SP 3 Keluarga Discharge Planning Satu minggu kemudian, pasien J telah diperbolehkan pulang oleh dokter spesialis jiwa di RS Dadi Marine, kepala bangsal Sanggita akan memberikan discharge planning atau perencanaan pulang pada keluarga pasien J.
Kepala bangsal : Suster Six, saya minta tolong untuk panggilkan keluarga pasien J ke ruang perawat ya, keluarga pasien akan diberikan tindakan perencanaan pulang oleh saya, karena menurut dokter X pasien J sudah dibolehkan pulang. Perawat Ovan : Iya bu, sebentar ya saya panggilkan. (meninggalkan ruang perawat) ------Perawat Ovan : Assalamu’alaikum, selamat pagi pak, bu. Ortu pasien J : Wa’alaikumsalam, pagi juga, sus. Perawat Ovan : Permisi pak, bu. Salah satu dari keluarga pasien J ada yang bisa ke ruang perawat sebentar? Untuk dijelaskan perencanaan pulang oleh kepala bangsal, karena pasien J sudah dibolehkan pulang hari ini oleh dokter. Ibu pasien J : Oh iya, sus. Bisa. Perawat Ovan : Berapa lama bapak dan ibu ada waktu luang? Ayah pasien J : Ya kurang lebih 30 menit Perawat Ovan : Baiklah, pak, bu. Berarti bapak yang akan ke ruang perawat? Ayah pasien J : Bagaimana bu? Saya atau ibu yang kesana? Ibu pasien J : (sedang membereskan perlengkapan pasien) Bapak saja ya, biar saya yang membereskan perlengkapan J. Ayah pasien J : Baiklah kalau begitu.
Perawat Ovan : Mari saya antar ke ruang perawat, pak. Kita bicarakan disana ya. Ayah pasien J : Oh baiklah, terimakasih, sus. -------(di ruang perawat) Perawat Ovan : Bu Sanggita, ini sudah ada keluarga dari pasien J, selaku ayah dari pasien J. Kepala bangsal : Oh iya terimakasih banyak, sus. Silahkan masuk pak, duduk dulu. Ayah pasien J : Baik bu. (duduk berseberangan dengan kepala bangsal) Kepala bangsal : Pak, ini jadwal kegiatan J selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan di rumah? Lalu, jadwal yang telah dibuat selama J dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah ya, pak. Baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya. Ayah pasien J : Oh, iya. Baik, bu. Lalu hal apa lagi yang harus saya lakukan? Kepala bangsal : Nah, hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh J selama di rumah. Misalnya kalau T terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, bapak harus segera hubungi perawat D di puskemas Pasti Marine, karena puskesmas tersebut yang terdekat dari rumah bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 554xxx. (memberikan kertas berisi nomer telepon). Selanjutnya perawat D tersebut yang akan memantau perkembangan T selama di rumah. Ayah pasien J : Baiklah bu, akan saya simpan nomernya. Kepala bangsal : Iya, baik, pak. Sekarang bagaimana? Ada yang belum jelas? Ayah pasien J : Sudah jelas, Bu.
Kepala bangsal : Kalau begitu, ini jadwal kegiatan harian J untuk dibawa pulang. Lalu ini ada surat rujukan untuk perawat D di puskesmas Pasti Marine. Jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak ya, pak. Silakan bapak selesaikan dulu administrasinya di ruang administrasi. Ayah pasien : Baiklah bu, terimakasih banyak, saya pamit dulu. Assalamu’alaikum. (berjabat tangan) Kepala bangsal : (berjabat tangan) Sama-sama, bapak. Wa’alaikumsalam.