SISTEM STRUKTUR BANGUNAN TINGGI STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN 5
PENGERTIAN
Sistem struktur dari suatu bangunan merupakan kumpulan dan kombinasi berbagai elemen struktur yang dihubungkan dan disusun secara teratur yang membentuk suatu totalitas kesatuan struktur.
PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR 1.
Economical consideration (pertimbangan ekonomi), yang meliputi construction cost (biaya pembangunan), nilai kapitalisasi, rentable space variation (variasi ruang) dan cost of time variation (biaya variasi waktu).
2.
Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan.
3.
Vertical profile-building shape.
4.
Pembatasan ketinggian (height restriction).
5.
Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar bangunan.
6.
Plan configuration, yaitu depth-widht ratio dan degree of regularity (dapat dilihat pada peraturan seperti UBC atau NEHRP).
• Kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Kekuatan berhubungan erat dengan material properties, kekaakuan meliputi kekakuan lentur, kekakuan geser, kekakuan torsi dan daktilitas meliputi strain ductility (tingkat ketegangan), curvature ductility (kelengkungan) dan displacement ductility (pergeseran). • Jenis/tipe pembebanan, yang meliputi beban gravitasi, beban lateral berupa beban angin dan seismic serta beban-beban khusus lainnya. • Kondisi tanah pendukung bangunan
STRUKTUR RANGKA SKELETON •
•
Struktur rangka/skeleton structure merupakan Elemen garis tunggal yang membentuk pola segi tiga atau kombinasinya sehingga menjadi kaku /rigid (tidak berubah bentuk bila mendapat beban eksternal tanpa perubahan dari satu atau lebih batangnya. jenis system Struktur rangka yang digunakan bisa diterapkan pada struktur bangunan bagian atas (upper structure) dan bagian tengah (super structure) Merupakan sebuah sistem Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balokbalok. Unsur vertikal, berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur
SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI Rigid frame • •
:
struktur yang terdiri atas elemen-elemen linear, seperti kolom dan balok yang ujungu- jungnya dihubungkan dengan joints (titik hubung) yang bersifat kaku atau rigid Dengan adanya keterbatasan sistem rangka kaku terhadap beban vertikal dan horizontal maka ktinggian bangunan hanya di desain hingga 20 lantai ( struktur beton) dan 25-30 ( struktur baja) Tipe2 rigid: Rangka melintang sejajar merupakan susunan rangka yang sejajar sehingga dapat meminimalisir atau mengeliminasi beban angin/gempa Rangka selubung merupakan rangka yang membentuk selubung secara simetris sehingga dapat mengatasi beban angin dan gempa. Rangka melintang dua arah merupakan susunan kolom-kolom dan balok-balok melintang dengan jarak yang teratur Rangka grid segi banyak
a
b
c
d
SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI Dalam penerapanya struktur rigid sendiri juga di dukung dengan balok dinding yang berupa rangka truss dari eton atau baja. Berdarsarkan cara penyusunannya struktur dibagi menjadi 2: Batang interpatial truss merupakan sistem struktur yang disusun setiap dua lantai sehingga menghasilkan lantai bebas kolom Batang steggered truss Merupakan sistem rangka selang seling adalah balok yang di susun Setiap dua lantai.
SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI Sistem plat Pelat datar (flat slab) • Merupakan sebuah sistem rangka yang terdiri dari plat beton yang dijadikan lantai dan disangga kolom dengan menghilangkan rangka balok. • Penebalan plat lantai di pertebal hingga 20-25 cm dengan jarak kolom tidak melebihi 10 – 11 meter • Beban disalurkan dari pelat langsung kekolom dengan penambahan drop panel guna dapat menahan gaya lateral yang timbul
SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI Pelat wafel • Disebut sebagi pelat berusuk dua arah hal tersebut dikarenakan desain dari pelat ini terdiri dari kumpulan balok yang menyilang dan menyatu pada bidang horizontal • Pelat ini juga berengaruh pada tata letak kolom • Semakin kecil lendutan pada balok maka jarak antar kolom potal bisa mencapai 7,5 - 12,5 meter
Aplikasi waffel slab pada bangunan gedung parkir bertingkat
SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI Truss/Braced-Frame • •
:
Brached Frame merupakan struktur rangka baja yang mendukung bangunan utama, letaknya berada di luar bangunan (eksterior). Berfungsi sebagai struktur yang menahan beban lateral dan gaya geser
KLASIFIKASI SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI •
Infilled-Frame (infilled frame) ialah struktur yang terdiri atas kolom dan balok berbahan baja atau beton bertulang dengan dinding pengisi berbahan batu-bata ataupun batako. Rangka dengan dinding pengisi memiliki dua model yaitu rangka dinding pengisi yang terdapat lubang ditengahnya dan model dinding pengisi penuh tanpa ada bukaan.
KLASIFIKASI SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI •
Wall-Frame Suatu struktur dimana tahanan lateralnya dipikul oleh kombinasi dari rigid frame dan shear wall dikategorikan sebagai wall – frame structures. Akibat beban lateral, wall akan berdeformasi dalam flexural / bending mode dan rigid frame akan berdeformasi dalam shear mode. kelebihan a) Drift yang ditimbulkan oleh struktur wall –frame jauh lebih kecil dibandingkan dengan bila beban horizontal hanya dipikulkan kepada shear wall saja. b) Momen lentur pada wall akan lebih kecil dibandingkan dengan bila beban horizontal hanya dipikulkan kepada shear wall saja. c) Kolom-kolom direncanakan sebagai struktur yang fully braced. d) Gaya geser pada frame jauh lebih teratur dan merata sehingga pengaruh pada sistem lantainya pun akan berkurang.
KLASIFIKASI SISTEM STRUKTUR rangka BANGUNAN TINGGI •
Tubular Structures Konstruksi Tubular atau Tube (Structure) adalah suatu sistem struktural engineering yang digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi atau pencakar langit yang memungkinkan mereka untuk menahan beban lateral dari angin, tekanan seismik (gempa), benturan. Bangunan ’Tube in Tube’strukturnya terdiri dari penggabungan komponen-komponen struktur yaitu: pondasi, basemen, kolom, balok spanderel, lantai (dan balok), serta core. a) mengingat jarak kolom rapat, maka pondasi yang sesuai adalah pondasi rakit karena paling dapat mencapai kesatuan. Walaupun demikian bukan berarti pondasi yang lain tidak boleh digabungkan sebagai tambahannya. Pada pondasi rakit sangat menguntungkan bila ruang rakitnya dimanfaatkan untuk basement b) Kolom bentuk profilnya perlu dipilih yang mudah dijajarkan. Jarak antar kolom dan dimensinya adalah fungsi dari ketinggian bangunan. Jarak kolom antara 1,2 - 3 meter c) Balok spandreladalah balok yang mengikat semua kolom dan merupakan pengikat bangunan secara keseluruhan, inilah yang menjadikan kehomogenan seluruh struktur. Selain mengikat kolom juga sebagai tempat bertumpunya pelat-pelat lantai
STUDY KASUS
JOHN HANCOCK CENTER INFORMASI BANGUNAN Proyek : John Hancock Center Arsitek : Bruce J. Graham, Skidmore, Owings & Merrill (SOM) Struktur Engineer : Fazlur R. Khan, SOM Kontraktor primary : Tishman Konstruksi Kota : Chicago Negara : USA, Amerika serikat Alamat : John Hancock Center Style : Mid- Century Modernism Tipe bangunan : Menara( Mix Use ) Tahun Dibangun : 1968-1970 Jumlah lantai : 100 Lantai Tinggi bangunan : 1.127 kaki ( 344 m ) Finising interior : Bahan aluminium anodized dinding tirai kaca Jenis konstruksi : Rangka baja
JOHN HANCOCK CENTER ULASAN STRUKTUR Gedung John Hancock Center ,merupakan gabungan struktur kerangka kotak(tube) sebagai penahan beban gravitasi. Bangunan enggunakan sambungan silang (xbraced frames) dengan sambung an sendi. Bracing digunakan untuk meminimalkan gerakan lateral atau geser.
• • •
• •
Efisien karena bracing diagonal mendistribusikan beban lateral merata ke kolom eksterior. Tanpa cross-bracing, kolom akan bertindak lebih independen dan akan ada perbedaan yang signifkan dalam beban yang di bawa. Gambar menunjukkan bagaimana kekuatan yang didistribusikan di persimpangan kolom dengan menggunakan struktur menyilang untuk memperkaku struktur. Terikat sistem tabung menangani beban lateral pada eksterior bangunan
JOHN HANCOCK CENTER
JOHN HANCOCK CENTER
Shear wall Shear wall atau lebih dikenal dengan istilah dinding geser adalah
element struktur berbentuk dinding beton bertulang yang berfungsi untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi atau gaya lainnya pada gedung bertingkat dan bangunan tinggi. namun demikian Struktur jenis ini bisa juga digunakan pada dinding-dinding yang memerlukan kekakuan dan ketahanan khusus .
Shear wall System dinding geser pada dasarnya dapat dibagi menjadi : Sistem terbuka System terbuka : terdiri dari unsur linier tunggal atau gabungan unsur yang tidak lengkap meliputi ruang geometris. Bentuk-bentuk ini adalah L,X,V,Y,T,dan H.
System tertutup : meliputi ruang geometris. Bentukbentuk yang sering di jumpai adalah bujur sangkar, segitiga, persegi panjang, dan bulat.
Shear wall
Fungsi Shear Wall Memperkokoh Gedung. Meredam Goncangan
akibat Gempa.
Mengurangi Biaya
Perawatan Gedung.
Shear wall Kelebihan dan kekurangan Struktur Dinding Geser
•kelebihan 1.
Karena system dinding geser bukan merupakan struktur utama, maka system ini dapat diinteraksikan dengan system – system lain untuk menutupi kekurangan dari system tersebut.
2.
Dinding geser yang merupakan rangkaian dinding, efisien untuk menahan gaya-gaya lateral.
3.
Struktur dinding geser sekaligus dapat difungsikan sebagai pembatas ruang.
•kekurangan 1. Diatas 500 kaki penggunaan hanya dengan dinding geser untuk menahan beban lateral menjadi tidak praktis 2. Dinding geser tidak dapat digunakan secara bebas karena akan menimbulkan masalah fungsuional, untuk itu digunakan kombinasi antara lain dengan struktur rangka dimana dinding geser diletakan pada daerah service/lokasi yang tidak menimbulkan masalah fungsional. 3. Untuk dinding geser yang menggunakan bentuk dasar segitiga atau membentuk sudut lancip, ruangruang yang berbentuk menjadi kurang efektif dan efisien.
Shear wall
Penempatan shear wall Posisi Harus Simetris
untuk mereduksi efek puntir
Simetris dalam satu
arah ataupun dua arah
Boleh berada di sisi
dalam struktur ataupun di bagian sisi luar struktur
Namun lebih efektif
jika ditempatkan sepanjang sisi luar dari struktur
Shear wall
Bearing wall System struktur dinding pemikul adalah system struktur
yang menggunakan dinding sebagai penopang atau sebagai pemikul beban pada bangunan.
Bearing wall
Bearing wall
Bearing wall
Bearing wall •Sistem dinding melintang (cross-wall) Terdiri atas dinding-dinding linier yan gbertemu tegak lurus dengan panjang bangunan, sehingga tidak berpengaruh pada pengolahan façade utama dari bangunan. •Sistem dinding memanjang (long-wall) Terdiri atas dinding-dinding linier yang parallel dengan panjang bangunan, sehingga dapat membentuk façade utama bangunan. •Sistem 2 arah (two-way) Terdiri atas dinding-dinding yang mendukung pada ke dua arah, yaitu memanjang dan melintang.
Bearing wall Kekurangan dan kelebihan bearing wall Tanpa harus meletakkan kolom-kolom pada ruang bangunan Letak tunpuan beban dapat di mana sepanjang dinding sehingga posisi kuda-kuda, balok dan sebagainya mudah ditempatkan dandisesuaikan dengan aspek lain dalam bangunan
• Ruang akan relatif terikat dengan posisi garis dinding sehingga ruang fungsi harus mengikuti ruang yang ada • Pondasi yang digunakan harus sesuai sepanjang dinding sehingga relatif besar dimensinya dan mahal • Konstruksi dinding yang tebal dan besar akan mengakibatkan bangunan menjadi relatif lebih mahal karena volume waktu dan bahan.
core wall Core atau inti bangunan menurut
Schueller (1989) adalah suatu tempat untuk meletakan transportasi vertikal dan distribusi energi ( seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis ).
Jadi kesimpulannya bahwa inti
bangunan (core) suatu tempat untuk meletakan sistem transportasi vertikal dan mekanis dengan bentuk yang disesuaikan dengan fungsi bangunan serta untuk menambah kekakuan bangunan diperlukan sistem struktur dinding geser sebagai penyalur gaya lateral (seperti tiupan angina tau gempa bumi) pada inti.
core wall sistem struktur core wall ini didesain untuk
dapat manahan gaya torsi yang timbul akibat tekanan angin yang eksentrisitas dan seragam pada pusat geser struktur core wall. Struktur core wall pada dasarnya adalah sistem struktur yang dibuat untuk mampu menahan gaya-gaya lateral yang timbul akibat gaya angin atau gempa yang merupakan beban dinamis. Untuk proses analisis mekanikanya, pengaruh gaya-gaya akibat beban angin dan gempa tersebut (yang merupakan beban dinamis) diperlakukan sebagai beban statis dan mengabaikan sifat dinamisnya.
core wall Kondisi eksentrisitas tekanan angin tersebut secarateknis dapat terjadi antara lain adalah karena : Posisi struktur core wall yang ditempatkan
di dalam bangunan. Penempatan struktur core wall yang dekat kepada pusat bangunan akan memberikan eksentrisitas tekanan angin yang berkurang, yang juga akan memperkecil pengaruh gaya torsi yang terjadi.
Sudut datang gaya angin itu sendiri
merupakan faktor penentu sebagai komponen yang mempunyai nilai berbeda untuk setiap sudut datang yang berbeda, yang sudah tentu akan menghasilkan torsi yang berbeda pula.
Selain itu, yang pasti bentuk bangunan dan
lubang-lubang pada struktur core wall juga dapat mempengaruhi nilai torsi yang timbul.
core wall
core wall
Bentuk inti bangunan
core wall Inti pada bangunan bentuk bujur sangkar
Bentuk bujur sangkar banyak digunakan untuk bangunan perkantoran dengankoridor mengelilingi inti bangunan. Contoh : Gedung Blok ‘G’ DKI,GedungIndosat, Wisma Bumi Putera di Jakarta dan One Park Plaza di Los Angleles Amerika Serikat. Inti pada bangunan bentuk segitiga
Contoh dari inti bangunan dengan bentuk segitiga adalah Hotel Mandarin di Jakarta, Gedung US Steel di Pittsburg Amerika Serikat, Riverside Development di Brisbane Australia dan Central Plaza di Hongkong.
core wall Inti
pada bangunan bentuk lingkaran
Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi hunian (apartemen dan hotel) dengan koridor berada di sekeliling inti bangunan sebagai akses ke unit-unit hunian. Contoh dari inti bangunan dengan bentuk Lingkaran adalah ShinYokohama Hotel di Jepang, Marina City di Chicago Amerika Serikat dan Gedung Tabung Haji di Kuala Lumpur Malaysia. Inti
pada bangunan dengan bentuk memanjang
Bangunan dengan bentuk memanjang biasanya digunakan untuk fungsi hotel, apartemen atau perkantoran. Seperti Gedung Central plaza di Jakarta, Gedung Inland Steel di Chicago Amerika Serikat merupakan bangunan memanjang
core wall
Tata letak sistem core
core wall Sentral core, dimana core
(inti) terletak pada titik pusat massa bangunan. Core pada tepi bangunan,
berfungsi sebagai penahan gaya lateral secara langsung “lateral core”.
core wall
Bangunan dengan 2 (dua)
core, dimana perletakan core pada kedua sisi bangunan.
Bangunan dengan core di
luar bangunan
1. BURJ KHALIFA
LOKASI :: DUBAI, LOKASI BANGUNAN BANGUNAN DUBAI, UNI UNI EMIRAT EMIRAT ARAB ARAB FUNGSI BANGUNAN :HOTEL, PERUMAHAN,APARTEMEN, FUNGSI BANGUNAN :HOTEL, PERUMAHAN,APARTEMEN, RENTAL RENTAL OFFICE, OFFICE, RESTAURANT RESTAURANT TINGGI BANGUNAN : 828 M ( 2717 Ka) TINGGI BANGUNAN : 828 M ( 2717 Ka) TAHUN TAHUN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN :21 :21 SEPTEMBER SEPTEMBER 2004 2004 TAHUN TAHUN PEMBUKAAN PEMBUKAAN :: 44 JANUARI JANUARI 2010 2010 ARSITEK :: ADRIAN ARSITEK ADRIAN SMITH, SMITH, SKIDMORE,OWWINGS SKIDMORE,OWWINGS DAN DAN MERRILL MERRILL KONSULTAN : HAYDER CONSULTING KONSULTAN : HAYDER CONSULTING KONTRAKTOR :SAMSUNG KONTRAKTOR :SAMSUNG C&T, C&T, DARI DARI KOREA KOREA SELATAN SELATAN LUAS :: 2KM LUAS AREAL AREAL 2KM
PETA LOKASI
Gambar : Letak Burj Khalifa
SITE PLAN
LEVEL 7 TYPICAL HOTEL FLOOR PLAN
LEVEL 53 TYPICAL RESIDENTIAL FLOOR PLAN
LEVEL 113 TYPICAL OFFICE PLAN
BURJ KHALIFA ELEVATION
KEGUNAAN BANGUNAN SESUAI TINGAKATAN LANTAI TINGKAT
KEGUNAAN
KEGUNAAN
Parkir,Mekanik
TINGKAT 77–108
B1–B2 Dataran
Armani Hotel
109–110
Mekanik
Bawah
Armani Hotel
111–121
Suit Korporat
1–8
Armani Hotel
122
Restoran At.mosphere
9–16
Armani Residences
123
Lobi Angkasa
17–18
Mekanik
124
Balai Cerap
19–37
Perumahan
125–135
Suit Korporat
38–39
Suit Armani Hotel
136–138
Mekanik
40–42
139–154
Suit Korporat
43
Mechanical Lobi Angkasa
155
Mekanik
44–72
Perumahan
156–159
Komunikasi dan Penyiaran
76
Lobi Angkasa
160–206
Mekanik
Perumahan
ELEMENT STRUKTUR
PONDASI PONDASI Menggunakan Menggunakan kombinasi kombinasi pondasi pondasi tiang tiang pancang pancang dan dan pondasi pondasi rakit, rakit, dengan dengan dimensi dimensi tiang tiang pancang pancang == Ø Ø 1,5 1,5 meter, meter, panjang panjang tiang tiang pancang pancang == 43 43 m. m. tebal tebal pondasi pondasi rakit rakit == 3,7 3,7 m. m. desain desain struktur struktur pondasi pondasi ini ini didasarkan didasarkan pada pada studi studi geoteknik geoteknik dan dan seismik seismik serta serta menggunakan menggunakan sistem sistem proteksi proteksi katodik katodik ..
Gambar : kombinasi pondasi rakit dan tiang pancang
Gambar : pengerjaan pondasi
STRUCTURAL SYSTEM
Rencana Rencana denah denah bangunan bangunan yang yang berbentuk berbentuk “y” “y” memberikan memberikan high-performance high-performance pada pada bangunan bangunan (estetis) (estetis) dan dan pandangan pandangan yang yang maksimal maksimal pada pada teluk teluk persia. persia. Bentuk Bentuk ini ini memanjang memanjang dengan dengan menarik menarik pola pola spiral spiral dari dari belakang belakang sayap sayap bangunan, bangunan, membantu membantu untuk untuk mengurangi mengurangi tekanan tekanan angin angin pada pada tower tower (penentuan (penentuan bentuk bentuk “y” “y” dilakukan dilakukan dengan dengan test test replika replika bangunan bangunan pada pada terowongan terowongan angin). angin). Sistem Sistem struktur struktur dapat dapat diuraikan diuraikan sebagai sebagai ;; buttressed buttressed core core (dinding (dinding penopang) penopang) yang yang terdiri terdiri dari dari konstruksi konstruksi dinding dinding dengan dengan high high performance performance concrete concrete (hpc). (hpc). Setiap Setiap buttressed buttressed core core pada pada sayap sayap bangunan bangunan dipertemukan dipertemukan melalui melalui hubungan hubungan heksagonal heksagonal pada pada central central core core bangunan. bangunan. Central Central core core ini ini memberikan memberikan ketahanan ketahanan terhadap terhadap pengaruh pengaruh gaya gaya puntir puntir pada pada struktur, struktur, hal hal ini ini serupa serupa dengan dengan pipa pipa tertutup tertutup atau atau poros poros sumbuh sumbuh (axle). (axle).
Corridor Corridor walls walls (dinding (dinding koridor) koridor) memanjang memanjang dari dari central central core core sampai sampai ujung ujung sayap sayap bangunan bangunan yang yang berakhir berakhir pada pada dinding dinding yang yang berbentuk berbentuk seperti seperti kepala kepala palu palu (hammer (hammer head head walls). walls). Corridor Corridor walls walls dan dan hammerhead hammerhead walls walls ini ini bertindak bertindak sebagai sebagai webs webs dan dan flanges flanges dari dari balok balok untuk untuk menahanmelindungi menahanmelindungi bangunan bangunan dari dari tekanan tekanan angin angin dan dan gaya gaya momen. momen. Kolom Kolom perimeter perimeter dan dan konstruksi konstruksi plat plat lantai lantai datar datar melengkapi melengkapi sistem sistem struktur struktur burj burj khalifa. khalifa. Pada Pada lantai lantai mekanikal, mekanikal, outrigger outrigger walls walls disediakan disediakan untuk untuk menghubungkan menghubungkan kolom kolom perimeter perimeter untuk untuk sistem sistem dinding dinding interior, interior, sehingga sehingga memungkinkan memungkinkan kolom kolom perimeter perimeter untuk untuk turut turut berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam menahan menahan beban beban lateral lateral struktur. struktur. Sehingga, Sehingga, semua semua beton beton vertikal vertikal digunakan digunakan untuk untuk mendukung mendukung gaya gaya gravitasi gravitasi dan dan beban beban lateral. lateral. Hasilnya Hasilnya adalah adalah sebuah sebuah truktur truktur menara menara yang yang sangat sangat kaku. kaku. Ini Ini juga juga merupakan merupakan struktur struktur yang yang sangat sangat efisien, efisien, dimana dimana sistem sistem penahan penahan beban beban mati mati telah telah digunakan digunakan untuk untuk memaksimalkan memaksimalkan penggunaannya penggunaannya dalam dalam menahan menahan beban beban lateral. lateral.
SPIRE SPIRE (PUNCAK (PUNCAK TOWER) TOWER) Puncak Puncak Burj Burj Khalifa Khalifa merupakan merupakan puncak puncak menara menara teleskopik teleskopik yang yang terdiri terdiri dari dari baja baja struktural struktural dengan dengan berat berat lebih lebih dari dari 44 ton. ton. Puncak Puncak menara menara ini ini dibangun dibangun dari dari dalam dalam gedung gedung (menyatu (menyatu dengan dengan struktur struktur bangunan) bangunan) dan dan didongkrak didongkrak mencapai mencapai ketinggian ketinggian maksimal maksimal yang yang lebih lebih dari dari 200 200 m m (700 (700 kaki) kaki) dengan dengan menggunakan menggunakan pompa pompa hidrolik. hidrolik. Selain Selain untuk untuk mengamankan mengamankan Burj Burj Khalifa Khalifa sebagai sebagai bangunan bangunan dengan dengan struktur struktur tertinggi tertinggi di di dunia, dunia, puncak puncak menara menara juga juga sebagai sebagai bagian bagian integral integral dari dari keseluruhan keseluruhan desain desain dan dan menciptakan menciptakan Burj Burj Khalifa Khalifa sebagai sebagai suatu suatu landmark landmark di di kota kota Dubai Dubai .. Di Di dalam dalam puncak puncak menara menara ini ini terdapat terdapat peralatan peralatan komunikasi. komunikasi.
Gambar : Puncak tower
Gambar : Proses pengerjaan
DOKUMENTASI PROSES KONSTRUKSI BURJ KHALIFA
SISTEM STRUKTUR KOMBINASI Sistem Bangunan Dinding Geser- Rangka Kaku Sistem rangka kaku murni tidak praktis untuk bangunan yang lebih tinggi dari 30 lantai, berbagai sistem telah dicoba untuk menggunakan dinding geser di dalam rangka untuk menahan beban lateral. Dinding geser terbuat dari beton atau rangka baja, dapat berupa inti interior tertutup, mengelilingi ruang lift atau ruang tangga, atau bisa juga berupa dinding sejajar dalam bangunan.
Sistem Struktur Core dengan Bearing Wall Sistem ini berupa bidang vertical (bearing wall) yang membentuk dinding luar dam mengelilingi sebuah struktur core. Sistem ini memuat system transportasi mekanis vertical serta menambah kekakuan bangunan.
Sistem Struktur Core dengan Plat Kantilever Sistem ini berupa pemikul plat lantai dari sebuah core dan memungkinkan ruang bebas kolom yang batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan.
Sistem Struktur Core dengan Rangka Kaku Sistem ini berupa struktur rangka kaku yang biasanya mengelilingi struktur inti. Sistem struktur ini berguna untuk meningkatkan ketahanan pada beban lateral
Sistem Dinding Geser-Rangka dengan Belt Truss Kaku. Rangka diperkaku (bangunan rangkadinding geser) menjadi tidak efisien lagi di atas ketinggian 40 lantai, karena banyak sekali diperlukan bahan untuk membuat pengaku yang cukup kaku dan kuat. Efisiensi struktur bangunan akan meningkat sebesar 30% dengan menggunakan rangka sabuk (belt truss) horizontal untuk mengikat rangka ke inti. Rangka tersebut diikat secara kaku ke inti dan dihubungkan dengan kolom eksterior.