Siklus Ptbk.docx

  • Uploaded by: Wike Nurani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Siklus Ptbk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,047
  • Pages: 6
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prnrlitian Tindakan dan Eksperimen Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Agus Supriyanto, M.Pd.

Oleh : Kelompok 7

Vikistha Dimas C. W. P

(1600001251)

Wike Nurani

(1600001266)

Sidiq Noer Kholis

(1600001283)

M. Fauzan Hamdani

(1600001290)

Yusa Dara Puspita

(1600001300)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2019

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ditempuh seperti halnya penelitian tindakan kelas, yakni dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur atau bersilus, yang terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) melaksanakan tindakan (acting), (3) pengamatan/pengumpulan data (observing), dan (4) melakukan refleksi (reflecting), kemudian ada revisi (perencanaan ulang tindakan bimbingan dan konseling). Revisi ini pada dasarnya merencanakan kegiatan siklus berikutnya. Hal ini dilakukan dengan mengacu pada hasil refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklus terdahulu. Revisi dilakukan jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktik atau memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru pembimbing atau konselor sekolah.

4. Refleksi

1. Perencanaan Tindakan

3. Pengamatan atau observasi

2. Pelaksanaan Tindakan

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling

Secara garis besar siklus dalam PTBK umumnya terdiri dari empat komponen, sebagai berikut: 1. Perencanaan Pada tahap ini konselor sekolah menjelaskan apa, mengapa, kapan, dimana dan oleh siapa serta bagaimana tindakan yang akan dilakukan, penelitian ini sebenarnya secara ideal dilaksanakan secara kolaboratif antara guru untuk menjaga unsur objektivitas penelitian dan mengurangi subjektivitas pengamatan dan juga mutu dari kecermatan amatan yang akan dilakukan. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah konselor,

sedangkan yang diminta melakukan pengamatan pada saat berlangsungnya proses tindakan adalah diusahakan teman sejawat konselor yang sedang diteliti. Konselor sekolah dalam hal ini tentunya dalam perencanaan kegiatan sudah menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan penelitian, misalnya, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yang mereka miliki sesuai dengan layanan bimbingan yang akan mereka berikan, konselor sekolah juga sudah memahami model strategi tindakan bimbingan yang akan dilakukan sehingga dari awal sudah diketahui tindakan-tindakan apa saja yang akan dilakukan selama pelaksanaan nantinya, agar penelitian tindakan yang dilakukan terjadi secara realistik dan dapat dimanajemen dengan baik, karena fokus penelitian sudah didapatkan, kemudian instrument penelitian pengamatan sudah dipersiapkan untuk mengamati segala peristiwa yang terjadi selama tindakan berlangsung Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan penelitian tindakan, menurut Mulyatiningsih (2011: 82) meliputi: a) Menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) b) Menyusun instrumen penelitian (lembar observasi, pedoman wawancara, angket dan soal) c) Menyusun perangkat pembelajaran (media dan materi) Dalam usulan maupun laporan PTK, kegiatan yang dilakukan tersebut ditulis garis besarnya secara naratif. Bukti fisik berupa RPP lengkap, instrumen dan perangkat pembelajaran ditulis dalam lampiran. 2. Pelaksanaan Tindakan Tahapan ke-2 ini merupakan kegiatan tentang apa yang akan dilakukan oleh konselor sekolah atau peneliti sebagai upaya impelementasi dari perencanaan yang sudah disiapkan untuk peningkatan ataupun perubahan yang diinginkan dalam tindakan sesuai dengan model bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Adapun yang perlu diperhatikan pada tahapan ini adalah konselor sekolah harus ingat dan berusaha untuk mentaati apa yang sudah direncanakan atau dirumuskan dalam rancangan penelitian sehingga tetap fokus dalam penelitian, tidak menyimpang dari perencanaan yang telah dibuat.

Pelaksanaan Tindakan, menurut Mulyatiningsih (2011: 82) yaitu pada penulisan proposal, pada bagian pelaksanaan tindakan ditulis mirip dengan penulisan skenario drama, atau rancangan kegiatan belajar mengajar. Hal-hal yang ditulis dalam usulan maupun hasil penelitian berupa aktivitas-aktivitas guru/dosen dan siswa/mahasiswa. Aktivitas yang ditulis misalnya: bagaimana cara guru/dosen mengawali, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan selama proses pembelajaran dan bagaimana cara guru/dosen mengamati perilaku siswa/mahasiswa untuk memperoleh data penelitian. Pelaksanaan pembelajaran disusun mencerminkan metode yang digunakan. Contoh pelaksanaan cooperative learning tipe peer tutoring misalnya: a) Guru/dosen menjelaskan tentang kompetensi yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran b) Guru/dosen menjelaskan materi pembelajaran c) Guru/dosen membagi siswa/mahasiswa dalam beberapa kelompok, 1 kelompok terdiri dari 3 s/d 5 siswa/mahasiswa. Tiap kelompok dipimpin oleh satu orang siswa/mahasiswa yang pandai untuk menjadi tutornya

d) Guru/dosen memberikan soal latihan kepada setiap

kelompok untuk dikerjakan bersama-sama e) Selama mengerjakan tugas kelompok, siswa/mahasiswa yang ditunjuk menjadi tutor memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa lain yang mengalami kesulitan. f) Guru/dosen mengumpulkan jawaban soal latihan g) Guru/dosen mengevaluasi dengan cara membandingkan jawaban hasil kerja siswa/mahasiswa dengan jawaban yang benar h) Guru/dosen memberi penghargaan kepada kelompok yang telah bekerja dengan baik 3. Observasi atau Pengamatan Pada tahapan ke-3 ini, yaitu pengamatan akan penelitian yang dilakukan, mengamati hasil penelitian tindakan atau dampak dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, konselor yang diminta menjadi pengamat tentunya sudah sangat memahami apa yang akan dilakukan bersama dengan peneliti dalam melakukan suatu pengamatan, sehingga dapat mengamati secara detil tindakan yang dilakukan selaras rencana tindakan yang telah disusun mengupayakan perbaikan yang dilakukan terhadap siswanya.

Pengumpulan data PTK dilakukan dengan observasi kelas untuk melihat kualitas hasil belajar sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan misalnya: motivasi siswa/mahasiswa, aktivitas belajar, interaksi antar siswa/mahasiswa, hasil belajar, kerjasama dalam pelaksanaan tugas, dll. Agar guru/dosen tidak kehilangan momen-momen penting di mana aktivitas siswa/mahasiswa yang diamati tersebut muncul, guru/dosen dapat meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati atau merekam proses belajar mengajar dengan video. Pengambilan data PTK tidak hanya dilakukan dengan observasi saja tetapi dapat menggunakan angket, wawancara, memberi tes awal (pretest) dan tes akhir pelajaran (posttest). Alat pengumpul data disesuaikan dengan jenis data yang akan diambil dan variabel yang akan diamati. 4. Refleksi Pada tahapan ke-4 ini peneliti mencoba mengkaji, melihat kembali serta mempertimbangkan hasil atau dampak dari suatu tindakan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah konselor sekolah melaksanakan suatu tindakan, kemudian berdiskusi dengan pengamat tentang unsur-unsur tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi dan Refleksi Data hasil observasi dianalisis secara deskriptifinterpretatif. Hasil penelitian dibahas dalam forum diskusi dengan seluruh anggota tim peneliti dan teman sejawat. Hasil tindakan dievaluasi dan direfleksi untuk merencanakan tindakan siklus berikutnya. Contoh laporan hasil evaluasi dan refleksi misalnya: ―Berdasarkan hasil diskusi diputuskan tindakan siklus pertama akan diulang kembali dengan bimbingan yang lebih intensif kepada tutor di luar jam belajar karena hasil belajar belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Seperti telah dipaparkan di atas bahwa penelitian tindakan dilakukan dalam beberapa putaran (siklus). Jumlah putaran tidak ditentukan karena indikator keberhasilan di ukur dari kepuasan peneliti terhadap pencapaian hasil yang berupa perubahan perilaku subjek yang diteliti. Pada umumnya, tiap-tiap siklus penelitian tindakan berisi kegiatan: perencanaan → tindakan → observasi → evaluasi/refleksi.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyatiningih, Endang. (2011). Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik.Yogyakarta: UNY Press Rachman, Alif. (2017). Penguatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling.

Related Documents

Siklus Wilson.docx
November 2019 49
Siklus Biogeokimia
June 2020 31
Siklus Batuan.pdf
October 2019 31
Siklus Diesel
October 2019 47
Siklus Udara.docx
June 2020 24
Siklus Pendapatan.docx
December 2019 29

More Documents from "Surya Ananda"

Siklus Ptbk.docx
May 2020 27
Kata Pengantar.docx
December 2019 21
Dokumen2.docx
June 2020 15