Satuan Acara Pembelajaran 30 Menit.docx

  • Uploaded by: Lukman Zaelani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Satuan Acara Pembelajaran 30 Menit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,242
  • Pages: 8
(Satuan Acara Pembelajaran) Masalah

: Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan mulut sehubungnya, kurangnya informasi

Pokok bahasan

: Pencegahan meluasnya kuman yang ada di mulut

Sub pokok bahasan

: Kebersihan mulut

Sasaran

: Masyarakat perdesaan

Waktu

: 30 menit

Pertemuan

: ke-1

Tanggal

: 6 april 2015

Tempat

: kelurahan desa pasir jambu, ciwidey

Penyaji

: Fera Fajarwati

A. Tujuan A. Tujuan Intruksional umum 1. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu melaksanakan kebersihan mulut B. Tujuan Intruksional Khusus 1. Menyebutkan tentang pengertian kebersihan mulut dengan benar tanpa di beritahu 2. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut benar tanpa di beritahu 3. Menyebutkan dampak yang terjadi jika tidak dilakukan kebersihan mulut 4. Menjelaskan tentang sistem imunitas yang terjadi di mulut 5. Melaksanakan cara yang dapat dilakukan untuk pembersihan mulut

B. Kegiatan pembelajaran 1. Pokok materi a. Pengertian kebersihan mulut b. Faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut c. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan kebersihan mulut

d. Sistem imunitas yang terjadi di mulut e. Melaksanakan pembersihan mulut

2. Metoda: ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi 3. Media a. Media : Leaflet dan powerpoint Alat- alat untuk membersihkan gigi: sikat gigi, Kumur-kumur antiseptik, benang gigi, Pembersih lidah b. Sumber: potter, & perry. (2005). buku ajar fundamental keperawatan . jakarta: EGC. C. Langkah-langkah kegiatan A. Kegiatan Pra Pembelajaran (5 menit) 1. Mempersiapkan materi, media dan tempat 2. Memberi salam 3. Perkenalan 4. Kontrak waktu B. Membuka Pembelajaran (5 menit) 1. Menjelaskan tujuan kebersihan mulut 2. Menjelaskan pokok pembelajaran kebersihan mulut 3. Apersepsi C. Kegiatan inti (15 menit) 1. Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metoda ceramah tanya jawab penggunaan media leaflet dan powerpoint 2. Sasaran menyimak pada waktu penyuluh melakukan demonstrasi kebersihan mulut 3. Sasaran mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang belum dipahami, kemudian di jawab oleh penyuluh D. Penutup (5 menit) 1. Penyuluh mengajukan pertanyaan secara lisan dan redemonstrasi sebagai evaluasi 2. Penyuluh menyimpulkan materi dan tindak lanjut 3. Memberi salam D. Evaluasi 1. Prosedur (post test)

2. Bentuk (Lisan dan penampilan) 3. Jenis (Essai dan penampilan) Butiran soal: 1. Jelaskan tentang pengertian kebersihan mulut? 2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut? 3. Sebutkan dampak yang terjadi jika tidak dilakukan kebersihan mulut? 4.

Jelaskan Sistem imunitas yang terjadi di mulut

5. Jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk pembersihan mulut

Mengetahui, pembimbing

Cimahi, 06 April 2015

-------------------------------

------------------------------

E. Lampiran Materi 1. Lampiran materi a. Pengertian Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi bisa terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran menjaga oral hygiene sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling manjur Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, 2005). Menurut Taylor et al (2000), Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk; 1) menjaga kontiunitas bibir, lidah dan mukosa membran mulut; 2) mencegah terjadinya infeksi rongga mulut; dan 3) melembabkan mukosa membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut Clark (2005), oral hygiene bertujuan untuk : 1) mencegah penyakit gigi dan mulut; 2) mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut; 3) mempertinggi daya tahan tubuh; dan 4) memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan. b. Faktor yang mempengaruhi kebersihan mulut Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan oral hygiene (Perry dan Potter, 2005) yaitu : 1) citra tubuh 2) praktik sosial 3) status Sosial ekonomi 4) pengetahuan 5) kebudayaan 6) pilihan pribadi 7) kondisi fisik c. Dampak yang terjadi jika tidak dilakukan kebersihan mulut 1) Karries gigi 2) Penyakit periodontal 3) Plak 4) Halitosis

5) Keilosis d. Sistem imunitas yang terjadi di mulut Menurut Roeslan (2002), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh : 1) Membran mukosa. Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai barier mekanik terhadap infeksi. Mekanisme proteksinya tergantung pada deskuamasinya sehingga bakteri sulit melekat pada sel epitel dan derajat keratinisasinya yang sangat efisien menahan penetrasi microbial. 2) Nodus Limfatik Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra oral dan agregasi limfoid intra oral. Kapiler limfatik yang terdapat pada permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatum, pipi dan bibir, mirip yang berasal dari ginggiva dan pulpa gigi. Kapiler ini bersatu membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh lmfatik yangberasal dari bagian dalam otot lidah dan struktur lainnya.Di dalam rongga mulut terdapat tonsil palatel. 3) Saliva Sakresi saliva merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringan keras dan lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Saliva yang disekresikan oleh kalenjar parotis, submandibularis dan beberapa kelenjar saliva kecil yang tersebar dibawah mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari debris dan mikroorganisme, selain bertindak sebagai pelumas pada saat mengunyah dan berbicara. 4) Celah Ginggiva Epitel jangsional dapat dilewati oleh komponen seluler dan humoral dari daerah dalam bentuk cairan celah ginggiva (CCG). Aliran CCG merupakan proses fisiologik atau meriapakan espon terhadap inflamasi. e. Cara yang dapat dilakukan untuk pembersihan mulut 1. sikat gigi : semua orang sudah tahu tentunya cara yang satu ini, mungkin juga sudah dilakukan setiap hari. Jadi yang penting disini adalah pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat

gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horizontal adalah lazim dikenal umum, dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Lebih lanjut lagi, penyakit-penyakit periondontal akan lebih mudah terjadi. Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiap sebulan sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi. Pasta gigi berfluoride selayaknya dipilih karena dari penelitian kandungan fluoride tersebut mampu menurunkan angka karies melalui 2 hal ; mengeliminasi dental plak yang merupakan cikal bakal karies serta suplemen topikal fluoride bagi gigi sebagai mineral protektif penting terhadap karies. 2) Kumur-kumur antiseptik( Oral Rinse) : terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur. Yang dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti metal salisilat ( seperti pada produk Listerine ), sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah chlorhexidine 0.20 % ( seperti pada produk minosep) dan H2O2 1.5 % atau 3.0 %. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat. Sebenarnya kumur-kumur lebih diperlukan pada penyakit-penyakit gusi dan periodontal sedangkan dalam penggunaan sehari-hari tidak terbukti dalam mencegah karies,apalagi jika penggunaannya tidak diawali dengan sikat gigi. Jadi penting untuk diketahui bahwa kumurkumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih menjadi

upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi, khususnya karies. Bahkan jika kumur-kumur terlalu sering digunakan akan menyebabkan flora normal mulut akan mati dan merangsang pertumbuhan candida serta juga membuat mulut dan menjadi kering seperti terbakar. 3) Dental floss atau benang gigi : akhir-akhir ini cara ini mulai banyak diperkenalkan , dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat karena jikalau tidak, alih-alih mencegah penyakit periodontal, yang terjadi malah melukai gusi dan membuat radang. 4) Pembersih lidah : juga mulai banyak digunakan, baik untuk membersihkan dorsum lingual yang seringkali luput kita bersihkan saat sikat gigi. Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kumankuman oportunis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient. Penjelasan mengenai cara lagi-lagi diperlukan.

2. Kunci jawaban

3. Format Kegiatan no

kegiatan

1.

Persiapan alat-alat:

2.

-

Sikat gigi

-

Kumur-kumur antiseptik

-

Benang gigi

-

Pembersih lidah

Langkah- langkah: -

Pilihlah sikat gigi yang lembut

Ya

Tidak

-

Kurangi penggunaan odol berlebih

-

Gosok setelah 45 menit mengkonsumsi soda

-

Gosok dengan lembut

-

Sikat satu persatu

-

Arah vertikal

-

Bagian dalam gigi

-

Menyikat lidah dan langit-langit

-

Gunakan penyegar gigi/ kumur-kumur antiseptik

-

Menggunakan benang gigi

-

Pembersih lidah

Related Documents


More Documents from "komite"