Sefalgia Tugas Ibu Endah Ikd 2.docx

  • Uploaded by: Iliyin Wahina
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sefalgia Tugas Ibu Endah Ikd 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,320
  • Pages: 6
CEPHALGIA (NYERI KEPALA) A. Definisi The international association for the study of pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai berikut, nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau ancaman kerusakan jaringan. Banyak istilah nyeri yang di gambarkan oleh orang mengenai nyeri karna ini berdasarkan subjektif yang sulit di lakukan pengukurannya seperti nyeri pada kepala. Nyeri kepala adalah perasaan sakit atau nyeri, termasuk rasa tidak nyaman yang mnyerang daerah tengkorak (kepala) mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala. dan daerah wajah. Cephalalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di belakang leher atau punggung kepala atas, disebut juga sebagai sakit kepala. B. Jenis-Jenis Sakit Kepala (Cephalgia) Sakit kepala di golongkan menjadi dua jenis sakit kepala yaitu: 1. Sakit kepala primer Stress, cuaca atau ketidakseimbangan hormone dapat memicu sakit kepala dari beberapa jam hingga beberapa hari. Sakit kepala yang di sebabkan oleh ketegangan otot (myogenic) dan pelebaran pembuluh darah (kaviler). Prevalensi tahunan sakit kepala myogenik adalah 74%, jauh lebih tinggi daripada untuk semua jenis sakit kepala lainnya. Perempuan 40% lebih sering terkena sakit kepala ini dibandingkan laki-laki. Sakit kepala myogenik ditandai dengan tekanan di kedua sisi kepala dengan tingkat ringan sampai sedang dan tidak bertambah sakit bila melakukan aktivitas fisik rutin. Sakit kepala ini juga tidak menyebabkan mual, muntah atau lebih peka terhadap cahaya dan suara. Sakit kepala vaskular disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) otak yang menekan saraf-saraf sehingga menimbulkan nyeri. 2. Sakit kepala sekunder Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh influenza, radang sinus, tekanan darah tinggi, stroke ringan/stroke berat, cedera kepala, tumor otak, gangguan metabolisme (mis. diabetes dan penyakit tiroid), gangguan saraf mata, sakit gigi, dll. Efek samping obat dan masalah psikologis juga dapat mengakibatkan sakit kepala. Dengan terapi yang tepat atas penyakit yang mendasari, biasanya sakit kepala akan menghilang C. Pengukuran intensitas nyeri Nyeri merupakan masalah yang subjektif yang di pengaruhi oleh psikologis,kebudayaan dan hal lainnya, sehingga mengukur intensitas nyeri adalah yang tersulit. Ada beberapa metode umum yang di gunakan untuk mengukur intensitas nyeri antara lain:

1. Verbal rating scale (VRSs) Metoda ini menggunakan suatu word list untuk mendiskripsikan nyeri yang dirasakan. Pasien disuruh memilih katakata atau kalimat yang menggambarkan karakteristik nyeri yang dirasakan dari word list yang ada. Metoda ini dapat digunakan untuk mengetahui intensitas nyeri dari saat pertama kali muncul sampai tahap penyembuhan. Penilaian ini menjadi beberapa kategori nyeri yaitu: - tidak nyeri (none) - nyeri ringan (mild) - nyeri sedang (moderate) - nyeri berat (severe) - nyeri sangat berat (very severe) 2. Numerical Rating Scale (NRSs) Metoda ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range dari intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan dari angka 0-10. ”0”menggambarkan tidak ada nyeri sedangkan ”10” menggambarkan nyeri yang hebat.

3. Visual Analogue Scale (VASs) Metoda ini paling sering digunakan untuk mengukur intensitas nyeri. Metoda ini menggunakan garis sepanjang 10 cm yang menggambarkan keadaan tidak nyeri sampai nyeri yang sangat hebat. Pasien menandai angka pada garis yang menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan. Keuntungan menggunakan metoda ini adalah sensitif untuk mengetahui perubahan intensitas nyeri, mudah dimengerti dan dikerjakan, dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi klinis. Kerugiannya adalah tidak dapat digunakan pada anakanak dibawah 8 tahun dan mungkin sukar diterapkan jika pasien sedang berada dalam nyeri hebat. 4. McGill Pain Questionnaire (MPQ) Metoda ini menggunakan check list untuk mendiskripsikan gejala-gejal nyeri yang dirasakan. Metoda ini menggambarkan nyeri dari berbagai aspek antara lain sensorik, afektif dan kognitif. Intensitas nyeri digambarkan dengan merangking dari ”0” sampai ”3”. 5. The Faces Pain Scale Metoda ini dengan cara melihat mimik wajah pasien dan biasanya untuk menilai intensitas nyeri pada anak-anak.

D. Anatomi Sebelum membahas anatomi sakit kepala, akan membahas anatomi otak secara garis besar terlebih dahulu. Walaupun merupakan keseluruhan fungsi, otak disusun menjadi beberapa daerah yang berbeda. Bagian ± bagian otak dapat secara bebas dikelompokkan ke dalam berbagai cara berdasarkan perbedaan anatomis, spesialisasi fungsional, dan perkembangan evolusi. Otak terdiri dari :  batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medulla berfungsi sebagai berikut: (1) asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer, (2) pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi dan pencernaan, (3) pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur, (4) penerimaaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis; keadaan terjaga dan pengaktifan korteks serebrum, (5) pusat tidur  serebelum berfungsi untuk memelihara keseimbangan, peningkatan tonus otot, koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yangterlatih.  otak depan (forebrain) yang terdiri atas diensefalon dan serebrum  hipotalamus banyak fungsi homeostatik, misalnya kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan asupan makanan, penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin, sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar. Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar terhadap sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam kontrol motorik.  Nukleus basal berfungsi untuk inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap, penekanan pola ± pola gerakan yang tidak berguna.  Korteks serebrum berfungsi untuk persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter, bahasa, sifat pribadi, proses mental canggih misalnya berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreativitas dan kesadaran diri. Korteksserebrum dapat dibagi menjadi 4 lobus yaitu lobus frontalis, lobus, parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. Masing ± masing lobus ini memiliki fungsi yang berbeda ± beda. Struktur peka nyeri pada extra Dan intra cranium * Struktur peka nyeri extra cranium : 1. 2. 3. 4.

kulit kepala, periosteum, arteri2 (a. frontalis, a.temporalis, a.occipitalis); saraf2 (n.frontalis, n.temporalis, n.occipitalis mayor / minor) otot2 (m.frontalis, m.temporalis, m.occipitalis)

* Struktur peka nyeri intracranium : 1. duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus venosus, basis cranii, dan tentorium serebelli) 2. leptomenings sekitar arteri besar di basis cranii 3. bag. Prox atau basal arteri, vena, saraf, tertentu (V, VII, IX, Nn. Spinales) *Struktur yang tidak peka terhadap nyeri :  tulang kepala, parenchym otak, ependym ventrikel, plexus choroideus, sebagian besar duramater dan piamater yang meliputi konveksitas otak. E. Penyebab sakit kepala Berikut ini beberapa jenis gangguan nyeri kepala yang sering diderita : 1. Sakit kepala karena tegang Gejala diawali dengan ketegangan otot leher, bahu,dan tengkorak akibat tekanan emosional. Sakitnya berawal dari kepela belakang, merambat kedepan, lalu kedua sisi kepala. 2. Sakit kepala migraine Sakit yang dirasakan lebih berat dari pada sakit kepala akibat ketegangan, migraine selalu dirasakan pada satu sisi kepala saja dan sering di juga di belakang di belakang salah satu matahingga muncul istilah “sakit kepala sebelah”. Ini sering terjadi pada wanita akibat perubahan hormonal. 3. Sakit kepala pasca-trauma Sakit kepala yang sering muncul karna dampak dari dari kecelakaan walaupun terjadi sedikit cedera di kepala. Sakitnya kadang-kadang mucul berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah cedera dan dapat berlangsung lama hingga bertahun setelah cedera. 4. Sakit kepala dengan beragam gejala Sakit kepala yang paling sering dirasakan oleh laki-laki , gejala nyeri yang luar biasa dirasakan dan umumnya befokus di sekitar rongga mata dengan mata berair dan hidung meler. 5. Sakit kepala alergi Gangguan sering berupa gejala hidung meler, mata berair, dan kerongkongan sakit. 6. Sakit kepala sinus Gejala yang mudah diketahui dari gejalnya, lubang hidung terasa tertutup satu atau dua-duanya dan nyeri meluas keatas pipi hingga dahi. Bagian tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh tearasa sangat kontan nyeri. F. Mengenal gejala sakit kepala 1. Sakit kepala yang dirasakan lebih parah saat pagi hari ketimbang siang hari, pertanda adanya tekanan darah tinggi. 2. Bila sakit kepala yang di rasakan nyeri di mata ,telinga atau gigi, menunjukan terjadinya infeksi.

3. Bila sakit kepala saat melakukan tugas yang mengandalkan indera penglihatan mata pertanda ketidak beresan pada mata. 4. Tumor,stroke atau mugkin sulit tidur dapat menjadi penyebab sakit kepala mendadak yang amat nyeri. 5. Sakit kepala yang dibarengi dengan deman dan pegal mungkin menderita meningitis. G. Pemeriksaan kepala 1. Atur posisi duduk,atau berdiri 2. Bila memakai kacamata dilepas 3. Lakukan inpeksi rambut dan rasakan keadaan rambut,serta kulit dan tulang kepala 4. Inspeksi keadaan muka pasien secara sistematis 5. Foto rotgen kepala,EEG,CT-SCAN,arteriografi dan brain scan nuklir

Ilmu Keperawatan Dasar Nyeri Kepala

Di Susun Oleh Kelompok 3

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Harja Hadikusuma Anggi Satria Pratama Aji Iliyin Wahina Ailda Desliana Mir’atil Hayati Nurul Aini

Stikes Mataram Tahun Ajaran 2019/2020

Related Documents


More Documents from "RYAN"

Defenisi Nyeri.docx
December 2019 13
Kimor.docx
December 2019 6
Doc1.docx
December 2019 11
Resume Yoyoyo.docx
December 2019 5
Translate Fix.doc
December 2019 11