SATUAN PEMBELAJARAN KATARAK Judul
: Katarak
Hari/tanggal
: 08/01/2014
Tempat
: RSUD M.YUNUS
Lama
: 30 menit
Penyaji
:
Audiens
: Keluarga / klien
A. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat mengerti tentang penyakit Katarak dengan baik
B. Tujuan Instruksional Khusus 1. Menjelaskan tentang pengertian katarak 2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak 3. Menjelaskan tentang macam-macam katarak 4. Menjelaskan tentang penyebab katarak 5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak
C. Sasaran Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga klien di Ruang Seruni RSUD M. YUNUS Bengkulu
D. Alat Bantu : Menggunakan Leaflet
F. Metode 1. Ceramah dan tanya jawab. 2. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
1.
5 menit
Pembukaan : 1. 2. 3. 4. 5.
2.
10 menit
KEGIATAN PESERTA
Mengucapkan salam. Menjawab salam Menjelaskan nama dan akademi Mendengarkan Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan Mendengarkan Menyebutkan materi yang diberikan. Menanyakan kesiapan peserta
Pelaksanaan : 1. Penyampaian materi
Mendengarkan
a. Menjelaskan tentang pengertian katarak b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak c. Menjelaskan tentang macammacam katarak d. Menjelaskan tentang penyebab katarak e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak 2. Tanya jawab a. Memberikan kesempatan kepada peserta Bertanya untuk bertanya 3.
10 menit
Evaluasi: 1. Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab dijelaskan mengenai katarak Menjelaskan 2. Meminta CI dan CT untuk memberikan Memperhatikan tambahan, masukan dan saran pada penyuluhan kesehatan yang sudah dilakukan
4.
5 menit
Penutup : 1. Menutup pertemuan dengan Mendengarkan menyimpulkan materi yang telah dibahas Menjawab salam 2. Memberikan salam penutup
H. Evaluasi : 1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat 2. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat 3. Penilaian
I. Pengorganisasian 1. Penyaji
:
2. Moderator
:
3. Fasilitator
:
4. Notulen
:
5. Observer
:
6. Pembimbing Lahan Praktek
:
7. Pembimbing Akademik
:
J. Kreteria Evaluasi 1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian katarak 2. Klien dan keluarga mengerti tanda dan gejala penyakit katarak 3. Klien dan keluarga mampu menyebutkan macam-macam katarak 4. Klien dan keluarga mengetahui penyebab katarak 5. Klien dan keluarga mengetahui cara penatalaksanaan dan pencegahan katarak
KATARAK A. Pengertian Katarak 1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. 2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) 3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000). 4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduaduanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001). B. Tanda dan Gejala Katarak 1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek 2. Peka terhadap sinar 3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap 4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil 5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak bertambah luas. C. Macam-macam Katarak 1. Katarak yang didapat sejak lahir 2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir 3. Katarak yang didapat pada lanjut usia 4. Katarak yang disebabkan penyakit lain 5. Katarak yang disebabkan trauma.
D. Penyebab Katarak Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan. Penyebab katarak lainnya meliputi : 1. Faktor keturunan 2. Cacat bawaan sejak lahir 3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes 4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid 5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus) 6. gangguan pertumbuhan 7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama 8. Rokok dan Alkohol 9. Operasi mata sebelumnya 10. Trauma (kecelakaan) pada mata 11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi. Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis. Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan
nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder. Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn. Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat. Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata.