Sistem Kekebalan Tubuh.docx

  • Uploaded by: yuni
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Kekebalan Tubuh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,369
  • Pages: 11
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Penggunaan Keluarga Berencana (KB)

Pendidikan Ners SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR Tahun 2018

I.

PENGANTAR

Bidang studi

: Kesehatan masyarakat

Topik

: Keluarga Berencana

Sub topik

: Penggunaan alat kontrasepsi

Sasaran

: Pasangan suami istri usia subur

Hari/tanggal

:

Jam

: 11.00 - Selesai

Waktu

: 20 menit

Tempat

: Puskesmas

Konselor

: pristanti wiji yuli astuti

II.

LATAR BELAKANG Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah dan

jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti tentang macammacam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang diinginkan.

III.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.

IV.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali: a.

Pengertian alat kontrasepsi

b. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi c.

Macam-macam alat kontrasepsi

V. METODE

A. Konseling B. Tanya jawab

VI. MEDIA A. Leaflet

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN No Waktu 1

2 menit

Kegiatan konseling

Kegiatan peserta

1. Memberi salam

Menjawab salam

Pembukaan 2. Menjelaskan tujuan konseling

Mendengarkan dan memperhatikan

2

10 menit

Menjelaskan

materi

konseling

Isi

berurutan dan teratur

Mendengarkan dan menyimak

Materi:

pembicara

Pengertian alat kontrasepsi Pertimbangan

pemakaian

alat

kontrasepsi Macam-macam alat kontrasepsi 3

5 menit

Meminta kepada pendengar untuk

Evaluasi

mengulang kembali

apa

yang Bertanya

disampaikan pembicara, meliputi: Pengertian Pertimbangan

alat

dan

pertanyaan

kontrasepsi pemakaian

kontrasepsi c. 4

Macam-macam alat kontrasepsi

3 menit

Mengucapkan terima kasih dan

Penutup

salam

VIII. EVALUASI

Menjawab salam

menjawab

Pertanyaan : 1. Pengertian alat kontrasepsi? 2. Macam-macam alat kontrasepsi?

IX. LAMPIRAN MATERI

ALAT-ALAT KONTRASEPSI A. Pengertian alat-alat kontrasepsi Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi).

Alat

kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan. B. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap. 1. Adapun KB hormonal

a. Pil oral kombinasi  Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu: 

Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif



Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif



Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

 Kelebihan pil oral kombinasi, yaitu: 

Memiliki efektifitas yang tinggi



Resiko terhadap kesehatan sangat kecil



Tidak mengganggu hubungan seksual



Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid



Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya



Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan



Untuk kontrasepsi darurat

 Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu: 

Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari



Mual, terutama pada 3 bulan pertama



Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama



Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui



Meningkatkan TD

b. Suntik 1) Suntik progestin Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.  Jenis-jenis suntik progestin 

DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM



Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam

 Kelebihan suntik progestin, yaitu:





Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang



Tidak mempengaruhi hubungan suami istri



Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung



Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu: 

Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek



Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu



Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian

1) Suntik kombinasi

Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali  Kelebihan suntik kombinasi, yaitu: 

Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri



Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang



Efek samping yang kecil



Klien tidak perlu menyimpann obat suntik

 Kekurangan suntik kombinasi, yaitu

c.



Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari



Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan



Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan



Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

Implan Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk Indoplan/Implano,

klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

 Keuntungan implant, yaitu: 

Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan



Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI



Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

 Kekurangan implant, yaitu: 

Perubahan pola haid



Nyeri kepala dan nyeri dada



Peningkatan/penurunan BB



Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

 Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah: 

Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)



Kenaikan berat badan



Muncul flek hitam pada wajah



Mual, pusing, atau muntah

 Cara kerja: 

Menekan ovulasi



Mencegah implantasi



Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma



Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

2. KB non hormonal Kondom  Cara kerja: 

Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.



Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.

 Keuntungan kondom, yaitu: 

Tidak mengganggu produksi ASI.



Mencegah PMS



Mencegah ejakulasi dini.



Mencegah terjadinya kanker serviks.



Mencegah imunoinfertiltas.



Murah dan dapat diberi secara umum.



Memberi dorongan suami untuk ber KB.

 Efek samping: 

Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan



Alergi



Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah) a. Coitus interuptus (senggama terputus) Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.  Keuntungan: 

Efektif bila dilaksanakan dengan benar



Tidakk mengganggu produsi ASI



Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya



Tidak ada efek samping



Tidak memerlukan alat

b. Kalender

Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.

c.

MAL (metode amenorrea laktasi) Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat

dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi. Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.  Kekurangan: 

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan



Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial



Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan



Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.



Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.

X. DAFTAR PUSTAKA 1. Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika: Jakarta.

2. Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta. 3. Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.

Related Documents


More Documents from "sofia okowali"