KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Mesin Refrigerasi Siklus Udara. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Makassar, 11 Maret 2019
Kelompok 5
Refrigerasi Siklus Udara
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB 1 Pendahuluan .................................................................................................. 1 A. Latar belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan penulisan ........................................................................................... 2 BAB 2 Isi .................................................................................................................. 3 A. B. C. D. E.
Pengantar Sistem Refrigerasi ........................................................................ 3 Siklus Refrigerasi .......................................................................................... 5 Sistem Refrigerasi Siklus Udara ................................................................... 6 Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Siklus Udara .............................................. 10 Penggunaaan Sistem Siklus Udara Sebagai Sistem AC Mobil Pada Kendaraan Penumpang .................................................................................. 24
BAB 3 Penutup ......................................................................................................... 27 A. Kesimpulan ................................................................................................... 27 B. Saran .............................................................................................................. 27 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 28
Refrigerasi Siklus Udara
ii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jaman modern ini manusia berusaha supaya segala sesuatu dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa hambatan. Oleh karena itu, penemuanpenemuan baru dibidang teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia yang sekarang banyak diminati. Sekarang ini banyak peralatan atau mesin yang memiliki kemampuan sangat baik, dari segi operasionalnya sangatlah efisiensi sehingga tidak banyak memakan waktu dan tempat. Teknologi dibidang refrigerasi dan air conditioning merupakan teknologi yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia pada masa sekarang. Oleh karena itu teknologi Refrigerasi adalah pilihan yang paling tepat karena Refrigerasi mempunyai fungsi utama yaitu kenyamanan dan perlindungan. Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai mencapai suhu dibawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan refrigerasi juga dapat ditemukan pada pabrik skala besar, contohnya, proses dehidrasi gas, aplikasi pada industri petroleum seperti pemurnian minyak pelumas, reaksi suhu rendah, dan proses pemisahan hidrokarbon yang mudah menguap. Refrigerasi juga merupakan metode pengkondisian temperatur ruangan agar tetap berada dibawah temperatur lingkungan. Karena temperatur ruangan yang terkondisi tersebut selalu berada dibawah temperatur lingkungan, maka ruangan akan menjadi dingin, sehingga refrigerasi dapat juga disebut dengan metode pendinginan. Untuk mempelajari refrigerasi dengan baik, dibutuhkan pengetahuan tentang bahan dan energi, temperatur, tekanan, panas dan akibat-akibatnya serta subyek-subyek yang lain yang berhubungan dengan fungsi dari suatu sistem refrigerasi, terutama termodinamika dan perpindahan panas.
Refrigerasi Siklus Udara
1
Saat ini sistem AC ( Air Conditioning ) yang banyak digunakan adalah sistem refrigerasi kompresi uap (vapour cycle) yang menggunakan refrigeran jenis HCFC dan HFC sebagai fluida kerjanya. Alasan mengapa dipilih sistem refrigerasi vapour cycle karena sistem ini memiliki efisiensi energi yang lebih baik daripada sistem yang lainnya. Namun seiring dengan kesadaran akan bahaya lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan refrigeran jenis HCFC dan HFC dan seiring dengan meningkatnya pemanasan global, maka upaya alternatif untuk mengganti dengan sistem refrigerasi yang lebih ramah lingkungan, aman, dan dapat dipakai terus-menerus dimasa yang akan datang, mulai dilakukan diantaranya dengan mempertimbangkan penggunaan sistem refrigerasi siklus udara (air cycle). Sistem refrigerasi air cycle memanfaatkan udara lingkungan sebagai fluida kerjanya. Udara lingkungan adalah udara atmosfer standar pada temperatur 300C dan tekanan 1,01325 bar.
B. Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan Makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui Cara Kerja Refrigerasi Siklus Udara 2. Untuk mengetahui Penerapan pada Refrigerasi Siklus Udara 3. Untuk mengetahui Jenis jenis Sistem Refrigerasi Siklus Udara
Refrigerasi Siklus Udara
2
BAB II ISI A. Pengantar Sistem Refrigerasi Salah satu aspek yang paling penting dari rekayasa lingkungan termal adalah refrigerasi. Refrigerasi merupakan suatu proses penarikan panas/ kalor dari suatu benda/ ruangan sehingga temperatur tenda/ruangan tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dipindahkan ke suatu bahan/benda lain yang akan menyerap kalor. Jadi refrigerasi akan selalu berhubungan dengan proses-proses aliran panas dan proses-proses perpindahan panas. Untuk mempelajari refrigerasi dengan baik, dibutuhkan pengetahuan tentang bahan dan energi, temperatur, tekanan, panas dan akibat-akibatnya serta subyeksubyek yang lain yang berhubungan dengan fungsi dari suatu sistem refrigerasi, terutama termodinamika dan perpindahan panas. Sistem refrigerasi pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Sistem refrigerasi mekanik, dimana akan ditemui adanya mesin-mesin penggerak/dan alat mekanik lain, berikut yang termasuk dalam sistem refrigerasi mekanik adalah: a) Refrigerasi sistem kompresi uap. b) Refrigerasi siklus udara. c) Refrigerasi temperatur ultra rendah/ Kriogenik. d) Refrigerasi siklus sterling. 2. Sistem refrigerasi non mekanik, dimana tanpa menggunakan mesin-mesin penggerak dan alat mekanik lain. Berikut yang termasuk sistem refrigerasi non mekanik adalah sebagai berikut: a) Refrigerasi thermoelektrik. b) Refrigerasi absorbsi. c) Refrigerasi steam jet. d) Refrigerasi magnetic. e) Heat pipe Penerapan-penerapan refrigerasi pada dasarnya hampir meliputi seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari. Industri refrigerasi dan tata udara berkembang
5
pesat dan bervariasi. Salah satu penggunaan dasar dari refrigerasi adalah pembuatan es. Saat ini refrigerasi sangat penting artinya dalam bidang produksi, pengolahan dan distribusi makanan, juga untuk mencapai kegiatan industri yang efesien baik alat dan hasil yang produksi maupum para sumber daya manusianya yang bekerja lebih efektif. Pada dasarnya, penerapan refrigerasi dibagi dalam 5 kelompok bidang yaitu: 1) Refrigerasi Domestik. Refrigerasi domestik memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dari yang lain, dimana yang utama akan dipelajari tentang penggunaan lemari es dan freezer di rumah tangga. 2) Refrigerasi Industri/Komersial. Refrigerasi industri sering dikacaukan dengan Refrigerasi komersil karena pembagian antara ke dua bidang tersebut tidak jelas. Tetapi sebagai gambaran umum, biasanya Refrigerasi industri lebih besar dari pada Refrigerasi komersil dan membutuhkan seorang atau lebih yang benar-benar ahli untuk dapat mengoperasikannya. 3) Refrigerasi Transportasi. Sesuai dengan namanya, system ini mempelajari Refrigerasi yang digunakan pada bidang transportasi seperti kapal, truk, kereta api, pesawat terbang baik untuk jarak jauh maupun untuk pengiriman local dan lain-lain. 4) Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Sederhana. Sistem kompresi uap merupakan dasar system refrigerasi yang terbanyak digunakan, dengan komponen utamanya adalah kompresor, kondensor, alat ekspansi (“Throttling Device”), dan evaporator. B. Siklus Refrigerasi Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine).Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu : 1. Refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media 2. heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media.
6
Ilustrasi tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat pada gambar di bawah :
Dari urain di atas Siklus Refrigerasi dibagi beberapa macam, di makalah ini kami hanya akan membahas Refrigerasi Siklus Udara. Dan Lebih detailnya bisa kita lihat di bawah ini : C. Sistem Refrigerasi Siklus Udara Pada siklus ini, udara bertindak sebagai refrigerant, yang menyerap panas pada tekanan konstan P, di dalam refrigerator. Udara panas keluar refrigerator, dikompressi untuk dibuang panasnya ke lingkungan melalui cooler pada tekanan konstan P2 (P2 > P1). Udara keluar cooler dikembalikan ke keadaan awal oleh mesin ekspansi untuk dapat melakukan langkah awal pada siklus berikutnya. Diagram Alir Siklus Refrigenerasi Udara
Siklus terdiri dari langkah – langkah : AB = udara panas dikompressi secara isentropis BC = Udara panas membuang panasnya pada tekanan konstan P2 ke lingkungan CD = Udara dikembalikan ke keadaan awalnya melalui proses ekspansi pada mesin ekspansi.
7
DA = Udara dingin menyerap panas dari ruangan rendah (refrigerator). Selain terjadi penurunan tekanan dari P2 ke P1, juga dihasilkan sejumlah energi Wekspansi. Energi ekspansi, Wekspansi, ini digunakan untuk sebagian kerja kompressi AB, kekurangan daya kompressi diperoleh dari Weksternal. Misal : m = kecepatan aliran refrigerant udara. Panas diserap pada ruangan temperatur rendah (refrigerator), Q2 Q2 = m Cp (TA-TD) Panas dibuang pada ruangan temperatur tinggi (cooler), Q1 Q1 = m Cp (TB-TC) Energi ekstemal, Weksternal = Q1 -Q2
Contoh Kasus Situs Refrigerasi Udara : Suatu mesin pendingin menggunakan siklus Bell-Coleman, udara keluar 2
ruang pendingin (refrigerator) pada tekanan 1 kg/cm , 10°C, lalu dikompressi sehingga tekanannya menjadi 5 kg/cm2. Udara terkompressi ini didinginkan pada tekanan tetap sampai temperatur 25°C di dalam cooler. Udara keluar cooler 2
diekspansikan sampai ke tekanan ruang pendingin 1 kg/cm . Pertanyaan : Nyatakan COP teoritis dan efek refrigerasi / kg udara secara teoritis. Asumsi : Proses kompressi dan ekspansi berlangsung secara isentropis. γ = 1,41 Cp = 0,241 kkal / kg °C TA = 10 °C = 283°K TC = 25 °C = 298°K Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1)
(γ-1)/γ
= (5/1) (1,41 – 1)/1,41 (TB/TA) = 1,597 TB = 452 °K Dari persaman : (TC/TD) = 1,597 TD = 187 °K Efek refrigasi /Kg udara = Q2 Q2
= m Cp (TA – TD) = 1 Kg (0,241) kkal/kg °C (283 – 187) °C
8
Q2
= 23,14 kkal/kg udara panas dilepas pada cooler/kg udara = Q1
Q1
= 1kg (0,241) kkal/kg °C (452 –298) °C = 37,11
TA = 10 °C = 283°K TC = 25 °C = 298°K Dari persamaan : (TC/TD) = (TB/TA) = (P2/P1)
(γ-1)/γ
= (5/1) (1,41 – 1)/1,41 (TB/TA) = 1,597 TB = 452 °K Dari persaman : (TC/TD) = 1,597 TD = 187 °K
Efek refrigerasi /Kg udara = Q2 Q2 Q2 Q1
= m Cp (TA – TD) = 1 Kg (0,241)kkal/kg °C (283 – 187) °C = 23,14 kkal/kg udara panas dilepas pada cooler/kg udara = Q1 = 1kg (0,241) kkal/kg °C (452 –298) °C = 37,11 kkal/kg udara
9
Weksternal / kg udara
= Q1 -Q2 = 13,97 kkal
Q2 23,14 COP = ------------------ = ----------------Wekstemal 13,97 COP = 1,66 Siklus refrigerasi udara ini disebut juga dengan siklus Bell-Coleman, pertama sekali digunakan sebagai dasar siklus mesin pendingin pada kapal laut yang mengangkut daging beku. Siklus pendingin ini sudah tidak memadai lagi karena kandungan uap air yang terdapat pada udara akan membeku selama proses ekspansi, sehingga membentuk batu es dan dapat menyumbat katup ekspansi. Kelebihan sistem ini dibandingkan dengan sistem refrigerasi kompresi uap adalah udara sebagai refrigeran sangat mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak, tidak menimbulkan masalah lingkungan dan lebih aman. Saat ini, karena pertimbangan teknis, sistem refrigerasi siklus udara baru diaplikasikan pada sistem pengkondisian udara untuk pesawat terbang, sedangkan untuk mobil dan kendaraan darat lainnya, masih mengandalkan sistem refrigerasi kompresi uap. D. PRINSIP KERJA MESIN REFRIGERASI SIKLUS UDARA Mesin refrigerasi siklus udara biasanya digunakan pada pesawat terbang, dan sistem ini baru bekerja apabila pesawat telah terbang. Udara luar dengan kecepatan tinggi ditangkap oleh difusor sehingga kecepatannya menjadi lebih lambat ketika memasuki sistem. Proses ini akan menyebabkan temperatur dan tekanan udara meningkat. Untuk menurunkan temperaturnya maka udara dilewatkan pada ekspander turbo sebelum memasuki kabin pesawat dan menyerap beban panas yang timbul di sana. Udara kemudian dialirkan ke luar pesawat dengan menggunakan kompresor. Ada 4 jenis sistem refrigerasi siklus udara yang umum digunakan dalam pesawat terbang, yaitu sistem sederhana (simple system), sistem bootsrap, sistem regenerative, dan sistem reduced ambient. Berikut ini penjelasan singkat dari keempat sistem tersebut : 1. Sistem sederhana (simple system) seperti diperlihatkan pada Gambar 1, menggunakan sebuah kompresor, sebuah penukar kalor, sebuah kipas penghisap, dan sebuah turbin/ekspander. Udara setelah dikompresi didinginkan dalam penukar kalor kemudian diekspansikan dalam turbin pendingin. Kerja yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk menggerakkan kipas yang mengalirkan udara pendingin dari ram air 10
melalui penukar kalor. Udara keluar dari turbin pada tekanan sedikit di atas tekanan kabin.
Sistem sederhana (Sumber: Arora, 1981:292) 2. Sistem bootstrap memiliki dua buah penukar kalor, dua buah kompresor, dan satu buah turbin (Gambar 2). Tujuan utama sistem ini adalah untuk menambah kapasitas pendinginan ketika udara dari kompresor utama tidak memiliki tekanan yang cukup tinggi untuk menghasilkan kapasitas pendinginan yang diperlukan. Kerja yang dihasilkan turbin dipakai untuk menggerakkan kompresor sekunder untuk menaikkan tekanan udara primer sebelum masuk turbin.
Gambar 2. Sistem bootstrap (Sumber: Arora, 1981:293)
11
3. Sistem regenerative (Gambar 3), juga memiliki dua buah penukar kalor tetapi tidak menggunakan udara ram untuk mendinginkan penukar kalor kedua. Ini merupakan modifikasi dari sistem sederhana dengan tambahan sebuah penukar kalor sekunder dimana udara primer didinginkan di dalamnya menggunakan sebagian udara dari hasil ekspansi turbin
4. Gambar 3. Sistem regenerative 5.
4. Sistem reduced ambient (Gambar 4) memiliki satu penukar kalor, satu kipas, dan dua buah turbin ekspansi. Satu turbin di aliran udara kabin dan satu lagi di aliran udara pendingin dari ram air. Keduanya dihubungkan dengan poros untuk menggerakkan kipas. Sistem ini bagus untuk semua aplikasi kecuali pesawat berkecepatan tinggi karena temperature udara ram yang terlalu tinggi. Turbin pendingin menurunkan temperature udara pendingin sampai level temperature static udara lingkungan. Dengan demikian udara primer dapat didinginkan sampai di bawah temperature stagnasi, T2 dan sedikit di atas temperature static, T1.
Refrigerasi Siklus Udara
10
Gambar 4. Sistem reduced ambient (Sumber: Arora, 1981:295) Keuntungan Menggunakan Refrigerasi Siklus Udara pada pesawat 1. Dengan Udara sebagai fluida kerja, maka tidak diperlukan biaya untuk refrigeran karena diambil langsung dari atmosfir 2. Refrigeran Udara lebih ringan dibanding dengan system pendingin lain 3. Desain lebih sederhana dan perawatannya lebig mudah 4. Keuntungan untuk pesawat kecepatan tinggi dalam mendapatkan udara luar diperoleh udara bertekanan sehingga membantu kerja kompresor 5. Pengendalian dalam pengkondisian udara dapat dikombinasikan dengan Refrigerasi
Refrigerasi Siklus Udara
15
E. PENGGUNAAN SISTEM SIKLUS UDARA SEBAGAI SISTEM AC MOBIL PADA KENDARAAN PENUMPANG Dari uraian di atas dan dengan mempertimbangkan keterbatasan ruang dalam kendaraan penumpang, maka dalam kajian ini sistem yang dipilih adalah sistem sederhana. Skema rancangan sistem yang dikaji diperlihatkan pada Gambar 5. Exit Air
Cooling air fan
Compressed Air 3
kompresor
Heat Exchanger
4 2 Turbin
Ambient Air
Cooling Air
P1, T 1
5
Gambar 5. Skema rancangan sistem sederhana Kabin
Gambar 4. Simple Air Cycle System
ANALISIS KOMPONEN SISTEM Analisis komponen sistem bertujuan untuk menentukan spesifikasi dari komponen utama sistem yaitu kompresor, penukar kalor, turbin dan kipas penghisap dengan mempertimbangkan keterbatasan ruang dalam kendaraan penumpang. Hal ini sangat penting karena terbatasnya ruang kendaraan akan membatasi ukuran dan spesifikasi dari komponen yang digunakan yang berarti juga membatasi performa dari masing-masing komponen dan akan berpengaruh pada performa sistem keseluruhan. 1. Kompresor Kompresor berfungsi menaikkan tekanan udara lingkungan sampai tekanan tertentu sesuai dengan kapasitas pendinginan yang diinginkan. Pemilihan jenis kompresor didasarkan pada tekanan dan kapasitas udara yang diinginkan. Dalam sistem refrigerasi siklus udara, perbandingan kompresi kompresor dibatasi 3 sampai 4 untuk kompresor satu tingkat. Dari berbagai jenis kompresor yang ada, kompresor sentrifugal adalah jenis yang paling sesuai Refrigerasi Siklus Udara
15
untuk sistem yang dikaji. Selain perbandingan tekanan yang sesuai dengan sistem, yaitu 4 : 1, kompresor sentrifugal juga memiliki bentuk yang ringkas sehingga memenuhi pertimbangan ruang kendaraan. 2. Penukar kalor Komponen ini berfungsi menurunkan temperatur udara setelah dikompresi sampai mendekati temperatur udara lingkungan. Kemampuan sebuah penukar kalor untuk menurunkan temperatur ditentukan oleh temperatur fluida pendingin dan nilai efektifitasnya. Fluida pendingin yang digunakan dalam sistem ini adalah udara lingkungan pada temperature rata-rata 30oC sedangkan efektifitas penukar kalor tergantung pada jenis dan ukurannya. Selain temperatur dan efektifitas, penurunan tekanan pada sisi udara panas dan sisi udara dingin juga merupakan parameter yang harus dipertimbangkan. Penurunan tekanan pada sisi udara panas akan menentukan harga dari tekanan aktual udara keluar dari penukar kalor. Sedang penurunan tekanan pada sisi udara pendingin akan menentukan jenis serta ukuran dari kipas penghisap yang digunakan. Untuk memenuhi persyaratan ruang, jenis penukar kalor yang sesuai adalah penukar kalor sirip plat (Plate-Fin Heat Exchanger). 3. Turbin Turbin berfungsi mengekspansikan udara setelah diturunkan temperaturnya dalam penukar kalor sehingga tekanannya turun sampai pada tekanan dalam ruang kendaraan atau sama dengan 1 atm. Jenis yang sesuai adalah turbin radial karena memiliki bentuk yang ringkas. 4. Kipas penghisap Kipas berfungsi mengalirkan udara pendingin melalui penukar kalor. Spesifikasinya dipilih agar dapat mengatasi tahanan aliran dalam saluran dan penukar kalor pada laju aliran tertentu. Dalam mendesain AC mobil untuk kendaraan penumpang, spesifikasi kendaraan merupakan parameter penting karena berkaitan dengan beban pendinginan yang dibutuhkan serta kemampuan memberi daya untuk kebutuhan sistem. Spesifikasi ini meliputi daya mesin, kapasitas tempat duduk, volume ruang, fitur elektronik yang ada di kabin. Secara teoritis, sistem refrigerasi siklus udara sebagai sistem AC mobil pada kendaraan penumpang dapat digunakan. Berdasarkan hasil kajian terhadap rancangan sistem di atas Pada kondisi aktual, dengan memperhitungkan efisiensi kompresor dan turbin, serta efektifitas dan penurunan tekanan pada penukar kalor,
Refrigerasi Siklus Udara
15
kebutuhan daya cenderung akan meningkat sehingga pemilihan komponen harus dilakukan dengan cermat. Untuk memastikan kelayakan penggunaan sistem refrigerasi siklus udara untuk sistem AC mobil pada kendaraan penumpang, perlu kajian lebih dalam melalui demonstrasi dan pengukuran terhadap performa sistem aktual.
Refrigerasi Siklus Udara
15
BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan -
-
-
-
Pada siklus Refrigerasi Siklus udara bertindak sebagai refrigerant, yang menyerap panas pada tekanan konstan P, di dalam refrigerator. Udara panas keluar refrigerator, dikompressi untuk dibuang panasnya ke lingkungan melalui cooler pada tekanan konstan P2 (P2 > P1). Udara keluar cooler dikembalikan ke keadaan awal oleh mesin ekspansi untuk dapat melakukan langkah awal pada siklus berikutnya. Siklus refrigerasi udara ini disebut juga dengan siklus Bell-Coleman, pertama sekali digunakan sebagai dasar siklus mesin pendingin pada kapal laut yang mengangkut daging beku. Kelebihan sistem Refrigerasi Siklus Udara dibandingkan dengan sistem refrigerasi kompresi uap adalah udara sebagai refrigeran sangat mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak, tidak menimbulkan masalah lingkungan dan lebih aman. Mesin refrigerasi siklus udara biasanya digunakan pada pesawat terbang, dan sistem ini baru bekerja apabila pesawat telah terbang. Ada 4 jenis sistem refrigerasi siklus udara yang umum digunakan dalam pesawat terbang, yaitu 1. sistem sederhana (simple system) 2. sistem bootsrap 3. sistem regenerative 4. sistem reduced ambient.
B. Saran Diharapkan dalam Teknologi Pendingin untuk kedepannya dapat menciptakan bahan pendingin dan teknologi menggunakan Refrigerasi Siklus udara karena Siklus ini sangat mudah didapat dan tidak menimbulkan masalah pada lingkungan dan lebih aman.
Refrigerasi Siklus Udara
15
DAFTAR PUSTAKA www.google.com ( refrigerasi siklus udara PDF ) Bett, Rowluism [dan] Saville. Thermodynamics for chemical engineers. London : The Artlone Press, [s.a] http://www.slideshare.net/nasihatbunda/sistem-refrigerasi http://team-sekard.blogspot.com/2012/03/sistem-refrigerasi.html Arora, C.P., 1981, Refrigeration and Air Conditioning, McGraw-Hill Book CoSingapore
Refrigerasi Siklus Udara
16