Sap Psikologi Post Partum.docx

  • Uploaded by: Rizqi Yuliantika Hidayati
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Psikologi Post Partum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,946
  • Pages: 16
SATUAN ACARA PENYULUHAN ADAPTASI PSIKOLOGI IBU POST PARTUM

Disusun Oleh: Nama : Rizqi Yuliantika Hidayati NIM : P1337420217035 Tingkat : 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Adaptasi Psikologi Ibu Post Partum

Sasaran

: Ibu Post Partum dan Keluarga

Tempat

:

Hari, tanggal

:

Waktu

: 30 menit

Penyuluh

: Rizqi Yuliantika Hidayati (P1337420217035)

1. Pendahuluan Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Secara psikologi, pascapersalinan ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik. Meskipun demikian, adapula ibu yang tidak mengalami hal ini. Agar perubahan psikologi yang dialami tidak berlebihan, ibu perlu mengetahui tentang hal tentang hal yang lebih lanjut. Ibu terkadang mengalami sedikit perubahan perilaku dan sesekali merasa kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran. Wanita banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Ibu biasanya akan mengalami atau merasakan hal-hal yang baru setelah melahirkan. Beberapa ibu setelah melahirkan akan mengalami masa–masa sulit, ibu akan terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Ibu akan mulai beradaptasi dengan hal yang baru seperti adanya bayi. 2. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu post partum dan keluarga dapat mengetahui perubahan yang timbul pada masa post partum sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan psikologi yang timbul. 3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan ibu post partum dan keluarga dapat :

a. Menjelaskan Adaptasi psikologis dan fase-fase yang dialami ibu masa post partum b. Menyebutkan dan menjelaskan Gejala dan penatalaksanaan Post Partum Blues (Depresi sesudah melahirkan) c. Menyebutkan dan menjelaskan Gejala dan penatalaksanaan Depresi Berat d. Menyebutkan dan menjelaskan Gejala dan penatalaksanaan Psikosis Post Partum 4. Media 

leaflet

5. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode diskusi kelompok. 6. Materi Terlampir (Lampiran 1) 7. Kegiatan penyuluhan No 1

WAKTU

KEGIATAN PENYULUHAN

5 Menit

Pembukaan: - Memberi salam dan memperkenalkan diri - Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

KEGIATAN PESERTA

- Menyambut salam dan mendengarkan - Mendengarkan dan memperhatikan

- Melakukan kontrak waktu. - Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan 2

15 Menit

Pelaksanaan : - Mendengarkan dan - Adaptasi psikologisdan fase-fase yang dialami ibu post partum - Gejala dan penatalaksanaan Post Partum Blues (Depresi

memperhatikan

sesudah melahirkan) - Gejala dan penatalaksanaan Depresi Berat - Gejala dan penatalaksanaan Psikosis Post Partum 4

10 menit

Penutup: - Memberi kesempatan pada

- Memberikan pertanyaan

peserta untuk bertanya - Menanyakan kepada peserta

-

Menjawab pertanyaan

-

Menjawab salam

tentang materi yang diberikan dan memberikan reward kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi - Mengucapkan terimakasih kepada peserta - Mengucapkan salam

8. Setting tempat

Keterangan : MEJA Penyaji

Peserta

9. Pengorganisasian : Dosen Pembimbing

: Ratifah

a. Moderator / Pembawa acara : Khansa Ghina P J Uraian tugas : -

Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.

-

Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

-

Melakukan kontrak waktu.

-

Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan

-

Mengatur proses.

-

Menutup acara penyuluhan.

b. Penyuluh / Pemberi Materi

: Ovantri Suginori dan Sanggita Ayu Dewani

Uraian tugas : -

Menjelaskan dan memperagakan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.

-

Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.

-

Memotivasi peserta untuk bertanya.

c. Fasilitator

: Rizqi Yuliantika Hidayati

Uraian tugas : -

Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

-

Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

-

Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.

-

Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.

d. Notulen

: Melika Azzahra Isfahany

Uraian tugas : -

Ikut bergabung dan duduk bersama moderator

-

Mengevaluasi penyulu dan peserta

-

Menuliskan evaluasi jalannya penyuluhan

10. Kriteria Evaluasi a. Kriteria struktur : 

Peserta penyuluhan adalah ibu post partum dan keluarga



Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di .............................................



Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.

b. Kriteria Proses : 

Peserta penyuluhan sebanyak 15 ibu hamil dan keluarga



Ibu antusias terhadap materi penyuluhan.



Ibu konsentrasi mendengarkan penyuluhan.



Ibu mengajukan pertanyaan.

c. Kriteria Hasil : 

Ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar



Ibu dapat mengulang kembali pengertian tanda bahaya kehamilan.



Ibu dapat menyebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan.

11. Absensi Peserta Terlampir (Lampiran 2) 12. Daftar Pertanyaan-Jawaban dan Simpulan Terlampir (Lampiran 3)

Lampiran 1 MATERI PENYULUHAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU DALAM MASA NIFAS

A. Adaptasi Psikologi Ibu Masa Post Partum Proses adaptasi psikologis pada seorang ibu sudah dimulai sejak awal kehamilan. Wanita hamil akan mengalami perubahan psikologis yang nyata sehingga memerlukan adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil. Proses adaptasi berbeda-beda antara satu ibu dengan ibu yang lain. Pada awal kehamilan ibu beradaptasi menerima bayi yang dikandungnya sebagai bagian dari dirinya. Perasaan gembira bercampur dengan kekhawatiran dan kecemasan menghadapi perubahan peran yang sebentar lagi akan dijalani dari seorang wanita yang sebelumnya menjalani fase sebagai seorang anak kemudian berubah menjadi istri dan sebentar lagi harus bersiap menjadi ibu. Seiring dengan bertambahnya umur kehamilan, perubahan tubuh yang dialami seorang wanita seperti menjadi gemuk dan ketidaknyamanan sebagai akibat dari perubahan tubuh juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Menjelang proses kelahiran, kecemasan seorang wanita akan meningkat. Gambaran tentang proses persalinan yang didengarnya akan menambah kegelisahannya, dan kehadiran suami dan keluarga yang menemaninya selama proses persalinan akan mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialaminya. Setelah persalinan, ibu kembali memerlukan adaptasi psikologis. Ikatan antara ibu dan bayi yang sudah lama terbentuk sebelum kelahiran akan semakin mendorong wanita untuk menjadi ibu yang sebenarnya. Inilah pentingnya rawat gabung atau rooming in pada ibu nifas agar ibu dapat leluasa menumpahkan segala kasih sayang kepadanya tidak hanya dari segi fisik seperti menyusui, mengganti popok saja tapi juga dari segi psikologis seperti menatap, mencium, menimang, sehingga kasih saying ibu dapat terus terjaga.

Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus dijalani. Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir sehingga ia memerlukan dukungan positif dari suami dan keluarganya. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut: 1. Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan . pada saat itu fokus pertahatian ibu terutama pada diri sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungan. Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu adalah : a.

Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan tentang bayinya missal jenis kelamin tertentu, warna kulit, jenis rambut dan lain-lain.

b.

Ketiknyamanan sebagai akibat dari perubahan fisik yang dialami ibu misal rasa mules karena rahim berkontraksi untuk kembali pada keadaan semula, payudara bengkak, nyeri luka jahitan.

c.

Rasa bersalah karena belum bias menyusui bayinya.

d.

Suami atau keluarga yang mengkritik ibu tentang cara merawat bayi dan cenderung melihat saja tanpa membantu. Ibu akan merasa tidak nyaman karena sebenernya hal tersebut bukan hanya tanggung jawab ibu semata.

2. Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah malahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri. 3. Fase letting go Yaitu merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung

sepuluh

hari

setelah

melahirkan.

Ibu

sudah

dapat

menyesuaikan diri, merwat diri dan bayinya sudah meningkat.Fase Taking In B. Post Partum Blues (Depresi sesudah melahirkan) Postpartum Blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekita dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi yang ditandai gejala-gejala sebagai berikut: 1.

Cemas tanpa sebab

2.

Menangis tanpa sebab

3.

Tidak sabar

4.

Tidak percaya diri

5.

Sensitif mudah tersinggung

6.

Merasa kurang menyayangi bayinya Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bias menjadi serius dan bisa

bertahan dua minggu sampai satu tahun dan akan berkelanjutan menjadi postpatum syndrome.cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas degan postpartum blues ada tiga cara yaitu: 1.

Pendekatan komunikasi terapeutik

2.

Peningkatan suport

3.

Komunikasi Terapeutik Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara a.

mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi

b.

ibu dapat memahami dirinya

c.

dapat mendukug tindakat konstruktif

Factor-faktor penyebab timbulnya post partum blues: 1.

Faktor hormonal berupa perubahan kadar estrogen, progesterone, prolaktin dan estriol yang terlalu rendah. Kadar estrogen turun secara bermakna setelah melahirkan ternyata estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim nonadrenalin maupun serotin yang berperan dalam suasana hati dan kejadian depresi.

2.

Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita menimbulkan gangguan pada emosional seperti payudara bengkak, nyeri jahitan, rasa mules.

3.

Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan fisik dan emosional yang komplek

4.

Factor umur dan paritas (jumlah anak)

5.

Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan

6.

Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, social ekonomi.

7.

Kecukupan dukungan dari lingkungan (suami, keluarga dan teman).

8.

Stress dalam keluarga, seperti factor ekonomi memburuk, masalah dengan suami, problem dengan orang tua dan mertua.

9.

Stress yang dialami wanita itu sendiri missal karena ASI tidak mau keluar, dll.

10. Kelelahan pasca melahirkan 11. Perubahan peran yang dialami oleh ibu 12. Rasa memiliki terhadap bayi yang terlalu dalam sehingga timbul rasa takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya. 13. Problem dengan anaknya yang pertama.

Kiat mengurangi resiko terjadinya depresi postpartum: 1.

Persiapan diri yang baik

2.

Support mental dari lingkungan sekitar

3.

Ungkapkan apa yang dirasakan

4.

Mencari informasi tentang depresi postpartum

5.

Menghindari perubahan hidup yang drastic

6.

Melakukan pekerjaan rumah tangga

C. Gejala dan penatalaksanaan Depresi Berat Depresi berat dikenal sebagai sindroma depresif non psikotik pada kehamilan namun umumnya terjadi dalam beberapa minggu sampai bulan setelah kelahiran. Gejala-gejala depresi berat: 1.

Perubahan pada mood

2.

Gangguan pola tidur dan pola makan

3.

Perubahan mental dan libido

4.

Fobia / ketakutan akan menyakiti diri sendiri dan bayinya. Depresi berat akan memiliki resiko tinggi pada wanita atau keluarga yang

pernah mengalami kelainan psikiatrik atau pernah mengalami pre menstruasi sindrom. Kemungkinan rekuren pada kehamilan berikutnya. Penatalaksanaan depresi berat: 1.

Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar

2.

Terapi psikologis dari psikiater

3.

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti depresan

4.

Pasien dengan percobaan bunuh diri sebaiknya tidak ditinggal sendirian di rumah

5.

Jika diperlukan lakukan perawatan di RS

6.

Tidak dianjurkan untuk rooming in/rawat gabung dengan bayinya.

D. Psikosis Post Partum Insiden terjadinya Psikosis Post Partum adalah 1-2 per 1000 kelahiran. Pada kasus tertentu sebaiknya ibu dirawat karena dapat menampakkan gejala yang membahayakan seperti menyakiti diri sendiri menyakiti diri sendiri atau bayinya. Gejala muncul umumnya dari beberapa hari sampai 4-6 minggu post partum. Factor pemacu psikosis post partum: 1.

Adanya riwayat keluarga menderita keliatan psikiatri

2.

Riwayat penyakit dahulu menderita penyakit psikiatri

3.

Adanya masalah keluarga dan perkawinan

Gejala psikosis post partum:

1.

Gangguan tidur

2.

Cepat marah

3.

Gaya bicara yang keras

4.

Menarik diri dari pergaulan

Penatalaksanaan psikosis post partum: 1.

Pemberian anti depresan atau lithium

2.

Sebaiknya menyusui dihentikan karena anti depresan disekresi melalui ASI

3.

Perawatan di RS

DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah, Aiyeyeh. Dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info

Media

Sinclair, Constance. 2010. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 87-96).

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Lampiran 2

ABSENSI PESERTA PENYULUHAN ADAPTASI PSIKOLOGI IBU POST PARTUM Hari/Tanggal : Di .........................................................................................

No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NAMA

Alamat

TTD

Lampiran 3

DAFTAR PERTANYAAN-JAWABAN DAN SIMPULAN PENYULUHAN Hari/Tanggal : Di ...........................................................................................................

NO

PERTANYAAN

JAWABAN

Related Documents

Sap Post Installation
November 2019 27
Sap Depresi Post Partum.docx
December 2019 21
Sap Mobilisasi Post Operasi
October 2019 33
Psikologi
May 2020 39
Psikologi
April 2020 48

More Documents from ""