Sindrom Cemas 2017.pptx

  • Uploaded by: ameliaintansaputri
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sindrom Cemas 2017.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 571
  • Pages: 8
BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2017

Sindrom Cemas

SINDROM CEMAS Untuk penapisan Sindrom Cemas, penting diperhatikan hirarkinya yaitu F0, F1, F2 dan F3, jika semuanya tidak termasuk baru boleh ditegakkan sebagai gangguan cemas yang terdapat dalam blok F4. 

F06.4 Gangguan Cemas Organik Timbul sebagai manifestasi gangguan organik akibat hipertiroid, tirotoksikosis, dan penyakit-penyakit lainnya yang menyebabkan gangguan fungsi pada otak.  F1 Tidak ada diagnosa yang tersebutkan cemasnya seperti pada F0, kecemasan yang terdapat di blok F1 merupakan bagian dari pada sindrom yang terdapat pada blok F1, misalnya sindrom intoksikasi dan withdrawl sindrome (sakau).  F2 Pada blok ini tidak ada diagnosa cemas, akan tetapi cemas tersebut merupakan implikasi dari sindrom psikosis. Contoh : Pasien muncul kecemasan akibat halusinasi yang isinya mengancam dan menakut-nakuti, waham kejar (akan dibunuh, diintai-intai), waham referensi dan lain-lain.

F3

Tidak ada diagnosa cemasnya, akan tetapi gejala kecemasannya bagian dari gangguan yang ada di blok F3. misalnya pada orang depresi yang cenderung mengganggu fungsi atau aktivitas sehari-harinya, sehingga membuat pasien merasa khawatir dan cemas, misalnya seorang IRT yang depresi khawatir jika dia akan ditinggalkan oleh suami karena tidak becus mengurusi rumah tangga.

F40 Merupakan blok yang gejala utamanya adalah cemas. Contohnya:

F40.00

Agoraphobia tanpa Gangguan Panik Pasien cemas terhadap tempat terbuka, takut berada di keramaian, cemas bepergian keluar rumah, dan berusaha menghindari situasi fobik sehingga biasanya menjadi “housebond”

F40.001 Agoraphobia dengan Gangguan Panik Pasien mengalami serangan panik berulang tak terduga (minimal selama 1 bulan) ketika harus berada di tempat terbuka, keramaian, bepergian keluar rumah, dan berusaha menghindari situasi fobik.

 F40.1 Fobia Sosial Takut tampil di depan orang  F41.0 Gangguan Panik Ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat (gejala otonom berat) dalam masa kira-kira 1 bulan. Serangan berlangsung paling lama 30 menit dan bersifat episodik. Umumnya mencemaskan akan sesuatu terjadi pada dirinya sendiri, seperti perasaan takut mati, takut stroke, dan sebagainya.  F41.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh (GAM/GAD) Cemas terhadap sesuatu yang mungkin terjadi pada dirinya sendiri atau disekitarnya. Berlangsung hampir setiap hari sampai beberapa bulan yang tidak terbatas pada keadaan atau situasi khusus. Terdapat free-floating anxiety atau pikiran yang mengambang.

 F41.2 Gangguan Campuran Anxietas dan Depresif Dari awal sudah muncul gejala cemas dan depresi secara bersamaan.  F42 Gangguan Obsesif Kompulsif Adanya pikiran atau tindakan secara berulang dan merasa tidak nyaman bila tidak melakukan sesuatu yang muncul dipikiran.  F43.1 Gangguan Stres Pasca -Trauma (GSPT/PTSD) Terdapat trias PTSD : (1) Flashback/re-experiencing/pikiran intrusi (bisa muncul dalam keadaan terjaga atau melalui mimpi) (2) Hiperarousal (cemas berlebihan/mudah kaget) (3) Avoidance (menghindar hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa traumatik : menghindar bercerita, menghindar tempat, dll) Onset dalam 6 bulan setelah kejadian. Gejala trias minimal sudah berlangsung selama 1 bulan. Isi pikir adanya preokupasi terhadap kejadian trauma yang dialami.

 F43.2 Gangguan Penyesuaian Gangguan yang memiliki hubungan signifikan terhadap stesor. Stresor bukan katastrofik yang menjadi pencetus. Apabila stressornya hilang maka pasien akan kembali seperti sediakala.  F45 Gangguan Somatoform Ciri utama keluhan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.  F50.0 Anoreksi Nervosa  F51.0 Insomnia Non-organik

Psikofarmaka Kombinasi anti Depresi dengan anti Anxietas  Anti Depresi : Fluoxetin 10 - 60 mg/hari  Anti Anxietas : Diazepam 2-3 x 2-5 mg/hari Clobazam 2-3 x 10 mg/hari Alprazolam (Drug of Choice untuk gangguan Panik) 3 x 0,25 – 0,5 mg/hari

Related Documents

Pertolongan Cemas
June 2020 23
Pertolongan Cemas
June 2020 16
Sindrom Hiperventilasi
October 2019 45
Sindrom Down.docx
December 2019 41
Sindrom Hunter
June 2020 22

More Documents from ""

Kelbin Ppt.pptx
May 2020 7
Bahan Makanan.docx
May 2020 9
Bab 4.docx
April 2020 5
Endometriosis.docx
May 2020 7
Biodata Afriadi.docx
May 2020 10
Azizah Css.docx
May 2020 23