/d < Rp 2.000.000 sebanyak 47 orang (47 %) serta responden memiliki penghasilan > Rp 2.000.000 sebanyak 10 orang (10 %). Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa tingkat penghasilan Rp 500.000 s/d Rp 2.000.000 lebih banyak yang menabung, karena mereka bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung dibandingkan tingkat penghasilan < Rp 500.000 maupun tingkat penghasilan > Rp 2.000.000. 3.2. Jawaban Responden Mengenai Pertanyaan Tentang Kartu ATM, Hadiah, Teknologi Informasi dan Keputusan Menabung
Pendapat dari 100 orang responden yang dijadikan sampel penelitian, mengenai pertanyaan tentang kartu ATM, hadiah, teknologi informasi dan keputusan menabung, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1
Varia bel
X1
X2
X3
Y
Jawaban Responden Mengenai Pertanyaan Tentang Kartu ATM, Hadiah, Teknologi Informasi dan Keputusan Menabung Pertanyaan SS S N TS STS Kartu ATM (X1) Transaksi bisa dilakukan dalam waktu 24 jam (online) Kecepatan dalam melakukan transaksi termasuk pengambilan uang dan transaksi lain melalui ATM Biaya administrasi yang dibebankan melalui ATM murah Hadiah (X2) Banyaknya hadiah yang disediakan oleh pihak Bank BRI dalam setiap kesempatan undian Periode pengundian hadiah dilakukan setiap 1 minggu sekali Jenis hadiah yang ditawarkan Bank BRI sangat menarik dan bermacam-macam Teknologi Informasi (X3) Fasilitas phone banking sebagai upaya pelayanan bank melalui via telepon Fasilitas internet banking memudahkan pelayanan bank melalui elektronik, khususnya melalui internet Keputusan Menabung (Y) Keputusan menabung karena kartu ATM Keputusan menabung karena hadiah
Keputusan menabung karena teknologi informasi Sumber : data primer yang diolah
Jml
54
25
16
5
-
100
61
24
13
2
-
100
27
58
11
4
-
100
17
10
39
34
-
100
40
38
15
7
-
100
40
35
15
10
-
100
56
23
9
12
-
100
49
31
12
6
2
100
56 48
24 33
17 10
3 9
-
100 100
37
33
13
10
7
100
3.3. Uji Validitas Variabel Kartu ATM, Hadiah, Teknologi Informasi dan Keputusan Menabung Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu pertanyaan yang dijadikan kuesioner. Pengujian validitas menggunakan alat bantu software SPSS verssi 11.00 for windows. Hasil perhitungan uji validitas diperoleh r hitung pada setiap pertanyaan dari variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi dan keputusan menabung nilainya r hitung > r tabel 0,197. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi dan keputusan menabung adalah valid untuk dijadikan instrumen penelitian.
3.4. Uji Reliabilitas Variabel Kartu ATM, Hadiah, Teknologi Informasi dan Keputusan Menabung Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat kemampuan instrumen riset untuk mengumpulkan data secara konsisten dari sekelompok individu yang dijadikan kuesioner. Pengujian reliabilitas menggunakan alat bantu software SPSS verssi 11.00 for windows. Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha cronbach. Hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas alpha > standar alpha cronbach yang digunakan yaitu 0,60 pada setiap pertanyaan dari variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi dan keputusan menabung. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari
variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi dan keputusan menabung adalah reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian.
3.5. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusikan secara normal. Dengan demikian maka model layak digunakan dalam penelitian ini karena dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Demikian pula hasil test Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai Z sebesar 1,903 dan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,001. Karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 berarti residual berdistribusi normal. Dengan demikian maka model dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen yaitu keputusan menabung. 2. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa noktah-noktah terpencar dengan tidak membentuk pola, sehingga dinyatakan bahwa pada model regresi dalam penelitian ini cenderung homoskedastisitas daripada heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam data yang digunakan dalam penelitian ini. 3. Uji Multikorelinieritas Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai VIF disekitar angka 1 dan nilai toleransi mendekati angka 1. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua variabel bebas pada model yang diajukan dalam penelitian ini tidak ditemukan gejala-gejala multikolinearitas.
3.6. Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk mencari pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus : (Robert D. Masson dan Douglas A. Lind, 1999 : 102) Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana : Y = keputusan menabung X1 = kartu ATM X2 = hadiah X3 = teknologi informasi a = constant b = koefisien regresi Dari persamaan normal diatas diperoleh persamaan regresi menggunakan program SPSS for windows versi 11.0 sebagai berikut : Y = 14,052 + 0,137 X1+ 0,150 X2 + 0,146 X3 Interpretasi b1 = 0,137
artinya jika fasilitas yang ada pada kartu ATM ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,137 satuan.
b2 = 0,150
artinya jika pengundian hadiah ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,150 satuan.
b3 = 0,146
artinya teknologi informasi ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,146 satuan.
3.7. Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh atau tidak dari variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi terhadap variabel keputusan menabung secara simultan (bersamaan). Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji F hitung dengan menggunakan taraf signifikan 0,05, derajat kebebasan n-k-1) menggunakan alat bantu SPSS 11.0 for windows diperoleh nilai F hitung = 5,557, dan tingkat signifikansi 0,009. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karena F hitung = 5,557 > F tabel = 3,95 dan tingkat signifikansi 0,09 < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi terhadap keputusan menabung pada Bank BRI Capem Kedungwuni secara simultan (bersamaan).
2.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh atau tidak dari variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi terhadap variabel keputusan menabung secara parsial (sendiri-sendiri). Dari pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikan 0,05, derajat kebebasan (n-2), diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis antara variabel
kartu ATM (X1) terhadap
keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX1 / 2,362) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,049. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX1 / 2,362) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,049 < dari α = 0,05 berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel kartu ATM terhadap keputusan menabung. 2. Pengujian hipotesis antara variabel
hadiah (X2) terhadap
keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX2 / 2,308) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,046. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX2 / 2,308) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,046 < dari α = 0,05 berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel hadiah terhadap keputusan menabung. 3. Pengujian hipotesis antara variabel teknologi informasi (X2) terhadap keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX3 / 2,393) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,032. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX3 / 2,393) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,032 <
dari α = 0,05 berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel teknologi informasi terhadap keputusan menabung.
3.8. Analisis Determinasi Berganda (R2) Analisis ini digunakan untuk mencari besarnya pengaruh dari variabel kartu ATM (X1), hadiah (X2) dan teknologi informasi (X3) terhadap variabel keputusan menabung (Y). Hasil perhitungan determinasi berganda (R2) dengan menggunakan program SPSS for windows versi diperoleh nilai R2 = 0,148 atau 14,8 %, artinya bahwa keputusan menabung dipengaruhi oleh variabel kartu ATM, hadiah dan teknologi informasi sebesar 14,8 %, sedangkan 85,2 % dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi keputusan menabung pada Bank BRI Capem Kedungwuni seperti ; tingkat suku bunga, dan kualitas pelayanan. Variabel kartu ATM, hadiah dan Teknologi Informasi pengaruhnya kecil terhadap keputusan menabung pada BRI Capem Kedungwuni. Variabel kartu ATM merupakan produk yang baru, karena sebelumnya BRI Capem belum ada fasilitas kartu ATM, sementara nasabah menganggap bahwa kartu ATM adalah produk yang sudah lama pada bank lain, sehingga nasabah menganggapnya biasa-biasa saja. Variabel hadiah tidak begitu berarti pengaruhnya pada nasabah, karena undian berhadiah yang ada hanya terbatas pada produk tabungan simpedes saja, yang periode pengundiannya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Sementara itu teknologi informasi yang ada pada Capem juga merupakan produk baru, atau dengan kata lain BRI Capem baru saja online, sedangkan nasabah yang ada karena keterbatasan sumber daya manusianya belum bisa
menggunakan atau merasakan manfaat teknologi informasi, sehingga mereka juga kurang begitu memperhitungkannya. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan menabung pada Bank BRI Capem Kedungwuni adalah tingkat suku bunga, dan kualitas pelayanan. Kedua faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan menabung Simpedes dan Britama pada Bank BRI Capem Kedungwuni, hal tersebut karena : 1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan menabung Simpedes dan Britama, karena besarnya suku bunga akan menarik minat nasabah untuk menginvestasikan dananya pada bank tersebut. Nasabah berharap dengan suku bunga tabungan yang tinggi maka ia akan mendapatkan bunga yang tinggi pula, sehingga jumlah dananya menjadi bertambah. a. Tingkat suku bunga Bank BRI produk tabungan Simpedes dan Britama Besarnya suku bunga Bank BRI untuk tabungan Simpedes untuk tabungan mulai dari Rp 100.000 s/d Rp 5.000.000 bunga sebesar 2% pertahun, diatas Rp 5.000.000 s/d Rp 10.000.000 bunga sebesar 2,5 % pertahun, diatas Rp 10.000.000 bunga sebesar 3% pertahun. Besarnya suku bunga Bank BRI untuk tabungan Britama untuk tabungan mulai dari Rp 500.000 s/d Rp 5.000.000 bunga sebesar 2% pertahun, diatas Rp 5.000.000 s/d Rp 50.000.000 bunga sebesar 2,25 % pertahun, diatas Rp 50.000.000 s/d 100.000.000 bunga sebesar 2,5% pertahun, serta diatas 100.000.000 s/d 1.000.000.000 bunga sebesar 3,25% pertahun.
b. Suku bunga Baitul Maal waa Tamwil (BMT) Besarnya suku bunga BMT untuk produk simpanan mudharobah (simudah) tabungan minimal sebesar Rp 2.000 s/d Rp 500.000 dengan
bunga sebesar 2,5% pertahun, simpanan idul fitri (safitri) tabungan minimal sebesar Rp 2.500 dengan bunga sebesar 2,5% pertahun, simpanan pendidikan (sidik) tabungan minimal sebesar Rp 1.500 s/d Rp 500.000 dengan bunga sebesar 2,5% pertahun, simpanan idul fitri (safitri) tabungan minimal sebesar sebesar Rp 2.500 dengan bunga sebesar 2,5% pertahun, simpanan walimah / nikah tabungan minimal sebesar Rp 20.000 dengan bunga sebesar 2,5% pertahun, serta simpanan ukhrawi tabungan minimal sebesar Rp 100.000 dengan bunga sebesar 2,5% pertahun. Tingkat suku bunga tabungan dari Bank BRI dibandingkan dengan Baitul Maal waa Tamwil (BMT) sangatlah rendah, suku bunga BMT jauh lebih tinggi karena BMT dalam menetapkan suku bunganya tidak mengacu pada Bank Indonesia karena BMT adalah lembaga keuangan non bank serta jasa usahanya berdasarkan sistem syariat islam dengan cara bagi hasil. Waluapun suku bunga Bank BRI lebih rendah dari BMT, akan tetapi Bank BRI jauh lebih diminati nasabah karena mereka berpikir Bank BRI merupakan bank pemerintah dalam arti dijamin oleh pemerintah jika suatu saat bank dilikuidasi, sehingga menambah kepercayaan pada nasabah untuk menanamkan dananya pada Bank BRI. Selain itu menabung pada Bank BRI dana yang disimpan dapat diambil suatu saat tanpa harus mengambilnya ke kantor, karena sudah tersedianya fasilitas kartu ATM. Disamping itu juga undian berhadiah yang ditawarkan pada nasabah sangatlah bermacam-macam hadiahnya, mulai dari hadiah langsung, seperti souvenir maupun hadiah yang diundi, seperti BRI puting beliung
untuk produk tabungan Britama yang pengundiannya dilakukan setiap hari untuk 2 (dua) buah mobil. Kegiatan promosi tersebut dilakukan untuk menarik minat dari calon nasabah agar menjadi nasabah dan mau menginvestasikan dananya pada Bank BRI. Selain itu kegiatan promosi tersebut dilakukan untuk mengatasi persaingan yang terjadi diantara lembaga-lembaga keuangan perbankan, dengan cara meningkatkan intensitas pengundian hadiah untuk masingmasing produk tabungannya.
2.
Kualitas pelayanan akan mempengaruhi keputusan menabung Simpedes dan Britama, karena pelayanan yang diberikan merupakan kunci utama sebuah bank untuk dapat diterima oleh calon nasabah maupun nasabah. Pelayanan yang diberikan seorang teller dapat harus dapat memberikan kepuasan bagi nasabahnya, karena jika nasabah merasa puas akan pelayanan yang diperolehnya, maka ia akan menjadi nasabah yang setia. Pelayanan yang diberikan pihak bank melalui seorang teller harus dapat melayani nasabah secara cepat dan tepat, karena keterlambatan dalam pelayanan akan menyebabkan nasabah akan meninggalkan bank tersebut untuk beralih kepada bank lain yang dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, sehingga akan merugikan pihak bank itu sendiri. Untuk itu seorang teller dalam melayani nasabah dituntut menarik, cekatan, profesional serta dapat berkomunikasi dengan nasabah, agar nasabah dan calon nasabah merasa puas karena pelayanan yang diberikan kepadanya, sehingga ia akan tetap setia untuk menjadi nasabahnya.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dianalisis pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Analisis Regresi Berganda Dari analisis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi : Y = 14,052 + 0,137 X1+ 0,150 X2 + 0,146 X3 Interpretasi b1 = 0,137
artinya
jika fasilitas yang ada pada kartu ATM
ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,137 satuan. b2 = 0,150
artinya jika pengundian hadiah ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,150 satuan.
b3 = 0,146
artinya teknologi informasi ditingkatkan sebesar 1 satuan maka keputusan menabung juga akan meningkat sebesar 0,146 satuan.
2. Pengujian Hipotesis
a.
Dari pengujian hipotesis secara simultan (bersamaan) diperoleh hasil sebagai berikut : Dari pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji F hitung dengan menggunakan taraf signifikan 0,05, derajat kebebasan n-k-1)
menggunakan alat bantu SPSS 11.0 for windows diperoleh nilai F hitung = 5,557, dan tingkat signifikansi 0,009. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karena F hitung = 5,557 > F tabel = 3,95 dan tingkat signifikansi 0,09 < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel kartu ATM, hadiah, teknologi informasi terhadap keputusan menabung pada Bank BRI Capem Kedungwuni secara simultan (bersamaan).
b.
Dari pengujian hipotesis secara parsial (sendiri-sendiri) diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Pengujian hipotesis antara variabel
kartu ATM (X1) terhadap
keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX1 / 2,362) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,049. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX 1 / 2,362) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,049 < dari α = 0,05
berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel kartu ATM terhadap keputusan menabung. 2) Pengujian hipotesis antara variabel
hadiah (X2) terhadap
keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX2 / 2,308) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,046. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX 2 / 2,308) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,046 < dari α = 0,05
berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel hadiah terhadap keputusan menabung.
3) Pengujian hipotesis antara variabel teknologi informasi (X2) terhadap keputusan menabung (Y) diperoleh nilai t hitung (tX3 / 2,393) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,032. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa karena nilai t hitung (tX3 / 2,393) > dan t tabel = 1,96 dan tingkat signifikansi 0,032 < dari α = 0,05
berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel teknologi informasi terhadap keputusan menabung. 3. Analisis Determinasi Berganda (R2) Besarnya R2 = 0,148 atau 14,8 %, artinya bahwa keputusan menabung dipengaruhi oleh variabel kartu ATM, hadiah dan teknologi informasi sebesar 14,8 %, sedangkan 85,2 % dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi keputusan menabung pada Bank BRI Capem Kedungwuni seperti ; tingkat suku bunga, dan kualitas pelayanan.
4.2. Saran-saran 1. Bank BRI Capem Kedungwuni perlu mempertahankan variabel kartu ATM, hadiah dan teknologi informasi, karena ketiga variabel tersebut terbukti memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan
menabung. 2. Bank BRI Capem Kedungwuni perlu memprioritaskan kartu ATM, karena variabel tersebut memiliki pengaruh yang paling kecil terhadap keputusan menabung.
DAFTAR PUSTAKA
AB.
Susanto, 2001, Teknologi www.jakartaconsulting.com.
Informasi
dan
Visi
Informasi,
Basu Swastha DH dan Irawan. 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty. Yogyakarta. Bilson Simamora, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka utama, Jakarta. Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta. Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BPUD, Semarang. Kasmir, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Raja Grapindo Persada, Jakarta. Kotler, Phillip, 1996. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Erlangga. Jakarta. Kotler, Phillip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid I, Prenhallindo, Jakarta. Masson, Robert D. dan Lind, Douglas A. 1999, Teknik Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Mudrajad Kuncoro, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Ninik Rejeki, 2006, Pengaruh Fasilitas Produk dan Pelayanan Jasa Perbankan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Mandiri Cabang Imam Bonjol Pekalongan), Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Pekalongan. Sapto Adi Putranto, 2001, Analisis Atribut-atribut Tabungan BCA yang dipertimbangkan Nasabah di Kota salatiga, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Sutrisno Hadi, 2002, Statistik, Andi, Yogyakarta. PT. Bank Rakyat Indonesia, 2004, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Divisi Pendidikan dan Pelatihan Kantor Pusat.