Sap Kia Bu Ratifah.docx

  • Uploaded by: Rizqi Yuliantika Hidayati
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Kia Bu Ratifah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,283
  • Pages: 14
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.

Khansa Ghina Paramartha Ovantri Suginori Sanggita Ayu Dewani Rizqi Yuliantika Hidayati Melika Azzahra Isfahany

(P1337420217032) (P1337420217033) (P1337420217034) (P1337420217035) (P1337420217036)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2019

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

A. Pengantar 1.

Bidang Studi

: Promosi Kesehatan

2.

Topik

: Kesehatan Ibu dan Anak

3.

Sasaran

: Ibu yang mempunyai anak Balita

4.

Hari, tanggal

:

5.

Jam

:

6.

Lama waktu

: 30 menit

7.

Tempat

:

B. Tujuan Instruksional Umum Setelah di lakukan penyuluhan, di harapkan ibu yang memiliki anak balita dapat memahami tentang kesehatan ibu dan anak

C. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang kesehatan ibu dan anak, diharapkan : 1.

Memahami kesehatan ibu dan anak

2.

Memahami prinsip dan tujuan program kesehatan ibu dan anak

3.

Memahami kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak

4.

Memahami sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak

5.

Memahami manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak

6.

Memahami peranan dan tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak

D. Materi (Dituliskan Terlampir)

2

E. Metode Ceramah dan Tanya Jawab F. Media Leaflet dan buku KIA G. Setting tempat

Keterangan :

MEJA Moderator Penyaji Peserta

H. Kegiatan Penyuluan No Hari,tanggal 1.

5 menit

KegiatanPenyuluhan

ResponKlien

Pendahuluan : 1. Mengucapkan salam

1. Menjawab salam

1. Memperkenalkan diri

2. Memperhatikan

2. Menyapa peserta 3. Membuat waktu

3

kontrak

3. Memperhatikan 4. Memperhatikan

2.

15 menit

PenyampaianMateri : 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan kesehatan ibu dan anak 2. Menjelaskan tentang 2. Memperhatikan prinsip dan tujuan program kesehatan ibu dan anak

3. Memperhatikan

3. Menjelaskan tentang kegiatan dalam program kesehatan

4. Memperhatikan

ibu dan anak 4. Menjelaskan tentang sistem kesiagaan di

5. Memperhatikan

bidang kesehatan ibu dan anak 5. Menjelaskan tentang 6. Memperhatikan manajemen kegiatan kesehatan ibu dan

2.

anak 6. Menjelaskan tentang peranan dan tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak 3.

10 menit

Penutup : 1.

Memberikan kesempatan kepada

audience

untuk bertanya

4

1. Menjawab pertanyaan

2.

Menutup

acara

2. Memperhatikan

penyuluhan 3.

Salam penutup

3. Menjawab salam

I. Evaluasi 1.

Apa yang dimaksud kesehatan ibu dan anak?

2.

Apa prinsip dan tujuan program kesehatan ibu dan anak?

3.

Apa saja kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak?

4.

Apa sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak?

5.

Bagaimana manajemen kegiatan kesehatan ibu dan anak?

6.

Apa saja peranan dan tugas tenaga kesehatan masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak?

LAMPIRAN A. Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/komunikasi

(telepon

genggam,telepon

rumah),

pendanaan,

pendonor darah, pencatatan-pemantauan, dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat, serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan akan dilakukan di taman kanak-kanak.

5

Menurut Asfryati (2003), keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. Menurut Zulfili (1986), peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya. B. Prinsip dan Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.Tujuan umum program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah : 1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya 2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,

6

Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK 3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki 4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita 5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya C. Kegiatan Dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak Ada beberapa kegiatan dalam program kesehatan ibu dan anak, diantaranya : 1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah. 2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil. 3. Pemantauan tumbuh kembang balita. 4. Imunisasi Tetanus Toxoid dua kali pada ibu hamil serta BCG, DPT tiga kali, Polio tiga kali, dan campak satu kali pada bayi 5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA 6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak prasekolah untuk macammacam penyakit ringan 7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari) 8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan D. Sistem Kesiagaan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak Sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5, yaitu : 1. Sistem pencatatan-pemantauan 2. Sistem transportasi-komunikasi

7

3. Sistem pendanaan 4. Sistem pendonor darah 5. Sistem informasi KB Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu: 1. Upaya mobilisasi social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya untuk mambantu ibu hamil saat bersalin. 2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka kematian maternal. 3. Upaya untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan. 4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional. 6. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi masalah mereka sendiri. 7. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi maslah kesehatan maternal. 8. Upaya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan. Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsepkonsep berikut ini : 1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin. 2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan perempuan. 3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.

8

4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat. 5. Menggunakan pendekatan partisipatif 6. Melakukan aksi dan advokasi. Didalam

konteks

pembentukan

sistem

kesiagaan,

pertama-tama

masyarakat perlu untuk memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi kesehatan ibu, kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai hubungan, dan kekuasaan yang mempengaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki. Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir, menganalisa dan melakukan aksi, proses fasilitasi dan warga yang berperan melakukan fasilitasi sangat diperlukan. Selain itu, warga yang berperan memfasilitasi masyarakatnya membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan metode dan alat-alat partisipatif. Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya dalam keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini. E. Manajemen Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah setempat-KIA (PWS-KIA) dengan batasan. Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis. Melalui PWSKIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis, yaitu 1. Indikator Pemantauan Teknis Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari : a. Indikator Akses

9

b. Indikator Cakupan Ibu Hamil c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan d. Indicator penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan f. Indicator Neonatal 2. Indikator Pemamtauan Non teknis Indikator ini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat administradi, yaitu : a. Indikator pemerataan pelayanan KIA Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis memodifikasinya menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. b. Indikator efektivitas pelayanan KIA Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara teknnis dengan memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah. Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desamana yang masih ketinggalan. Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan. F. Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak Tenaga

kesehatan

harus

mampu

mengajak,

memotivasi

dan

memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral,

10

mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat. Dalam upaya kesehatan program

yang diperlukan adalah program

kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Model ini menekankan pada upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri, antara lain : 1.

Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang

3.

Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada

4.

Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotifpreventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif

5.

Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit

6.

Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.

7.

Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.

8.

Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)

9.

Penggerakan peran serta masyarakat.

10. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja secara sehat. 11. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner. 12. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum). 13. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit. Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat, antara lain :

11

1.

Mengumpulkan,

mengolah

data

dan

informasi,

menginventarisasi

permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat. 2.

Merencanakan,

melaksanakan,

mengendalikan,

mengevaluasi,

dan

melaporkan kegiatan Puskesmas. 3.

Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya.

4.

Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat.

5.

Melaksanakan upaya kesehatan perorangan.

6.

Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegah dan pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan kesehatan khusus lainnya, serta pembinaan pengobatan tradisional;.

7.

Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta, serta kader pembangunan kesehatan.

8.

Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya.

9.

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

10. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT. 11. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD. 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

12

Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-preventif

dibandingkan

dengan

upaya

kuratif

dan

rehabilitatif

diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapat mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup. Melalui kesadaran yang leih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif

DAFTAR PUSTAKA

Alfina, Nabila. 2014. “Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat (Pemeliharaan Kesehatan Pada Ibu)”. Online. http://nabilaalfina.blogspot.com/2014/01/makalah-ilmu-kesehatan -masyarakat.html. Diakses 20 Februari 2019 Asfriyati, SKM, (2003). Pengaruh keluarga terhadap kenakalan anak, Sumatera Utara. Penerbit kencana. Anonim. “Peran SKM Terhadap Ibu dan Anak”. Online. http://jagomakalah.blogspot.com/2013/08/peran-skm-terhadap-ibu-dananak.html. Diakses 20 Februari 2019 Fendy Goo. “Makalah Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak”. Online. 13

http://fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah-pelayanan-kesehatan-ibudan-anak.html. Diakses 20 Februari 2019 Noviastuti203, “Advokasi, Kemitraan Dan Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendukung Upaya-Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak”. Online. http://noviastuti203.wordpress.com/2013/08/05/58/. Diakses 20 Februari 2019 Ridwan, Ahmad. “Kesehatan Ibu dan Anak”. Online. http://indonesianbookcenter.blogspot.com/2013/09/kesehatan-ibu-dananak_16.html. Diakses 20 Februari 2019 Stefani,Delfi Lucy. 2013. “Kesehatan Ibu dan Anak”. Online. https://delfistefani.wordpress.com/2013/05/15/kesehatan-ibu-dan-anak/. Diakses 20 Februari 2019 Vharozma. “Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Online. http://vharozma.wordpress.com/ilmu-kesehatan-masyarakat/. Diakses 20 Februari 2019 Wiguna, Candra. 2014. “Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat”. Online. http://ilmukesmas.com/upaya-peningkatan-kesehatan-masyarakat/. 20 Februari 2019

14

Related Documents

Kia
April 2020 29
Kia
November 2019 43
Kia Photos
May 2020 22

More Documents from ""